Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MAKALAH FILSAFAT

Nama : Muhammad Reza


Prodi : perbandingan madzhab

1. Sejarah lahirnya Filsafat Yunani

Zaman Yunani Kuno, pemikiran filsafat tidak terpisahkan dengan ilmu


pengetahuan. Filsafat dan ilmu yang dikenal di dunia baru berasal dari zaman
Yunani Kuno, keduanya menjadi satu dan tidak bisa dipisahkan menjadi dua hal
yang berlainan.Segala pengetahuan yang berhasil sebagai pemikiran manusia
dikatakan dengan filsafat. Oleh karena itu ilmu pengetahuan adalah buah yang
dihasilkan dari filsafat.
Lahirnya filsafat di mulai pada abad ke 6 SM. Hal itu ditandai dengan merdekanya
akal manusia dari jeratan pola pikir mite pola pikir yang melandaskan segala sesuatu
kepada dewa-dewa, roh-roh nenek moyang, dil.
Catatan sejarah mengungkapkan bahwa para filsuf kuno telah ada dan diketahui
sejak 2.000 tahun silam yaitu pada Zaman Yunani Kuno. Sosok Thales adalah filsuf
pertama pengembang ilmu Filsafat. Kemudian pada Zaman Yunani Klasik, Socrates
adalah sang tokoh yang telah mengubah jalannya sejarah filsafat dan beliaulah filsuf
pertama yang membumikan filsafat dari kebebasan berpikir yang tiada bertepi.
Pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan manusia dan alam raya yang
sangat luas uu merupakan awal pemikiran Socrates dan terus berlangsung sampai
muridnya, Plato dan Anesthetics Pemikiran filsafat Socrates dikembangkan kedua
muridnya tersebut hingga kepada aliran aliran pemikiran terkecil, dan masa filsafat
yang pertama, abad pertengahan dan dilanjutkan sampai ke zaman alam pikiran
filsuf modem.

A. Tokoh pemikir filsafat Yunani kuno


.
1. Thales
Thales (624-546 SM) adalah filsuf yang mendirikan mazhab filsafat alam semesta
(cosmos). Ia lahir di kota Miletus yang merupakan tanah perantauan orang-orang
Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan orang-orang di
sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu.
Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat sehingga tidak mengherankan
bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini. Thales adalah seorang
saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan
membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya
saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian
Thales menjadi terkenal setelah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari
pada tanggal 28 Mei 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ja
mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Di dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan teknik dari Raja
Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi dua belas
kota Iona.
Filsafat kosmos dikenal sebagai kosmologi yang mengajarkan bahwa unsur
tunggal (prinsip utama) yang menjadi dasar perubahan atau membentuk alam
semesta. Bahkan, Thales dijuluki sebagai Bapak Filsafat Yunani, yang pernah
mengemukakan pendapat bahwa bumi itu berasal dari air. Thales juga dikenal
sebagai ahli matematika dan astronomi, yang juga aktif dalam bidang politik serta
geometri. Thales mengembangkan ilmu matematika dan astronomi dengan
menjelaskan pendapatnya bahwa bulan bisa bersinar karena pantulan cahaya
matahari.
Adapun salah satu metode filsafat Thales adalah segala sesuatu di jagat raya
memiliki Jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda
mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales
didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa raga karena mampu
menggerakkan besi.

Sumber : Makalah "Sejarah Filsafat Yunani Kuno dan Klasik" UIN Antasari Fakultas
syariah Jurusan Perbandingan Madzhab

B. Tokoh pemikir filsafat Yunani klasik

- Diogenes dari Sinope


Diogenes dari Sinope adalah seorang filsuf yang termasuk ke dalam Mazhab
Sinis. Mazhab Sinis adalah salah satu mazhab yang berakar pada ajaran Sokrates.
Karena itu, Diogenes dari Sinope berpendapat, seperti Socrates, bahwa manusia
haruslah memiliki keutamaan tentang yang baik. Akan tetapi, Diogenes berpendapat
bahwa keutamaan tentang yang baik adalah ketika manusia memiliki rasa puas diri
dan mengabaikan segala kesenangan duniawi.
Diogenes dari Sinope dikenal dengan sebutan "si anjing" (dalam bahasa Yunani
kunikos yang berarti anjing). Hal itu dikarenakan ia sangat berani dalam menyatakan
pandangannya layaknya seekor anjing yang menyalak. Karena sikapnya yang
menyimpang dari gaya santun Socrates itu, Plato memberinya julukan sebagai
"Socrates yang Pemarah". Filsuf ini tidak meninggalkan satu karya pun. Sumber
utama tentang dirinya adalah buku "Hidup dan Pandangan Filsuf-Filsuf Ternama"
yang dikarang oleh Diogenes Laertius.

Pemikiran diagones Tentang Keadaan Manusia yang Alamiah


Menurut Diogenes, situasi masyarakat pada masanya telah rusak. Dengan segala
adat istiadat dan kebudayaan yang dihasilkannya, manusia tidak lagi menjadi
alamiah dan jatuh pada sikap mencari enaknya sendiri. Untuk mengkritik situasi
tersebut, Diogenes mengabaikan segala adat istiadat yang berlaku di dalam
masyarakatnya. Dikisahkan pula bahwa Diogenes pernah membawa pelita yang
menyala di tengah-tengah pasar pada siang hari untuk mencari adakah manusia
yang jujur. Hal itu dilakukannya untuk memberi kritik terhadap masyarakat yang tidak
lagi hidup secara alamiah. Dengan demikian, apa yang dimaksudkannya dengan
keadaan manusia yang alamiah adalah bagaimana manusia hidup dengan standar
minimal untuk hidup, dan tanpa masyarakat.

- Tentang Pengendalian Diri

Diogenes juga mengajarkan tentang pengendalian diri terhadap segala sesuatu


yang berkaitan dengan kesenangan duniawi. Kesenangan, nafsu, dan kemewahan
haruslah dijauhi oleh manusia sebab hal-hal itulah yang membuat manusia dan
masyarakat menjadi rusak. Menurutnya, rasa lapar dan rasa sakit berguna untuk
melatih moral manusia. Bila manusia dapat mengendalikan diri terhadap segala
kesenangan duniawi, barulah manusia dapat mencapai kebahagiaan dan
ketenangan batin.
- Pengaruh Diagones

Diogenes dari Sinope adalah figur yang paling terkenal dari Mazhab Sinis,
melebihi Antisthenes yang merupakan pendiri mazhab tersebut. Ia terkenal justru
karena perilaku-perilakunya ketimbang pemikiran filsafatnya. Dengan demikian, ia
telah mengembangkan suatu cara pendidikan yang baru yang disebut epigram moral
(chreia), yakni pengajaran melalui kisah-kisah dengan latar kehidupan nyata .

Selain itu, ia membawa pengaruh besar terhadap Zeno dari Citium. Zeno adalah
filsuf pendiri Mazhab Stoa yang terkenal karena ia melawan konvensi yang ada.[

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diogenes_dari_Sinope

Anda mungkin juga menyukai