Analisa Teknik Bangunan
Analisa Teknik Bangunan
ABSTRAK
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi
masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah
Pusat. Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu daerah dimana kebutuhan akan sistem
penyediaan sarana air minum masyarakat menjadi prioritas dalam pembangunan. Berdasarkan hal
tersebut maka besar kemungkinan peluang bagi Kabupaten Minahasa Selatan untuk melaksanakan
pembangunan infrastruktur SPAM untuk mengembangkan dan meningkatkan pelayanan SPAM yang
ada di masing-masing Desa dan Kelurahan dengan sumber dana yang berasal dari dana alokasi dari
pemerintah pusat maupun dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), mengingat yang dikelola
oleh PDAM saat ini belum memenuhi kebutuhan dari 17 kecamatan dan 177 desa/kelurahan yang ada.
Salah satu risiko yang memiliki probabilitas besar terjadi pada proyek konstruksi ialah keterlambatan.
Parameter penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi yang sering dijadikan sebagai sasaran
proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Faktor risiko keterlamabatan dari respon masyarakat
terhadap proyek konstruksi, faktor risiko metode pelaksanaan yang digunakan, faktor risiko
ketersediaan material utama, dan faktor risiko penggunaan tenaga terampil merupakan hal yang harus
diantisipasi. Regresi logistik merupakan metode statistik yang diterapkan untuk memodelkan variabel
respon yang bersifat kategori (skala nominal/ordinal) berdasarkan satu atau lebih pengubah prediktor
yang dapat berupa variabel kategori maupun kontinu (skala interval atau rasio). Dari analisis regresi
logistik dapat diketahui berapa besar pengaruh faktor-faktor risiko terhadap keterlambatan proyek
system penyediaan air minum.
Dari hasil dengan menggunakan regresi logistik biner, dari empat variabel bebas yang di analisis untuk
mengidentifikasi faktor faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan terhadap pelaku proyek
konstruksi SPAM. Menghasilkan bahwa variabel ketersediaan material utama yang paling
mempengaruhi terjadinya keterlambatan terhadap pelaku proyek konstruksi SPAM. Model logistik
untuk menggambarkan hubungan antara keterlambatan terhadap pelaku pekerjaan proyek konstruksi
SPAM di Kabupaten Minahasa Selatan dengan respon masyarakat terhadap pproyek konstruksi SPAM,
ketersediaan material utama dan penggunaan tenaga terampil.
Kata kunci: Pemodelan, Risiko, Konstruksi, SPAM, Minahasa
99
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
terpenting dalam sistem penyediaan air bersih PDAM Kabupaten Minahasa Selatan sebanyak
adalah sumber air baku. 58.006 jiwa. Bila dibandingkan dengan jumlah
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) penduduk Kabupaten Minahasa Selatan
merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sebanyak 197.755 jiwa, maka persentase
sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi pelayanan PDAM Kabupaten Minahasa Selatan
oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah adalah sebesar 5,57%.
maupun Pemerintah Pusat. Ketersediaan air Berdasarkan data tersebut maka besar
minum merupakan salah satu penentu kemungkinan peluang bagi Kabupaten
peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang Minahasa Selatan untuk melaksanakan
mana diharapkan dengan ketersediaan air pembangunan infrastruktur SPAM untuk
minum dapat meningkatkan derajat kesehatan mengembangkan dan meningkatkan pelayanan
masyarakat dan dapat mendorong peningkatan SPAM yang ada di masing-masing Desa dan
produktivitas masyarakat, sehingga dapat Kelurahan dengan sumber dana yang berasal
terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dari dana alokasi dari pemerintah pusat maupun
masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana dari anggaran pendapatan belanja daerah
dan prasarana air minum menjadi salah satu (APBD), mengingat yang dikelola oleh PDAM
kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah. saat ini belum memenuhi kebutuhan dari 17
Kabupaten Minahasa Selatan merupakan kecamatan dan 177 desa/kelurahan yang ada
salah satu daerah dimana kebutuhan akan (RISPAM Kab, Minsel Tahun 2015).
