Anwi Sarjawana MPS 5
Anwi Sarjawana MPS 5
NIM : 50700122018
KELAS: IKOM A
TUGAS: MPS KE 5
Paradigma konstruktivisme adalah cara pandang yang berbeda dari dua paradigma
lainya, paradigma konstruktivisme menganggap realitas sosial tidak terjadi secara alami tapi
dibangun di Construct dan ada prosesnya. Jadi paradigma konstruktivisme itu berusaha
melihat dan mengkaji proses produksi sebuah pesan dan penyajian makna yang membedakan
paradigma konstruktivisme dengan dua paradigma sebelumnya yaitu jika positif istik lebih
menekankan pada objek dan postpositivistik lebih menekankan pada subjek maka paradigma
konstruktivisme itu tidak memisahkan subjek dengan objek antara sumber dan penerima
karena menganggap The Subject itu sebagai sentra dalam wacana atau bunga sosial tapi objek
itu juga merupakan suatu bagian dalam proses hubungan subjek dan objek yang berkaitan dan
berkesinambungan.
Pradikma konstruktivisme ini melihat tidak mungkin kita bisa memisahkan subjek dan
objek pengirim dan penerima karena proses dan produksi pasti ada sumber dan ada penerima.
paradigma konstruktivisme mempelajari proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi
secara historis maupun institusional, pradikma konstruktivisme itu hanya melihat proses
produksi teori yang biasa kita gunakan untuk mengkaji, paradigma konstruktivisme ini antara
lain content analysis atau teori analisis.
- Analisiswacana
- Desi semiotik atau
- Analisis framing
Jika anda penelitian menggunakan analisis wacana, analisis semiotic analysis wedding berarti
anda ingin tahu bagaimana satu pesan itu dikonstruksi jalan ceritanya satu pesan itu atau
kejadian itu yang ingin anda ketahui Berarti ada menggunakan paradigma konstruktivisme.
VIDIO 2 ( PARADIGMA KERITIS )
Empat paradigma ilmu sosial yang juga diterima sebagai paradigma penelitian yaitu
paradigma positivistik pernah lima postpositivistik paradigma konstruktivisme dan paradigma
kritis save saat ini ada empat paradigma yang masih diakui terus saya kira nanti akan
berkembang lagi tuh kedepannya baiknya paradigma baru jadi untuk memahami bangunan
keilmuan anda serasa sudah cukup jika anda menguasai satu teori apa cocok Kemudian Anda
tahu modelnya cocok kemudian perspektifnya sesuai paradigma yang anda pakai sesuai
ditambah ada pendekatan dan jenis penelitian satu struktur berarti anda betul-betul menguasai
bidang keilmuan anda secara ontologi epistemologi dan aksiologi tapi banyak yang tidak
tahu tidak ngerti dia meneliti apa teori aja pakai salah perspektifnya salah paradigmanya
salah karena memang dianggap mengerti Bagaimana struktur keilmuan Sebuah bidang studi
itu Jadi kalau anda paket teori cari teori yang tepat, teori yang sesuai dengan fenomena
setelah itu teori yang sesuai dengan fenomena.