Prolog
Sekarang aku masuk pada kuliah metode penelitian politik 2 (MPP 2) atau
disebut dengan metode penelitian kualitatif. Setelah melewati masa-masa yang
begitu luar biasa akhirnya aku sampai pada mata kuliah ini yang outputnya adalah
proposal. Dan parahnya mata kuliah ini dibarengi dengan mata kuliah metode
penelitian politik satu atau metode penelitian politik kuantitatif. Dan outputnya
juga adalah proposal. Bayangkan saja ya ya Ada begitu banyak proposal yang
harus aku buat Di semester ini. Tapi aku yakin sih Pasti bisa melewatinya.
Meskipun diary kali ini aku tetap membahas tentang apa yang disampaikan dosen
di kelas, tapi sebenarnya aku bakal memfokuskan diriku ini buat menceritakan
Bagaimana aku bisa menemukan topik nya aku dan bagaimana aku menulis
proposal hingga jadi. Maksudnya jadi dikumpulkan bukan jadi dalam sebuah
proposal langsung diseminarkan. Oke baiklah Aku tidak mau berpanjang lebar
langsung saja masuk pada pertemuan pertama. Oh ya jadi di mata kuliah ini ada 2
dosen pengampu yaitu Bu sofa dan Miss Anna.
Pertama
- Studi Kasus
- Etnografi
- Semiotika
- Hermeneutika
- Analisis wacana
- Fenomenologi, dll
Kemudian Bu Sofa itu bilang kalau kita itu perlu mencari topik mulai dari
sekarang. Kalau kata beliau untuk menemukan masalah itu caranya nggak begitu
sulit kok karena kita bisa melihat apa yang terjadi di sekitar kita dengan
melibatkan paradigma dan menggunakan pendekatan serta perasaan dan atau
sensitifitas. Karena yang diharapkan oleh para dosen itu di akhir semester 6 atau
di ujian akhir semester outputnya itu proposal sehingga semester 7 nanti proposal
itu bisa masuk komisi tugas akhir sehingga bisa langsung nulis skripsi dan
semester 8 bisa selesai. Terlalu indah untuk dibayangkan. Dan terlalu indah untuk
menjadi kenyataan.
Tapi sebenarnya aku itu udah ada gambaran topik yang terkait dengan
politik identitas. Aku nggak tahu bagi orang lain tapi itu menarik atau enggak ya.
Cuma aku merasa tertarik buat nulis topik itu karena nggak tahu kenapa ketika
aku aku menemukan berita tentang politik identitas di negara Myanmar rasanya
tuh makin semangat baca. Cuman aku belum tahu bakal nulis itu atau enggak ya.
Tapi pada intinya sementara aku ada gambaran tentang itu tentang apa yang akan
aku tulis.
Nah setelah Bu Sofa selesai menyampaikan beberapa patah kata
selanjutnya Miss Ana. Di sana juga menyampaikan kalau kita itu perlu buka lagi
catatan di semester lalu tentang metodologi. Karena di mata kuliah ini bakal
difokuskan ke pendekatan, jadi nanti bakal lebih paham kalau pendekatan Ini
pakainya paradigma apa atau perspektif apa. Begitu cuy. Pil juga menyampaikan
kembali kalau mata kuliah metode penelitian politik kuantitatif dan kualitatif itu
outputnya sama yaitu proposal. Nanti tinggal mana yang bakal dijadikan sebagai
proposal penelitian yang dilanjutkan dalam artian yang diterima oleh komisi tugas
akhir.
Jadi deskripsi dari mata kuliah metode penelitian kualitatif ini merupakan
materi tentang metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman ilmu. Inget nih ya !! Ilmu politik.
Hal ini merupakan tantangan buat kita semua biar bisa memilah-milah dan
membedakan antara ilmu politik dengan kajian ilmu lainnya seperti halnya ilmu
komunikasi, AN, HI, dan sosiologi.
Pada materi metode penelitian kualitatif ini ada beberapa sub pokok bahasan
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik
2. Metodologi
3. Pendekatan
Evaluasi:
Outline sendiri-sendiri. => Outline ini yang akan menjadi proposal penelitian.
(Buat middle test).
Ini nih kira-kira kita mau ketemu di tanggal ini.
