Anda di halaman 1dari 94

PARADIGMA SOSIOLOGI

GERAKAN SOSIAL
OLEH: NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A.
ALUMNUS S1 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
ALUMNUS S2 SOSIOLOGI FISIPOL UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) YOGYAKARTA
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DIREKTUR INSTITUTE FOR PHILOSOPHICAL AND SOCIAL STUDIES (INPHISOS) YOGYAKARTA

bungkristeva bungkristeva @bungkristeva 082133141744 085647634312 nuriel.ugm@gmail.com

Home: PP. Al-Madaniyyah Jl. Pucang D.37 RT. 01 RW. 09 Gumilir Cilacap 53231 | Jl. Urip Sumoharjo 71 RT.03 RW.03 Mertasinga Cilacap Jateng 53232

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 1


POKOK BAHASAN
BAGIAN I PARADIGMA ILMU SOSIAL
BAGIAN II BASIS TEORI GERAKAN SOSIAL
BAGIAN III PRAXIS GERAKAN SOSIAL EKOPOL
BAGIAN IV PEMETAAN GERAKAN SOSIAL

1. Pengantar Paradigma
2. Tiga Paradigma: Jurgen Habermas
3. Implikasi Paradigma Sosiologi
4. Peta Kesadaran Masyarakat: Paulo Freire (1970)
5. Paradigma Sosiologi: Burnell dan Morgan (1979)
6. Definisi dan Fungsi Gerakan Sosial
7. Gerakan Sosial & Modernitas
8. Praxis Gerakan Sosial Ekopol
9. Pemetaan Gerakan Sosial

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 2


Bagian I
PARADIGMA ILMU SOSIAL

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 3


Definisi Paradigma: Thomas Khun (1970)

• Paradigma secara sederhana dapat diartikan bagai kacamata atau alat pandang.
• Thomas Khun, The Structure of Scientific Revolution. Paradigma diartikan sebagai
satu kerangka referensi atau pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan atau
pijakan suatu teori.
• Berkembangnya suatu paradigma erat kaitannya dengan seberapa jauh suatu
paradigma mampu melakukan konsolidasi dan mendapat dukungan dari berbagai
usaha seperti penelitian, penerbitan, pengembangan, dan penerapan kurikulum oleh
masyarakat ilmiah pendukungnya.
• Oleh karena itu, untuk memahami berkembang maupun runtuhnya suatu teori
perubahan sosial dan pembangunan erat kaitannya dengan persoalan yang dihadapi
oleh paradigma masing-masing yang menjadi landasan teori tersebut.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 4


Definisi Paradigma: Patton (1975)

• Patton (1975) juga memberikan pengertian paradigma sebagai "a


world view, a general perspective, a way of breaking down the
complexity of the real world”.
• Dengan demikian, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang
dimaksud paradigma adalah konstelasi teori, pertanyaan,
pendekatan, selain dipergunakan oleh suatu nilai dan tema
pemikiran. Konstelasi ini dikembangkan dalam rangka memahami
kondisi sejarah dan keadaan sosial, untuk memberikan kerangka
konsepsi dalam memberi makna realitas sosial

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 5


Fungsi Paradigma
• Paradigma merupakan tempat kita berpijak dalam melihat suatu
realitas. Justru kekuatan sebuah paradigma terletak pada
kemampuannya membentuk apa yang kita lihat, bagaimana cara kita
melihat sesuatu, apa yang kita anggap masalah, apa masalah yang
kita anggap bermanfaat untuk dipecahkan serta apa metode yang
kita gunakan dalam meneliti dan berbuat.
• Paradigma, sebaliknya, mempengaruhi apa yang tidak kita pilih,
tidak ingin kita lihat, dan tidak ingin kita ketahui.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 6


Dominasi Paradigma
• Ritzer (1975) mengungkapkan bahwa kemenangan satu paradigma atas paradigma
yang lain lebih disebabkan karena para pendukung paradigma yang menang ini lebih
memiliki kekuatan dan kekuasaan (power) dari pengikut paradigma yang dikalahkan,
dan sekali lagi bukan karena paradigma yang menang tersebut lebih benar atau 'lebih
baik dari yang dikalahkan“.
• Demikian halnya dalam memahami dipilihnya atau diterapkannya suatu aliran teori
perubahan sosial maupun pembangunan juga erat kaitannya dengan kekuasaan
penganut paradigma perubahan sosial yang bersangkutan untuk memenangkannya.
• Dominasi atau berkuasanya suatu teori perubahan sosial ataupun teori
pembangunan, adalah lebih karena teori tersebut yang merupakan hasil atau
dibentuk oleh suatu paradigma tertentu, ada kaitannya dengan kekuatan dan
kekuasaan bagi penganut teori tersebut, dan tidak ada sangkut-pautnya dengan
kebenaran teori tersebut.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 7


Dialog Paradigma
• Dalam perkembangan Marxisme, misalnya, perkembangan dan kritik
interen terhadap praktik perkembangannya, hal ini menghasilkan
masuknya analisis hegemoni kultur dan ideologi dalam Marxisme,
sesuatu yang membuat analisis Marxisme saat ini telah bergeser
dari pikiran Marx pertama kali yang lebih memfokuskan pada
analisis ekonomi.
• Demikian halnya maraknya perkembangan teologi pembebasan
(liberation theology) di Amerika Latin dan tempat-tempat lain adalah
suatu adaptasi akibat dari suatu dialog paradigma.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 8


Keberpihakan Memilih Paradigma

• Pada dasarnya memahami paradigma dan teori perubahan sosial seharusnya tidak
sekedar untuk mempelajari dan memahaminya. Suatu teori ataupun paradigma
dipelajari dan dipahami dalam rangka menegakkan komitmen untuk suatu proses
emansipasi, keadilan sosial dan transformasi sosial.
• Persoalan pilihan terhadap pardigma dan teori perubahan sosial maupun teori
pembangunan pada dasarnya bukanlah karena alasan benar dan salahnya teori
tersebut, pilihan suatu teori lebih karena dikaitkan dengan persoalan mana teori yang
akan berakibat pada penciptaan emansipasi dan penciptaan hubungan-hubungan
dan struktur yang secara mendasar lebih baik.
• Memilih paradigma dan teori perubahan sosial adalah suatu pemihakan dan ber-
dasarkan nilai-nilai tertentu yang dianut.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 9


Becker: Whose side are we on?

• Pertanyaan yang penting diajukan di sini adalah siapa dan dengan tujuan
apa sesungguhnya kegiatan dan aksi kita diabdikan? Masalah siapa yang
ingin kita pecahkan melalui aksi dan program kegiatan kita? Jadi,
masalahnya bukanlah apakah kita harus memihak, karena pemihakan
adalah mustahil untuk dapat dihindarkan bagi semua teori perubahan
sosial dan teori pembangunan, tetapi masalahnya adalah kepada siapa
atau kepada apa pemihakan tersebut diabdikan. Untuk menjawab
persoalan ini, diperlukan pemahaman paradigma sosiologi yang menjadi
kacamata dan dasar bertindak dibalik setiap teori perubahan sosial
maupun pembangunan.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 10


Tiga Paradigma: Habermas
• Pertama, Paradigma Instrumental/ Paradigma Positivisme
(Instrumental Knowledge).
• Kedua, Paradigma Interpretative (Hermeneutic Knowledge).
• Ketiga, Paradigma Kritik (Critical/ Emancipatory Knowledge).

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 11


Paradigma Instrumental/ Paradigma Positivisme
(Instrumental Knowledge).
• Dalam perspektif paradigma 'instrumental' ini, pengetahuan lebih dimaksudkan untuk menaklukkan dan
mendominasi objeknya.
• Yang dimaksud Habermas dengan paradigma pengetahuan instrumental ini sesungguhnya adalah
paradigma positivisme.
• Positivisme pada dasarnya adalah ilmu sosial yang dipinjam dari pandangan, metode, dan teknik ilmu
alam dalam memahami realitas.
• Positivisme adalah aliran filsafat yang berakar pada tradisi ilmu sosial yang dikembangkan dengan
mengambil cara ilmu alam menguasai benda, yakni dengan kepercayaan adanya universalisme dan
generalisasi, melalui metode determinasi, fixed law atau kumpulan hukum teori (Schoyer, 1973).
• Positivisme berasumsi bahwa penjelasan sifat universal, artinya cocok atau appropriate untuk semua,
kapan saja, di mana saja suatu fenomena sosial.
• Oleh karena itu, mereka percaya babwa riset sosial harus didekati dengan metode ilmiah, yakni
obyektivitas, netral, dan bebas nilai.
• Pengetahuan selalu menganut hukum ilmiah yang bersifat universal, prosedur harus dikuantifikasi dan
diverifikasi dengan metode scientific atau ilmiah.
• Dengan kata lain, positivisme mensyaratkan pemisahan fakta dan nilai (values) dalam rangka menuju
pemahaman objektif atas realitas sosial.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 12


Lanjutan...
• Pendirian epistemologis kaum positivis kalau ditelaah lebih dalam didasarkan pada
pendekatan yang digunakan dalam "ilmu alam," atau dengan kata lain, lebih jelas dapat
dikatakan bahwa ilmu sosial positivistik, pada dasamya meminjam cara, metodologi, sikap
dan visi bagaimana ilmu alam menghadapi objek studi mereka yakni benda dan fenomena
alam.
• Dalam ilmu alam objeknya adalah benda dan fenomena alam, sedangkan positivisme
memberlakukan masyarakat atau manusia seperti ilmu alam memperlakukan benda dan
fenomen alam.
• Tatanan sosial dapat dibuktikan kebenarannya melalui penelitian eksperimental, atau
laboratorium, meskipun sering terjadi hipotesis keliru yang tak pernah dapat dibuktikan
kebenarannya.
• Kaum verifikasionis (membuktikan kebenaran, dan falsifikasionis (membuktikan kekeliruan)
hipotesis tentang tatanan sosial, sependapat bahwa pengetahuan hakikatnya merupakan
proses akumulasi di mana pemahaman baru diperoleh sebagai tambahan atas kumpuIan
pengetahuan atau penghapusan atas hipotesis salah yang pernah ada.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 13


Lanjutan...
• Di antara banyak sikap yang kemudian disebutkan sebagai sikap
"ilmiah" tersebut adalah bahwa ilmu sosial dan penelitian sosial
haruslah bersikap netral dan tidak memihak.
• Selain itu, ilmu sosial bagi paradigma positivisme juga tidak boleh
bersifat subjektif, melainkan harus objektif, rasional, tidak boleh
emosional, komitmen dan empati. Ilmu sosial juga harus mampu
menjaga jarak (detachment) terhadap objek studi dan hasil kajian,
bersikap universal, dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 14


