Anda di halaman 1dari 7

1.

PENGERTIAN UANG KARTAL

Apa itu uang kartal? Uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral sebuah negara dan diatur oleh
undang-undang negara tersebut. Di Indonesia sendiri, terdapat 2 jenis uang kartal, yaitu berupa uang kertas dan
uang logam. Selain itu, uang ini dapat digunakan sebagai alat transaksi mata uang asing atau sebagai alat tukar
perdagangan global.

Dengan kata lain, uang kartal adalah alat pembayaran maupun alat tukar yang sifatnya sah dipergunakan oleh
masyarakat untuk kebutuhan berbagai macam transaksi dalam kegiatan sehari-hari.

Fungsi Uang Kartal

Di bawah ini merupakan beberapa fungsi uang kartal yang perlu Anda ketahui.

1. Alat pembayaran
Fungsi utama dari uang kartal adalah sebagai alat pembayaran sah untuk melakukan transaksi. Dari
adanya uang kartal, masyarakat bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan dan membayarnya
dengan uang ini.
2. Alat penyimpan nilai
Fungsi selanjutnya dari uang kartal adalah Anda dapat menyimpan dan memanfaatkannya sebagai alat
tukar saat nanti diambil.
3. Ukuran nilai
Fungsi terakhir dari uang kartal adalah sebagai standarisasi dalam mengukur nilai suatu barang atau
jasa. Oleh karena itu, uang kartal menjadi tolak ukur dalam transaksi perdagangan untuk menentukan
laba rugi serta melakukan tawar-menawar harga.

Jenis-Jenis Uang Kartal

Menurut isi dari UU Pokok Bank Indonesia Nomor 11 Tahun 1953, berdasarkan karakteristiknya uang kartal
terdiri dari dua macam, antara lain:

 Uang Bank: uang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral berupa uang logam dan
uang kertas.
 Uang Negara: uang yang diterbitkan oleh Pemerintah dan bahan dasarnya terbuat dari plastik.
Lalu, berdasarkan bahan pembuatannya, uang kartal adalah terdiri atas 2 jenis, yaitu uang logam dan uang
kertas. Berikut definisinya:

 Uang logam: umumnya terbuat dari bahan alumunium, kuningan, dan nikel lalu dibentuk sedemikian
rupa kemudian diberi warna emas atau perak. Nilai dari uang logam terdiri dari dua macam, yaitu nilai
intrinsik (nilai bahan pembuatannya) dan nilai tukar (nilai nominal untuk dapat ditukar dengan suatu
barang)

 Uang kertas: terbuat dari bahan kertas khusus uang. Uang kertas juga memiliki gambar, kode, dan cap
unik, dan khusus digunakan menjadi alat pembayaran yang sah

Ciri-Ciri Uang Kartal

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenisnya, Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri uang kartal.
Berikut ciri-ciri yang termasuk uang kartal adalah:

 Uang kartal yang sah hanyalah terbitan dari bank sentral atau Bank Indonesia.
 Uang kartal hanya terdiri dari 2 bentuk, yaitu uang logam dan uang kertas.
 Penerbitan dan peredaran uang kartal telah terjamin oleh undang-undang yang berlaku.
 Uang kartal harus digunakan masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah untuk keperluan transaksi
jual beli sehari-hari
Perbedaan Uang Kartal dengan Uang Giral

Jika uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh bank sentral sebagai alat pembayaran sah, sedangkan uang
giral adalah uang yang diterbitkan oleh bank sentral dan lazimnya berbentuk surat-surat berharga dan sewaktu-
waktu dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Berdasarkan pengertiannya, uang kartal dan uang giral
memiliki perbedaan, di antaranya:

1. Sifat
Dalam mata uang rupiah, uang kartal adalah alat pembayaran yang harus diterima di setiap kegiatan
transaksi jual beli. Hal itu pun telah diatur berdasarkan undang-undang. Artinya, seluruh masyarakat
wajib menggunakan uang kartal ketika melakukan transaksi jual beli sebagai alat pembayaran.
Sedangkan, untuk uang giral, masyarakat tidak wajib dan berhak menolak menggunakan uang giral
sebagai alat pembayaran. Karena, tidak semua orang dapat melakukan dan menerima uang giral sebagai
alat pembayaran transaksi jual beli.

2. Bentuk
Uang kartal adalah uang yang berbentuk logam dan kertas, serta sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Lalu, setiap uang kartal tentunya mempunyai nilai nominal berbeda-beda.