sistem penyediaan sarana air minum Dengan besarnya peluang tersebut
masyarakat menjadi prioritas dalam kesiapan dari pelaku pekerjaan konstruksi
pembangunan. Data PDAM Kabupaten khususnya pekerjaan konstruksi SPAM untuk
Minahasa Selatan yang secara resmi terpisah melaksanakan setiap pekerjaan konstruksi
dari PDAM Kabupaten Minahasa melalui sarana SPAM di Kabupaten Minahasa Selatan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang menjadi hal yang mutlak disiapkan. Mengingat
Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum pekerjaan proyek konstruksi SPAM memiliki
Kabupaten Minahasa Selatan menunjukan karakteristik yang berbeda dibandingkan
bahwa sejak pemisahan dari PDAM Kabupaten pekerjaan konstruksi sipil lainnya, maka segala
Minahasa, status SPAM yang dikelola oleh risiko yang kemungkinan akan dihadapi harus
PDAM Kabupaten Minahasa Selatan mayoritas dikaji dengan seksama terlebih dahulu sehingga
merupakan SPAM IKK dan SPAM pedesaan. sasaran yang diharapkan bisa tercapai.
Saat ini PDAM Kabupaten Minahasa Selatan Beradasarkan analisa diatas maka perlu
mengelola 6 Unit SPAM IKK dan 2 Unit SPAM dilakukan kajian risiko yang sering dialami
PEDESAAN yang melayani 37 wilayah dalam setiap proyek SPAM yang jika tidak
desa/kelurahan. diketahui dan ditanggulangi sejak dini dapat
PDAM Kabupaten Minahasa Selatan menyebabkan terhambatnya pencapaian
merupakan pemekaran dari PDAM Kabupaten sasaran pembangunan SPAM khususnya di
Minahasa, yang secara resmi terpisah dari Kabupaten Minahasa Selatan. Kajian risiko
PDAM Kabupaten Minahasa melalui Peraturan yang perlu dilakukan yaitu seberapa besar
Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pendirian probabilitas pengaruhnya terhadap kesuksesan
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten pelaksanaan pekerjaan poyek SPAM. Beberapa
Minahasa Selatan. diantaranya ialah Risiko respon masyarakat
Sejak pemisahan dari PDAM Kabupaten terhadap pekerjaan yang dilaksanakan, risiko
Minahasa, status SPAM yang dikelola oleh metode pelaksanaan pekerjaan, risiko
PDAM Kabupaten Minahasa Selatan ketersediaan material utama, risiko tenaga
seluruhnya merupakan SPAM IKK dan SPAM terampil yang digunakan.
pedesaan. Saat ini PDAM Kabupaten Minahasa Melihat masalah ini, maka dibutuhkan
Selatan mengelola 6 Unit SPAM IKK dan 2 suatu penelitian untuk mengetahui seberapa
Unit SPAM PEDESAAN yang melayani 37 besar probabilitas pengaruh risiko (Risk
wilayah desa/kelurahan. Identification) dalam pelaksanaan pekerjaan
Total persentase pelayanan untuk seluruh konstruksi SPAM di Kabupaten Minahasa
wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Selatan yang dapat memberikan manfaat bagi
Minahasa Selatan adalah sebesar 19% dengan para pelaku pekerjaan konstruksi SPAM di
total jiwa yang terlayani sebanyak 11.024 jiwa Kabupaten Minahasa Selatan dalam
dari total jumlah penduduk wilayah pelayanan melaksanakan tidakan manajemen konstruksi
100
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
SPAM di Kabupaten Minahasa Selatan untuk Minahasa Selatan dalam hal ini Dinas
mengurangi dampak dari risiko keterlambatan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
terhadap sasaran proyek yang diharapkan. dalam penyusunan perencanaan pekerjaan
maupun pelaksanaan pekerjaan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Hipotesis
rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1 Semakin besar respon positif masyarakat
1. Apakah respon masyarakat dimana terhadap proyek konstruksi SPAM maka
pekerjaan dilaksanakan, metode semakin rendah terjadinya keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan, ketersedian material pekerjaan konstruksi SPAM di Kabupaten
utama dan penggunaan tenaga terampil Minahasa Selatan.
memberikan pengaruh pada pencapaian 2 Semakin tinggi pemahaman tentang
sasaran pelaksanaan konstruksi proyek penerapan metode pelaksanaan pekerjaan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di maka akan semakin tinggi tingkat
Kabupaten Minahasa Selatan? kesuksesan pekerjaan konstruksi SPAM di
2. Berapa persen probabilitas respon Kabupaten Minahasa Selatan.
masyarakat dimana pekerjaan dilaksanakan, 3 Semakin mudah material utama proyek
metode pelaksanaan pekerjaan, ketersedian konstruksi SPAM tersedia di lokasi (site)
material utama dan penggunaan tenaga maka semakin tinggi peluang pekerjaan
terampil memberikan pengaruh pada dilaksankan tepat waktu.
