Anda di halaman 1dari 10

SCRIPTURAL REASONING (SR)

(taken from: http://www.scripturalreasoning.org/)

Apa itu SR?

Scriptural Reasoning adalah latihan membaca kitab suci kepercayaan lain


(interfaith). Kelompok kecil yang terdiri dari orang Yahudi, Kristen dan Muslim, dan
kadangkala dari kepercayaan lain, berkumpul bersama untuk membaca pasal pendek
dari kitab suci mereka.

Bukan konsensus, Peserta SR tidak harus setuju. Mereka mungkin tidak menerima
teks yang lain sebagai Kitab Suci atau sebaliknya setuju dengan yang lain. SR adalah
sebuah proses yang berjalan bahkan ketika para peserta sangat berbeda, dan
perbedaan itu berarti bagi mereka. Ini bukan tentang mencari persetujuan, tetapi
tentang memahami perbedaan satu dengan yang lain.

…tetapi pemahaman…
Scriptural Reasoning memperdalam pemahaman. Anda akan belajar banyak tentang
Kitab Suci dari kelompok iman yang berbeda, dan bagaimana caranya dibaca. Anda
akan melihat gairah mereka terhadap apa yang mereka baca and mendengar
pertanyaan mereka. Tetapi, anda juga akan belajar banyak tentang Kitab Suci anda,
karena anda akan membaca di tengah-tengah orang yang mungkin belum pernah
membacanya. Anda akan melihat kitab suci anda melalui mata mereka.

…dan persahabatan. Scriptural Reasoning memperdalam hubungan. Anda akan


menghabiskan waktu dnegan orang-orang dari agama yang berbeda, dan
membicarakan teks kitab suci yang mereka pedulikan—teks yang menjadi pusat hidup
mereka. Anda juga akan membagikan teks yang sangat berarti untuk anda. Anda tidak
harus, dengan
sopan, setuju tentang semua hal – anda dapat berbicara tentang hal-hal yang ada
dalam hati anda yang terdalam. Ini tidak menyebabkan persetujuan, tetapi kami
menemukan hal ini menyebabkan persahabatan.

Pedoman Scriptural Reasoning

Kelompok Scriptural Reasoning berjalan dengan sangat baik jika ada seseorang yang
bersedia menjadi fasilitator atau konvener. Idealnya, orang tersebut adalah orang
yang telah melakukan SR cukup banyak. Mereka bertanggungjawab untuk menjaga
waktu dan dengan lembut, menolong orang-orang mengikuti pedoman.

1
Tetap di teks.
Dalam pengalaman kami, SR akan sangat bermanfaat jika diskusinya fokus pada teks
kitab suci yang ada di depan kita, dibandingkan diskusi umum tentang Yahudi, Kristen
atau Islam. Jadi, siapkan diri untuk menjawab pertanyaan, “Dimana anda
mendapatnya dari teks ini?” Anda dapat memakai sumber lain selain pasal di depan
anda tapi anda harus selalu dapat menghubungkan apa yang anda katakan dengan
teks.

Beri waktu untuk tafsiran yang berbeda .


Anda mungkin memiliki ide yang jelas, tegas dan sudah terbentuk dengan baik tentang
bagaimana suatu teks kitab suci ditafsirkan, mungkin arti dari teks itu sudah sangat
jelas untuk anda atau anda pernah mendengar pengajaran tentang hal itu. Dalam SR,
kita tidak memaksakan cara kita menafsirkan kepada anggota kelompok yang lain.
Diskusi akan berhasil jika yang lain mampu mengeksplorasi teks, termasuk tafsiran
yang berbeda bagi mereka. Ini artinya, terkadang waktu kita untuk duduk tenang dan
membiarkan diskusi, yang anda pikir salah, untuk berjalan, sebelum anda
menjelaskan dengan lembut bagaimana dan mengapa anda menafsirkannya
demikian.

Terbukalah
Ini bukan berati sembrono atau sepele, atau menunjukkan rasa tidak hormat kepada
kelompok atau kitab suci lain. Kami menemukan, bagaimanapun, diskusi akan
berhasil jika para peserta merasa bebas untuk menawarkan usulan bagaimana
menafsirkan sebuah teks, bahkan jika mereka adalah pendatang baru yang belum
tahu apakah usulan mereka masuk akal atau tidak. Dan juga, ketika para peserta
merasa bebas untuk bertanya, bahkan jika menurut mereka jawabannya mungkin
sudah jelas bagi peserta yang lain.

Jujurlah.
Anda tidak diharapkan menjadi ‘ahli’ dalam kitab suci anda atau tradisi iman anda jadi
jujurlah atas apa yang anda tidak tahu atau tidak mengerti. Anda mungkin tidak setuju
dengan interpretasi yang lain dan tidak apa-apa untuk berkata demikian—lakukan
dengan sopan. Daripada berusaha untuk menyamakan (Contohnya, “Orang Kristen
percaya....”), anda mungkin dapat berkata begini, “Sebagai orang Kristen, saya rasa
teks ini berarti.....”