Beda halnya dengan uang giral yang hanya digunakan untuk keperluan tertentu. Bentuk dari uang giral
cenderung lebih beragam dibandingkan uang kartal, misalnya seperti kartu kredit, kartu debit, cek, giro,
voucher dan lainnya.

3. Kemudahan
Sebagai contoh, jika Anda hendak membayar makanan seharga Rp500.000, maka uang kartal yang
harus disediakan adalah sebanyak 5 lembar uang kartal Rp100.000 atau 10 lembar uang kartal
Rp50.000.
Di sisi lain, apabila Anda membayar dengan uang giral seperti kartu debit, Anda hanya perlu menggesek
kartu tersebut di mesin pembayaran. Sehingga Anda tidak repot lagi membawa uang kas di dompet dan
lebih praktis.

4. Kepemilikan
Lalu perbedaan terakhir, hak milik atas uang kartal adalah didasarkan dari siapa yang memegangnya
pada saat kegiatan transaksi. Sedangkan, untuk uang giral terdapat identitas pemiliknya, misalnya
seperti kartu debit atau kartu kredit.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal


Kelebihan pertama dari uang kartal yang bentuknya kertas adalah desainnya unik dan mudah dibawa
saat aktivitas sehari-hari, misalnya disimpan di saku pakaian atau dompet.

Namun, untuk kekurangan dari uang kartal adalah penyimpanannya harus hati-hati, sebab uang kertas
mungkin saja dapat rusak atau hilang, bahkan tak jarang orang-orang secara tidak sengaja mencuci uang
tersebut yang masih ada di saku pakaian.

Selain itu, kelebihan dari uang kartal lainnya adalah nilai nominalnya tinggi pada uang kertas
dibandingkan dengan uang logam. Akan tetapi, perlu Anda ketahui, jika uang kertas mengalami kerusakan,
maka uang tersebut tak bisa digunakan kembali dan menyebabkan pemegangnya mengalami kerugian.

Sementara itu, uang kartal berbentuk logam sehingga memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan uang kertas
jadi tidak mudah rusak. Tetapi, seperti yang kita ketahui bahwa nilai nominal uang logam lebih kecil daripada
uang kertas. Lalu, dari sisi kemudahan dalam membawanya pun uang logam lebih berat dan lebih sulit.

2. PENGERTIAN UANG GIRAL

Uang giral adalah alat pembayaran yang berbentuk surat-surat berharga atau surat-surat penting, seperti
cek, giro, wesel. kartu kredit dan polis. Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
definisi uang giral ialah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat
pembayaran.
Uang giral berbeda dengan uang kartal jika dilihat dari sisi lembaga yang menerbitkannya. Uang giral
dikeluarkan oleh bank umum, yakni bank selain Bank Indonesia. Sedangkan uang kartal dikeluarkan oleh bank
sentral, yakni Bank Indonesia. Contoh uang kartal ialah uang kertas dan uang logam.
Dalam buku Mengenal Seluk Beluk Uang yang karangan Gery Achmadi, dijelaskan bahwa uang giral
muncul sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan sebuah alat tukar yang mudah, praktis, dan aman.
Meski bukan berbentuk uang tunai, uang giral ini merupakan alat pembayaran yang sah, sehingga masyarakat
tidak boleh menolak jenis uang giral ini.
Proses Terjadinya Uang Giral
Secara umum, uang giral tercipta ketika nasabah menyimpan uang kartal miliknya ke dalam bank
umum. Pemilik uang tersebut akan mendapat buku cek yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran.
Dalam modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMP karangan Mudjiatun, dkk, disebutkan ada empat
proses terjadinya uang giral.
1. Primary Deposit
Seperti yang dijelaskan di atas, proses utama pembentukan uang giral ialah ketika seseorang menyimpan uang
kartal di bank, sehingga otomatis uang kartal berubah menjadi uang giral.
2. Loan Deposit
Yang kedua ialah ketika seseorang meminjam uang di bank dan uang yang diperoleh tersebut dalam bentuk
simpanan di bank. Artinya, uang pinjaman tersebut tidak diambil dalam bentuk tunai, melainkan disimpan dan
dapat diambil sewaktu-waktu.
3. Uang Kuasi
Proses ketiga ini tercipta karena nasabah memiliki simpanan dalam bentuk simpanan berjangka (time deposit
money), seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, maupun tabungan. Uang kuasi tidak bisa langsung
digunakan untuk transaksi karena harus diambil dahulu dari bank atau lembaga keuangan bukan bank.
4. Derivative Deposit
Uang giral juga terjadi ketika seseorang menjual surat berharga ke bank dan bank membukukan hasil penjualan
surat berharga itu sebagai deposit dari yang menjual.
Jenis Uang Giral
Beberapa surat berharga tergolong ke dalam uang giral. Berikut lima contoh uang giral.