pencapaian sasaran pelaksanaan konstruksi 4 Semakin banyak penggunaan tenaga
proyek Sistem Penyediaan Air Minum terampil semakin tinggi tingkat keberhasilan
(SPAM) di Kabupaten Minahasa Selatan? pekerjaan konstruksi SPAM di Kabupaten
Minahasa Selatan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dare penelitian ini adalah
menganalisis factor risiko terhadap risiko
keterlambatan proyek konstruksi SPAM yang TINJAUAN PUSTAKA
terdiri dari :
1. Menganalisis dan menghasilkan model Proyek Konstruksi
pengaruh yang paling signifikan dari faktor Proyek merupakan sekumpulan aktivitas
risiko respon masyarakat tentang pekerjaan yang saling berhubungan dimana ada titik awal
proyek konstruksi SPAM, faktor risiko dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek
metode pelakasanaan, faktor risiko biasanya bersifat lintas fungsi organisasi
ketersediaan material utama dan faktor sehingga membutuhkan bermacam keahlian
risiko penggunaan tenaga terampil terhadap (skills) dari berbagai profesi dan organisasi.
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan Setiap proyek adalah unik, bahkan tidak ada
konstruksi SPAM di Kab. Minahasa Selatan. dua proyek yang persis sama. Dipohusodo
2. Memperoleh persamaan regresi logistik (1995) menyatakan bahwa suatu proyek
yang dapat digunakan untuk menganalisis merupakan upaya yang mengerahkan sumber
kemungkinan terjadi risiko keterlambatan daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk
pada proyek konstruksi SPAM di Kabupaten mencapai tujuan, sasaran dan harapan penting
Minahasa Selatan. tertentu serta harus diselesaikan dalam jangka
waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan.
Manfaat Penelitian Proyek adalah aktivitas sementara dari
Diharapkan dari penelitian ini dapat personil, material, serta sarana untuk
memberikan manfaat yang dapat digunakan menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran
sebagai dasar untuk mengatahui risiko (goals) proyek dalam kurun waktu tertentu yang
keterlambatan yang terdiri dari : kemudian berakhir (PT. PP, 2003).
1. Sebagai bahan untuk melakukan visibility Menurut Schwalbe yang diterjermahkan
study terhadap factor-faktor risiko bagi oleh Dimyati & Nurjaman (2014:2)
pelaku pekerjaan konstruksi SPAM di Kab. menjelaskan bahwa proyek adalah usaha yang
Minahasa Selatan. bersifat sementara untuk menghasilkan produk
2. Menjadi bahan masukan bagi pemilik atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek
pekerjaan khususnya Pemerintah Kabupaten melibatkan beberapa orang yang saling
101
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama sejumlah kontraktor sebagai sub kontraktor
proyek biasanya tertarik dalam penggunaan yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di
sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan lapangan.
proyek secara efisien dan tepat waktu. 4. Tahap Pelaksanaan (Construction) Tahap
Nurhayati (2010:4) menjelaskan bahwa sebuah pelaksanaan adalah tahap untuk
proyek dapat diartikan sebagai upaya atau mewujudkan bangunan yang dibutuhkan
aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai oleh pemilik proyek dan data yang sudah
tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dirancang oleh konsultan perencana dalam
dengan menggunakan anggaran dana serta batasan yang telah disepakati.
sumber daya yang tersedia, yang harus 5. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan (Maintenance and start up)
Semua proyek selalu mengandung resiko Tahap ini adalah untuk menjamin agar
relatif besar terhadap manajemen yang bangunan yang telah selesai sesuai dengan
diterapkan untuk proyek itu. Manajemen dokumen kontrak dan semua fasilitas
proyek yang asal–asalan akan berakibat buruk, berfungsi sebagaimana mestinya.
