TINJAUAN PUSTAKA
jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang dan
jasa yang digunakan dalam proses produksi tidak termasuk konsumsi, karena
barang dan jasa itu tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Barang dan jasa dalam proses produksi ini digunakan untuk memproduksi barang
11
12
anugerah-anugerah itu untuk mereka sendiri. Orang lain masih berhak atas
sendiri dianggap sebagai kebaikan dalam Islam. Sebab kenikmatan yang dicipta
Allah untuk manusia adalah ketaatan kepada-Nya (Suprayitno, 2005 : 92-95). Etika
ilmu ekonomi Islam berusaha untuk mengurangi kebutuhan material yang luar
biasa sekarang ini, yang mengurangi energi manusia dalam mengejar cita-cita
spiritualnya. Dalam ekonomi Islam konsumsi dikendalikan oleh lima prinsip dasar
sebagai berikut:
a. Prinsip Keadilan
rezeki secara halal dan tidak dilarang hukum. Dalam soal makanan dan
minuman, yang terlarang adalah darah, daging binatang yang telah mati
b. Prinsip Kebersihan
tentang makanan, harus baik atau cocok untuk dimakan, tidak kotor
Dari semua yang diperbolehkan makan dan minumlah yang bersih dan
bermanfaat.
c. Prinsip Kesederhanaan
ketika kita memakan dan meminum makanan halal yang disediakan Tuhan
Nya, dan perbuatan adil sesuai dengan itu, yang menjamin persesuaian
e. Prinsip Moralitas
moral dan spiritual. Seorang mslim diajarkan untuk menyebut nama Allah
berbahagia.
menggunakan suatu produk komoditas, jasa atau lainnya sebagai suatu akibat dari
antara:
a. Variabel Stimulus
dan ruangan.
b. Variabel Respons.
c. Variabel Intervening
Dimana :
C = Tingkat konsumsi
karena itu, tabungan merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi, maka
income dengan konsumsi dan disposabel income dengan tabungan yaitu konsep
formula :
𝑑𝐶
MPC =
𝑑𝑌𝑑
Dimana :
dC = Pertambahan konsumsi
formula:
𝐶
APC =
𝑌𝑑
Dimana :
Yd = Pendapatan disposabel
C = Konsumsi
menggunakan formula:
𝑑𝑆
MPS =
𝑑𝑌𝑑
Dimana :
dS = Pertambahan tabungan
𝑆
APS =
𝑌𝑑
17
Dimana :
Yd = Pendapatan disposabel
S = Tabungan
dan beraneka ragam, hal itu tergantung dari tingkat pendapatan keluarga yang
diperoleh. Suatu keluarga dapat menentukan jenis konsumsi menurut tingkat yang
kebutuhan konsumsi.
Manusia merasa belum puas walaupun satu kebutuhan telah terpenuhi, karena
biasanya akan diikuti oleh kebutuhan lain seperti kebutuhan sekunder. Kebutuhan
manusia akan bertambah terus, baik macam, jumlah maupun mutunya. Penyebab
meningkat pula.
kebutuhan primer minimal yang harus dipenuhi untuk dapat hidup. Konsumsi yang
dimiliki oleh seseorang untuk jenis konsumsi pokok adalah makanan, pakaian dan
perumahan.
dipenuhi. Tanpa terpenuhi kebutuhan ini, manusia masih dapat hidup, misalnya
kebutuhan akan meja, kursi, radio, buku-buku bacaan. Kebutuhan ini akan
18
dipenuhi apabila kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Oleh karena itu, kebutuhan ini
apabila konsumsi kebutuhan pokok dan sekunder telah terpenuhi. Seseorang akan
orang di lingkungannya.
dikonsumsikan seseorang.
Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat
pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus
konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak
Dimana :
C= konsumsi
0 ≤b ≤1
diharapkan).
pendapatan permanen.
Consume).
pendapatan disposabel, sehingga angka MPC tidak akan lebih besar dari
satu. Angka MPC juga tidak mungkin negatif, dimana jika pendapatan
Consume).
disingkat APC adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel
total.
menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang
Dimana :
S = tabungan (saving).
