Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BAHASA INDONESIA

HAKIKAT KALIMAT EFEKTIF: CIRI, STRUKTUR, DAN


JENIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


Disusun oleh:
KELOMPOK 6

1. Aisyah Putri Ramadhani 09011182328013


R

2. Aulia Putri Raffliana 09011182328004

3. Kevin Adiputra Mahesa 09011282328115

4. Rafaela Zahera Vriodona 09011282328094

5. Hadi Sanjaya 09011282328112

Dosen Pengampu: Eka Putri, M.Pd.

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul "Hakikat Kalimat Efektif: Ciri, Struktur,
dan Jenis." Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah menjadi panutan bagi umat manusia dalam segala aspek
kehidupan.

Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia pada program studi Sistem Komputer. Pemahaman dan penguasaan
Bahasa Indonesia memiliki peran yang krusial dalam perkembangan kemampuan
berkomunikasi, terutama di era teknologi informasi seperti saat ini.

Pembahasan dalam makalah ini mencakup hakikat kalimat efektif, ciri-ciri


kalimat yang bersifat efektif, struktur kalimat efektif, dan jenis-jenis kalimat yang
dapat digunakan. Sebagai mahasiswa, penulis menyadari pentingnya kemampuan
menulis yang baik untuk menyampaikan ide, informasi, dan konsep-konsep teknis
secara efektif.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam


pemahaman pembaca mengenai bagaimana membangun kalimat yang efektif serta
meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Adapun penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, masukan dan
kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan di masa
mendatang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan, bimbingan, dan inspirasi selama proses penyusunan

2
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
sumbangan positif dalam pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia para
pembaca.

Terima Kasih
Wassalamualaikumwarohmatullohiwabarokatuh

Palembang, 20 Januari 2024

Tim Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
BAB 1......................................................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................................................
1. Latar Belakang...............................................................................................................................
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................................
2.2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?.................................................................................................
2.3. Bagaimana struktur kalimat efektif?...................................................................................
2.4. Apa saja jenis kalimat efektif?............................................................................................

3. Tujuan Pembahasan.......................................................................................................................
3.1. Memahami hakikat kalimat efektif......................................................................................
3.2. Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif...............................................................................
3.3. Memahami struktur kalimat efektif......................................................................................
3.4. menjelaskan jenis-jenis kalimat efektif...............................................................................
3.5. Mendorong pengembangan kemampuan menulis.............................................................

BAB 2......................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................
1. Definisi kalimat efektif..................................................................................................................
2. Tujuan penggunaan kalimat efektif.............................................................................................
3. Ciri-ciri Kalimat efektif..................................................................................................................
4. Struktur kalimat efektif.................................................................................................................
5. Jenis kalimat efektif.....................................................................................................................
5.1. Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsinya:..............................................................................
5.2. Jenis Kalimat Berdasarkan Klausanya:..............................................................................
5.3. Jenis Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsur:...............................................................
5.4. Jenis Kalimat Berdasarkan Susunan Subjek dan Predikat:...............................................
5.5. Jenis Kalimat Berdasarkan Sifat Hubungan Aktor-Aksi:....................................................

4
BAB 3......................................................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................................................
1. Kesimpulan....................................................................................................................................
2. Saran..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................

5
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu keterampilan fundamental yang
harus dikuasai oleh setiap individu, termasuk mahasiswa. Penguasaan bahasa
tidak hanya menjadi kebutuhan dalam aspek sehari-hari, tetapi juga memiliki
dampak yang signifikan dalam dunia akademis dan profesional. Oleh karena itu,
mahasiswa perlu memahami dan menguasai hakikat kalimat efektif untuk dapat
berkomunikasi dengan baik.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, kemampuan


menulis yang efektif menjadi semakin penting. Mahasiswa, sebagai calon
profesional di bidang teknologi, dituntut untuk mampu menyampaikan ide,
informasi, dan konsep-konsep teknis secara jelas dan tepat. Kalimat yang efektif
menjadi pondasi utama dalam memastikan pesan yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik oleh pihak yang dituju.