Paradigma Interpretative
(Hermeneutic Knowledge).
• Latar belakang perkembangan paradigma interpretatif ini dapat
ditelusuri dari pergumulan dalam teori ilmu sosial sebelum
tahun 1970 ketika telah mulai berkembang suatu tradisi besar
terutama di bidang filsafat sosial dengan munculnya
fenomenologi, etnometodologi dan teori-teori aksi.
• Aliran-aliran filsafat sosial ini selain menyatakan pendiriannya
sendiri sering juga menentang aliran sosiologi positivisme.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 15


Lanjutan...
• Aliran hermeneutic knowledge atau juga dikenal dengan paradigma interpretative,
secara sederhana dapat dijelaskan bahwa pengetahuan dan khususnya ilmu-ilmu
sosial dan penelitian sosial dalam paradigma ini 'hanya' dimaksud untuk memahami
secara sungguh-sungguh.
• Dasar filsafat paradigma interpretative adalah phenomenology dan hermeneutics,
yaitu tradisi filsafat yang lebih menekankan minat yang besar untuk memahami.
• Semboyan yang terkenal dari tradisi ini adalah "biarkan fakta bicara atas nama
dirinya sendiri". Namun dalam paradigma ini pengetahuan tidak dimaksudkan
sebagai proses yang membebaskan. Misalnya saja yang termasuk dalam paradigma
ini adalah ethnography dalam tradisi kalangan antropolog.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 16


Paradigma Kritik (Critical/
Emancipatory Knowledge).
• Ilmu sosial dalam paradigma ini lebih dipahami sebagai proses katalisasi untuk
membebaskan manusia dari segenap ketidakadilan.
• Melalui kritik yang mendasar terhadap ilmu sosial yang mendominasi (instrumental
knowledge), paradigma kritis ini menganjurkan bahwa ilmu pengetahuan terutama
ilmu-ilmu sosial tidak boleh dan tidak mungkin bersifat netral.
• Paradigma kritis memperjuangkan pendekatan yang bersifat holistik, serta
menghindari cara berpikir deterministik dan reduksionistik. Oleh sebab itu, mereka
selalu melihat realitas sosial dalam perspektif kesejarahan.
• Paradigma kritis tidak hanya terlibat dalam teori yang spekulatif atau abstrak, tetapi
lebih dikaitkan dengan pemihakan dan upaya emansipasi masyarakat dalam
pengalaman kehidupan mereka sehari-hari.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 17


Implikasi Paradigma
• Implikasi dari kritik paradigma ini terhadap positivisme menyadarkan kita akan
perlunya perenungan tentang moralitas ilmu dan penelitian sosial.
• Oleh karena teori dan penelitian sosial begitu berpengaruh terhadap praktik
perubahan sosial seperti program pembangunan, maka paradigma ilmu dan
penelitian sosial adalah faktor penting yang menentukan arah perubahan sosial.
• ltulah mengapa paradigma kritik selalu mempertanyakan "mengapa rakyat dalam
perubahan sosial" selalu diletakkan sebagai passive objects untuk diteliti, dan selalu
menjadi objek "rekayasa sosial" bagi penganut positivisme.
• Positivisme percaya bahwa rakyat tidak mampu memecahkan masalah mereka
sendiri. Perubahan sosial harus didesain oleh ahli, perencana yang bukan rakyat,
kemudian dilaksanakan oleh para teknisi. Rakyat dalam hal ini dilihat sebagai
masalah dan hanya para ahli yang berhak untuk memecahkannya.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 18


Lanjutan...
• Sebaliknya, pandangan paradigma kritik justru menempatkan rakyat sebagai subjek utama
perubahan sosial.
• Rakyat harus diletakkan sebagai pusat proses perubahan dan penciptaan maupun dalam
mengontrol pengetahuan mereka.
• Inilah yang menjadi dasar sumbangan teoretik terhadap perkembangan participatory
research.
• Kritik terhadap positivisme dilontarkan karena pengetahuan tersebut menciptakan dominasi
yang irasional dalam masyarakat modern. Ilmu sosial harus mampu memungkinkan setiap
orang untuk memberikan partisipasi dan kontribusinya.
• Pemikiran tersebut mempengaruhi arah ilmu sosial kritis yang menekankan pentingnya
subjektivitas manusia, pemihakan dan kesadaran dalam proses membangun teori.
• Paradigma kritis inilah yang memberikan legitimasi terhadap ilmu sosial pembebasan, yang
tadinya dianggap 'tidak ilmiah' tersebut.
• ltulah sebabnya paradigma kritik sekaligus merupakan kritik terhadap paradigma dominasi
dan interpretasi.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 19


Dari Paradigma Reformasi ke Transformasi: Peta
Kesadaran Freire
• Arena perbedaan paradigma yang lain yang juga berpengaruh dalam perkembangan
dan kajian teori perubahan sosial dan teori pembangunan adalah dengan meminjam
pembagian paradigma yang dikembangkan oleh Paulo Freire.
• Ketika Freire (1970) menerbitkan buku Pedagogy of the Oppressed yang pertama
kali diterbitkan dalam bahasa Inggris tahun 1970, umumnya orang menyangka bahwa
ia sedang melakukan kritik terhadap dunia pendidikan.
• Namun, dengan membaca karya Freire lainnya, terutama mendengar dialognya
dengan tokoh social movement Amerika Serikat, Miles Horton, yang dibukukan
dengan judul We Making the Road by Walking (1990), orang baru sadar bahwa Freire
sedang berbicara soal yang lebih luas dari dunia pendidikan yakni mengenai para-
digma perubahan sosial.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 20


Lanjutan...
• Dia mengakui sangat dipengaruhi oleh Gramsci, seorang
pemikir kebudayaan yang radikal yang pertama kali mengupas
bahwa sesungguhnya peperangan yang terpenting pada abad
modern ini adalah ideologi, yang disebutnya sebagai proses
'hegemony'.
• Dari situlah orang baru menyadari bahwa Freire sedang
membicarakan pendidikan dalam kaitannya dengan struktur
dan sistem budaya, ekonomi, dan politik yang lebih luas.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 21


Lanjutan...
• Tugas teori sosial menurut Freire adalah melakukan apa yang disebutnya sebagai
conscientizacao atau proses penyadaran terhadap sistem dan struktur yang
menindas, yakni suatu sistem dan struktur.
• Proses dehumanisasi yang membunuh kemanusiaan.
• Gramsci menyebut proses ini sebagai upaya counter hegemony.
• Proses dehumaniasi tersebut terselenggara melalui mekanisme kekerasan, baik yang
fisik dan dipaksakan, maupun melalui cara penjinakan yang halus, yang keduanya
bersifat struktural dan sistemik.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 22


Lanjutan...
• Artinya kekerasan dehumanisasi tidak selalu berbentuk jelas dan mudah dikenali.
Kemiskinan struktural, misalnya, pada dasarnya adalah suatu bentuk kekerasan yang
memerlukan analisis untuk menyadarinya.
• Bahkan, kekerasan sebagian besar terselenggara melalui proses hegemoni: cara
pandang, cara berfikir, ideologi, kebudayaan, bahkan selera, golongan yang
mendominasi telah dipengaruhkan dan diterima oleh golongan yang didominasi.
• Dengan begitu, pendidikan dan ilmu pengetahuan, sebagaimana kesenian, bukanlah
arena netral tentang estetika belaka. Kesenian dan kebudayaan tidaklah berada
dalam ruang dan masa yang steril, melainkan dalam sistem dan struktur yang bersifat
hegemonik.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 23


Peta Kesadaran Masyarakat: Freire (1970)

• Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi:


• Kesadaran Magis (magical consciousnees),
• Kesadaran Naif (naival consciousnees) dan
• Kesadaran Kritis (critical consciousness).

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 24


Kesadaran Magis
(magical consciousnees)
• Kesadaran Magis, yakni suatu keadaan kesadaran, suatu teori perubahan sosial
yang tidak mampu mengetahui hubungan atau kaitan antara satu faktor dengan
faktor lainnya.
• Misalnya saja suatu teori yang percaya akan adanya masyarakat miskin yang tidak
mampu, kaitan kemiskinan mereka dengan sistem politik dan kebudayaan.
• Kesadaran magis lebih mengarahkan penyebab masalah dan ketakberdayaan
masyarakat dengan faktor-faktor di luar manusia, baik natural maupun super natural.
• Dalam teori perubahan sosial jika proses analisis teori tersebut tidak mampu
mengaitkan antara sebab dan musabab suatu masalah sosial, proses analisis teori
sosial tersebut dalam perspektif Freirean disebut sebagai teori sosial fatalistik.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 25


Lanjutan...
• Suatu teori sosial bisa dikategorikan dalam model pertama ini
jika teori yang dimaksud tidak memberikan kemampuan
analisis, kaitan antara sistem dan struktur terhadap satu
permasalahan masyarakat.
• Masyarakat secara dogmatik menerima 'kebenaran' dari
teoretisi sosial tanpa ada mekanisme untuk memahami 'makna'
ideologi setiap konsepsi atas kehidupan masyarakat.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 26


Kesadaran Naif
(naival consciousnees)
• Keadaan yang dikategorikan dalam kesadaran ini adalah lebih
melihat 'aspek manusia' sebagai akar penyebab masalah
masyarakat.
• Dalam kesadaran ini 'masalah etika, kreativitas, 'need for
achievement' dianggap sebagai penentu dalam perubahan sosial.
• Jadi, dalam menganalisis mengapa suatu masyarakat miskin, bagi
analisis kesadaran ini, adalah disebabkan oleh kesalahan
masyarakat sendiri, yakni mereka malas, tidak memiliki jiwa
kewiraswastaan, atau tidak memiliki budaya 'pembangunan’.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 27


Lanjutan...
• Oleh karena itu, man power development adalah sesuatu yang diharapkan, akan
menjadi pemicu perubahan.
• Teori perubahan sosial dalam konteks ini berarti suatu teori yang tidak memper-
tanyakan sistem dan struktur, bahkan sistem dan struktur yang ada dianggap sudah
baik dan benar, merupakan faktor given dan, oleh sebab itu, tidak perlu
dipertanyakan.
• Tugas teori sosial adalah bagaimana membuat dan mengarahkan agar masyarakat
bisa beradaptasi dengan sistem yang sudah benar tersebut.
• Paradigma inilah yang dikategorikan sebagai paradigma perubahan yang bersifat
reformatif dan bukanlah paham perubahan yang bersifat transformatif.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 28


Kesadaran Kritis
(critical consciousness)
• Pendekatan struktural menghindari blaming the victims dan lebih menganalisis
secara kritis struktur dan sistem sosial, politik, ekonomi dan budaya dan bagaimana
kaitan tersebut berakibat pada keadaan masyarakat.
• Paradigma kritis dalam teori perubahan sosial memberikan ruang bagi masyarakat
untuk mampu mengidentifikasi 'ketidakadilan' dalam sistem dan struktur yang ada,
kemudian mampu melakukan analisis bagaimana sistem dan struktur itu bekerja,
serta bagaimana mentransformasikannya.
• Tugas teori sosial dalam paradigma kritis adalah menciptakan ruang dan kesempatan
agar masyarakat terlibat dalam suatu proses dialog "penciptaan struktur yang secara
fundamental baru dan lebih baik atau lebih adil".
• Kesadaran ini pula yang disebut sebagai kesadaran transformatif.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 29