2. 7 maret
3. 14 maret
4. 21 maret
5. 28 maret
6. 4 april
11. 30 mei:
Udahlah ya karena sebenarnya hari ini cuma kontrak perkuliahan Ya udah jadi
cuma gitu aja. Intinya di kuliah pertama mbp kualitatif ini aku semangat banget
karena harus mencari topik.
Kedua
Ya untuk pertemuan kedua itu dilakukan pada tanggal 9 Maret 2019 pada
hari Sabtu alias pada hari libur. Karena sebenarnya kita itu lupa tentang
metodologi akhirnya Bu Sofa mengulang metodologi, secara pasaran. Dimulai
dari tentang filosofi paradigma.
FILOSOFI PARADIGMA
- Konstruktivisme
- Teori Kritis
- Dekonstruksionism
KONSTRUKTIVISME
Kualitatif ini berasal dari Fakta, bukan teori. Karena teori itu asal(dasar)
Kuantitatif. Teori hanya mengkerangkai peneliti dalam menafsirkan,
bukan sebagai dasar ketika mengonstruksikan. Jadi, hanya membantu
peneliti dalam menganalisis.
Apa yang menjadikan penafsiran berbeda => Ada nilai yang dipegang setiap
peneliti, dan itu berbeda-beda.
Konstruksi menuntut interaksi yang intensif antara peneliti dengan yang diteliti.
Aksiologi Fasilitator:
- Nilai, etika, dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari
penelitian.
Kalau mau tahu yang lebih jelasnya dalam bentuk poin poin lihat yang lebih
ringkas nya ini nya tentang bagaimana pendekatan kualitatif itu.
Pendekatan Kualitatif :
1. Bersifat Induktif
KRITIS
Di sini ada dominasi-dominasi tertentu. Yang terlihat adalah sesuatu yang palsu
yang dihadirkan oleh kekuatan2 yang mendominasi sehingga memunculkan
kebenaran palsu.
Epistemologi Transaksional/Subjektivist : Hubungan peneliti dengan
yang diteliti selalu dijembatani dengan nilai2 tertentu. Pemahaman tentang suatu
realitas merupakan value mediated findings. Untuk mendepatkan kebenaran yang
intensif, maka perlu kedekatan yang lebih intensif. Intensivitas untuk mendorong
kedalaman riset. Peneliti perlu untuk menyadarkan yang diteliti, bahwa ada
dominasi kekuasaan tersebut.
Aksiologi Activist :
Ketiga
Untuk metode kualitatif ini lebih sering diawali dengan pertanyaan apa
dan bagaimana karena dengan pertanyaan tersebut maka jawabannya merupakan
suatu deskripsi atau penjelasan. Setelah itu juga perlu adanya data yang berupa
fakta. Nah kalau data itu sudah terkumpul barulah bisa melakukan analisis data
yang didasarkan pada reduksi atau interpretasi. Bagi orang-orang yang pengen
penelitian kualitatif di lapangan berarti harus banyak waktu di lapangan untuk
menemui informan demi mencari data. Dan orang-orang yang pengen penelitian
kualitatif harus bisa kuat nulis panjang karena sifatnya itu deskriptif.
Mungkin segitu dulu ya untuk hari ini karena penjelasan dari Bu sofa juga
masih terkait dalam tataran metodologi dan gambaran tentang kualitatif. Kalau
tentang topiku sendiri aku masih belum mikir buat hari ini karena masih stuck di
pikiran sebelumnya. Sebenarnya aku udah baca berbagai referensi tentang politik
identitas etnis rohingya. Cuman yang aku takutkan itu tentang unsur kebaruan dari
apa yang akan aku tulis nantinya. Jadi ya sudahlah malam ini akan aku pikirkan
dengan matang-matang dan lebih banyak baca referensi yang lain lagi sehingga
bisa yakin dan bisa menemukan unsur kebaruan dari apa yang akan aku tulis.
Keempat
Oke setelah beberapa waktu lalu aku berpusing ria memikirkan topiku
sementara aku sudah menulis outline di kapita selekta dan mengkonsultasikannya
dengan Pak Lutfi, kini sampailah pada pertemuan ke-4 kuliah metode penelitian
politik kualitatif. Semoga di pertemuan keempat kali ini proses pencarian ku
tentang topik sudah mantap. Karena nih ya guys.... dosen tuh selalu ngompor-
ngomporin kalau kita itu suruh cepet-cepet cari topik dan suruh langsung nulis
topik itu ke dalam bentuk online biar enggak lupa. Sebenarnya nggak salah sih
cuma jadi ngerasa terburu-buru aja. Jujur aja semester 6 ini Aku merasa fokusku
itu dicurahkan kepada MPP 2 dan MPP1. Di sisi lain tugas mata kuliah yang
lainnya juga masih banyak. Bahkan apa yang aku ungkapkan dalam Diary ini
tidak sebanding dengan apa apa yang aku rasakan. Haha apaan sih.