ibarat mengebut dengan mobil balap dijalanan
umum. Kerugian yang di derita tidak hanya Definisi Proyek Konstruksi
materi, waktu dan tenaga namun juga Menurut undang-undang nomor 2 tahun
kredibilitas, hubungan baik dan lain–lain 2017 tentang jasa konstruksi yang dimaksud
bahkan berakibat fatal seperti rusaknya sistem dengan pekerjaan konstruksi adalah
yang telah mapan. keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
Sumber kegagalan terutama terletak pada meliputi pembangunan, pengoperasian,
manajemen, misalnya terjadi kesalahan pemeliharaan, pembongkaran, dan
identifikasi, baik identifikasi kebutuhan pembangunan kembali suatu bangunan. Proyek
maupun identifikasi potensi pada saat merupakan sekumpulan aktivitas yang saling
perencanaan sehingga jadwal yang disusun pun berhubungan dimana ada titik awal dan titik
menjadi tidak sesuai dengan keadaan yang akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya
sebenarnya dan menjadi penyebab gagalnya membutuhkan bermacam keahlian skill dari
proyek. berbagai profesi dan organisasi.
Menurut Soekimu (1999), menyebutkan Berdasarkan pendapat ahli, proyek
bahwa tuhupan kegiatan konstruksi bukan konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan
merupakan kegiatan yang install, melainkan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
kegiatan hams melalui suatu proses yang tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan
panjang dan didalamnya dij umpai banyak waktu, biaya dan mutu tertentu. Proyek
masalah yang harns diselesaikan. Tahapan konstruksi selalu memerlukan resources
kegiatan konstruksi terdiri dari : (sumber daya) yaitu man (manusia), material
1. Tahap Study Kelayakan (Feasibility Study) (bahan bangunan), machine (peralatan), method
Tujuan dari tahap ini adalah meyakinkan (metode pelaksanaan), money (uang),
pemilik proyek bahwa proyek konstruksi information (informasi), dan time (waktu).
yang diusulkannya layak untuk Dalam suatu proyek konstruksi terdapat
dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu
dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan waktu, biaya dan mutu (Kerzner, 2006). Suatu
swnber pendanaan), maupun aspek pekerjaan atau proyek konstruksi dapat dinilai
lingkungan. kinerjanya berdasarkan biaya, mutu dan waktu
2. Tahap Penjelasan (Briefing) Tujuan dari yang dihasilkan. Kinerja Proyek merupakan
tahap ini adalah untuk memungkinkan bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan
pemilik proyek untuk dapat menjelaskan membandingkan hasil kerja nyata dengan
fungsi proyek dan biaya yang diijinkan. perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang
sehingga konsultan perencana dapat secara disepakati oleh pihak owner dan kontraktor
tepat menafsirkan keinginan pemilik proyek pelaksana.
dan membuat tafsiran biaya yang Pelaksanaan konstruksi adalah kegiatan
dibutuhkan. membangun bangunan/konstruksi yang telah
3. Tahap Pengadaan Pelelangan (Procurement dirancang/didesain. (Messah,2008). Proyek
Tender) Tahap ini bertujuan untuk konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan
menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
102
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
103
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik minum dari reservoir ke daerah pelayanan
(teknik) dan non fisik penyediaan air minum. atu konsumen.
Dalam pedoman penyusunan studi j. Pipa Pelayanan adalah pipa yang
kelayakan pengembangan sistem penyediaan menghubungkan jaringan distribusi dengan
air minum, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum sambungan rumah.
No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan k. Katup adalah suatu alat yang berfungsi
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum untuk membuka dan menutup aliaran dalam
beberapa istilah dalam penyelenggaraan dan pipa.
pengembangan SPAM antara lain: l. Reservoir adalah tempat penyimpanan air
a. Tingkat Pelayanan adalah presentasi jumlah sementara sebelum didistribusikan kepada
penduduk yang dilayani dari total jumlah konsumen.
penduduk daerah pelayanan, dimana m. Sambungan Rumah adalah jenis sambungan
besarnya tingkat pelayanan diambil pelanggan yang mensuplai air langsung ke
berdasarkan survey yang dilakukan oleh rumah-rumah, biasanya berupa sambungan
PDAM terhadap jumlah permintaan air pipa-pipa distribusi air melalui meter air dan
minum oleh masyarakat atau dapat juga instalasi pipa di dalam rumah.
dilihat berdasarkan kemampuan yang
dimiliki oleh PDAM untuk menyediakan air Komponen Sistem Penyediaan Air Minum
minum. Komponen sistem penyediaan air
b. Unit Air Baku adalah sarana dan prasarana minum secara umum meliputi (Triatmadja,
pengambilan dan/atau penyedia air baku, 2009):
meliputi bangunan penampungan air, a. Sumber air dan Broncapturing adalah
bangunan pengambilan/ penyadapan, bangunan penangkap air baku dari mata
peralatan pengukuran dan pemantauan, air.