Diagram 1
Peta analisis kesadaran masyarakat, Paulo Freire (1970)

KESADARAN MAGIS KESADARAN NAIF KESADARAN KRITIS


Magical Naival Critical
Consciousness Consciousness Consciousness
Perubahan sosial Perubahan sosial Perubahan sosial
ditentukan oleh: ditentukan oleh: ditentukan oleh:
NATURAL, ETIKA, KREATIFITAS, SISTEM SOSIAL,
SUPERNATURAL NEED FOR EKONOMI, POLITIK &
ACHIEVEMENT BUDAYA
Berimplikasi pada: Berimplikasi pada: Berimplikasi pada:
Kesadaran Fatalistik Kesadaran Reformatif Kesadaran Transformatif

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 30


Paradigma-paradigma Sosiologi: Burnell dan
Morgan (1979)
• Paradigma Fungsionalis
• Paradigma Interpretatif (Fenomenologi)
• Paradigma Humanis Radikal
• Paradigma Srukturalis Radikal

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 31


Paradigma Fungsionalis
• Pandangan fungsionalisme berakar kuat pada tradisi sosiologi
keteraturan. Pendekatannya terhadap permasalahan berakar pada
pemikiran kaum obyektivis.
• Pemikiran fungsionalisme sebenarnya merupakan sosiologi
kemapanan, ketertiban sosial, stabilitas sosial, kesepakatan,
keterpaduan sosial, kesetiakawanan, pemuasan kebutuhan, dan hal-
hal yang nyata (empirik).
• Oleh karenanya, kaum fungsionalis cenderung realis dalam
pendekatannya, positivis, deterministis dan nomotetis (berdasarkan
hukum-hukum/ dasar hukum).

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 32


Lanjutan...
• Rasionalitas lebih diutamakan dalam menjelaskan peristiwa atau
realitas sosial.
• Paradigma ini juga lebih berorientasi pragmatis, artinya berusaha
melahirkan pengetahuan yang dapat diterapkan, berorientasi pada
pemecahan masalah yang berupa langkah-langkah praktis untuk
pemecahan masalah praktis juga.
• Mereka lebih mendasarkan pada "filsafat rekayasa sosial” (social
engineering) sebagai dasar bagi usaha perubahan sosial, serta
menekankan pentingnya cara-cara memelihara, mengendalikan atau
mengontrol keteraturan, harmoni, serta stabilitas sosial.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 33


Lanjutan...
• Paradigma ini pada dasamya berusaha menerapkan metode
pendekatan pengkajian masalah sosial dan kemanusiaan dengan cara
yang digunakan ilmu alam dalam memperlakukan objeknya.
• Paradigma ini dimulai di Prancis pada dasawarsa pertama abad ke-19
karena pengaruh karya Comte, Spencer, Durkheim, dan Pareto.
• Aliran ini berasal dari asumsi bahwa realitas sosial terbentuk oleh
sejumlah unsur empirik nyata dan hubungan antar semua unsur
tersebut dapat dikenali, dikaji, diukur dengan pendekatan dan
menekankan alat seperti yang digunakan dalam ilmu alam.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 34


Lanjutan...
• Menggunakan kias ilmu mekanika dan biologi untuk menjelaskan realitas sosial pada
dasarnya adalah prinsip yang umumnya digunakan oleh aliran ini.
• Namun demikian, sejak awal abad ke-20, mulai terjadi pergeseran, terutama setelah
dipengaruhi oleh tradisi pemikiran idealisme Jerman seperti pemikiran Max Weber,
Geroge Simmel dan George Herbet Mead.
• Sejak saat itu banyak kaum fungsionalis mulai meninggalkan rumusan teoretis dari
kaum objektivis dan mulai bersentuhan dengan paradigma interpretatif yang lebih
subjektif.
• Kias mekanika dan biologi mulai bergeser melihat manusia atau masyarakat, suatu
pergeseran pandangan menuju para pelaku langsung dalam proses kegiatan sosial.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 35


Lanjutan...
• Pada tahun 1940-an pemikiran sosiologi "perubahan radikal" mulai
menyusupi kubu kaum fungsionalis untuk meradikalisasi teori-teori
fungsionalis.
• Sungguhpun telah terjadi persentuhan dengan paradigma lain,
paradigma fungsionalis tetap saja secara mendasar menekankan
pemikiran objektivisme dan realitas sosial untuk menjelaskan
keteraturan sosial.
• Karena persentuhan dengan paradigma lain itu sebenarnya telah
lahir beragam pemikiran yang berbeda atau campuran dalam paham
fungsionalis.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 36


Paradigma Interpretatif (Fenomenologi)
• Paradigma interpretatif sesungguhnya menganut pendirian sosiologi
keteraturan seperti halnya fungsionalisme, tetapi mereka
menggunakan pendekatan objektivisme dalam analisis sosialnya
sehingga hubungan mereka dengan sosiologi keteraturan bersifat
tersirat.
• Mereka ingin memahami kenyataan sosial menurut apa adanya,
yakni mencari sifat yang paling dasar dari kenyataan sosial menurut
pandangan subjektif dan kesadaran seseorang yang langsung
terlibat dalam peristiwa sosial bukan menurut orang lain yang
mengamati.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 37


Lanjutan...
• Pendekatannya cenderung nominalis, antipositivis dan ideografis. Kenyataan sosial
muncul karena dibentuk oleh kesadaran dan tindakan seseorang.
• Karenanya, mereka berusaha menyelami jauh ke dalam kesadaran dan subjektivitas
pribadi manusia untuk menemukan pengertian apa yang ada di balik kehidupan sosial.
• Sungguhpun demikian, anggapananggapan dasar mereka masih tetap didasarkan pada
pandangan bahwa manusia hidup serba tertib, terpadu dan rapat, kemapanan,
kesepakatan, kesetiakawan.
• Pertentangan, penguasan, benturan sama sekali tidak menjadi agenda kerja mereka.
Mereka terpengaruh lansung oleh pemikiran sosial kaum idealis Jerman yang berasal
dari pemikiran Kant yang lebih menekankan sifat hakikat rohaniah daripada kenyataan
sosial.
• Perumus teori ini yakni mereka yang penganut filsafat fenomenologi antara lain Dilttey,
Weber, Husserl, dan Schutz.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 38


Paradigma Humanis Radikal
• Para penganut humanis radikal pada dasarnya berminat
mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari pandangan
subjektivis yakni berpijak pada kesadaran manusia.
• Pendekatan terhadap ilmu sosial sama dengan kaum interpretatif
yaitu nominalis, antipositivis, volunteris dan ideografis.
• Kaum humanis radikal cenderung menekankan perlunya
menghilangkan atau mengatasi berbagai pembatasan tatanan sosial
yang ada.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 39


Lanjutan...
• Namun demikian, pandangan dasar yang penting bagi humanis
radikal adalah bahwa kesadaran manusia telah dikuasai atau
dibelenggu oleh supra struktur idiologis di luar dirinya yang
menciptakan pemisah antara dirinya dengan kesadarannya
yang murni (alienasi), atau membuatnya dalam kesadaran
palsu (false consciousness) yang menghalanginya mencapai
pemenuhan dirinya sebagai manusia sejati.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 40


Lanjutan...
• Karena itu, agenda utamanya adalah memahami kesulitan manusia
dalam membebaskan dirinya dari semua bentuk tatanan sosial yang
menghambat perkembangan dirinya sebagai manusia.
• Penganutnya mengecam kemapanan habis-habisan. Proses-proses
sosial dilibat sebagai tidak manusiawi.
• Untuk itu mereka ingin memecahkan masalah bagaimana manusia
bisa memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat mereka dalam
pola-pola sosial yang mapan untuk mencapai harkat
kemanusiaannya.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 41


Lanjutan...
• Meskipun demikian, masalah-masalah pertentangan struktural
belum menjadi perhatian mereka Paulo Freire misalnya dengan
analisisnya mengenai tingkatan kesadaran manusia dan usaha
untuk melakukan "konsientisasi", yang pada dasarnya
membangkitkan kesadaran manusia akan sistem dan struktur
penindasan, dapat dikategorikan dalam paradigma humanis
radikal.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 42


Paradigma Strukturalis Radikal
• Penganut paradigma strukturalis radikal seperti kaum humanis radikal
memperjuangkan perubahan sosial secara radikal tetapi dari sudut
pandang objektivisme.
• Pendekatan ilmiah yang mereka anut memiliki beberapa persamaan
dengan kaum fungsionalis, tetapi mempunyai tujuan akhir yang saling
berlawanan.
• Analisisnya lebih menekankan pada konflik struktural, bentuk-bentuk
penguasaan dan pemerosotan harkat kemanusiaan.
• Karenanya, pendekatannya cenderung realis, positivis, determinis, dan
nomotetis.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 43


Lanjutan...
• Kesadaran manusia yang bagi kaum humanis radikal penting, justru oleh mereka dianggap
tidak penting.
• Bagi kaum strukturalis radikal yang lebih penting justru hubungan-hubungan struktural yang
terdapat dalam kenyataan sosial yang nyata.
• Mereka menekuni dasar-dasar hubungan sosial dalam rangka menciptakan tatanan sosial
baru secara menyeluruh.
• Penganut paradigma strukturalis radikal terpecah dalam dua perhatian, pertama lebih tertarik
pada menjelaskan bahwa kekuatan sosial merupakan kunci untuk menjelaskan perubahan
sosial.
• Sebagian mereka lebih tertarik pada keadaan penuh pertentangan dalam suatu masyarakat.
• Paradigma strukturalis radikal diilhami oleh pemikiran setelah terjadinya perpecahan
epistemologi dalam sejarah pemikiran Marx, di samping pengaruh Weber.
• Paradigma inilah yang menjadi bibit lahirnya teori sosiologi radikal. Penganutnya antara lain
Luis Althusser, Polantzas, Colletti, dan beberapa penganut kelompok kiri baru.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 44


Diagram 2
Peta Analisis Sosial Barnel & Morgan (1979)

Keteraturan

Keteraturan
Subyektivis

Obyektivis
PARADIGMA PARADIGMA
SUBYEKTIVIS INTERPRETATIF FUNGSIONALISME

OBYEKTIVIS
(FENOMENOLOGI)

