Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN PENGEMUDI

Nama Taruni Muda : Chichi Maria Sibarani


Notar : 2101076
Kelas : TD 1.2
Dosen : Sahar Andika, MH

Latar Belakang
Sebagaimana yang dimaksud pada UULLAJ Bab I Ketentuan Umum Pasal 1(23)
mengenai maksud pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi. Sedangkan dalam
Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 Pasal 1(8) yang dimaksud dengan
Pengemudi adalah orang yang mengemudikan atau mengendarai Ranmor di jalan
yang telah memiliki SIM.

Dasar Hukum
Dalam pembahasan pegemudi didasari dengan dasar hukum yaitu:
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
3. Permenhub Nomor PM 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan
Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat
4. Permenhub Nomor PM 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Barang Dengan Kendaraan Bermotor di Jalan
5. Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan
Surat Izin Mengemudi

Substansi
Surat Izin Mengemudi
Tertulis didalam Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 Pasal 1(6) yang
dimaksud dengan Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat SIM adalah bukti
legitimasi kompetensi pengemudi sesuai jenis dan golongan SIM yang dimilikinya
setelah memenuhi persyaratan administrasi, usia, Kesehatan jasmani maupun rohani,
serta dinyatakan lulus melalui proses pengujian.
Setiap orang yang mengemudikan Ranmor di jalan wajib memiliki SIM sesuai
dengan jenis Ranmor yang dikemudikan (Perpol 5 Tahun 2021 Pasal 2(1)). Didalam
UULLAJ Pasal 77(2) menjelaskan bahwa SIM terdapat 2 jenis yaitu SIM kendaraan
bermotor perseorangan dan umum yang berlaku 5 tahun. Jenis nya ditambahi didalam
Perpol 5 Tahun 2021 yaitu SIM Internasional yang berlaku 3 tahun.
UULLAJ Pasal 85 menyebutkan, SIM berbentuk kartu elektronik atau bentuk
lain dan berlaku di seluruh wilayah NKRI. SIM digolongkan atas SIM A, SIM A
Umum, SIM BI Umum, SIM BII, SIM BII Umum, SIM C, SIM CI, SIM CII, SIM D,
dan SIM DI (Perpol 5 Tahun 2021 Pasal 2(2).

Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi


SIM diterbitkan oleh POLRI (Perpol 5 tahun 2021 Pasal 2 (1)) jika calon
Pengemudi yang lulus ujian mengemudi (UULLAJ Pasal 87 (1)). Ujian terdiri dari
ujian teori dan mengikuti ujian keterampilan melalui simulator (Perpol 5 Tahun 2021
Pasal 15).
Keselamatan dan Keamanan Pengemudi
Faktor keselamatan adalah waktu kerja pengemudi. Dalam UULLAJ Pasal 90,
Setiap Perusahaan Angkutan Umum wajib mematuhi dan memberlakukan ketentuan
mengenai waktu kerja, waktu istirahat, dan pergantian Pengemudi Kendaraan
Bermotor Umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Waktu
kerja bagi pengemudi kendaraan bermotor umum paling lama 8 jam sehari dimana
setelah 4 jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.
Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 jam sehari termasuk waktu istirahat
selama 1 jam.

SEPEDA MOTOR
Sepeda Motor adalah Ranmor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah
(pelindung) dan dengan atau tanpa kereta samping atau Ranmor beroda tiga tanpa
rumah-rumah disebutkan dalam PERPOL NO 5 TAHUN 2021 pasal 1 ayat 12 dan
PM 12 TAHUN 2019 pasal 1 ayat 7.
Pemenuhan aspek keamanan pengemudi dilarang membawa senjata tajam bagi
Pengemudi dan Penumpang Sepeda Motor (PM 12 Tahun 2019 Pasal 5(1).

ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA


Dalam keselamatan dan keamanan berkendara, PM 60 Tahun 2019 Pasal 12
menuliskan Kriteria angkutan barang untuk barang berbahaya:
a. menggunakan dengan Mobil Barang sesuai dengan peruntukannya;
b. prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan kelas jalan;
c. tersedianya fasilitas bongkar muat;
d. batas kecepatan kendaraan paling tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. memarkir kendaraan di tempat yang telah ditentukan; dan
f. beroperasi sesuai dengan lintasan yang telah ditetapkan.
Pengangkutan Barang Berbahaya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Barang Berbahaya yang akan diangkut harus terlindung dalam kemasan atau
wadah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. Barang Berbahaya harus diikat dengan kuat dan disusun dengan baik sehingga
beban terdistribusi secara proporsional pada sumbu kendaraan.

Sanksi Administratif
Tertulis dalam UULLAJ Pasal 91 dimana Setiap petugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia di bidang penerbitan Surat Izin Mengemudi yang melanggar
dikenai sanksi administratif berupa sanksi disiplin dan/atau etika profesi kepolisian.
Setiap Perusahaan Angkutan Umum yang tidak mematuhi dan memberlakukan
ketentuan mengenai waktu kerja, waktu istirahat, dan pergantian Pengemudi
Kendaraan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 dikenai sanksi
administratif berupa peringatan tertulis, pemberian denda administrative, pembekuan
izin, dan pencabutan izin (UULLAJ Pasal 92).

Anda mungkin juga menyukai