Dari sini dapat disimpulkan bahwa nilai total MPC ditambah MPS sama
dengan satu. Pada saat pendapatan disposabel masih rendah, setiap unit
mendekati satu. Nilai MPS mendekati nol. Hal ini dapat menjelaskan mengapa di
mereka ingin melakukan investasi terpaksa meminjam dari luar negeri. Umumnya
dana pinjaman tersebut berasal dari negara-negara kaya, yang nilai MPC-nya
Nilai total APC ditambah dengan APS juga sama dengan satu. Pernyataan
disingkat (LCH) dikembangkan oleh Franco Modigliani, Albert Ando, dan Richard
seumur hidup. Sama halnya dengan model Keynes, model ini mengakui bahwa
disposabel. Hanya saja, model siklus hidup ini mencoba menggali lebih dalam
seseorang selama siklus hidupnya. Model siklus hidup ini membagi perjalanan
Ini berlangsung dari sejak manusia lahir, bersekolah, hingga pertama kali
bekerja, biasanya berkisar antara usia nol hingga dua puluh tahun. Pada periode
kebutuhan konsumsi, mereka harus dibantu oleh anggota keluarga lain yang telah
berpenghasilan.
2) Periode Produktif
Periode ini umumnya berlangsung dari usia sekitar dua puluh tahun. Selama
mencapai puncaknya pada usia sekitar lima puluhan tahun. Setelah itu tingkat
lagi.
Periode ini berlangsung setelah usia manusia melebihi enam puluh tahun.
penghasilan.
sebanyak-banyaknya dan akhirnya ada pula saat dia harus hidup dengan
C = aWR + cYL
Dimana:
sebagai penentu tingkah laku konsumsi. Konsumsi akan meningkat apabila terjadi
kenaikan nilai kekayaan seperti karena adanya inflasi maka nilai rumah dan tanah
hidup mereka, dan tidak hanya orang yang sudah pensiun saja. Apabila terjadi
kenaikan dalam nilai kekayaan, maka konsumsi akan meningkat atau dapat
dipertahankan lebih lama. Akhirnya hipotesis siklus kehidupan ini akan berarti
diajukan oleh Milton Friedman. Sama seperti teori-teori lain, PIH juga meyakini
(permanent income).
C = ƛ Yp
Dimana:
C= Konsumsi
rata-rata yang diharapkan dalam jangka panjang. Sumber pendapatan itu berasal
dari pendapatan upah/gaji (expected labour income) dan non upah/non gaji
(human wealth) makin baik, mampu bersaing di pasar. Dengan keyakinan tersebut
meningkat. Sebab dengan kondisi seperti itu pendapatan non upah diperkirakan
juga meningkat.
Yd = Yp + Yt
Dimana:
konsumsi. Biasanya makin tinggi tingkat pendapatan, makin tinggi pula tingkat
tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi semakin besar. Atau
(rumah, tanah dan mobil) dan finansial (deposito berjangka, saham dan surat-surat
setiap bulan dan deviden yang diterima setiap tahun menambah pendapatan
rumah tangga. Demikian juga dengan rumah, tanah dan mobil yang disewakan.
dari tambahan penghasilan tersebut akan dipakai sebagai konsumsi dan tentunya
tingkat konsumsi bisa bersifat positif dan negatif. Barang-barang yang tahan lama
cara kredit, maka masa untuk menghemat adalah sesudah pembelian barang.
27
baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang
kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi
(opportunity cost) dari kegiatan konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang
bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal,
mereka yang memiliki banyak uang. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan
untuk konsumsi. Jika tingkat bunga rendah, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
konsumsi terasa lebih besar. Sementara bagi keluarga yang kurang mampu, biaya
meminjam yang menjadi lebih rendah akan meningkatkan keberanian dan gairah
konsumsi.
e.) Perkiraan tentang masa depan (household expectation about the future).
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan
pengeluaran konsumsi.
sebanyak Rp65 juta. Namun tambahan pendapatan sebanyak Rp100 juta itu yang
sebanyak Rp80 juta (karena MPC mereka sebesar 0,8). Dengan demikian tampak
secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga
penduduk Indonesia lima puluh satu kali lipat penduduk Singapura. Tingkat
konsumsi rumah tangga akan sangat besar. Pengeluaran konsumsi suatu negara
akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per
kapita sangat tinggi. Hal ini terjadi juga di negara Amerika Serikat dan Jepang.
