Euis Yuniastuti
Universitas Tridharma Balikpapan, A.W Syahranie N0.7
Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Abstrak
Lingkungan bersih serta sehat akan membuat para penghuninya nyaman dan kesehatan
tubuhnya terjaga dengan baik. Saat ini pembangunan fisik yang dilakukan Pemerintah Kota
Balikpapan di pemukiman Kampung Atas Air seperti pembangunan dan penataan rumah,
pembangunan fasilitas seperti jalan kayu ulin dan jembatan beton, penyediaan air bersih dan listrik,
penyediaan lahan terbuka hijau, pembangunan pelayanan kesehatan dan rumah ibadah seharusnya
bisa memberikan dampak perubahan perilaku masyarakat yang baik terhadap sanitasi di kampung atas
air. Penelitian ini ingin mengetahui kondisi sanitasi lingkungan Kampung Atas Air, terutama sarana
sanitasi dan perilaku warganya dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Dalam bahasan kajian ini
menggunakan Metode Observasi dan Kuisioner dengan warga Kampung Atas Air di kelurahan
Margasari. Semuanya ada 32 Rt diambil secara Random 100 orang sebagai sampel. Ditambah
informasi melalui wawancara dari warga dan apparat Kelurahan Margasari.Kesimpulan yang dapat
diperoleh ternyata sanitasi dasar seperti jamban dan saluran IPAL(Instalasi Pembuangan Air Limbah,
Pengelolaan sampah masih belum memenuhi standar Kesehatan. Perilaku masyarakat tentang sanitasi
lingkungan juga masih tergolong rendah.
Abstract
Clean and healthy living environment is among the most important prerequisites to good
human health. Motivated by this principle, recent efforts have been put by the municipal government
of Balikpapan into restructuring "Kampung Atas Air", a cluster of squalid floating settlements.
Among the infrastructural changes include construction of new houses and new facilities such as
ironwood-based road and concrete bridge, installation of utilities, creation of green open spaces,
construction of health services and houses of worship should be able to have an impact on changes in
behavior towards Sanitatation in Kampung Atas Air. The present study aims to know the sanitary
conditions. Of the train environment, especially the sanitation facilities and the behaviour of citizens
in maintaining a clean environt The study has been conducted via direct observation , quesitioner and
,interviews with the local residents. Population in this study is all the residents of "Kampung Atas
Air", Margasari Sub-District, Balikpapan, and 100 people have been randomly selected for the
purpose of this study due to a time limitation. This study is also complemented with guidelines from
the corresponding sub-district .
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Penelitian Berdasarkan
Penilaian Perilaku Tahun 2020
besar rumah responden yang telah dilakukan
Sarana Prosentase
pengamatan dan penilaian sarana sanitasi No. Kriteria Frekuensi
Sanitasi (%)
rumah sebagian besar belum memiliki sarana Tidak
Membuka 2 2
sanitasi yang memenuhi syarat kecuali a. Pernah
Jendela (1
penyediaan air bersihc PDAM. Hal ini dapat 1 Kadang-
minggu 46 46
b. kadang
dilihat dari hasil pengamatan dan penilaian terakhir)
c. Setiap hari 52 52
sarana sanitasi rumah yang telah dilakukan Tidak
a. 8 8
berikut ini. Air bersih berasal dari PDAM, Menyapu dan Pernah
kalaupun ada warga tidak ada PDAMnya bisa mengepel b. Seminggu 30 30
2 rumah(1 Setiap 3
membeli ke tetangga yang punya PDAM. c. 43 43
minggu hari
Jamban keluarga masih belum memenuhi terakhir) Setiap
syarat sanitasi yang baik. Mereka umumnya d. 19 19
Hari
menggunakan WC /jamban cemplung kelaut. Kelaut/W
C 90 90
Mereka mengatakan saluran IPAL pada
Cara a. Cemplung
banyak yang rusak dan tarif utk pembuangan 3 Membuang Ke
juga melonjak. Tinja WC/Jamb
b. 10 10
an
Permanen
Mereka Kembali memanfaatkan Dibuang
pasang surut air laut yang bisa menyapu a. kelaut/Lin 27 27
kotoran tinja yg dibuang ke bawah/kolong gkungan
rumah. Air laut pasang mulai jam 3 sore Ke
Pengelolaan
4 b. TPS/Petug 48 48
sampai jam 8 pagi. mengotoriYang jadi Sampah
as Sampah
masalah bila kemarau air laut menurun Dimanfaat
tentunya tinja akan mengotori lingkungan, c. kan/Daur 25
Ulang 25
berbau dan di datangi tikus yang besar-besar
a. Seminggu 68 68
berkeliaran dan juga lalat yang bertebrangan Menguras
Kamar Mandi Setiap 3
Tempat sampah ada tapi tidak kedap air dan 5 b. 24
(1 Minggu hari 24
terbuka, dan tidak dipisah sampah organic dan terakhir) Setiap 2
c. 18
an organic sehingga baunya cukup hari 18
menyengat.selain itu tempat sarang tikus dan
Tidak
serangga . Tempat sampah yang sehat harus pernah
6 Penghijauan a. 75
tidak dapat dijangkau oleh serangga dan tikus menanam
atau hewan lainnya, tidak mencemari sumber pohon 75
Suka
air, tidak menimbulkan bau, tidak mengotori b. Menana 25
tanah permukaan. m pohon 25
Perilaku baik yang dilakukan Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian
penghuni di rumah agar rumah tersebut besar responden yang telah dilakukan Perilaku
menjadi sehat ada banyak sekali. Pada sehari-hari yang berhubungan dengan
penelitian ini perilaku yang dinilai, antara lain pemeliharaan rumah sebagian besar telah
terdistribusi pada Tabel berikut ini: memiliki perilaku yang baik. Hal ini dapat
dilihat dari perilaku membuka jendela
sebanyak 52 responden atau 52 % menyatakan
membuka jendela rumahnya setiap hari.
1)Membuka jendela diwaktu pagi sampai
sore hari agar udara bersih dan segar masuk ke
dalam rumah akan mengurangi terjadinya sakit
pernapasan
19
UNIVERSITAS TRIDHARMA RESEARCH LEMBARAN PUBLIKASI ILMIAH
VOL. 3 NO..2 SEPTEMBERTH 2020
E-ISSN: 2623-1530, P-ISSN: 2622-9064