Pentingnya penguasaan bahasa Indonesia, khususnya dalam memahami


hakikat kalimat efektif, terlihat dalam konteks tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Mata kuliah ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengasah kemampuan berbahasa guna menyampaikan ide dan gagasan dengan
cara yang lebih efektif dan efisien.

Makalah ini akan membahas secara mendalam tentang hakikat kalimat


efektif, ciri-ciri kalimat yang efektif, struktur kalimat efektif, dan berbagai jenis
kalimat yang dapat digunakan. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat
memahami betapa pentingnya hakikat kalimat efektif dalam konteks pembelajaran
Bahasa Indonesia serta penerapannya dalam komunikasi sehari-hari maupun
lingkungan profesional di masa depan.

6
2. Rumusan Masalah
2.1. Bagaimana hakikat kalimat efektif?
2.2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
2.3. Bagaimana struktur kalimat efektif?
2.4. Apa saja jenis kalimat efektif?

3. Tujuan Pembahasan
3.1. Memahami hakikat kalimat efektif.
3.2. Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif.
3.3. Memahami struktur kalimat efektif.
3.4. menjelaskan jenis-jenis kalimat efektif.
3.5. Mendorong pengembangan kemampuan menulis.
Melalui pencapaian tujuan-tujuan tersebut, diharapkan pembahasan ini
dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan kemampuan berbahasa
Indonesia dan kemahiran komunikasi mahasiswa.

7
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Definisi kalimat efektif


Kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang mampu
membuat isi atau maksud yang kita sampaikan tergambar lengkap dalam
pikiran lawan bicara kita persis sebagaimana dengan apa yang kita
sampaikan (Adidarmodjo, 1989), memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembicara
(Akhadiah dkk, 1990), mendukung suatu gagasan atau ide. Agar gagasan
atau ide kalimat mudah dipahami pembaca, fungsi bagian kalimat yang
meliputi subjek, predikat, objek, dan keterangan, harus tampak dengan
jelas (eksplisit). Di samping unsur-unsurnya harus eksplisit, kalimat harus
dirakit secara logis dan teratur (Arifin, 1987).

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan, dapat


disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang mampu
menyampaikan maksud atau isi yang lengkap kepada lawan bicara persis
seperti yang disampaikan oleh penulis atau pembicara. Kalimat efektif
juga dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan dalam pikiran
pendengar atau pembaca sesuai dengan yang ada dalam pikiran penulis
atau pembicara, sehingga ide atau gagasan kalimat mudah dipahami
pembaca. Untuk mencapai hal tersebut, unsur-unsur kalimat harus eksplisit
dan disusun secara logis dan teratur.

Selain itu, kalimat efektif harus sesuai dengan konteks


pembicaraan. Misalnya, kalimat formal lebih cocok digunakan dalam
konteks akademik atau profesional, sedangkan kalimat informal lebih
cocok digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kalimat efektif seringkali
memiliki kekuatan persuasif, ini berarti kalimat tersebut mampu

8
mempengaruhi pendengar atau pembaca untuk melakukan sesuatu atau
merubah pandangan mereka. Kalimat efektif harus konsisten dengan ide
atau argumen yang disampaikan sepanjang teks atau percakapan. Selain
itu, ide-ide dalam kalimat harus saling terkait dan membentuk kesatuan
yang koheren. Pemilihan kata dan struktur kalimat yang tepat sangat
penting dalam kalimat efektif. Penggunaan bahasa yang tepat dapat
membantu memastikan bahwa maksud dan tujuan kalimat dapat dipahami
dengan jelas oleh pembaca atau pendengar.