Pertentangan
Pertentangan
Subyektivis

Obyektivis
PARADIGMA PARADIGMA
HUMANIS STRUKTURALIS
RADIKAL RADIKAL

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 45


Catatan Kritis
• Dengan memahami berbagai peta paradigma perubahan sosial tersebut, akan lebih mudah
bagi kita untuk memahami apa motivasi dan dasar pikiran suatu teori perubahan sosial dan
pembangunan.
• Dengan memahami paradigma sosiologi yang dianut oleh pencetusnya, kita juga dapat
memahami berbagai metodologi dan pendekatan proyek pembangunan maupun aksi sosial di
akar rumput.
• Hal ini karena, pada dasarnya, metodologi dan teknik program perubahan sosial maupun
pembangunan, serta teori-teori perubahan sosial yang dikembangkan oleh seseorang atau
suatu organisasi sangat konsisten dalam mengikuti paradigma yang diyakini maupun yang
dianutnya.
• Paradigma sosiologis yang dianut tidak saja mempengaruhi bagaimana suatu teori sosial
memberi makna terhadap realitas sosial, tetapi juga mempengaruhi visi dan misi suatu teoti
sosial, bahkan mempengaruhi pula penentuan pendekatan ketika seseorang atau suatu
organisasi melakukan penelitian serta aksi praktik manajemen pelaksanaan suatu teori sosial
dalam bentuk program pengembangan masyarakat ataupun pembangunan, maupun pilihan
pendekatan evaluasi terhadap program tersebut.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 46


Bagian II
BASIS TEORI
GERAKAN SOSIAL

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 47


FUNGSI GERAKAN SOSIAL
• Pencipta perubahan sosial (Blummer)
• Sebagai aktor historis (Touraine)
• Sebagai agen perubahan kehidupan politik atau membawa
proyek historis (Eyerman & Jamison)
• Gerakan massa dan konflik sebagai agen utama perubahan
sosial (Adamson & Borgos).

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 48


DEFINISI GERAKAN SOSIAL
• Definisi gerakan sosial harus terdiri dari komponen sbb:
1. Kolektifitas orang yang bertindak bersama.
2. Tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam
masyarakat mereka yang ditetapkan partisipan menurut cara yang
sama.
3. Kolektifitasnya relatif tersebar, namun lebih rendah derajatnya daripada
organisasi formal.
4. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas relatif tinggi namun tak
terlembaga dan bentuknya tak konvensional.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 49


• Jadi gerakan sosial adalah:
“Tindakan kolektif yang
diorganisir secara
longgar, tanpa cara
terlembaga untuk
menghasilkan perubahan
dalam masyarakat
mereka.”
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 50
DEFINISI PARA PAKAR
• Gerakan sosial adalah upaya kolektif untuk membangun tatanan
kehidupan yang baru (Blummer)
• Gerakan sosial adalah upaya kolektif untuk mengubah tatanan sosial
(Lang & Lang)
• Gerakan sosial adalah upaya kolektif untuk mengubah norma dan
nilai (Smelser)
• Gerakan sosial adalah tindakan kolektif berkelanjutan untuk
mendorong atau menghambat perubahan dalam masyarakat atau
dalam kelompok yang menjadi bagian masyakat itu (Turner & Killian)
• Gerakan sosial adalah upaya kolektif untuk mengendalikan
perubahan atau untuk mengubah arah perubahan (Leuer)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 51


• Dapat disimpulkan bahwa gerakan sosial
adalah: tindakan kolektif yang terorganisir,
bertujuan perubahan sosial atau lebih
tepatnya kelompok individu yang secara
bersama bertujuan mengungkapkan
perasaan tak puas secara kolektif didepan
umum dan mengubah basis sosial dan
politik yang dirasa tak memuaskan itu.
(Eyermen & Jamison)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 52


TIGA FOKUS GERAKAN SOSIAL
1. Perubahan sosial merupakan tujuan dari gerakan sosial.
2. Perubahan sosial mempunyai berbagai status penyebab
berkenaan dengan perubahan.
3. Gerakan sosial memiliki hubungan timbal balik antara
perubahan internal dan eksternal.
• Internal (anggota, ideologi, hukum, pranata, bentuk organisasi, dsb)
• Eksternal (hukum, rezim politik, kultur, dsb)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 53


ALIRAN PERUBAHAN SOSIAL TERUS
MENERUS

PROSES SOSIAL
TERDAHULU

GERAKAN SOSIAL

GERAKAN SOSIAL
BERIKUTNYA
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 54
GERAKAN SOSIAL & MODERNITAS
• Alasan gerakan sosial muncul di era-modernitas:
1. “Tema Durkheim” yaitu kepadatan jumlah penduduk
dikawasan sempit terjadi bersamaan dengan urbanisasi dan
industrialisasi dan menghasilkan kepadatan moral penduduk
yang besar.
2. “Tema Tonnies” yaitu atomisasi dan isolasi individu dalam
geselllschaft yang bersifat impersonal. (keterasingan,
kesepian dn penjungkirbalikan nilai menimbulkan idaman
terhadap komunitas, solidaritas, dan kebersamaan)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 55


3. “Tema Marxian” yaitu peningkatan
ketimpangan sosial (yang belum pernah
terjadi sebelumnya), dengan perbedaan
kekayaan, kekuasaan dan prestise yang
sangat tajam, sehingga menimbulkan
eksploitasi, penindasan, ketidakadilan,
perampasan hak yang menggerakkan
permusuhan dan konflik kelompok.
Ketimpangan struktural (Smelser).
4. “Tema Weberian” yaitu transformasi
demokratis sistem politik, membuka peluang
bagi tindakan kolektif massa rakyat.
Pengungkapan perbedaan pendapat,
artikulasi kepentingan tersembunyi dan
kegiatan untuk mempertahankannya menjadi
hak yang syah dan tanggungjawab selaku
warga negara yang diharapkan. Peluang
kemunculan gerakan sosial berkadar politik
akan berubah secara radikal (Tarrow)
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 56
5. “Tema Comte & Saint Simon” yaitu mereka
menekankan modernitas pada penaklukan, kontrol,
dominasi, dan manipulasi realitas. Mula-mula pada
realitas alam kemudian pada realitas masyarakat
manusia.
6. Masyarakat modern mengalami peningkatan
pendidikan dan mempunyai kultur umum.
Partisipasi dalam gerakan sosial membutuhkan
kesadaran, imajinasi, kepekaan moral, dan
perhatian terhadap masalah publik dalam derajat
tertentu serta kemampuan menggeneralisir dari
pengalaman pribadi dan lokal. Revolusi pendidikan
yang menyertai penyebaran kapitalisme dan
demokrasi, memperluas tumpukan potensi anggota
gerakan sosial.
7. Kemunculan dan penyebaran media massa.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 57


PENJELASAN: Kelompok Sosial
dan Akar Primordialisme
• Hubungan-hubugan posistif antar manusia selalu
bersifat gemeinschaft dan gesellschaft.
Paguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk
kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni dan
bersifat alamiah serta bersifat kekal.
• Dasar hubungan tersebut adalah rasa cita dan
rasa kesatuan batinyang memang telah
dikodratkan. Kehidupan tersebut dinamakan juga
bersifat nyata dan organis. Bentuk paguyuban
terutama akan dapat dijumpai didalam keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan lain
sebagainya.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 58
Penjelasan lanjutan:
• Sebaliknya, patembayan (gesellschaft) merupakan
ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang
pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis
sebagaimana dapat diumpanmakan sebuah mesin.
Bentuk gesellschaft terutama terdapat didalam hubugan
perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik,
misalnya ikatan para pedagang, organisasi dalam suatu
pabrik dan industri. Tonnies menyesuaikan kedua bentuk
kehidupan bersama manusia yang pokok tersebut
diatas, dengan dua bentuk kemauan assasi manusia,
yaitu wesenwille dan kurwille. Wesenwille merupakan
bentuk kemauan yang dikondratkan, yang timbul dari
keseluruhan kehidupan alami. Di dalam wesenwille
perasaan dan akal merupakan kesatuan dan kedua
terikat pada kesatuan hidup yang alamiah dan organis.
Sedangkan kurwille merupakan bentuk kemauan yang
dipimpin oleh cara berfikir yang didasarkan pada akal.
Kurwille adalah kemauan yang ditujukan pada tujuan-
tujuan yang bersifat rasional.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 59


Penjelasan lanjutan:
• Oleh Tonnies dikatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft)
mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu: 1) imitate (hubungan menyeluruh
yag mesra). 2) private (hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk
beberapa orang saja), 3) exclusive (hubungan yang hayalah untuk ‘kita’
saja dan bukan untuk orang-orang diluar ‘kita’. Didalam paguyuban
terdapat kemauan bersama (common will) dan ada suatu pengertian
(understanding) serta kaidah-kaidah yang timbul degan seddirinya dari
kelompok tersebut. Paguyuban juga memiliki tipe sebagai berikut: 1)
paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood) 2) paguyuban
karena tempat (gemeinschaft of place), 3) paguyuban karena jiwa-pikiran
(gemeinschaft of mind).
• Ferdinand Tonnies and Charles P. Loomis: “Gemeinschaft and
Gesellschaft” dalam Reading individu Sociology, editor Alfred McClung
Lee, Cet. V., Barnes & Noble College Outline Series, 1960. hlm. 82 dan
seterusnya. Dalam Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,
(Jakarta: Rajawali Press, 2007) hlm. 116-117.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 60
TIPOLOGI GERAKAN SOSIAL
1. Gerakan sosial yang berbeda menurut bidang perubahan yang
diinginkan.
• Gerakan Reformasi: gerakan yang hanya untuk mengubah aspek tertentu
kehidupan masyarakat tanpa menyentuh isi struktur institusinya, gerakan
yang hanya menginginkan perubahan “di dalam” daripada perubahan
masyarakat secara keseluruhan, ex: gerakan pro & anti-aborsi menuntut
perubahan UU.
• Gerakan Radikal: gerakan yang mengupayakan perubahan lebih
mendalam yang menyentuh landasan organisasi sosial, disebut ex: gerakan
anti apartheid di afsel, gerakan pembebasan nasional dari kolonial.
• Gerakan Revolusioner: gerakan perubahan yang diinginkan meliputi
semua aspek inti struktur sosial (politik, ekonomi, kultural) dan ditujukan
mencapai transformasi total, ex: perjuangan kemerdekaan, gerakan fasis,
gerakan komunis.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 61


2. Gerakan sosial yang berbeda menurut kualitas
perubahan yang diinginkan.
• Gerakan Progressif: gerakan yang menekankan
pada inovasi, berjuang untuk memperkenalkan
institusi baru, hukum baru, bentuk kehidupan baru,
dan keyakinan baru, ex: gerakan republik, gerakan
sosialis dan gerakan wanita.
• Gerakan Konservatif: gerakan yang menekankan
pada masa lalu, berupaya memperbaiki institusi,
hukum, cara hidup, dan keyakinan yang telah mapan
dimasa lalu, tetapi mengalami erosi dan dibuang
dalam perjalanan sejarah, ex: gerakan ekologis,
gerakan keagamaan fundamentalis.
• Sering diidentikan dengan gerakan kiri
(progressif) gerakan kanan (konservatif)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 62


