FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2024 PILAR – PILAR ILMU PENDIDIKAN
A. Pilar – Pilar Ilmu Pendidikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut harus terintegrasi dari kegiaan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. 1. Learning to know Pilar ini dimaksudkan untuk meningkatkan kognitif peserta didik akan penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu. Menurut para ahli tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut peserta didik untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah. Dari sinilah muncul konsepsi belajar sepanjang hayat (long life education), yaitu belajar yang tidak kenal waktu akhir sampai berakhirnya hidup ini didunia. Dalam konsep Islam, konsep ini mengajarkan peserta didik untuk membedakan mana yang hak dan mana yang bathil. 2. Learning to do Pilar kedua ini menuntut peserta didik untuk mempunyai keterampilan tertentu (psikomotorik) atau dengan bahasa lain belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi, belajar untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh peserta didik. Kemampuan ini dalam konteks kekinian disebut dengan hard skills dan soft skills. Sekolah mempunyai kewajiban untuk mengaktualisasikan ini. 3. Learning to be Pilar ini merupakan konsep belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama. Learning to be ini tidak bisa lepas dari dua pilar sebelumnya karena penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses pencapaian aktualisasi diri. 4. Learning to live together Pilar keempat ini adalah tujuan hidup manusia sebagai makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Oleh karenanya belajar memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya adalah tugas pendidikan mengantarkan peserta didik kegerbang pilar ini. Tentu pilar keempat ini harus ditopang dengan pilar-pilar sebelumnya dengan sebaik-baiknya. Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together).