2. Tujuan penggunaan kalimat efektif


Berdasarkan Definisi kalimat efektif yang terdapat pada tinjauan
pustaka didapatkan tujuan utama dari kalimat efektif adalah untuk
mengkomunikasikan pikiran atau perasaan penulis atau pembicara kepada
pembaca atau pendengar secara tepat. Dengan kalimat efektif, komunikasi
antara penulis dan pembaca atau pembicara dan pendengar tidak akan
menghadapi keraguan, salah komunikasi, salah informasi, atau salah
pengertian (Hs, 2005, p. 148). Selain itu, kalimat efektif mampu membuat
isi atau maksud yang disampaikan tergambar lengkap dalam pikiran lawan
bicara persis sebagaimana apa yang disampaikan (Adidarmodjo, 1989).

Kalimat efektif juga berfungsi untuk mendukung suatu gagasan


atau ide dan membuatnya mudah dipahami oleh pembaca. Untuk mencapai
hal ini, unsur-unsur kalimat harus eksplisit dan disusun secara logis dan
teratur (Arifin, 1987). Selain itu, kalimat efektif seringkali memiliki
kekuatan persuasif, yang berarti kalimat tersebut mampu mempengaruhi
pendengar atau pembaca untuk melakukan sesuatu atau merubah
pandangan mereka.

Kalimat efektif harus konsisten dengan ide atau argumen yang


disampaikan sepanjang teks atau percakapan. Ide-ide dalam kalimat harus
saling terkait dan membentuk kesatuan yang koheren. Pemilihan kata dan

9
struktur kalimat yang tepat sangat penting dalam kalimat efektif.
Penggunaan bahasa yang tepat dapat membantu memastikan bahwa
maksud dan tujuan kalimat dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca
atau pendengar.

3. Ciri-ciri Kalimat efektif


Menurut Parera, Jos D. dalam bukunya yang berjudul “Belajar
Mengemukakan Pendapat” Menyatakan bahwa Susunan kalimat yang
efektif didukung oleh beberapa faktor. Pertama, ada kesepadanan antara
struktur bahasa dan cara berpikir yang logis dan masuk akal. Kedua, ada
keparalelan atau paralelisme dalam bentuk bahasa yang digunakan untuk
tujuan efektivitas tertentu. Ketiga, ada ketegasan dalam memusatkan
pikiran utama. Keempat, ada kehematan dalam pemilihan kata atau
penyusunan pikiran yang kadang-kadang bertumpuk-tumpuk dalam satu
kalimat. Kelima, ada kevariasian dalam penyusunan kalimat, seperti antara
kalimat panjang dan pendek serta antara kalimat induk dan klausa bebas.
Semua faktor ini berkontribusi untuk menciptakan susunan kalimat yang
efektif dan mudah dipahami.

Menurut buku “Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah” oleh


Yudiono K.S. (1984), ada beberapa ciri-ciri kalimat efektif, yaitu:

1. Kesatuan Pikiran: Setiap kalimat yang baik harus mengandung


kesatuan pikiran atau ide tunggal.
2. Koherensi: Ini erat kaitannya dengan kesatuan pikiran. Kalimat
yang tidak mengandung kesatuan pikiran secara otomatis tidak
mengandung koherensi.
3. Penekanan: Penekanan atau penonjolan gagasan penting dapat
dicapai dengan berbagai cara, seperti menempatkan gagasan
terpenting di awal kalimat, mengulang gagasan penting,
mempertentangkan gagasan, dan menekankan gagasan terpenting
dengan partikel.
4. Variasi: Variasi dalam kalimat sangat penting untuk menghindari
kebosanan pembaca. Variasi dapat berupa variasi pilihan kata atau
variasi struktur kalimat.
5. Paralelisme: Kemampuan bahasa seseorang berhubungan dengan
tingkat usia, pengalaman, dan pengetahuan si pemakai. Seorang

10
mahasiswa dituntut dapat berbahasa secara runtut, sistematis, dan
jelas.
6. Kelogisan (Penalaran): Seorang mahasiswa dituntut dapat
berbahasa secara runtut, sistematis, dan jelas, sesuai dengan tingkat
penalarannya.
7. Kehematan: Penghematan adalah penghilangan kata-kata yang
sama bentuk dan tugasnya dalam dua kalimat. Dengan
penghematan, dapat diketahui bahwa satu kalimat berhubungan
dengan kalimat lain.