Indonesia, tetapi pendapatan per kapitanya puluhan kali lipat dari Indonesia.
29
Makin banyak penduduk yang berusia kerja atau usia produktif (15-64
tahun), makin besar tingkat konsumsi, terutama bila sebagian besar dari
mereka mendapat kesempatan kerja yang tinggi, dengan upah yang wajar
atau baik. Sebab makin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan juga
makin besar.
mereka penuhi bukan lagi sekedar kebutuhan untuk makan dan minum,
kebutuhan ini jauh lebih besar daripada biaya pemenuhan kebutuhan untuk
pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru
kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Contoh paling konkret di
swalayan. Begitu juga kebiasaan makan, dari makan masakan yang disediakan
ibu di rumah menjadi kebiasaan makan di restoran atau pusat-pusat jajanan yang
menyediakan makanan cepat saji (fast food). Demikian juga, rumah bukan hanya
sekedar tempat berlindung dari panas dan hujan melainkan ekspresi dari
keberadaan diri. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan
uang ratusan juta, bahkan miliaran rupiah, hanya untuk membeli rumah idaman.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa yang mempengaruhi apa,
ketiga faktor di atas saling terkait erat dan saling memengaruhi. Karena itu, bisa
values, norm, and customary ways of doing things from generation to generation
is largely understod to be carried out through the exercise of free personal choice
konsumsi dalam budaya merupakan suatu set dari perilaku yang dapat ditemui
kapan saja dan dimana saja. Budaya konsumsi terdiri dari nilai, norma, dan adat
Zakat fitrah adalah zakat yang sebab diwajibkannya adalah futur (berbuka
puasa) pada Bulan Ramadhan. Fitri berarti berbuka puasa, yang dimaksudkan
di sini ialah berbuka puasa di waktu matahari terbenam pada hari terakhir Bulan
kewajiban zakat tersebut sehingga diberi nama zakat fitrah atau sedekah fitri.
Demikian pula nama hari raya fitri, hari yang berkenaan dengan takbir, tahlil dan
Selain dari istilah “zakat fitri” maka yang lebih populer di masyarakat
adalah zakat fitrah. Fitrah berarti ciptaan, sifat awal, bakat, perasaan kegamaan
dan perangai. Jadi zakat ini disebut zakat al-fithr sehubungan dengan masa
mengeluarkannya yaitu waktu berbuka (al-fithr) setelah selesai puasa pada bulan
ramadhan dan disebut zakat fitrah karena dikaitkan dengan diri (al-fithrah)
Zakat fitrah adalah zakat yang sebab diwajibkannya adalah futur (berbuka
puasa) pada bulan Ramadhan. Fitri berarti berbuka puasa, yang dimaksudkan
di sini ialah berbuka puasa di waktu matahari terbenam pada hari terakhir bulan
kewajiban zakat tersebut sehingga diberi nama zakat fitrah atau sedekah fitri.
Demikian pula nama hari raya fitri, hari yang berkenaan dengan takbir, tahlil dan
Selain dari istilah “zakat fitri” maka yang lebih populer di masyarakat adalah
zakat fitrah. Fitrah berarti ciptaan, sifat awal, bakat, perasaan kegamaan dan
perangai. Jadi zakat ini disebut zakat al-fithr sehubungan dengan masa
mengeluarkannya yaitu waktu berbuka (al-fithr) setelah selesai puasa pada bulan
32
ramadhan dan disebut zakat fitrah karena dikaitkan dengan diri (al-fithrah)
Dengan kata lain, zakat merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang
Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci dan bisa juga diartikan
dengan ciptaan atau asal kejadian manusia. Dari pengertian di atas dapat ditarik
Pertama, zakat fitrah adalah zakat untuk kesucian. Artinya zakat ini
dikeluarkan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan atau perilaku
Dengan kata lain, zakat merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang
Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci dan bisa juga diartikan
dengan ciptaan atau asal kejadian manusia. Dari pengertian di atas dapat ditarik
Pertama, zakat fitrah adalah zakat untuk kesucian. Artinya zakat ini
dikeluarkan untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan atau perilaku
Islam tidak wajib bagi orang kafir di dunia, sebab zakat adalah suci
berada dalam tanggungan nafkahnya pada malam hari raya dan ketika
hari rayaMaksudnya zakat fitrah juga tidak wajib kecuali atas yang memiliki
hewan yang berada dalam tanggungannya pada malam hari raya dan
ada kelebihyan setelah itu maka menurut kesepakatan ulama’, hal itu
dengan bagian akhir Ramadhan dan bagian awal bulan Syawal sebab
fitrah, dan zakat fitrah itu wajib berkaitan dengan puasa dan al-fithr (fast
wajib, maka zakat pun disandarkan kepada keduanya tidak pada salah
Penelitian terkait konsumsi rumah tangga sangat menarik untuk diteliti. Baik
konsumsi rumah tangga pada bulan ramadhan. Penelitian yang dilakukan oleh
Putriani (2016) dan Atina Shofawati membahas tentang “Pola Perilaku Konsumsi
34
Universitas memilih makanan halal dan thayyib ditinjau dari segi religiusitas.