sistem pemompaan, dan/atau bangunan b. Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah
pembawa serta kelengkapannya. suatu kesatuan bangunan yang berfungsi
c. Unit Produksi adalah sarana dan prasarana mengolah air baku menjadi air bersih atau
yang dapat digunakan untuk mengolah air air minum.
baku menjadi air minum melalui proses c. Reservoir adalah tempat penampungan air
fisik, kimiawi, dan/atau biologi meliputi bersih, pada sistem penyediaan air bersih.
bangunan pengolahan dan Umumnya reservoir ini diperlukan pada
kelengkapannnya, perangkat operasional, suatu sistem penyediaan air bersih yang
peralatan pengukuran dan pemantauan, serta melayani suatu kota. Jenis reservoir dapat
bangunan penampungan air minum. dibagi berdasarkan bentuk, fungsi
d. Unit Distribusi adalah sarana untuk maupun tinggi reservoir terhadap
mengalirkan air minum dari pipa transmisi permukaan tanah sekitarnya serta
air minum sampai ke unit pelayanan. berdasarkan dari bahan konstruksinya.
e. Unit Pelayanan adalah sarana untuk Berdasarkan tinggi relative reservoir
mengambil air minum langsung oleh terhadap permukaan tanah sekitarnya,
masyarakat yang terdiri dari sambungan maka jenis reservoir dapat dibagi menjadi
rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran. reservoir permukaan (ground reservoir)
f. Jaringan Pipa Transmisi Air Baku adalah dan reservoir menara (elevated reservoir).
ruas pipa pembawa air dari sumber air Fungsi utama dari reservoir adalah
sampai unit produksi. untuk menyeimbangkan antara debit
g. Jaringan Pipa Transmisi Air Minum adalah produksi dan debit pemakaian air.
ruas pipa pembawa air minum dari unti Seringkali untuk waktu yang
produksi/bangunan penangkap air sampai ke bersamaan, debit produksi air bersih
reservoir atau batas distribusi.
h. Pipa Transmisi adalah pipa pembawa air
tidak dapat selalu sama besarnya
dari sumber air ke instalasi pengolahan atau dengna debit pemakaian air. Pada saat
pipa pembawa air bersih dari instalasi jumlah produksi air bersih lebih besar
pengolahan ke unti distrubusi utama atau daripada jumlah pemakaian air, maka
reservoir. kelebihan air tersebut untuk sementara
i. Pipa Distribusi adalah pipa yang disimpan dalam reservoir, dan
dipergunakan untuk mendistribusikan air digunakan kembali untuk memenui
104
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
kekurangan air pada saat jumlah tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
produksi air bersih lebih kecil disebutkan Air minum adalah air yang
daripada jumlah pemakaian air. melalui proses pengolahan atau tanpa proses
d. Pipa Transmisi adalah salah satu jaringan pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
yang berfungsi membawa air baku dari dan dapat langsung diminum (Pasal 1 ayat 1).
sumber kelokasi pengolahan dan atau dari Penyelenggara air minum dilaksanakan oleh
bangunan pengumpul ketitik awal badan usaha milik Negara/ badan usaha milik
distribusi (NSPM Kimprawil Pedoman/ daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha
Petunjuk Teknis dan Manual, 2002). perorangan, kelompok masyarakat dan/atau
Kendala utama dalam penyediaan air individual yang melakukan penyelenggaraan
bersih adalah memenuhi tinggi tekan yang penyediaan air minum (Pasal 1 ayat 2). Air
cukup pada titik terjauh, sehingga kadang minum aman bagi kesehatan apabila
ketersediaan air secara kontinyu menjadi memenuhi prsyaratan fisika, mikrobiologis,
terganggu. Maka untuk menjaga tekanan kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam
akhir pipa diseluruh daerah layanan, pada parameter wajib dan parameter tambahan
titik awal distribusi diperlukan tekanan (Pasal 3 ayat 1).