Menurut buku “Mahir Berbahasa Indonesia (Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi)” oleh Helaluddin.
(2019), ada beberapa ciri-ciri kalimat efektif, yaitu:

1. Keutuhan: Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan


struktur dan makna kalimat.
2. Kesejajaran: Kesamaan bentuk kata yang digunakan secara
konsisten.
3. Kefokusan: Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting
agar mudah dipahami.
4. Kehematan: Setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik,
unsur yang tidak mendukung makna kalimat (mubazir) harus
dihindarkan.
5. Kecermatan dan Kesantunan: Ketepatan pemilihan kata
sehingga menghasilkan komunikasi yang baik dan tepat tanpa
mengganggu emosi pembaca atau pendengar.
6. Kevariasian: Variasi dalam kalimat sangat penting untuk
menghindari kebosanan pembaca. Variasi dapat berupa variasi
pilihan kata atau variasi struktur kalimat.
7. Ketepatan Diksi: Setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara
tepat. Penulis harus membedakan kata yang hampir bersinonim,
struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, serta ketepatan
dan kesesuaian.
8. Ketepatan Ejaan: Kecermatan dalam menggunakan ejaan dan
tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data. Kesalahan
ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal.

Berdasarkan 3 buku tinjauan pustaka diatas, ciri-ciri kalimat efektif


dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesatuan Pikiran: Setiap kalimat harus mengandung kesatuan


pikiran atau ide tunggal.
2. Koherensi: Kalimat harus mengandung kesatuan pikiran dan
secara otomatis mengandung koherensi.

11
3. Penekanan: Gagasan penting dapat ditekankan dengan berbagai
cara, seperti penempatan di awal kalimat, pengulangan, atau
mempertentangkan gagasan.
4. Variasi: Variasi dalam kalimat penting untuk menghindari
kebosanan pembaca, baik dalam pilihan kata maupun struktur
kalimat.
5. Paralelisme: Kemampuan bahasa seseorang berhubungan dengan
tingkat usia, pengalaman, dan pengetahuan si pemakai. Seorang
mahasiswa dituntut dapat berbahasa secara runtut, sistematis, dan
jelas.
6. Kelogisan (Penalaran): Seorang mahasiswa dituntut dapat
berbahasa secara runtut, sistematis, dan jelas, sesuai dengan tingkat
penalarannya.
7. Kehematan: Penghilangan kata-kata yang sama bentuk dan
tugasnya dalam dua kalimat.
8. Keutuhan: Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan
struktur dan makna kalimat.
9. Kesejajaran: Kesamaan bentuk kata yang digunakan secara
konsisten.
10. Kefokusan: Memfokuskan pesan terpenting agar mudah
dipahami.
11. Kecermatan dan Kesantunan: Ketepatan pemilihan kata
sehingga menghasilkan komunikasi yang baik dan tepat tanpa
mengganggu emosi pembaca atau pendengar.
12. Ketepatan Diksi: Setiap kata harus mengungkapkan pikiran
secara tepat.
13. Ketepatan Ejaan: Kecermatan dalam menggunakan ejaan dan
tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data.

Dengan demikian, ciri-ciri kalimat efektif mencakup kesatuan


pikiran, koherensi, penekanan, variasi, paralelisme, kelogisan, kehematan,
keutuhan, kesejajaran, kefokusan, kecermatan, ketepatan diksi, dan
ketepatan ejaan. Hal ini menunjukkan bahwa kalimat efektif harus
memenuhi berbagai aspek untuk dapat efektif dalam menyampaikan pesan
dan gagasan.