3. Gerakan sosial yang berbeda dalam target
perubahan yang diinginkan.
• Gerakan perubahan struktural 2 macam:
1. Gerakan sosial politik
2. Gerakan sosio-kultural
• Gerakan hipies & punk 2 Macam:
1. Gerakan suci, mistik & religius
2. Gerakan sekuler (membentuk ulang kepribadian anggotanya)
• Klasifikasi 4 rangkap gerakan sosial (David Aberle):
1. Gerakan transformasi yang bertujuan perubahan total dalam
struktur
2. Gerakan reformasi yang bertujuan perubahan sebagian dalam
struktur
3. Gerakan penyelamatan yang bertujuan perubahan total
individu anggotanya
4. Gerakan alternatif yang bertujuan perubahan sebagian
individu anggotanya

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 63


4. Gerakan sosial yang berbeda mengenai arah perubahan yang
diinginkan.
• Gerakan ini mencoba memperkenalkan perubahan tertentu, ex:
• Gerakan mempertahankan kultur asli pribumi, memerangi globalisasi,
menghidupkan kembali kekhasan nasional atau etnis, menegaskan keyakinan
agama fundamental.
• Gerakan ekologi
• Gerakan anti UU tertentu

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 64


5. Gerakan sosial yang berbeda dalam strategi
yang melandasi atau “logika tindakan mereka”.
Logika instrumental, gerakan yang berjuang
untuk mendapatkan kekuasaan politik, untuk
memaksakan perubahan yang diinginkan dalam
peraturan hukum, institusi dan organisasi
masyarakat. Ex: partai hijau Jeman dan
gerakan solidaritas di Polandia.
• Gerakan lain mengikuti “logika pernyataan
perasaan” (expressive), yang berjuang untuk
menegaskan identitas, pengakuan nilai-nilai,
persamaan hak, emansipasi politik & kultural.
Ex: gerakan hak-hak sipil, etnis dan feminisme.
• Gerakan kebebasan wanita mengikuti logika
ekspresif dan gerakan lingkungan mengikuti logika
instrumental.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 65


6. Gerakan sosial yang berbeda dalam epos
sejarah modern.
• Gerakan sosial lama (old social movement)
• Gerakan fase awal modernitas yang memusatkan perhatian
pada kepentingan ekonomi, anggotanya umumnya direkrut
dari satu kelas sosial tertentu, organisasi kaku,
desentralisasi. Ex: gerakan serikat buruh, gerakan petani.
• Gerakan sosial baru (new social movement)
• Gerakan fase akhir modernitas (post-modernisme), dimana
terdapat masyarakat kapitalis paling maju. Ex: gerakan
ekologi, perdamaian dan feminis.
• Cirinya:
1. Gerakan ini memusatkan perhatian pada isu baru, kepentingan
baru dan medan konflik sosial baru.
2. Keanggotaannya tidak dikaitkan dengan kelas tertentu.
3. Gerakan ini mengambil jaringan hubungan luas dan relatif
longgar, daripada organisasi yang kaku dan hierarkis.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 66


DINAMIKA INTERNAL GERAKAN SOSIAL

• Bahasan dinamika internal gerakan dibagi atas 4 tahap utama:


1. Asal-usul (gerakan sosial selalu berasal dari kondisi historis khusus)
2. Mobilisasi (sangat dipengaruhi oleh tokoh: intelektual, moral,
emosional, politik)
3. Perluasan struktur (proses ini berjalan mulai dari pengumpulan
individu yang akan dimobilisasi hingga menjadikan mereka sebagai
anggota penuh organisasi gerakan.
4. Terminasi. (Opitimis, Pesimis)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 67


(2) Kemunculan (INSTITUSIONALISASI)
norma dan nilai baru yang mengatur
(1) Kemunculan bertahap
fungsi internal gerakan dan
(ARTIKULASI): ide, kepercayaan
menyediakan kriteria untuk
keyakinan, harapan dan protes.
mengkritik kondisi eksternal yang
akan menjadi target gerakan

4 SUB-PROSES MORPHOGENESIS INTERNAL


GERAKAN SOSIAL:

(4) Kemunculan (KRISTALISASI)


(3) Kemunculan (TERPOLANYA
struktur peluang baru, hierarkhi
STRUKTUR ORGANISASI) internal: pola
struktur ketergantungan, dominasi,
interaksi, hubungan, ikatan, perhatian,
kepemimpinan, pengaruh dan
kesetiaan dan komitmen.
kekuasaan baru

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 68


DINAMIKA INTERNAL GERAKAN SOSIAL

• Sisi eksternal gerakan sosial adalah melihat


MORPHOGENESIS-GANDA, yakni dampak gerakan terhadap
masyarakat luas dan terutama perannya dalam menciptakan
transformasi struktural.
• Akibat gerakan selalu kompleks dan ambivalen, relatif. Apa
yang dianggap gagal bisajadi berhasil dalam ukuran lain.
• Ex: Diberlakukannya UU Darurat Perang mula-mula mematikan
gerakan solidaritas, tetapi memperluas cakupan partisipasi
dalam kehidupan politik, mengubah perimbangan kekuatan
dalam elite politik, dan meninggalkan bekas yang kuat terhadap
kesadaran kolektif (Piotr Sztompka)

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 69


• Potensi morphogenesis dapat terwujud dengan
sendirinya baik melalui tindakan destruktif atau
konstruktif.
• Untuk memperkenalkan inovasi struktural,
gerakan harus menghancurkan / memperlemah
struktur yang ada.
• Potensi pengubh dari struktur (destruktif/
konstruktif) sangat tergantung pada aspek:
• Tingkat/ dimensi struktur sosial yang menjadi
sasaran.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 70


(1) POTENSI IDEOLOGIS GERAKAN, dapat
(2) POTENSI PENGUBAH DARI GERAKAN,
dipandang sebagai ukuran dampaknya
bahwa ukuran dampaknya terhadap
terhadap struktur ideal (meliputi: derajat
struktur norma diperihatkan dengan
tersebarnya pandangan hidup, visi tentang
diperkenalkannya nilai, cara hidup, aturan
masa kini, bayangan tentang masa depan,
perilaku, dan model peran baru dikalangan
definisi tentang sekutu dan sekutu gerakan
masyarakat.
ke tengah masyarakat.

4 BENTUK POTENSI MORPHOGENESIS EKSTERNAL


GERAKAN SOSIAL:

(3) POTENSI REORGANISASI, yang difahami


sebagai ukuran dampak gerakan terhadap
(4) POTENSI REDISTRIBUSI, ukuran
pola dan ssaluran interaksi sosial
dampak gerakan terhadap struktur
(organisasi sosial), pembentukan ikatan
peluang, seberapa jauh gerakan mampu
sosial baru, pembentukan kelompok baru,
menimbulkan keuntungan, hak istimewa
penciptaan jaringan komunikasi baru,
dan kepuasan anggota.
pembentukan koalisi baru antar kelompok,
dsb.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 71
META-TEORI GERAKAN SOSIAL KONTEMPORER

• Sosiologi gerakan—sangat terkait dengan teori umum sosiologi.


1. Setiap riset gerakan sosial selalu bertolak dari teori umum tentang
masyarakat.
2. Hasil riset gerakan sosial memperkuat keyakinan terhadap teori
umum sosiologi/ bahkan menolaknya.
3. Teori yang berbeda mempunyai visi yang berbeda dalam gerakan
sosial.
4. Teori yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda dalam
membenarkan atau menyalahkan hasil riset gerakan sosial.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 72


Ex: pendekatan teoretik dalam
perubahan sosial
• TEORI PERKEMBANGAN SEJARAH vis-à-vis TEORI POST-
PERKEMBANGAN
• MARXISME ORTODOKS MATERIALISME HISTORIS vis-à-vis
VARIASI TEORI NEO-MARXIS/ POST-MARXIS
• FUNGSIONALISME STRUKTURAL ORTODOKS vis-à-vis
PILIHAN RASIONAL MODERN

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 73


LANDASAN RISET STRATEGIS
teori umum masyarakat & gerakan sosial
1. Gerakan sosial adalah wujud ciri dua sisi dari realitas sosial,
dialektika dari individu dan kesatuan sosial.
2. Gerakan sosial juga mencerminkan tahap menengah dari
dinamika yang muncul dalam pabrik sosial.
3. Gerakan sosial mempunyai kualitas menengah (mengandung
unsur-unsur esensi antara kumpulan individu dan kesatuan
sosial.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 74


Bagian III
PRAXIS GERAKAN
SOSIAL EKOPOL
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 75
Aksi Nyata Mahasiswa
• Mahasiswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rakyat,
hingga mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi untuk rakyat.
• Mahasiswa perlu menuntut permasalahan-permasalahan dengan
menyampaikan aspirasi, mengingatkan dan meluruskan langkah
pemerintah untuk kepentingan rakyat. Mahasiswa dituntut lebih
banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih
kreatif dan produktif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk
bangsa ini.
• Pemikiran mahasiswa dalam dunia perpolitikan sangat kritis terhadap
kebijakan-kebijakan politik, kemampuan berpolitik mereka baik, dan ini bisa
menjadi suatu pembaharuan dalam dunia politik. Dan para pemuda /
mahasiswa diharapkan memiliki semangat dalam membangun bangsa ini,
dan dapat berpartisipasi di bidang politik melalui media sosial dengan cara
yang benar ataupun dengan aksi nyata yang benar.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 76


Peran Praxis Gerakan Sosial Ekopol
Berikut upaya yang bisa dijalankan mahasiswa untuk menjadikan Indonesia lebih maju dalam Sosial Politik ,
antara lain :
1. Sadar bahwa manusia merupakan makhluk Sosial, karena manusia adalah makhluk sosial, jadi manusia
tidak dapat hidup sendiri. Manusia hidup saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya untuk
keberlangsungan hidup.
2. Memperbaiki diri dan Melakukan Perubahan. Mahasiswa harus betul-betul mengintropeksi dirinya, baik
secara kognitif, afektif dan psikomotor. Mulai menentukan tujuan, dan fokus terhadap tujuan yang ingin
diraih. Dan tidak hanya terpaku pada dunia saja, tetapi akhirat juga.
3. Mengembangkan IPTEK. Mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh di bangku perkuliahan, agar dapat
memanfaatkan disiplin ilmu di jurusannya masing-masing untuk di aplikasikan berupa teknologi yang
berguna untuk masyarakat di Indonesia.
4. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses pembangunan untuk
kemajuan bangsa di masa depan dan melakukan estafet kepemimpinan berikutnya. Dan salah satu wadah
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda adalah dengan mengikuti organisasi, sebab organisasi
merupakan sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut dan organisasi
merupakan bentuk kecil dari pemerintahan di Indonesia.
5. Melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah. Mahasiswa peka terhadap kebijakan pemerintah,
menyampaikan aspirasi, memberi pendapat dan solusi untuk memperbaiki kondisi sosial politik di Indonesia.
• [https://sosialpolitik.filsafat.ugm.ac.id/2017/08/03/peran-mahasiswa-dalam-sosial-politik-untuk-mewujudkan-indonesia-lebih-maju/]
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 77
▪ Fakta mengenai fragmentasi gerakan masyarakat sipil, perlu dibuat arena-
arena bersama yang menghubungkan antar kelompok untuk bisa terus
menerus membangun konsolidasi, mencegah keretakan relasi antar
gerakan
• Gerakan Ekopol menjadi jembatan penghubung (agen konsolidasi)
• Gerakan Ekopol perlu memperluas spektrum dan jangkauan, jika
mahasiswa tidak hanya berkutat dalam aras kampus, namun bekerja
bersama dengan kekuatan lain seperti NGO, parpol, media massa, dan
ormas, atau aktor-aktor strategis dalam mengerjakan agenda kerakyatan