Mau tahu pertanyaannya apa aja? Nanti di bawah pertanyaan ini bakal aku
jawab langsung. Jadi buat di sana yang baca diaryku, Maafin ya kalau aku banyak
typonya karena ya memang beginilah tugas semester 6 yang sangat menumpuk.
Dan perlu diketahui bahwa laptopku itu autocorrect jadi kadang kalau aku pengen
nulis parlemen tiba-tiba jadi permen. Jadi maafin ya.
Tugas :
3. Buatlah 3 topik tentang studi kasus dan mengapa tepat menggunakan studi
kasus sebagai pendekatan penelitian! Uraikan dengan lengkap!
PENDEKATAN
4. Biografi
5. Grounded Research,
dst
Semiotika
Etnografi
Praktik etnografi :
2. Observasi langsung hidup secara intim dalam waktu yang lama dalam
komunitas peribumi, mencatat dan merekam.
Fenomenologi
Contoh : etnis arab dalam mengembangkan kelompok al irsyad. Ini kan ngga ada
kasus yang jelas. Kalau ada kasusnya kan misalnya implementasi kebijakan tidak
boleh ngasih uang ke pengemis. Kan ini jelas ada kasusnya.
Kelima
Alhamdulillah sekarang sudah sampai pada pertemuan ke-5 dan aku sudah
mulai merasa lelah. Sebenarnya hari ini masih membahas tentang pendekatan tapi
dosenku mengawalinya dengan ngomong sekilas tentang teknik pengumpulan
data gitu deh. Aku rasanya nggak mau berlama-lama dalam diary karena capek
cuy.
Sangat penting loh ketika mau bikin proposal dan menentukan sasaran
karena ada tujuan tertentu mengapa memilih informan itu. Jadi pada intinya tuh
ada karakter karakter tersendiri sesuai dengan penelitian atau disebut sebagai
sampel purposif. Kalau dalam penelitian kualitatif itu teknik pengambilan data
dan menentukan informan bisa menggunakan purposive sampling yang bisa
dilakukan di semua pendekatan kualitatif. Prinsip dari teknik pengambilan data
purposive sampling itu tidak ada informan yang bodoh karena kalau misal ada
kesalahan dalam data maka bukan salah informannya tapi salah penelitinya karena
salah dalam memilih informan.
Pendekatan studi kasus ini merupakan pilihan apa yang diteliti dengan
memilih studi terhadap kasus. Kalau udah mantap menggunakan pendekatan studi
kasus seperti harus tahu apa yang dapat dipelajari dari sebuah kasus yang diteliti.
Hal ini ini sifatnya spesifik sebagai sistem yang terbatas sehingga ada bingkainya
atau bingkai kasusnya. Pendekatan studi kasus itu ada kata bingkaian dan pola
perilaku sistem yang merupakan faktor kunci untuk memahami sebuah kasus
karena tidak mudah melihat awal dan akhir sebuah kasus itu. Pendekatan studi
kasus juga melacak pola-pola data untuk memperkaya itu penelitian. Pendekatan
ini cocok menggunakan teknik triangulasi atau proses pemanfaatan keragaman
persepsi untuk hasil observasi penting dan landasan interpretasi. Selain itu juga
bisa menghadirkan beberapa alternatif penafsiran sehingga tidak hanya satu
penafsiran yang mutlak. Kelebihan dari pendekatan studi kasus adalah adanya
perbaikan teori serta kompleksitas isu bisa menjadi bahan penelitian di masa
depan sekaligus bukti dari keterbatasan prinsip generalizability atau sifat bisa
digeneralisasikan. Manfaat dan kegunaan dari pendekatan studi kasus ini bisa
sebagai aspek perluasan pengalaman bagi peneliti atau pembuat keputusan.