yang lebih tinggi agar dapat mengimbangi
kehilangan tekanan. Manajemen Resiko Proyek
e. Pipa Distribusi adalah pipa yang PMBOK Guide (2008) mendefinisikan
dipergunakan untuk mendistribusikan air manajemen resiko proyek adalah proses yang
minum dari reservoir ke daerah pelayanan sistematik dan identifikasi, analisis, respon, dan
atu konsumen. pengendalian risiko proyek. Tujuan manajemen
f. Pompa adalah suatu mesin yang risiko adalah memaksimakan peluang dan
digunakan untuk memindahkan zat cair konsekuensi dari kejadian-kejadian yang positif
dari suatu tempat ke tempat yang lain dam meminimalkan peluang dan konsekuensi
melalui media pipa (saluran) secara dari kejadian–kejadian negatif terhadap sasaran
kontinyu dengan cara menambah energi proyek.
pada cairan yang dipindahkan. Sebagaimana dikemukakan Webb (1994)
g. Tangki (Bak) Pelepas Tekan adalah manajemen risiko adalah “suatu kegiatan yang
bangunan penunjang pada jaringan dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah
transmisi atau distribusi yang berfungsi diketahui (melalui rencana analisa risiko atau
untuk menghilangkan tekanan yang bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi
berlebihan pada aliran yang dapat konsekuensi buruk yang mungkin muncul”.
menyebabkan pipa pecah. Untuk itu risiko harus didefinisikan dalam
h. Pengukur Volume (Debit) Air atau bentuk suatu rencana atau prosedur yang
Flowmeter adalah alat untuk mengukur reaktif. Kerzner (2001) mengemukakan
jumlah atau laju aliran dari suatu fluida pengertian manajemen risiko sebagai semua
yang mengalir dalam pipa atau saluran rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
terbuka risiko, dimana didalamnya termasuk
i. Terminal Air adalah sarana pelayanan air perencanaan (planning), penilaian (assesment)
minum yang digunakan secara komunal, identifikasi dan dianalisa, penanganan
berupa bak penampung air yang (handling), serta pemantauan (monitoring)
ditempatkan di atas permukaan tanah atau risiko.
pondasi yang pengisisan airnya dilakukan Jika lebih jauh lagi dikaitkan dengan
dengan sistem curah dari mobil tangki air fungsi manajemen secara keseluruhan maka
atau kapal tanki. manajemen risiko adalah suatu manajemen
fungsional yang mendukung manajemen
Kualitas Air Minum obyektif dengan sasaran adanya ketidakpastian
Kualitas Air minum yang dikonsumsi di masa mendatang (Tarmudji, 2000).
masyarakat agar tidak menimbulkan Manajemen risiko adalah proses pengukuran
gangguan kesehatan perlu ditetapkan atau penilaian risiko serta pengembangan
kesehatan kualitas air minum. Berdasarkan strategi pengelolaannya. Strateginya mulai dari
Peraturan Menteri Kesehatan Republik mengidentifikasi risiko, mengukur dan
Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 menentukan besarnya risiko, kemudian mencari
105
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
aplikasi/terapan yaitu dengan mengambil atau
mengumpulkan data yang diperlukan dan
menganalisisnya dengan menggunakan model
regresi logistik biner untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi risiko
keterlambatan terhadap pelaku pekerjaan
konstruksi system penyediaan air minum
(SPAM) di Kabupaten Minahasa Selatan.
106
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
107
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
45% >…
55%
S1
4%
2%
4% D III
17%
SMA
8% 65% D IV Gambar 5. Keterlibatan Dalam Proyek
SMP Konstruksi SPAM
S2
Berdasarkan data pelaku pekerjaan
konstruksi untuk pelaku pekerjaan konstrusi
Gambar 3. Pendidikan Terakhir yang pernah mengikuti pelatihan terkait
keahlian dan keterampilan konstruksi SPAM
Berdasarkan profil 57 responden Pelaku sebanyak 20 orang atau sebesar 36%, dan
Pekerjaan Konstrusi di Kabupaten Minahasa pelaku pekerjaan konstrusi yang tidak pernah
Selatan dapat dilihat pada Pelaku Pekerjaan mengikuti pelatihan terkait keahlian dan
Konstrusi yang berusia kurang dari 26 tahun keterampilan kosntruksi SPAM sebanyak 37
dan lebih dari 50 tahun sebanyak 10 orang atau orang atau sebesar 64%. Seperti pada Gambar
sebesar 17%. Mayoritas pelaku pekerjaan 6.
konstrusi berusia 26 sampai 50 tahun sebanyak
47 orang atau sebesar 83%. Usia 26 sampai 50
tahun ini merupakan masa produktif untuk
terlibat dalam proyek konstruksi SPAM.
Seperti pada Gambar 4.