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 78


Tahapan Gerakan Sosial Ekopol
Gerakan di atas akan akan mencapai tansfomasi, yakni kristalisasi dan sublimasi
keseluruhan gerakan setelah melalui tahapan berikut ini:
▪ Pertama, pemahaman Gerakan Ekopol akan kondisi objektif dan basis nilai ideologis
sama-sama kuatnya.
▪ Kedua, Gerakan Ekopol mampu melakukan kontekstualisasi paradigma dan ideologi
dalam level praksis empiris. Mampu merumuskan berbagai isu-isu strategis, tahapan-
tahapan, taktik, yang tidak utopis.
▪ Ketiga, Gerakan Ekopol mampu mengidentifikasi akar persoalan dan actor pada dataran
structural dan cultural sehingga mampu melakukan blocking area dan memahami medan
perjuangan.
▪ Keempat, mampu menjadi konsolidator gerakan baik konteks nasional-internasional
maupun elemen-elemen lain.
▪ Kelima, mampu menyusun strategic planning, scenario building, dan action planning.
▪ Keenam, mampu membangun kesadaran kritis masyarakat sehingga mampu
mentransformasikan isu pegerakan menjadi isu masyarakat sehingga masyarakat
menjadi aktor utama perubahan.

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 79


Bagian IV
PEMETAAN
GERAKAN SOSIAL
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 80
#PEMETAAN ZONA GERAKAN SOSIAL DI CILACAP
AKSES EKONOMI &
10 ANGKA KEMISKINAN
CILACAP
EMPOWERING KONFLIK
9 SOCIETY KAMPUNG
LAUT CILACAP
8 AGRARIA ZONA
CILACAP

PEMBUANGAN LIMBAH
7 PT. JUI FA INTERNATIONAL
FOODS CILACAP

6 LAND-REFORM PETANI
KARET TUMPANGSARI
CILACAP
ABRASI & KERUSAKAN
5 MANGROVE AREA
PERTAMINA UP IV CILACAP

ADVOKASI NELAYAN
4 PESISIR SELATAN CILACAP

REKLAMASI GALIAN

EKSPLOITASI PULAU PENYELESAIAN MASALAH 3 PENAMBANGAN BIJIH BESI


PANTAI SELATAN CILACAP
1 NUSAKAMBANGAN OLEH PT.
HOLCIM CILACAP
2 LINGKUNGAN ZONA PLTU
CILACAP

SUMBER Infografis
NURHasil Investigasi:
SAYYID SANTOSO Institute for Philosophical
KRISTEVA, and Social Studies (INPHISOS)Serikat Proletariat Indonesia (SPI)Komunitas
M.A/ SOSIOLOGI.DOC 81
Perpustakaan Jalanan (PERJAL) CilacapPMII Jaringan Inti ideologis CilacapPC PMII Kabupaten CilacapPMII Komisariat Al-Ghozali Cilacap
KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN CILACAP
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah sebelah selatan
Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes dan
Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat.

Terletak diantara 10804-300 - 1090300300 garis Bujur Timur dan 70300 - 70450200 garis Lintang Selatan,
mempunyai luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 Kecamatan 269 desa dan 15 Kelurahan.
Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan
wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut. Jarak
terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara
ke selatan sepanjang 35 km yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.

Kabupaten Cilacap memiliki wilayah terluas di Jawa Tengah dengan didukung adanya industri/perusahaan
besar yang cukup banyak sehingga terbuka peluang berdirinya pusat petokoan, pasar swalayan,
supermarket, perumahan, transportasi dan berbagai bidang jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Daftar Nama Bupati Cilacap :
1. R. Tumenggung Tjakra Werdana II (1858-1873) Produksi ikan laut per tahun 15.153,2 ton yang diperoleh dari 7 (tujuh) Tempat Pelelangan Ikan/TPI, namun
2. R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875) sebagian besar melalui TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap dan kapasitas Dermaga 250 Kapal.
3. R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881) Kegiatan Ekspor-impor lewat pelabuhan laut Tanjung Intanyang sudah dilakukan adalah impor sapi,
4. R.M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927) bongkar muat pupuk Sriwijaya dan Ekspor-impor Minyak bumi.
5. R.M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950)
6. Raden Mas Soetedjo (1950-1952) Luas Hutan Negara di Kabupaten Cilacap adalah 54.669,80 Ha (terdiri dari Hutan Produksi 36.349,10 Ha,
7. R. Witono (1952-1954) Hutan Produksi Terbatas 10.601,70 Ha, Hutan Lindung 6.386,20 Ha dan Suaka Alam 1.332,80 Ha). Luas
8. Raden Mas Kodri (1954-1958) Hutan Rakyat 22.743,08 Ha (tanaman jati, mahoni, albasia, dll). Total luas hutan di Kab. Cilacap (Hutan
9. D.A Santoso (1958-1965) Negara + Hutan Rakyat) adalah 77.412,88 Ha. Luas Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Negara (PTPN
10. Hadi Soetomo (1965-1968) IX) di Kabupaten Cilacap adalah 8.771,82 Ha yang ditanami dengan tanaman karet dan kako. Luas kebun
rakyat adalah 33.825,45 Ha (Tanama kelapa, kare, kopi, cengkeh, pala, kakao, dll)
11. HS. Kartabrata (1968-1974)
12. H. RYK. Moekmin (1974-1979)
Endapan Pasir Besi terebut sepanjang pesisir pantai Kabupaten Cilacap, sebagian besar telah ditambang
13. Poedjono Pranyoto (1979-1987)
oleh PT. ANTAM Tbk, cadangan tersisa seluas 500 hektar lebih dengan MD 12.20 %, kandun gan Fe>53%
14. H. Mohamad Supardi (1987-1997) terletak di Desa Welahan Wetan Kecamatan Binangun hingga Desa Jetis Kecamatan Nusawungu,
15. H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002) cadangan tersisa 744.678,85 ton saat ini telah diusahakan oleh 4 pemegang Kuasa Pertambangan.
16. H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002-2009) Terdapat di Pulau Nusakambangan dengan jumlah cadangan berkisar 1.170.000.000 ton yang merupakan
17. H. Tatto Suwarto Pamuji (2011-2017). Gamping Terumbu yangKRISTEVA,
saat ini sedang ditambang oleh PT. Holcim.
NUR SAYYID SANTOSO M.A/ SOSIOLOGI.DOC 82
17. H. Tatto Suwarto Pamuji (2017-2022).
EKSPLOITASI PULAU
1 NUSAKAMBANGAN OLEH
PT. HOLCIM CILACAP

Selain disebabkan pembalakan liar, aktivitas penambangan batu kapur


oleh PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant di Pulau Nusakambangan
diduga turut menjadi penyebab kerusakan hutan di pulau ini.

Lahan di kawasan Nusakambangan Barat seluas 928 hektare dan


Nusakambangan Timur seluas 227 hektare merupakan wilayah
konservasi yang diawasi BKSDA Provinsi Jateng (Luas Pulau
Nusakambangan mencapai 11.510 hektare). Luas area penambangan
batu kapur Nusakambangan sesuai Surat Izin Pertambangan Daerah
(SIPD) yang dimiliki Holcim hanya 1.000 hektare atau kurang dari 10
persen luas seluruh pulau yang mencapai 11.510 hektare.

Terkait area tambang seluas 112,45 hektare tersebut, luasan tersebut


terbagi dalam: Tambang aktif seluas 56,88 hektare, Area penghijauan
(17,76 ha), Settling pond atau kolam penyelesaian (2,20 ha), Soil
disposal atau tanah buangan (4,96 ha), Emplasemen (10,80 ha),
(tempat terbuka atau tanah lapang yang disediakan untuk jawatan atau
satuan bangunan), Area yang belum ditambang (11,05 ha), dan Lahan
tidak berbatu kapur (8,80 ha).

Perkirakan luas tambang aktif tahun 2063 mencapai 60 hektare atau


0,52 %. Luas Pulau Nusakambangan dengan rencana revegetasi atau
reklamasi hingga tahun tersebut seluas 290 hektare. Dengan demikian,
akumulasi area pemanfaatan SIPD sampai tahun 2063 seluas 350
hektare.

Aktivitas penambangan batu kapur oleh Holcim di Nusakambangan


diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2063.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 83
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi berkapasitas daya
1x1.000 megawatt dengan nilai investasi Rp 18 triliun. PLTU yang merupakan
PENYELESAIAN
bagian program 35.000 megawatt, direncanakan beroperasi pada 2019. PLTU
2 MASALAH LINGKUNGAN
ZONA PLTU CILACAP Cilacap akan masuk ke jaringan 500 kilovolt Jawa-Bali melalui Gardu Induk
Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Adipala dan diteruskan ke GITET Kesugihan.

Lingkungan zona PLTU cilacap telah semakin mencekik para korban dampak
negatif penggunaan energi batu bara. Kita perlu mendorong Koalisi Anti-
Batubara untuk mendesak pemerintah menghentikan ekspor batu bara dan
penggunaan energi batu bara sebagai sumber energi.

Greenpeace juga menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan


terhadap 562 warga di sekitar PLTU. Dalam pemeriksaan tersebut diketahui 60
persen menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), 20 persen bronchitis,
10 persen faringitis, dan 10 persen sakit lainnya.

Pemerintah kota Cilacap terus mengadakan program investasi bagi para


investor yang akan menanamkan modalnya. Pengembangan kawasan industri
Pmbangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Karangkandri, Kecamatan
Kesugihan yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak
tanggal 14 November 2006.

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Cilacap yang berbahan


bakar batubara tersebut sebenarnya menimbulkan 2 pandangan yang saling
bertolak belakang. Di satu sisi PLTU mempunyai kebaikan karena terkait
kemampuan memproduksi listrik dengan biaya murah dibandingkan dengan
sistem pembangkit listrik lainnya. Namun, di sisi lain PLTU batubara juga
mempunyai keburukan karena merupakan sumber pencemaran lingkungan
yang menjadi konflik sehingga mengakibatkan masalah sosial baru bagi warga
masyarakat di sekitar PLTU Cilacap.