Pemilihan kasus :
PAR
Keenam
Oke kita menuju pertemuan selanjutnya itu ber tanggal 13 April 2019 hari
Sabtu dan itu merupakan hari libur. Aku nggak akan bicara panjang lebar buat
diary hari ini karena aku juga nyatanya sedikit sih karena aku lebih banyak
mendengarkan dan aku lupa apa aja yang udah aku dengarkan tadi karena lebih
banyak menceritakan pengalaman kakak kakak tingkat sebelumnya yang menulis
dengan pendekatan biografi.
Oke baiklah Berarti udah ketahuan ya Kalau hari ini di artinya tentang
pendekatan biografi. Pada dasarnya penelitian kualitatif itu tidak harus lebih dari
satu Karena penelitian kualitatif ini memiliki hanya satu pertanyaan besar yang
berfokus pada topik itu. Pertanyaan lainnya hanya sebagai suporting question saja
atau pertanyaan pendukung sementara pertanyaan utama dari penelitian kualitatif
itu adalah bagaimana.
Intinya begitulah ya. Sekian untuk hari ini, dan aku akan berfokus pada
topiku lagi dengan membaca berbagai referensi yang kebanyakan adalah bahasa
Inggris.
Ketujuh
Oke teman-teman jadi pada pertemuan ke-7 ini bersama dosenku yang
bernama Miss Ana. Beliau itu spesialis penelitian kualitatif khususnya yang
penelitian studi pustaka. Nah ini nih sejalan dengan penelitian yang mau aku bikin
proposal nya karena aku pengen kualitatif tentang studi pustaka di Myanmar.
Sebelumnya disebutkan dulu ya beberapa pendekatan di penelitian studi pustaka.
Ini dia!!
Studi Pustaka:
- Semiotika
- Hermeneutik
- Analisis Teks
- Analisis Wacana
Memahami vs Mengetahui
Hermeneutik = memahami
So, perlu tau pesan terlebih dahulu kalau mau meneliti pakai hermeneutic.
Kedelapan
Hari ini aku diajar oleh Bu Sofa. Jujur nih, aku udah mulai yakin dengan
topikku karena aku sempat mengobrol dengan Miss Ana. Dan disarankan buat
nulis tentang perempuan Rohingya nya. Keren juga sih. Cuma pas aku baca
referensinya tuh dikit banget yang pakai bahasa Indonesia, kebanyakan pakai
bahasa Inggris. Ya nggak masalah sih, emang risikonya.
- Kepekaan
- Visibilitas
- Minat
Kesembilan
Oke baiklah, untuk pertemuan kesembilan ini sebenernya aku udah ada
outline ya, karena aku udah presentasi outline di Kapita Selekta. Hanya saja, aku
belum fix outlinenya. Aku kali ini bakal ceritakan tentang bagaimana keluh
kesahku dan prosesku menulis draft outline di Kapita Selekta yang niatnya buat
MPP2 dan juga nulis draft latar belakang.
Pas aku nulis outline tuh, ada banyak sekali pertimbangan. Aku kepikiran
kata Miss Ana dan kata Pak Lutfi. Jadi, kalau kata Miss Ana konsepku tuh kurang
kena dan aku belum memahami konsepku sendiri buat penelitiannya, yaitu terkait
Politik Identitas. Sementara kata Pak Lutfi, lanjut aja. Nanti tinggal dipertajam
lagi. Tapi, Pak Lutfi bilang kalau unsur politik identitasnya tuh sedikit. Ini lebih
ke etnisistas dan demokrasi. Waduh, gimana aku tidak puyeng mengetahuinya
coba. Ya begitulah. Dan setelah ada sekian banyak refrensi yang aku baca,
akhirnya aku membuat Outline yang kataku si masih cukup nggrambyang. Wkwk.
Buat gambaran aja ya, ini Outline ku di Kapita Selekta loh. Plis jangan
diketawain. Haha.
3. Topik
Perjuangan Etnis Rohingya Di Myanmar Untuk Mendapatkan
Pengakuan Kewarganegaraan dan Kesetaraan
Ya gitu guys kurang lebihnya Outlineku. Tapi nggak usah tek kasih dapus
lah ya di sininya. Ini outline nya masih perlu diperbaiki banyak buangettt. Nah pas
aku bikin draft latar belakang, juga aku bingung. Di latar belakang tuh perlu ada
argument utama, kemudian data-data awal, nah terakhir ada urgensi penelitian dan
apa yang membuat penelitian itu menarik.
Nah, dosenku pas kuliah juga jelasin terkait dengan perumusan masalah.