Analisis ini menggunakan data primer yang diperoleh dari observasi dan
yang dilakukan secara terbuka. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
batasan konsumsi Islami selain halal dan thayyib adalah tidak berlebih-lebihan.
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari seperti tidak makan jika belum lapar. Hal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga tidak ada yang melakukan
Kedua, jurnal yang ditulis oleh Hidayat (2016) tentang “Budaya Konsumen
secara visual dan mitos yang hidup dalam tatanan masyarakat modern.
karena harus menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam
matahari. Kedua, mitos mengenai Ramadhan yang pasti terjadi dalam setiap tahun
telah diprediksi oleh pemilik modal untuk menjual produk yang dipasarkan melalui
berbagai simbol dan tanda. Motif dibalik itu adalah konsumen. Ketiga, masyarakat
modern saat ini telah kehilangan esensi dari puasa secara batiniah sehingga
35
pendapatan anggota rumah tangga yang lain terhadap konsumsi rumah tangga
tanggungan keluarga (X2), dan pendapatan anggota rumah tangga yang lain (X3)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi rumah tangga PNS Guru SD
Malang.” Tujuan dari penelitian ini untuk untuk mengetahui pengeluaran konsumsi
rumah tangga nelayan di Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang, Jawa Timur
tangga nelayan.
Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Kebab (Studi Kasus: Kebab Turki Baba
Rafi).” Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana produk yang bukan
merupakan produk asli Indonesia dapat diterima oleh masyarakat serta bagaimana
Tangga di Kecamatan Batui Kabupaten Banggai.” Tujuan dari penelitian ini untuk
keluarga atau rumah tangga baik secara simultan atau secara parsial. Hasilnya,
secara umum dlihat dari proporsi konsumsi menunjukkan bahwa rumah tangga
mengenai “Pengaruh Budaya, Sub Budaya, Kelas Sosial, dan Persepsi Kualitas
Surabaya.” Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan di antara
faktor budaya, sub budaya, kelas sosial, dan persepsi kualitas yang dapat
beragam dan tidak terbatas. Setiap manusia pasti juga ingin mendapatkan
Disisi lain, semakin banyak jumlah tanggungan anggota keluarga dalam suatu
rumah tangga maka akan semakin banyak pula kebutuhan konsumsi yang harus
Tingkat pendapatan anggota rumah tangga yang lain dari responden juga
pendapatan responden dan anggota rumah tangga yang lainnya digabung maka
mengambil keputusan dalam konsumsi barang baik dari nilai, norma, dan adat.
41
Pendapatan
Kepala
Keluarga (X1)
Jumlah
Tunjangan
Tanggungan
Hari Raya
(D9) Keluarga
(X2)
Pembayar/Pe
Pendapatan
nerima Zakat
(D8) Lain (X3)
Konsumsi
Rumah
Tangga (Y)
Nilai
Tradisi Usia (X4)
(X7)
Tingkat
Pendidikan
Religiusitas
(X5)
(X6)
2.5 Hipotesis
jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori, dan belum
ini biasanya disusun dalam kalimat pernyataan. Dugaan sementara dari penelitian
tangga.
tangga.
rumah tangga.