Dampak riil atas permasalahan dengan operasional PLTU adalah: Pencemaran


akibat sebaran debu/Polusi debu partikel batubara, Tergenangnya air di
persawahan dusun Rawajarit-Menganti, Banjir di dusun Winong akibat luapan
air laut, Gorong-gorong yang berada di dusun Kewasen Karangkandri ambles,
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 84
Perumahan Griya Kencana Permai mangalami banjir.
REKLAMASI GALIAN
3 PENAMBANGAN BIJIH BESI
PANTAI SELATAN CILACAP

Kondisi geologi daerah penyelidikan yaitu sepanjang pantai Adipala merupakan daerah yang prospek untuk
endapan pasirbesi pantai yang terbentang dari Barat hingga ke Timur. Penyebaran ketebalan lapisan
endapan pasir yang sejajar pantai, bervariasi dari 3 hingga 5 meter, dengan geometri lapisan melensa, hal
ini disebabkan oleh morfologi batuan dasar dan mekanisme pengendapan. Lapisan yang paling tebal
terdapat di sekitar lokasi C-3A dan C-7A. Kontrol morfologi batuan dasar dan mekanisme pengendapan
menjadi kontrol yang sangat penting untuk keterdapatan endapan pasir besi. Perhitungan sumber daya
terukur memperlihatkan cadangan total konsentrat di daerah ini adalah 3.058.094 Ton, dengan Fe Total
(54,32%) sekitar 1.570.034 Ton. Dengan volume produksi per-tahun sekitar 300.000 Ton konsentrat, atau
kira-kira 1.000 Ton konsentrat per-hari, maka lamanya eksploitasi untuk blok ini adalah sekitar 10 tahun.

Dampak negatif dari penambangan liar pasir besi adalah: Merusak pantai dan vegetasinya, Rusaknya jalan
raya, Rusaknya area persawahan atau pertanian warga, Sering rawan banjir, Degradasi lingkungan pesisir
dan abrasi pantai, bila penambangannya di wilayah pantai (Mine of coast area), Air menjadi sangat tidak
stabil atau keruh, sehingga jenis biota yang ada menjadi sasaran, Terjadi peningkatan angka korban jiwa,
bila terjadi stunami di sepanjang pantai, Merusaknya ekosistem pesisir sebagai area mutu ekowisata yang
perlu dijaga dan ditingkatkan, Terganggunya peningkatan ekonomi rakyat dari hasil pertanian.

Penyakit yang akan timbul dengan adanya pertambangan bijih besi salah satunya yaitu penyakit silikosis.
Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke
dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja,
keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu,
debu silika juka banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang
batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2.
Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama – sama dengan partikel
lainnya,
NUR seperti
SAYYID debu KRISTEVA,
SANTOSO alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.
M.A/ SOSIOLOGI.DOC 85
ADVOKASI NELAYAN
Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap
4 PESISIR SELATAN
CILACAP
memprakirakan nelayan di pesisir selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
segera memasuki musim panen ikan.

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang [salah satu TPI yang dikelola KUD Mino
Saroyo] mulai diramaikan dengan aktivitas nelayan yang melelang ikan hasil tangkapan
mereka setiap malam hari. Menurut dia, ikan yang banyak dilelang oleh nelayan di TPI
Pandanarang berupa bawal putih karena ikan-ikan lainnya belum banyak yang muncul di
perairan selatan Jateng. “Bawal putih cukup bagus, kalau ikan lainnya belum muncul.
Paling ikan-ikan kecil atau lembutan di TPI Sentolo Kawat [TPI yang dikelola KUD Mino
Saroyo] yang harganya berkisar Rp3.000-Rp3.500 per kilogram,” katanya. Sementara
untuk harga ikan bawal putih, kata dia, berkisar Rp75.000-Rp180.000 per kilogram yang
bergantung pada ukurannya.

Pada kenyataanya sebenarnya panen ikan tak didukung Infrastruktur Pelabuhan. Musim
panen ikan tahun ini belum dapat dirasakan maksimal oleh ribuan nelayan di pesisir
selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Keberadaan Pelabuhan Perikanan Samudera
Cilacap belum optimal menunjang aktivitas perikanan tangkap di perairan selatan.

Sejumlah nelayan menepikan perahu dan hasil tangkapan mereka ke tepi Pantai Kemiren,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (2/9). Setelah berbulan-bulan sebelumnya
dilanda paceklik ikan akibat cuaca buruk berkepanjangan, para nelayan ini akhirnya
melaut. Kondisi cuaca yang membaik seiring memasuki musim angin timur, nelayan di
pantai selatan bersiap menyambut musim panen ikan yang diperkirakan berlangsung sejak
awal September hingga Desember. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pengelola Sumber
Daya Kawasan Segara Anakan Cilacap mencatat, dari potensi perikanan laut di Cilacap
72.000 ton, saat ini pemanfaatannya baru 21 persen atau sekitar 14.982 ton. Salah satu
persoalan paling krusial yakni penyediaan bahan bakar minyak yang selama ini hanya
disalurkan lewat satu stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB).

Pengurus Asosiasi Pengusaha Kapal Indonesia (APKI) Cilacap, mengatakan, keberadaan


satu SPBB di kompleks Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) sangat kurang
untuk melayani ribuan kapal dan perahu di pesisir Cilacap. Saat ini, terdapat 3.935 unit
kapal dan perahu nelayan tradisional bermesin 17 PK serta 485 kapal berbobot mati di
atas 30 gros ton (GT).
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 86
ABRASI & KERUSAKAN
5 MANGROVE AREA
PERTAMINA UP IV CILACAP
Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan garis pantai
sepanjang 201,19 km terbentang dari pantai Jetis Nusawungu hingga Patimuan. Cilacap juga
memiliki potensi sumberdaya yang sangat unik, khususnya hutan mangrove terluas di pulau
Jawa yakni kawasan Laguna Segara Anakan seluas 16.595 hektar.

Keberadaan hutan mangrove mempunyai berbagai fungsi yang positif bagi kehidupan
manusia, seperti penahan abrasi, penetral pencemaran lingkungan, tempat pemijahan dan
mencari makan dari berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya. Sekaligus berfungsi
untuk mengurangi efek pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.

Kondisi hutan mangrove yang bisa kita manfaatkan sebagai laboraturium alam telah
mengalami kerusakan yang sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1974 hutan mangrove di
kawasan Segara Anakan mencapai 15.551 hektar, hingga akhir tahun 2008 luasan hutan
mangrove tinggal 8 ribu hektar, dan sampai saat ini tentunya semakin berkurang.

30%-40% Hutan Mangrove di Indonesia Alami Kerusakan. Memang sudah ada usaha dari
Pusat Konservasi Mangrove dan Studi Plasma Nutfah Indonesia itu dikelola Pertamina
Refinery Unit IV Cilacap bersama Kelompok Patra Krida Wana Lestari, Desa Ujungalang,
serta didukung Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dan Institut Pertanian
Bogor. Walaupun Pertamina RU IV Cilacap yang memiliki inisiatif untuk bekerja sama dengan
perguruan tinggi dan masyarakat dalam melakukan rehabilitasi hutan mangrove di Segara
Anakan, namun kenyataannya sampai pada saat ini kerusakan Mangrove masih terus
berlangsung.

Mengenai kerusakan hutan mangrove di laguna Segara Anakan, dia mengakui adanya
degradasi lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya-upaya yang tegas, terencana, dan
sistematis untuk mengembalikan ekosistem mangrove.

Saat ini sangat diperlukan seperangkat program pengembangan dan


pengelolaan biodiversity ekosistem. Program penguatan rehabilitasi ekosistem mangrove
saat ini menjadi sangat penting untuk dilakukan yang didukung dengan kegiatan yang
meliputi: 1).
NUR SAYYID SANTOSO Rehabilitasi
KRISTEVA, M.A/ekosistem mangrove; dan 2). Perlindungan ekosistem mangrove. 87
SOSIOLOGI.DOC
Kaum tani seluruh rakyat Indonesia selalu menyambut Hari-Tani-Nasional setiap
LAND-REFORM PETANI 24 September. Hari Tani Nasional ini diperingati oleh kaum tani sebagai
6 KARET TUMPANGSARI
CILACAP
peringatan atas hasil perjuangan panjang kaum tani Indonesia dalam kerangka
memperjuangkan Land-reform sejati di Indonesia. Perjuangan politik rakyat
Indonesia yang berwatak anti-feodalisme dan imperialisme ini, pada tahun 1960
yang lalu berhasil diwujudkan secara terbatas dalam Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria No-5/1960.

Sepanjang pemerintahan SBY s/d JKW, telah memenjarakan (kriminalisasi)


1.180 kaum tani, menganiaya 556 kaum tani dan membunuh 65 petani. Dalam
catatan KPA jumlah konflik hingga 2014 mencapai 1.379 konflik agraria yang
menyangkut konflik perkebunan, pertambangan, infrastruktur, dan kelautan.
Luasan konflik tanah mencapai 5.686.322, 15 hektare, dengan melibatkan lebih
dari 922.781 kepala keluarga.

Namun sampia saat ini jumlah sengketa tanah yang tercatat di Badan
Pertanahan Nasional (BPN), totalnya lebih dari 9.471 kasus konflik. Menurut
Kepala BPN RI, dari jumlah tersebut, 4.578 kasus terselesaikan. Sisanya, 2.913
kasus konflik dan perkara pertanahan, masih menunggu penyelesaian (doc. data
sementara)

Di antara sengketa itu, BPN menargetkan 210.500 bidang dengan luas total
142.159 ha siap didistribusikan di 21 provinsi, tersebar di 389 desa. Diredistribusi
adalah dinyatakan sebagai reforma agraria. Inti dari reforma agraria adalah
landreform dalam pengertian redistribusi pemilikan dan penguasaan tanah.

Proses sengketa tanah sampai penentuan reforma agraria di Kuripan ini terjadi
setelah antara PTPN IX dan warga bersengketa selama 20. Reforma agraria di
Cilacap terjadi setelah sengketa warga dengan PT Rumpun Sari Antan (RSA)
selama 20-an.