Sebenernya, perumusan masalah itu ada kaitannya dengan Latar Belakang. Dan
sebenernya ini udah dibahas dan ditekankan di Latar belakang. Rumusan masalah
itu ibaratnya pertanyaan penelitian lah. Nah di sini punya implikasi teoritik yang
merupakan konsep-konsep yang ada di dalam pertanyaan penelitian. Di dalam
perumusan masalah itu, ada grand question da nada sub question. Bisa dikatakan
kalau rumusan masalah itu adalah operasional dari topic atau judul.
Ya jadi gitu guys kurang lebihnya. Segitu dulu ya cerita hari ini.
Kesepuluh
1. Judul Penelitian
Judul penelitian ini diambil dari Topik yang ada di outline. Sebenernya,
buat judul penelitian kualitatif sendiri, isinya adalah konsep-konsep. Maka dari
itu, konsep perlu dipahami dengan baik, sehingga judul penelitian pun akan lebih
fokus. Kata Miss Ana tuh, fokus enggaknya suatu penelitian bisa dilihat dari
judulnya. Dan kata Miss Ana, aku harus fokusin dulu judulnya aku. Konsep-
konsepnya itu belum jelas.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup tuh adalah tema yang ada di handbook. Ada 6 ruang
lingkup, yaitu Ekonomi Politik, Pemikiran Politik, Perbandingan Politik,
Kebijakan Publik, Analisis Politik Kontekstual, dan Perilaku Politik. Nah dalam
hal ini, ruang lingkup penelitianku adalah Analisis Politik Kontekstual.
3. Latar Belakang
Latar belakang ini isinya ada opening, discussion, dan closing. Harus
ditunjukkan kalau penelitian itu menarik. Selain itu, urgensi penelitian juga harus
ada di sini.
4. Rumusan Masalah
5. Pembatasan Masalah
Berdasarkan RM, maka penelitian ini dibatasi pada…. Bla blab la. Nah di
sini itu tulis topiknya. Pembatasan masalah ini biar pembahasannya tidak meluas
dan melebar. Untuk itu, maka sangat perlu untuk dibatasi.
6. Tujuan Penelitian
4) Bla blab la
7. Manfaat Penelitian
Birokrasi Adalah
Kebijakan Adalah
Pokoknya setelah sub itu harus ada kalimat pembukanya terlebih dahulu,
jadi jangan langsung tiba-tiba poin-poin. Nah kebetulan malem ini aku lagi nulis
tentang bab 1 ini. Sebenernya kalau Tinjauan pustaka itu udah masuk bagian
kedua. Tapi di sini Miss Ana neranginna sekalian. Kalau bimbingannya Miss Ana
tuh, konsulnya harus pakai poin-poin, biar jelas dan mudah dipahami. Mau lihat
konsulanku??? Mari Kita lihat berikut ini !!!
4. Rumusan Masalah
5. Pembatasan Masalah
6. Tujuan Penelitian
7. Manfaat Penelitian
Konsep Definisi
Kelompok Sekumpulan individu yang berhubungan satu sama lain yang memiliki
tujuan bersama dan adanya organisasi atau struktur diantara mereka. Di
dalam kelompok dikembangkan norma-norma yang dianggap sebagai
dasar berperilaku anggotanya. (Joseph De Vito, 1997)
Etnis Etnis atau kelompok etnik atau juga suku bangsa merupakan golongan
manusia yang kelompoknya mengidentifikasikan dirinya dengan
sesamanya, umumnya dengan dasar garis keturunan yang dianggap
sama. Identitas etnis ditandai oleh pengakuan dari orang lain dan ciri
dari kelompok itu sendiri contohnya kesamaan budaya, agama, bahasa,
perilaku, serta ciri dari biologis.
Diskriminasi Suatu sikap, perilaku, dan tindakan yang tidak adil atau tidak seimbang
yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap individu atau
kelompok lainnya. Hal ini merupakan tindakan atau perlakuan yang
mencerminkan ketidakadilan terhadap individu atau kelompok tertentu
yang disebabkan oleh adanya karakteristik khusus yang dimiliki oleh
individu atau kelompok tersebut.
Politik Identitas Suatu jenis aktivitas politik yang diakaji secara teoritik berdasarkan
pada pengalaman-pengalaman persamaan dan ketidakadilan yang
dirasakan oleh golongan-golongan tertentu, sehingga menghimpun
kesatuan untuk menaikan drajat dan martabatnya.