36% Pernah
64%
Tidak
Usia < 26 Pernah
Tahun atau >
17% 50 Tahun
108
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
software SPSS antara lain uji variabel faktor Tabel 3. Rekapitulasi Seleksi Kandidat Untuk
risiko respon masyarakat terhadap proyek Dua Variabel
konstruksi SPAM , uji varibel faktor risiko Variabel P Value
metode pelaksanaan pekerjaan yang digunakan X1 dan X2 0,217 dan 0,611
, uji variable faktor risiko ketersediaan X1 dan X3 0,300 dan 0,018
material utama , dan uji variabel
X1 dan X4 0,146 dan 0,028
penggunaan tenaga terampil terhadap variable
dependen risiko keterlambatan proyek SPAM X2 dan X3 0,481 dan 0,013
(Y). X2 dan X4 0,450 dan 0,003
Dari uji diatas akan diperoleh variabel X3 dan X4 0,014 dan 0,024
yang berpengaruh signifikan yang dapat
membentuk model untuk faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya risiko keterlambatan
pada pada proyek SPAM. Dari hasil seleksi kandidat yang dilakukan
terhadap dua variabel diperoleh bahwa variabel
Seleksi Kandidat X1 dan X4 yakni respon masyarakat dan
Dalam langkah ini akan diseleksi variabel penggunaan tenaga terampil serta variabel X3
independen manakah yang layak masuk model dan X4 yakni ketersediaan material utama dan
dalam uji multivariate. Seleksi kandidat ini penggunaan tenaga terampil memiliki nilai
menggunakan software SPSS. Dimana yang signifikan P Value < 0,25 maka ketiga variabel
layak adalah yang memiliki tingkat signifikansi ini layak di masukan dalam model.
(sig.) atau p value < 0,25 dengan metode Enter
dalam regresi logistic sederhana. Cara yang Tabel 4. Rekapitulasi Seleksi Kandidat
dilakukan ialah dengan melakukan satu persatu Untuk Tiga Variabel
regersi sederhana antara masing-masing Variabel P Value
variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian variabel dilakukan dengan X1 dan X2 dan X3 0,326 dan 0,535 dan
cara menguji satu variabel, dua variabel dan 0,017
tiga variabel X1 dan X2 dan X4 0,160 dan 0,568 dan
0,027
Seleksi kandidat diperoleh data bahwa
X1 dan X3 dan X4 0,226 dan 0,020 dan
variabel yang layak masuk model berdasarkan 0,028
tingkat signifikansi (sig.) atau p value < 0,25 : X2 dan X3 dan X4 0,447 dan 0,014 dan
0,003
Tabel 2. Rekapitulasi Seleksi Kandidat Dari hasil seleksi kandidat yang dilakukan
Analisis Regresi Logistik terhadap tiga variabel diperoleh bahwa variabel
Untuk Satu Variabel X1 dan X3 dan X4 yakni respon masyarakat
Variabel P Value dan ketersediaan material utama dan
penggunaan tenaga terampil memiliki nilai
X1 0,200
signifikan P Value < 0,25 maka ketiga variabel
X2 0,536 ini layak di masukan dalam model.
X3 0,014 Dalam pengujian dengan menggunakan
X4 0,035 program SPSS menunjukan bahwa untuk uji
variabel faktor risiko satu variabel metode
pelaksanaan pekerjaan yang digunakan (X2), uji
variabel faktor risiko respon masyarakat
Dari hasil seleksi kandidat yang dilakukan terhadap proyek konstruksi SPAM dan faktor
terhadap satu variabel diperoleh bahawa risiko metode pelaksanaan pekerjaan yang
variabel X1 yakni respon masyarakat, variabel digunakan (X1 dan X2), uji variabel faktor
X3 yakni ketersediaan material utama dan risiko respon masyarakat terhadap proyek
variabel X4 yakni penggunaan tenaga terampil konstruksi SPAM dan faktor risiko
memiliki nilai signifikan P Value < 0,25 maka ketersediaan material utama (X1 dan X3).