Landreform tidak diartikan hanya sebatas bagi-bagi tanah. Namun, dalam


penggarapan lahan tersebut, masing-masing warga secara berkelompok diberi
pemberdayaan akses-akses ekonomi terhadap lahan garapannya. Bahkan
pemberdayaannya sampai melibatkan pihak ketiga, misalnya dalam hal
pembibitan sampai distribusi hasil pertanian/perkebunannya.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 88
PEMBUANGAN LIMBAH Industri-industri kategori besar yang berada di wilayah kota Cilacap bermacam-
7 PT. JUI FA INTERNATIONAL
FOODS CILACAP
macam jenisnya, antara lain industri migas, semen, gula, tepung gandum,
pemintalan benang, pengalengan ikan, cold storage udang, pengantongan pupuk.
Sedangkan jenis home industri antara lain tahu, tempe, kecap. Kelompok industri
besar yang menghasilkan air limbah dari proses produksinya adalah industri
migas, gula rafinasi, pengalengan ikan dan cold storage udang, sedangkan industri
lainnya tidak menghasilkan air limbah dari proses produksinya (proses kering).

Masing-masing industri yang menghasilkan air limbah telah diwajibkan mengolah


air limbahnya sebelum dibuang ke sungai dan melakukan pemantauan secara
rutin serta melaporkan hasilnya ke Pemerintah. Untuk kategori home industri
seperti tahu dan tempe, sebagian besar belum mengelola air limbahnya dengan
benar (dibuang langsung ke sungai/drainase), sedangkan sebagian kecil industri
tahu telah mengolah air limbahnya dengan fasilitas IPAL Biogas.

Sejumlah nelayan di sekitar Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, Jawa


Tengah, mengeluhkan pembuangan limbah pabrik ke lautan. Pembuangan limbah
tanpa proses ini menyebabkan lautan tercemar dan nelayan makin sulit mendapat
ikan di dekat pantai. Salah satunya limbah dari PT. Juifa Cilacap. Nelayan paceklik
panjang karena faktor alam dan lingkungan. Di Pantai Cilacap, industri buang
limbah ke laut, sehingga mencemari air dan menjauhkan ikan. Nelayan minta agar
limbah yang tidak higienis dicegah.

Pihak pabrik pengalengan ikan tuna PT Jui Fa International Foods yang berada di
Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan akhirnya mengakui bahwa
sumber pencemaran terhadap sejumlah sungai di sekitar pabrik maupun
munculnya bau busuk yang menyengat itu berasal dari instalasi pengolah limbah
(Ipal) yang tidak berfungsi secara maksimal. Disamping itu juga disebabkan, saat
ini pabrik yang mengolah jenis ikan tuna dan tongkol untuk komoditas ekspor ke
AS dan Eropa itu sedang mengalami over (kelebihan) produksi. Biasanya dalam
kondisi normal untuk lima hari kerja, kapasitas produksi tiap harinya hanya sekitar
30 ton. Jumlah ini biasanya tidak sampai menimbulkan pencemaran. Namun kini
untuk operasi satu minggu (tujuh hari) mencapai 45-50 ton/hari.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 89
Tap MPR IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria (PA) dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) cukup pas
KONFLIK AGRARIA menggambarkan kondisi keagrariaan hasil 30 tahun Orde Baru. Pertama, ketimpangan dalam kepemilikan dan
8 ZONA CILACAP penguasaan atas tanah dan kekayaan alam lainnya. Kedua, konflik penguasaan dan pengelolaan atas tanah dan
kekayaan alam di berbagai daerah. Ketiga, peraturan yang terkait dengan agraria/sumber daya alam bersifat
eksploratif,sektoral, sentralistis,lebih berpihak pada pemilik modal besar dan pemegang kekuasaan, serta tidak ada
peng-aturan yang memadai untuk melindungi HAM dan hak-hak masyarakat adat/lokal. Keempat, peraturan yang
terkait dengan konservasi SDA tidak memberi jalan keluar yang diharapkan untuk pemulihan fungsi SDA sebagai
landasan pengembangan ekonomi jangka panjang. Dampaknya sudah sama-sama kita rasakan.Tumpang-tindih
peraturan membuat tidak jelasnya otoritas atas sumber daya alam (SDA) dan salah urus pengelolaan
SDA.Akibatnya,terjadi pengerukan dan pengurasan SDA tanpa batas. Hutan produktif,hutan lindung dan lahan-lahan
produktif dialihfungsikan.

Potensi konflik agraria di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih sangat tinggi. Hasis assessment KPA menunjukan,
sedikitnya hingga saat ini ada 15 titik konflik agraria yang tersebar dibeberapa kecamatan. Konflik agraria ini,
umumnya sudah berlangsung cukup lama. Namun, belum dapat terselesaikan hingga saat ini. Di Kecamatan
Cimanggu dan Wanareja misalnya, konflik agraria antara masyarakat dengan PTPN IX, sudah berlangsung sejak
tahun 1930 dan belum selesai hingga saat ini. Total luas lahan yang disengketakan antara masyarakat dengan PTPN
IX mencapai lebih dari 1.578 hektar. Konflik ini melibatkan lebih dari 751 keluarga petani. Selain dengan PTPN IX,
konflik agraria di kabupaten terluas di Jawa Tengah ini juga terjadi antara masyarakat dengan pihak perhutani.
Berdasarkan hasil assessment itu, sedikitnya ditemukan enam kasus sengketa lahan antara masyarakat dengan pihak
perhutani. Enam kasus itu tersebar di lima kecamatan yakni, Kecamatan Gandrungmangu, Patimuan, Kampung Laut,
Bantarsari, dan Kecamatan Cipari. Total luas lahan yang disengketakan lebih dari 82.894 hektar. Sedang jumlah
masyarakat yang menjadi korban mencapai 4.084 keluarga petani penggarap. Selain konflik agraria antara masyarakat
dengan pihak perkebunan milik pemerintah dan pihak perhutani assessment tersebut juga menemukan konflik agraria
antara masyarakat dengan berbagai pihak perkebunan milik swasta dan pemerintah daerah tersebut.

Pada era SBY pernah membagikan sertifikat tanah negara kepada 5.141 petani asal Cilacap pada Hari Agraria
Nasional 21 Oktober 2010, di Istana Bogor. Menurut Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo
Winoto,pemerintah memerlukan 6 juta hektar untuk meningkatkan gini ratio penguasaan tanah rakyat yang berkeadilan
sebesar 0,37. Saat ini pemerintah baru memperoleh 142.159 hektar tanah untuk dibagikan ulang. Namun apakah ini
sudah menyelesaikan hak tanah rakyat?

Keberhasilan reforma agraria setidaknya memerlukan enam syarat utama (Wiradi, 2000): adanya kemauan politik
pemerintah, data yang lengkap dan teliti, organisasi rakyat yang kuat, elite penguasa yang terpisah dari elite bisnis,dari
atas sampai ke bawah memahami pengetahuan elementer tentang agraria,dan didukung militer (dan polisi). Dari
keenam syarat pokok itu, sebetulnya belum ada satu pun yang tersedia. Karena itulah, enam tahun era SBY s/d JKW
reforma agraria tertatih-tatih, naik-turun, dan jadi komoditas politik pencitraan.Tanpa kebijakan korektif radikal, reforma
agraria hanya jadi jargon.
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 90
EMPOWERING Kampung laut adalah sebuah kecamatan di Cilacap, terdiri dari 4 desa;
9 SOCIETY KAMPUNG
LAUT CILACAP
Ujungalang, Ujung Gagak, Panikel dan Klaces. Kampung Laut merupakan sebuah
kecamatan dengan 4 desa, tetapi di desa Ujungalang sendiri tidak ada pasokan
listrik dari PLN. Hal ini yang dikeluhkan oleh masyarakat Ujungalang sendiri.

Terdapat PLTS (Pembangkit Tenaga Listrik Surya) yang dipergunakan untuk


mamasok listrik pada jam 18.00-21.00. Kapabilitas PLTS sangat terbatas karena
tergantung oleh cuaca panasnya matahari, apabila tidak ada, Kampung Laut tetap
menjadi gelap gulita. Diesel pun juga terbatas dan hanya dimiliki oleh beberapa
rumah warga yang dimana dikenakan Rp 4000

Masalah sumber air. Fasilitas PDAM di desa ujungalang adalah nihil, masyarakat
masih menerapkan sistem air tadah hujan. Fasilitas MCK untuk sebagian warga
desa Ujungalang masih jauh dari standar, harus diberikan penyuluhan agar
kebersihan dan kesehatan warga tetap terjaga.

Potensi wisata sangat indah dengan hamparan mangrove sangat luas, tetapi
hamparan mangrove Kampung Laut tersebut telah mengalami kerusakan. Tahun
1903 luas Segara Anakan masih 6.450 ha, tapi sekarang luasnya kurang lebih
tinggal 1.400 ha. Menurut citra satelit yang terekam luasnya tinggal 600 ha.

Pertamina juga pernah menumpahkan minyak di areal tujuh puluh akibat overflow
pengisian ke tangki kapal terjadi di outlet timur Laguna Sagara Anakan, yang
menyebabkan tingginya pencemaran sertav menjadikan semakin dangkal Segara
akibat sedimentasi yang akhirnya akan menurunkan kuantitas udang dan ikan.

Perlu ada usaha sistematis dalam menggugah kepedulian masyarakat Kampung


Laut tentang Alam dan lingkungan, antara lian: Dapat melakukan kegiatan
konservasi secara berkesinambungan, Mengajak masyarakt untuk peduli
terhadap lingkungan, tradisi dan budaya asli daerah, Mempromosikan keindahan
daerah Kampung Laut yang mungkin apabila tidak ada tindakan dan kepedulian
dari kita semua tidak akan dapat dinikmati lagi dalam beberapa tahun
kedepan, Memberikan alternatif pendapatan untuk masyarakat Kampung Laut
yang semakin hari kian menurun pendapatanya, Mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah sekitarnya sebagai akibat dari datangnya pengunjung ke
KampungM.A/
NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, Laut.SOSIOLOGI.DOC 91
AKSES EKONOMI &
10 ANGKA KEMISKINAN
CILACAP

SUMBER: Indikator Kemiskinan Kabupaten Cilacap dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 92


LAWAN PEMETAAN
KAPITALISME ZONA GERAKAN
WITH CAPITALIST CIVILIZATION SOSIAL DI
CILACAP
SUMBER Infografis Hasil Investigasi:
 Institute for Philosophical and Social Studies (INPHISOS)
 Serikat Proletariat Indonesia (SPI)
 Komunitas Perpustakaan Jalanan (PERJAL) Cilacap
 PMII Jaringan Inti ideologis Cilacap
 PC PMII Kabupaten Cilacap
 PMII Komisariat Al-Ghozali Cilacap

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ LITBANG HIMMAH SUCI + HIMACITA
SOSIOLOGI.DOC 93
“Bunuhlah waktumu dengan aktifitas produktif dan
progressif, jangan engkau terbunuh waktu karena
aktifitas yang mengasingkan rasionalitas.”
(NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA)

Calves are easily bound and slaughtered. Never


knowing the reason why. But who ever treasures
freedom. Like the swallow must learn to fly.
[DONNA DONNA - JOAN BAEZ]

NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A/ SOSIOLOGI.DOC 94

Anda mungkin juga menyukai