4. Struktur kalimat efektif


Dalam bahasa Indonesia, struktur kalimat efektif mengikuti jenis
kalimat dan memiliki unsur-unsur penting seperti subjek, predikat, objek,
dan keterangan. Struktur penempatan subyek, predikat, obyek, dan
keterangan menyesuaikan jenis kalimat yang akan dibuat. Sebagai contoh,
"Kucing itu melompat ke atas pagar" adalah sebuah kalimat efektif yang
secara jelas menggambarkan aksi, subjek, dan keterangan tempat. Rumus

12
untuk membangun struktur kalimat efektif melibatkan semua unsur yang
sudah dijelaskan di atas, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan. Struktur kalimat efektif harus memenuhi syarat minimal
dengan unsur subjek dan predikat, namun kehadiran objek atau keterangan
akan membuat kalimat terkesan lebih utuh.

Dalam menyusun kalimat efektif, penting untuk memperhatikan


struktur kalimat yang benar. Misalnya, pola kalimat SPOK merupakan
salah satu pola kalimat yang efektif, yang terdiri dari subjek, predikat,
objek, dan keterangan. Subjek adalah pelaku kegiatan atau pokok
pembicaraan, predikat adalah kata kerja yang menjadi aksi atau aktivitas,
objek adalah sesuatu yang dikerjakan atau menjadi sasaran, dan
keterangan adalah unsur yang tidak wajib disertakan namun membuat
kalimat terkesan lebih utuh dan jelas. Dengan memahami struktur dan
unsur-unsur kalimat efektif, seseorang dapat menyusun kalimat-kalimat
yang jelas, padat, dan mampu mengkomunikasikan maksud dan tujuan
komunikatifnya dengan baik.

Struktur dasar kalimat efektif dapat bervariasi menurut urutan tempatnya,


sepanjang tidak mengubah maksud kalimat. Misalnya, pola S-P-0-K dapat
disusun sebagai S-P, S-P-0, atau K-S-P. Dengan memahami berbagai pola
kalimat dan unsur-unsurnya, seseorang dapat membangun kalimat-kalimat
yang bervariasi namun tetap efektif dalam menyampaikan maksud
komunikasi.

5. Jenis kalimat efektif


5.1. Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsinya:

Dalam dunia bahasa Indonesia, kalimat tidak hanya menjadi


rangkaian kata semata, tetapi juga merupakan alat komunikasi yang kuat

13
untuk menyampaikan pesan dengan berbagai maksud. Setiap jenis kalimat
memiliki peran dan ciri khasnya sendiri.

1. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)


Kalimat pernyataan, atau yang dikenal sebagai kalimat deklaratif,
memiliki tujuan utama untuk menyampaikan berita atau informasi.
Karakteristiknya mencakup kebebasan dalam struktur, bisa aktif atau pasif,
tunggal atau majemuk. Intonasi kalimatnya umumnya menurun, dan
diakhiri dengan tanda titik.

Contoh:
1. Menteri tenaga kerja mengadakan kunjungan ke beberapa pabrik baja di
Surabaya.
2. Malaysia menggunakan bahasa Melayu dengan sistem bahasa yang
berbeda.

2. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)


Kalimat pertanyaan digunakan untuk mendapatkan informasi atau
tanggapan dari lawan komunikasi. Karakteristiknya ditandai dengan
kehadiran tanda tanya sebagai penguat.

Contoh (Positif):
1. Kapan Saudara lulus sarjana?
2. Mengapa dia selalu bersikap tidak sopan?

Contoh (Negatif):
1. Mengapa mobil ini dirancang tidak menggunakan pengaman yang
lengkap?
2. Mengapa kita tidak bisa hidup saling mengerti, memahami, dan
menghargai sesama umat?

14
3. Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)
Kalimat ini menjadi pilihan ketika pembicara ingin menyuruh atau
melarang seseorang melakukan sesuatu. Karakteristiknya diperkuat dengan
tanda seru.

Contoh (Positif):
1. Maukah kamu disuruh menyelesaikan laporan itu!
2. Tolong selesaikan tugas membuat makalah itu lebih dahulu!

Contoh (Negatif):
1. Sebaiknya kita tidak melakukan provokasi yang dapat menyesatkan
orang lain!
2. Janganlah khawatir kekurangan rezeki jika sudah berbuat amal!