ketiga variabel ini layak di masukan dalam Selanjutnya untuk uji variabel kombinasi
model. faktor risiko metode pelaksanaan pekerjaan
109
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
110
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
bisa diatur oleh peneliti atau pengambil respon masyarakat terhadap proyek
kebijakan sehingga bisa menggiring responden konstruksi SPAM, ketersediaan material
lainnya untuk berbuat yang sama terhadap utama dan penggunaan tenaga terampil
responden yang bernilai 1 sebelumnya. memberikan peluang terjadinya
keterlambatan pada pelaksanaan proyek
konstruksi SPAM. Makna dari persamaan
PENUTUP Regresi Logistic di atas adalah untuk
peprubahan per 1 unit pada variabel respon
Kesimpulan masyarakat, ketersediaan material utama
Berdasarkan hasil analisis dan dan penggunaan tenaga terampil akan
pembahasan yang telah dilakukan maka meningkatkan kemungkinan Risiko
diperoleh kesimpulan: Keterlambatan Terhadap Proyek Konstruksi
1. Dari hasil dengan menggunakan regresi SPAM sebesar 0,64198 atau 64,198%.
logistik, dapat dinyatakan bahwa dari empat
variabel bebas yang di analisis untuk Saran
mengidentifikasi faktor faktor yang Adapun saran yang dapat diberikan,yaitu:
berpengaruh terhadap keterlambatan 1. Hasil analisis data pada penelitian ini
terhadap pelaku proyek konstruksi SPAM. menggunakan software SPSS. Untuk itu,
Menghasilkan bahwa variabel ketersediaan diharapkan pada penelitian berikutnya untuk
material utama yang paling mempengaruhi menggunakan software selain software
terjadinya keterlambatan terhadap pelaku SPSS.
proyek konstruksi SPAM yang sampelnya 2. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini
diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan yaitu analisis regresi logistik dengan
Penataan Ruang Kabupaten Minahasa menggunkan data biner. Diharapkan pada
Selatan. penelitian berikutnya untuk menggunakan
2. Model logistik untuk menggambarkan regresi logistik mutinominal.
hubungan antara keterlambatan terhadap 3. Diharapkan pada penelitian berikutnya
pelaku pekerjaan proyek konstruksi SPAM untuk mengambil variabel yang lain.
di Kabupaten Minahasa Selatan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Dahan, S. 2016. Analisis Multivariat Regresi Logistik: Disertai Praktik Dengan Program SPSS Dan
Stata. Jakarta: PT Epidemiologi Indonesia.
Yudissanta, A. dan M. Ratna. 2012. Analisis Pemakaian Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara
dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinomial ( Studi Kasus: Pasien di Rumah
Sakit “X” Surabaya). Surabaya. Jurnal Sains dan Seni ITS 1(1): 112-117.
Rahmadeni dan E. Safitri. 2016. Pemodelan Pasien Kanker Payudara Menggunakan Regresi Logistik
Biner ( Studi Kasus : Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad
Pekanbaru). Pekanbaru. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri 13(2): 168-173.
Imaslihkah, S., M. Ratna dan V. Ratnasari. 2013. Analisis Regresi Logistik Ordinal Terhadap Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Predikat Kelulusan Mahasiswa S1 di ITS Surabaya. Surabaya.
Jurnal Sains dan Seni POMITS 2(2): 177-182.
Paputungan, N. W., Y. A. R. Langi, J. D. Prang. 2016. Analisis Regresi Logistik Ordinal Pada Tingkat
Kepuasaan Pengguna Jasa Terhadap Pelayanan di Bandara Internasional Sam Ratulangi
Manado. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Jurnal de Cartesian 5(2) :72-79.
Sepang, F., H. Komalig, D. Hatidja. 2012. Penerapan Regresi Logistik untuk Menentukan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Alat Kontrasepsi di Kecamatan Modayag Barat.
Universitas Sam Ratulangi. Manado. Jurnal MIPA Unsrat Online 1(1):1-5.
111
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.12 No.1, Maret 2022 (99-112), ISSN: 2087-9334
Hosmer, D.W., S. Lemeshow dan R. X. Sturdivant. 2013. Applied Logistic Regression. Edisi ke-3. John
Wiley and Sons Inc, Canada.
Suyono. 2015. Analisis Regresi untuk Penelitian. Deepublish,Yogyakarta.
Hosmer, D.W., dan S. Lemeshow. 2000. Applied Logistic Regression.Edisi ke-2.John Wiley and Sons
Inc, Canada.
Agresti, A. 1990. Categorical Data Analysis.John Wiley and Sons, Inc. New York.
Langi Gaby Gabriela. 2017. Determinan Stigma Dan Diskriminasi Terhadap Orang Dengan Hiv
Aids Diantara Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Gunungkidul. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
112