Politics of
Recognition
Multikulturaslime Ideologi yang dapat menjadi alat atau wahana untuk meningkatkan
derajat manusia dan kemanusiannya. Multikulturalisme mengakui dan
mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual
maupun secara kebudayaan.
Kesebelas
Sebenarnya pas pertemuan ini aku pengin banget gak masuk, karena udah
males. Wkwk. Tapi aku sadar, aku harus berangkat. Untuk pembahasan kali ini,
ada sedikit pengulangan dari pertemuan selanjutnya juga sih. Yang bikin aku
bingung tuh, gimana caranya aku bikin diari dengan metode belajar yang kayak
gitu. Haduuuhh, males banget gak sih.
Selanjutnya adalah tinjauan pustaka. Di tinjauan pustaka ini ada dua harus
ada literature reviewnya. Kembali lagi ke maksud kualitatif ya, dia itu bukan
untuk menguji teori. Teori di sini digunakan sebagai pendukung. Selain itu juga
digunakan untuk melandasi penelitian itu. Tapi kualitatif berawal dari fakta loh
ya.
Di bawah tinjauan pustaka sebelum 8.1 itu ditulis paragraf pengantarnya terlebih
dahulu ya. Kalau udah ditulis pada mulanya Maka langsung pada 8.1
Disini berisi tentang teori yang merupakan payung besar atau konsep besar
dari penelitian yang akan dilakukan. Contohnya adalah gerakan, poliden, dan lain
sebagainya. Nah di dalam payung besar tersebut ada poin-poin kecil yang perlu
dijelaskan. Tapi untuk penulisan kerangka teoritis dan pemikiran penelitian itu
akan lebih baik jika dinarasikan sehingga bukan merupakan plagiarisme.
Selanjutnya langsung ke 8.2.
Nah, berarti PR ku juga perlu bikin yang begituan. Sebenarnya aku udah
ada poin-poinnya sih, tapi perlu dikonsultasikan ke Miss Ana.
Keduabelas
Alhamdulillah sudah pertemuan ke-12 dan aku sudah merasa lelah. Pada
pertemuan ke-12 pada tanggal 20 Juni 2019 ini membahas tentang teknik
metodologi penelitian. Hal ini yang dibahas tentang sistematika dan formatnya sih
biar lebih enak.
Langsung aja pada format metodologi penelitian itu ada di poin 9. Pada
bagian introduction atau paragraf awal berisi tentang perspektif dan paradigma.
Nah makanya harus tahu dengan betul terkait dengan perspektif dan paradigma
yang melandasi dan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Sebenarnya
untuk melihatnya sangat mudah karena memang sudah terlihat dari latar belakang.
Jadi yang perlu kita ingat itu perspektif dan paradigma bukan dipilih tetapi yang
mendasari penelitian itu. Dosen juga menekankan banget tentang redaksional.
Harus diingat banget kalau perspektif dan paradigma yang mendasari penelitian
ini bukan yang digunakan. Hal ini juga perlu disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Setelah menjelaskan paragraf metodologi maka selanjutnya langsung
kepoin 9.1.
Seperti biasanya kalau setelah Sub itu harus ada paragraf pendahulunya terlebih
dahulu. Karena ini merupakan penelitian kualitatif maka metode penelitiannya
adalah penelitian kualitatif. hal ini didasarkan pada paradigma dan tujuan dari
penelitian. Jelaskan juga tentang deskripsi dari kualitatif. Jika sudah langsung
menuju ke poin 9.2.
Fokus penelitian ini harus benar-benar digarap dengan baik karena ini yang
menjadi gambaran pembahasan penelitian. Pada fokus penelitian itu ada Judul,
aspek kajian, dan Sub aspek kajian. Fokus penelitian ini dibuat matriks sehingga
akan lebih mudah dipahami. Kalau aku bikin fokus penelitian yaitu sebagai
berikut.
Pada poin ini diteruskan pengantarnya terlebih dahulu. Bunyinya sebagai berikut
nih guys. Berdasarkan fokus penelitian maka jenis penelitian ini adalah penelitian
studi pustaka. Misalnya loh. Nah setelah itu langsung dijelasin.
Yang jelas lokasi penelitian itu khusus buat penelitian lapangan. Jadi kalau aku itu
nggak pakai penjelasan tahun lokasi penelitian.