4. Kalimat Seruan
Kalimat seruan digunakan untuk mengekspresikan perasaan yang
mendalam dan tiba-tiba.

Contoh (Positif):
1. Hebat, ternyata dia bisa.
2. Nah, ini baru kejutan bagi kita.

Contoh (Negatif):
1. Aduh, ternyata dia tidak menepati janji.
2. Wah, target yang ditetapkan semula tidak tercapai.

5.2. Jenis Kalimat Berdasarkan Klausanya:

1. Kalimat Tunggal

15
Kalimat tunggal, sebagai unit utama, memiliki satu klausa bebas. Jenis
kata atau frasa pengisi P-nya membedakan kalimat ini menjadi nominal,
adjektiva, verbal, dan numeral.

Contoh:
1. Kami mahasiswa UIN Suska Riau (kalimat nominal).
2. Jawaban anak pintar itu sangat tepat (kalimat adjektiva).

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk merupakan hasil gabungan dua atau lebih kalimat
tunggal. Terdiri dari kalimat setara/koordinatif dan kalimat
bertingkat/kompleks/subordinatif.

1) Kalimat Majemuk Setara/Koordinatif:


Gabungan dua pokok pikiran atau lebih yang memiliki kedudukan
setara.

2) Kalimat Majemuk Bertingkat/Kompleks/Subordinatif:


Kalimat tunggal yang salah satu jabatannya diperluas membentuk
kalimat baru.

5.3. Jenis Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsur:

1. Kalimat Sempurna (Mayor)


Kalimat sempurna terbentuk dari sebuah klausa bebas. Dalam kalimat ini,
unsur S (subjek) dan P (predikat) selalu hadir.

Contoh:

16
1. Ayah membaca koran. (K.S. dilihat dari kalimat tunggal)
2. Kalau saya mempunyai uang, saya akan membeli rumah itu. (K.S.
dilihat dari kalimat majemuk bertingkat)

2. Kalimat Tak Sempurna (Minor)


Kalimat tak sempurna memiliki subjek dan predikat yang tidak lengkap
atau bahkan tidak hadir. Ini mencakup kalimat pertanyaan, seruan, dan
kalimat tak lengkap.

Contoh:
1. “Maksudmu?”
2. “Ayah di Sumatera Utara.”

5.4. Jenis Kalimat Berdasarkan Susunan Subjek dan Predikat:

1. Kalimat Versi
Kalimat versi mengikuti pola S-P (subjek-predikat). Hal ini serupa dengan
kalimat tunggal yang memiliki satu klausa.

Contoh:
1. Dokter menangani pasien itu dengan baik.
2. Mereka bersalaman.

2. Kalimat Inversi
Kalimat inversi memiliki pola P-S (predikat-subjek). Ini memberikan
penekanan atau ketegasan tertentu pada makna kalimat.

Contoh:
1. Matikan televisi itu.
2. Tidak terkabul permintaannya.

17
5.5. Jenis Kalimat Berdasarkan Sifat Hubungan Aktor-Aksi:

1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif memiliki subjek sebagai pelaku atau aktor. Predikatnya
sering diawali dengan me- atau ber-.

Contoh:
1. Anto mengambil buah mangga.
2. Adik bermain bola.

2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif memiliki subjek yang menjadi penderita atau objek dari
pekerjaan atau tindakan. Umumnya diawali dengan di-, ter-, ke-an.

Contoh:
1. Piring dicuci oleh Anita.
2. Adik terjatuh di kamar mandi.

3. Kalimat Medial
Kalimat medial memiliki subjek yang berperan sebagai pelaku dan/atau
penderita (objek).

Contoh:
1. Dia menghibur dirinya.
2. Wanita itu menggantung dirinya sendiri.
3. Mereka menyusahkan diri sendiri.

