Anda di halaman 1dari 5

RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI BIDANG


SENI SASTRA

Disusun oleh :
Kelompok 4 – XI IPS 1
1. Ananda Raihan B
2. Cut Salsa Rizki Andara
3.Elma Nuraliza
4. Ikrimainur Wahidah
5. Kaylila Adia Zahrani
6. Nur Asifa
7. Restu Yugistiantoro
8. Ririn Dwi Aryani
9. Suci Cahyati S

SEJARAH PEMINATAN
Guru pembimbing : Nikkie Raidatulfaridah.M,S.Pd
2024
Pengertian Kolonialisme
Kata Koloni berasal dari bahasa lain yaitu colonus atau colonia yang berarti tanah jajahan
(pemukiman), sehingga koloni berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya, yang
dicap sebagai bagian dari wilayahnya.
Pengertian Kolonialisme adalah usaha untuk memperluas, mengembangkan, menguasai
suatu daerah dengan kekuasaan satu negara di luar lokasi atau wilayah negara tersebut. Untuk
menguasai suatu daerah biasanya dilakukan dengan cara paksa untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya bagi motherland atau negara induk.
Umumnya kolonialisme mempunyai tujuan untuk mencari dominasi ekonomi dari
sumber daya, tenaga kerja, perdagangan di wilayah tersebut. Umumnya wilayah koloni adalah
wilayah yang mempunyai bahan mentah yang banyak untuk memenuhi keperluan negara yang
melakukan kolonialisme.

Pengertian Imperialisme
Kata Imperialisme berasal dari bahasa latin “imperare” yang berarti memerintah. Hak
untuk imperare atau memerintah disebut imperium. Orang yang diberi hak imperium
(memerintah) disebut imperator. Umumnya yang diberi imperium adalah raja, dan selang waktu
berjalan raja disebut imperator dan daerah dimana imperiumnya berlaku (kerajaannya) disebut
imperium.
Pengertian Imperialisme adalah usaha (politik) untuk menguasai negara lain atau
memperluas kerajannya dengan paksa untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai
imperiumnya. Maksud menguasai disini yaitu tidak perlu merebut menggunakan kekuatan
senjata, tetapi bisa dijalankan menggunakan kekuatan agama, ideologi, ekonomi, kultur, asal saja
dengan paksaan.

Tujuan kolonialisme dan Imperialisme


Tujuan Kolonialisme :
1. Memperbanyak sumber daya alam dan juga sumber daya manusianya negara tersebut
2. Ekspansi budaya

Tujuan Imperialisme:
1. Penguasaan atau dominasi dunia yang teragisir secara politis
2. Imperium ataupun hegemoni yang kira – kira mempunyai dimensi kontinental.
3. Semata – mata pengaruh yang lebih besar dari kekuatan yang diloklisir
Perbedaan dan Persamaan Kolonialisme dan Imperialisme
Perbedaan kolonialisme & imperialisme :
Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam atau kekayaan alam dari
Negara yang dijadikannya sebagai tempat koloni untuk diangkut ke negara induk. Sedangkan
imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada seluruh sektor kehidupan suatu
negara yang bersangkutan.
Persamaan imperialisme & kolonialisme:
Persamaan kolonialisme dan imperialisme terletak di faktor yaitu membuat negara yang
dijajah semakin menderita atau terpuruk, dan membuat negara penjajah semakin makmur atau
maju.Berikut ini yuksinau.id juga telah merangkum tentang dampak kolonialisme dan
imperialisme barat atau belanda di indonesia di berbagai bidang.

***

Respon Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Seni Sastra.

Respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang seni sastra
dapat dilihat melalui berbagai karya sastra yang muncul pada saat itu. Berikut beberapa respon
tersebut.

1. Perlawan dan Kritik Terhadap Kolonialisme

Sastrawan Indonesia banyak mengekspresikan perlawanan dan kritik terhadap


kolonialisme dalam karyanya. Mereka menyoroti ketidakadilan, penindasan, dan
ketidaksetaraan yang diakibatkan oleh kebijakan kolonial. Misalnya, dalam novel “Max
Haveelar” karya Multatuli yang membongkar kebobrokan pemerintah kolonial Hindia
Belanda, banyak sastrawan Indonesia yang terinsprirasi dari karya tersebut dan
melakukan perlawanan melalui tulisan mereka.

2. Pencarian Identitas dan Nasionalisme

Sastrawan Indonesia juga mencerminkan semangat pencarian identitas nasional dan


nasionalisme.Mereka mengeksplorasi dan menggali sejarah serta budaya Indonesia untuk
membangkitkan rasa kebangsaan. Pencarian identitas ini seringkali dihadapi dengan
tantangan dari pengaruh budaya Barat yang dominan pada masa kolonial.
3. Penggunaan Bahasa Indonesia

Seiring dengan semangat nasionalisme, penggunaan Bahasa Indonesia dalam karya sastra
menjadi semakin penting. Beberapa sastrawan berusaha menyucikan dan mengangkat
Bahasa Indonesia sebagai lambang persatuan bangsa, menentang dominasi asing seperti
Bahasa Belanda.

4. Pengaruh Modernisme dan Tradisionalisme

Beberapa sastrawan mengadopsi elemen-elemen modernisme dalam karyanya,


menciptakan bentuk baru dalam sastra yang seringkali memecah Batasan konvensional.
Di sisi lain, ada juga yang tetap mempertahankan tradisi sastra Indonesia, menunjukkan
ketahanan budaya dan identitas lokal.

5. Gerakan Angkatan Pujangga Baru

Gerakan Angkatan Pujangga Baru (APB) pada tahun 1930-an merupakan Gerakan sastra
yang mencoba menyatukan keberagaman bangsa Indonesia untuk menghadapi
kolonialisme. Angkatan ini memiliki semangat modern dan nasionalis yang kuat.
Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan
oleh Balai Pustaka terhadap karya sastrawan pada masa itu, terutama karya sastra yang
menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.

6. Peran Pers dan Majalah Sastra

Media pers dan majalah sastra menjadi sarana penting untuk menyampaikan ide dan
kritik terhadap kolonialisme. Beberapa majalah sastra seperti “Pujangga Baru”, menjadi
platform bagi sastrawan untuk membangun kesadaran nasional dan menentang dominasi
asing.

Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Seni Sastra.

Dalam bidang seni sastra, dampak kolonialisme dan imperialisme terhadap seni sastra
bisa terlihat dalam perubahan tema, gaya, dan bahasa. Pengaruh ini sering kali mencerminkan
dominasi budaya kolonial dan penindasan dan penindasan lokal.

Seniman sering menyesuaikan karyanya dengan norma-norma yang diterapkan oleh


penjajah, kadang-kadang menghasilkan karya yang mencerminkan ketidakpuasan atau penolakan
terhadap situasi kolonial.
Kesimpulan

Dengan demikian, respon bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang
seni sastra mencerminkan semangat perlawanan, pencarian identitas, dan upaya membangun
nasionalisme yang kuat. Sastra menjadi salah satu media ekspresi yang memainkan peran
penting dalam perjuangan melawan penindasan kolonial serta pembentukan identitas nasional
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai