Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH EKONOMI

ALAT PEMBAYARAN TUNAI

Kelompok 4:

Kaila Alfaini

Kartika Anraida Kunaefi

Khayla Berries

Lumongga Sembiring

Muhammad Fadhal Ibrahim

Muhammad Reiyhan

SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2023/2024
 Konsep pengertian alat pembayaran tunai

Sistem pembayaran adalah seperangkat ketentuan yang dipakai dalam


penyelenggaraan kegiatan ekonomi, khususnya transaksi keuangan yang melibatkan
proses pemindahan dana dari pembeli kepada penjual sebagai Alat atau sarana yang
dipakai untuk melakukan transaksi.

Alat pembayaran tunai merujuk pada transaksi keuangan yang dilakukan dengan
menggunakan uang fisik, seperti uang kartal menggunakan koin dan uang kertas, tanpa
melibatkan alat pembayaran non-tunai seperti kartu kredit atau transfer
elektronik,sedangkan uang non tunai seperti cek tidak lagi memerlukan uang fisik untuk
melakukan transaksi

 Dasar hukum/peraturan alat pembayaran tunai

Seiring dengan adanya indikasi penggunaan alat pembayaran selain Rupiah di


masyarakat, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa berdasarkan Pasal 23 B UUD 1945
jo. Pasal 1 angka 1 dan angka 2, Pasal 2 ayat (1) serta Pasal 21 ayat (1) UU Mata Uang,
Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran yang
dilakukan di wilayah NKRI wajib menggunakan Rupiah.

BI mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari penggunaan alat


pembayaran selain Rupiah. Dalam hal ini kami menegaskan bahwa Dinar, Dirham atau
bentuk-bentuk lainnya selain uang Rupiah bukan merupakan alat pembayaran yang sah di
wilayah NKRI. BI mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan
Rupiah sebagai mata uang NKRI. BI berkomitmen untuk terus mendorong gerakan untuk
mencintai dan merawat Rupiah bersama dengan Otoritas terkait dan seluruh komponen
masyarakat sebagai salah satu simbol kedaulatan negara.

Lembaga keuangan adalah entitas atau institusi yang beroperasi dalam sektor
keuangan untuk memberikan berbagai layanan finansial kepada individu, bisnis, atau
pemerintah. Lembaga keuangan memiliki peran penting dalam ekonomi karena mereka
memfasilitasi aliran dana dan pengelolaan risiko. Menurut otoritas jasa keuangan (OJK),
lembaga keuangan adalah institusi yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain. Misalnya, kredit, surat-surat berharga,
giro, dan aktiva produktif lainnya

Secara umum, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank atau lembaga keuangan bukan
bank (LKBB)

Sedangkan lembaga keuangan non bank (non-depository financial institution) adalah


lembaga keuangan yang melakukan proses penghimpunan dana dengan cara
mengeluarkan surat-surat berharga.

Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan dan kewajiban tersebut.

2
 Macam-macam jenis dan contoh alat pembayaran tunai

Uang kartal adalah bentuk uang yang diterbitkan dalam bentuk kertas atau logam.
Istilah "kartal" berasal dari bahasa Indonesia yang mengacu pada uang kertas. Uang
terbitan bank sentral dan dapat dipakai masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam
transaksi jual beli sehari-hari.

1. Uang Kertas: Merupakan bentuk uang kartal yang terbuat dari kertas khusus
dengan keamanan tinggi. Uang kertas memiliki denominasi yang bervariasi, mulai
dari nilai kecil hingga nilai tinggi, dan umumnya digunakan untuk transaksi
sehari-hari.
2. Uang Logam: Beberapa negara juga mengeluarkan uang kartal dalam bentuk
logam. Logam-logam ini memiliki nilai nominal yang tertera dan biasanya
digunakan untuk nilai yang lebih kecil dalam transaksi sehari-hari.

Uang kartal memiliki beberapa kelebihan, seperti kepraktisan dalam penggunaan


sehari-hari, namun juga rentan terhadap keausan atau kerusakan fisik. Pemerintah atau
bank sentral suatu negara bertanggung jawab untuk mencetak atau mengeluarkan uang
kartal serta menjaga stabilitas nilai mata uangnya.

Menurut isi dari UU Pokok Bank Indonesia Nomor 11 Tahun 1953, berdasarkan
karakteristiknya uang kartal terdiri dari dua macam, antara lain:

1. Uang Bank: uang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral berupa
uang logam dan uang kertas.
2. Uang Negara: uang yang diterbitkan oleh Pemerintah dan bahan dasarnya terbuat dari
plastik.

Berikut ini merupakan contoh uang kartal yang ada di Indonesia:

3
Uang nominal Rp 75.000,00 dalam rangka HUT RI ke 75

 Fungsi dan manfaat alat pembayaran tunai dalam perekonomian

Alat pembayaran tunai dalam perekonomian berfungsi sebagai sarana transaksi jual
beli yang paling umum digunakan. Pembayaran tunai merupakan alat pembayaran paling
awal dan paling pertama ditemukan oleh umat manusia. Alat pembayaran tunai biasanya
digunakan dalam transaksi langsung dalam nominal yang terbilang kecil.

Uang tunai merupakan bentuk yang paling mudah dan paling umum digunakan di
penjuru dunia. Penggunaan uang tunai juga mendukung transaksi keuangan di daerah
dengan akses transaksi non tunai yang kurang baik seperti pedesaan.

 Kelebihan dan kekurangan alat pembayaran tunai

Kelebihan Menggunakan Uang Tunai

1. Transaksi menjadi lebih mudah


Jika dilihat dari situasi saat ini, sebenarnya sistem tunai masih menjadi metode utama
pembayaran.
2. Mengurangi sikap konsumtif
Menurut Moneyland, membeli barang dengan uang tunai berarti kita hanya
membawanya dalam jumlah yang secukupnya saja.
3. Mengurangi risiko utang
Kelebihan dari uang tunai selanjutnya adala mengatasi atau mengurangi risiko terjerat
utang.

4
4. Irit dan bisa menabung
Hal yang paling menyenangkan dalam menabung adalah melihat langsung tumpukan
uang yang sudah banyak.

Kekurangan Uang Tunai

1. Risiko kriminalitas
Walau memiliki kelebihan seperti di atas, uang tunai pun juga memiliki
kelemahan seperti risiko kriminalitas
2. Mudah hilang atau terselip
Tanpa kita sadari kita sering sekali meletakkan uang secara sembarangan mungkin
di tas, kantong celana dan juga bisa saja jatuh di jalan. Kita juga sering
memandang rendah uang receh atau logam yang biasanya diletakkan secara
sembarang, padahal jika dikumpulkan jumlahnya bisa banyak.
3. Sulit untuk mencatat
Jika dibandingkan dengan uang elektronik yang memiliki jejak rekam komplit dari
bank, penggunaan uang tunai lebih sulit untuk dicatat dan harus dilakukan secara
manual.

Anda mungkin juga menyukai