1. Cek

Cek bisa juga disebut sebagai surat perintah tertulis oleh pemilik rekening kepada pihak bank untuk
mengeluarkan dana kepada pemilik cek. Untuk dapat melakukan pembayaran dengan cek, Anda harus memiliki
simpanan rekening giro di bank umum.
Bentuk dari cek ialah lembaran kertas dengan logo bank tempat dana disimpan dan terdapat kolom yang diisi
nama penerima dana, jumlah dana, hingga tanda tangan nasabah.
2. Giro

Giro adalah salah satu bentuk simpanan dana di bank umum. Berbeda dengan tabungan biasa, dana dalam
rekening giro hanya dapat diambil menggunakan cek, bilyet giro, surat berharga atau pemindahbukuan.

Giro biasa digunakan untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar. Kelebihan giro ialah dapat melakukan
transaksi dengan nominal uang yang tak dibatasi. Nasabah tinggal menyerahkan cek atau bilyet giro kepada
penerima dana dan langsung bisa dicairkan sesuai dengan tanggalnya.
3. Telegraphic Transfer

Telegraphic transfer (TT) atau telex transfer merupakan cara pengiriman uang memakai kode-kode tertentu
yang biasa dilakukan untuk transaksi antarnegara. Prosesnya memanfaatkan teknologi komunikasi yang dipakai
dalam telegram atau surat kawat. Namun dengan semakin majunya teknologi, metode ini sudah digantikan cara
pengiriman yang lebih canggih dan mudah
.4. Wesel Pos

Wesel pos merupakan salah satu uang giral yang berbentuk surat pos, tetapi bisa digunakan untuk mengirim
uang. Transaksi pengiriman uang ini dilakukan di kantor pos. Nantinya petugas kantor pos yang akan
mengeluarkan wesel pos. Kemudian pengiriman wesel pos juga dilakukan seperti surat, yakni melalui
pengiriman pos.
5. Kartu Kredit
Uang giral jenis ini berbentuk kartu dan digunakan sebagai alat pembayaran. Berbeda dengan kartu debit, kartu
kredit ini berisi dana milik bank yang dipinjamkan kepada nasabahnya dengan batas jumlah tertentu. Nasabah
kemudian mengganti uang tersebut kepada bank pada tanggal jatuh tempo.

Kelebihan dan Kekurangan Uang Giral


Dilansir dari assignmentpoint.com, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari uang giral.

Kelebihan
 Alat pembayaran yang lebih mudah karena tidak perlu menghitung uang, namun cukup memasukkan
nominal pembayaran saja.
 Nilai transaksi tidak terbatas, sesuai dengan kebutuhan pemilik cek dan bilyet giro.
 Risiko kehilangan uang lebih kecil. Namun jika hilang, dapat segera dilaporkan ke bank
 yang mengeluarkan cek/bilyet giro agar segera diblokir.
 Nasabah dimungkinkan bisa menarik dana sesuai permintaan tanpa pemberitahuan
 terlebih dahulu kepada bank.
 Dengan memiliki uang giral, kita tidak perlu membawa uang tunai yang berisiko hilang atau rusak

Kelemahan
 Uang giral yang disimpan di bank terkadang hanya mendapatkan bunga yang sangat rendah, bahkan
tidak sama sekali.
 Bank juga membebankan biaya bulanan kepada nasabah untuk terus mendapatkan layanan giral.
 Jika dibandingkan antara Return on Investment (ROI) di bank dengan Treasury bills, business paper,
pengembaliannya sangat rendah.
2.6 Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral

uang kartal:

1. alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat umum
2. berupa logam dan kertas
3. agak rumit jika menyimpan dalam jumlah yang banyak
4. kurang aman karena resiko kehilangan besar
uang giral:
1. tidak diterima secara umum dalam masyarakat
2. berupa koran-koran (cek, giro dll)
3. lebih mudah dan praktis
4. lebih aman karena resiko kehilangan kecil, bila hilang bisa dilaporkan ke bank
PENGERTIAN
UANG KARTAL DAN UANG GIRAL

Disusun oleh :

RISDI SAUNTE

MARLEN TUHUTERU

WA SAFIRA

IIS RADIMA

Anda mungkin juga menyukai