4. Kalimat Resiprokal
Kalimat resiprokal melibatkan subjek dan objek yang melakukan
perbuatan yang berbalas-balasan.

18
Contoh:
1. Saya sering tukar-menukar buku dengan si Joni.
2. Para pembeli ramai tawar-menawar dengan para pedagang.

BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kami telah membahas secara mendalam mengenai
hakikat kalimat efektif, melibatkan ciri-ciri, struktur, dan jenis-jenisnya.
Kesimpulan utama yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah kalimat efektif
merupakan alat komunikasi yang mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan

19
tepat. Ciri-ciri kalimat efektif mencakup kesatuan pikiran, koherensi, penekanan,
variasi, paralelisme, kelogisan, kehematan, dan aspek lain yang membentuk
keseluruhan kalimat yang baik.

Struktur kalimat efektif menjadi landasan utama dalam penyampaian


pesan. Pola kalimat seperti SPOK (subjek-predikat-objek-keterangan) dan
penggunaan struktur kalimat majemuk memainkan peran penting dalam
membangun kalimat yang berkualitas.

Jenis kalimat juga memberikan warna pada keberagaman dalam


komunikasi bahasa Indonesia. Kalimat pernyataan, pertanyaan, perintah, dan
seruan masing-masing memiliki tujuan dan karakteristiknya sendiri. Terlebih lagi,
jenis kalimat berdasarkan klausa, kelengkapan unsur, susunan subjek-predikat,
dan sifat hubungan aktor-aksi semakin memperkaya kemampuan berbahasa
Indonesia.

2. Saran
Untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia,
terutama dalam membangun kalimat efektif, kami memberikan beberapa saran:
1.) Latihan Menulis: Melakukan latihan menulis secara berkala dapat
membantu dalam mengasah kemampuan menyusun kalimat efektif.
2.) Analisis Teks: Mengamati dan menganalisis teks-teks berbahasa Indonesia
yang baik dapat memberikan wawasan tentang penggunaan kalimat
efektif.
3.) Diskusi dan Feedback: Berpartisipasi dalam diskusi dengan teman atau
dosen dapat memberikan feedback yang berharga untuk peningkatan
kemampuan berbahasa.
4.) Pemahaman Jenis Kalimat: Mendalami lebih lanjut berbagai jenis kalimat
serta mempraktekkannya dalam konteks sehari-hari.
5.) Menggunakan Kosa Kata yang Variatif: Penggunaan kosa kata yang
beragam dapat memberikan kekayaan pada kalimat dan meningkatkan

20
daya ungkap.

Dengan mengimplementasikan saran-saran tersebut, diharapkan pembaca


dapat terus mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia dan menjadi
komunikator yang lebih efektif.

21
DAFTAR PUSTAKA

Adidarmodjo, G. W. (1989). Renda-renda bahasa: Petunjuk praktis guna

terampil dan mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Angkasa.

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, & Sakura H. Ridwan. (1990). Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Erlangga.

Arifin, E. Z. (1987). Berbahasa Indonesialah dengan benar: Petunjuk praktis

untuk pelajar, mahasiswa, dan guru. Mediyatama Sarana Perkasa.

Helaluddin. (2019). Mahir Berbahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian di Perguruan Tinggi). Center for Open Science.

http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/bepd7

Widiastuti, U. (1995). Kalimat efektif bahasa Indonesia: Panduan pustaka. Pusat

Pembinaan dan Pengenibangan Bahasa Departemen Pendidikan dan -

gebudayaan.

Hs, W. (2005). Bahasa Indonesia: Mata kuliah pengembangan

kepribadian di Perguruan Tinggi. PT Grasindo.

Parera, Jos D. (1982). Belajar mengemukakan pendapat (2nd ed.).

Erlangga.

Yudiono K.S. (1984). Bahasa Indonesia untuk penulisan ilmiah. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

https://www.liputan6.com/regional/read/5280052/kalimat-efektif-pengertian-
struktur-ciri-ciri-dan-contohnya

22
Drs. I Gst. Ngr. Kt, Putrayasa, M.Hum. (2015). Jenis-Jenis Dan Pola

Kalimat Bahasa Indonesia. https://repositori.unud.ac.id/.

23

Anda mungkin juga menyukai