Pada poin ini berbicara tentang subjek penelitian. Kalau buat penelitian studi
pustaka itu sasaran penelitiannya adalah teks.
Untuk ini juga hanya diperuntukkan bagi penelitian lapangan saja. Jadi aku nggak
perlu jelaskan tentang teknik pemilihan informan. Karena yang aku teliti adalah
teks.
9.8 Jenis dan sumber data
Dua jenis dan sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Nanti masing-
masing dari jenis data ini dijelaskan. Di setiap poin itu harus disebutkan dan
dijelaskan.
Untuk poin ini perlu dijelaskan tentang bagaimana data itu dianalisis.yang jadi
patokan buat menjelaskan teknik analisis data itu tergantung dengan poin 9.2.
9. 11 Validasi data
Daftar pustaka
Ketigabelas
9. Metodologi Penelitian
Selanjutnya adalah fokus penelitian yang ini merupakan hal yang nantinya
bakal dikaji di bagian pembahasan. Fokus penelitian itu harus berkaitan dengan
rumusan masalah. biasanya pada fokus penelitian akan menjelaskan tentang
karakteristik wilayah atau komunitas yang tergantung dengan tujuan penelitian
dan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Ibaratnya kalau rumusan
masalah dan fokus penelitian itu selesai maka daftar isi juga selesai.
Terakhir
Ya guys, ini pertemuan tekahir MPP2. Jadi, kalau aku lulus mata kuliah
lagi, aku semester depan udah nggak ada kuliah di kelas lagi. Aku bingung di hari
ini harus ngomong apa. Karena tadi itu Miss Ana lebih sering menampilkan
contoh skripsi dari kaka tingkat. Tapi sebenrnya fokusan di pertemuan ini tuh
bahas terkait dengan fokus kajian penelitian yang lebih rigid lagi. Sumpah aku
makin puyeng dengan mata kuliah yang outputnya proposal ini.
Aku nggak mau banyak curcol yang gak penting di pertemuan akhir ini.
Aku pengin curhat tentang fokus penelitianku. Sebenrnya aku udah bikin, tapi
demi apapun, itu jelek banget. Aku masih bingung harus gimana. Aku bener-bener
sampai searching di internet dan aku pasrah udahlah. Bingung. Sebenernya
kebingunganku ini karena aku belum menyeriusinya. Coba aja kalau serius
dikerjain, pasti bakal lebih mudah.
Miss Ana juga menampilkan draft proposalnya Mba Avrita. Ribet banget
serius deh. Aku udah punya draft proposal penelitian nyabak Avrita tapi baru aku
baca sekilas doang. sebelum bikin matriks fokus kajian penelitian maka yang
harus dilakukan adalah membuat paragraf pembuka. Ini adalah sesuatu yang wajib
banget. Untuk matriks ini ada 3 kolom. Kolom yang pertama adalah kolom fokus
kajian penelitian yang merupakan topik dari penelitian itu. Untuk kolam kedua
yaitu aspek kajian penelitian. Aspek kajian penelitian itu ada 3, dan untuk aspek
intinya ditaruh di aspek ketiga. Kolom ketiga adalah sub aspek kajian penelitian.
Untuk sub aspek kajian penelitian ini merupakan pembahasan yang nantinya bakal
dibahas. Sebenarnya aku ada matriks fokus kajian penelitian yang jelek banget.
Tapi ini adalah contoh fokus kajian penelitian yang jelek saja.
Fokus Kajian Penelitian Aspek Kajian Sub-Aspek Kajian Penelitian
Penelitian
Deskripsi Bentuk-Bentuk
Pemberlakuan Kebijakan
Diskriminatif Pemerintah
Myanmar
Deskripsi Konflik
Pembantaian di Rakhine
pada Tahun 2012-2013
Deskripsi Bentuk-Bentuk
Diskriminasi Pemerintah
Myanmar dan Kelompok
Budha terhadap Perempuan
Etnis Rohingya
Itu guys gambaran matriks fokus kajian penelitian. Sesungguhnya aku sudah lelah
melewati berbagai rintangan hidup ini. Aku ingin mengakhiri cerita di diary MPP
2 dengan kebahagiaan. Maka dari itu, demi kebahagiaanku, marilah berdoa
bersama untuk kebahagiaanku, dan kita semua. Hahahahaha. SEMOGA LULUS
MPP2 !!!!!!!