Bagaimana melakukan Scriptural Reasoning?

Memilih Teks
Teks untuk kelompok Scriptural Reasoning dipilih sebelumnya. Setidaknya, setiap
orang dari setiap keyakinan memilih sebuah pasal dari kitab suci mereka, biasanya
berupa kesamaan yang menarik di antara kelompok tersebut. Teksnya cukup pendek-
bisa dari satu ayat sampai satu atau dua paragraf.

2
Memulai
Kelompok memutuskan bersama teks yang mana yang akan dibaca terlebih dahulu,
dan seseorang akan membacakannya dengan keras. Setiap orang memiliki salinan
dari teks tersebut di depan mereka, dalam bahasa Inggris, terkadang dalam bahasa
asli juga. Seringkali, seseorang akan berbicara dulu tentang teks tersebut selama
beberapa menit. Mereka bukan memberikan interpretasi yang pasti tentang teks
tersebut, yang mana itu adalah hal yang mustahil. Tetapi mereka dapat menjelaskan
teks tersebut diambil dari bagian kitab suci yang mana, sedikit tentang konteks surat
atau kitab tersebut. Mereka dapat menyebutkan beberapa poin dari teks tersebut yang
menarik dan penting bagi mereka, agar diskusi dapat berjalan.

Diskusi dimulai
Kelompok SR menghabiskan banyak waktu mendiskusikan teks bersama, sebelum
berpindah ke teks yang lain. Siapa yang kurang akrab dengan teks tersebut dapat
bertanya untuk klarifikasi, atau menunjuk poin yang menarik bagi mereka. Tujuan
diskusi adalah untuk membaca bersama teks dengan peserta lain dalam kelompok,
dan hal ini dimaksudkan untuk menggali teks tersebut sedalam mungkin yang dapat
dilakukan oleh pesereta dalam kelompok. Penganut kepercayaan yang kitab sucinya
sedang dibahas, bukan menjadi guru yang otoriter, atau perwakilan resmi dari
kelompok agamanya. Jika mereka ingin, mereka dapat berbagi tentang refleksi dari
tafsiran tradisi mereka, dimana mereka akan membacakan satu atau dua teks
sebelumnya dan dapat memeberikan hikmah selama diskusi.

Scriptural Reasoning bukanlah proses yang mengajarkan cara yang “benar” untuk
membaca/menafsirkan kitab suci. Tetapi lebih kepada kesempatan untuk
mendengarkan kitab suci kepercayaan lain dan memahaminya. Tidak apa-apa jika
menemukan bahwa peserta tidak yakin, atau memiliki pertanyaan, atau ketidasamaan
antara peserta yang berasal dari tradisi yang sama.

Bergerak lebih dalam


Setelah beberapa saat, diskusi cenderung berubah. Daripada pertanyaan klarifikasi,
peserta mulai mengusulkan bagaimana membuat teks masuk akal. Kegembiraan
membaca dan memahami teks menunjukkan betapa hal tersebut penting, bukan
hanya untuk pemilik kitab sucinya tetapi juga untuk semua peserta kelompok. Setiap
interpretasi menawarkan usulan belaka. Hal itu tidak menggantikan atau mengancam
kitab suci sebagaimana ditafsirkan oleh pemeluknya. Hal itu hanya sebagai refleksi
langsung dari tkes tersebut.

SR disahkan oleh para pemimpin “A Common Word”:


“Untuk mereka yang terlibat dengan dialog dan kegerakan interfaith seperti proyek
Scriptural Reasoning, ini bukan observasi luar biasa dalam dan dari dirinya sendiri.
Tetapi, hal ini menambah signifikansi dan pengaruh yang lebih besar terhadap

3
kegerakan scriptural reasoning ketika Grand Mufti dari Mesir dan the Archbishop dari
Canterbury bergabung dengan imam dan pendeta untuk mendorong pengikutnya
membaca Alkitab dan Quran bersama. Muslim dan Kristen belajar membaca kitab suci
mereka dalam persamaan dan bukan perbedaan dan belajar bagaimana komunitas
lain memahami teks kitab suci mereka sendiri dapat menghasilkan buah yang tidak
terbayangkan untuk generasi yang akan datang, apalagi jika mereka didorong
melakukannya oleh pemuka agama yang mereka hormati.Penekanan terhadap
kemungkinan yang menetap dari scriptural reasoning ini mengindikasikan pentingnya
peran akademisi bekerjasama dengan pemimipin agama untuk membentuk prakarsa
ACW. Satu harapan bahwa dorongan ini akan menolong lebih banyak orang untuk
menerapkan alat penyelidikan perbandingan kitab suci yang sudah dikembangkan
oleh scriptural reasoning selama lebih dari 15 tahun belakangan.” (ACW 5-Year
Anniversary Edition, p. 32-33)

Beberapa pertanyaan praktis dalam SR:

Observasi:
1. Apa yang anda pelajari dari kedua teks tentang:
a. Tuhan?
b. Karakter utama atau sang nabi?
c. Karakter lain/orang-orang?
2. Apa yang anda pelajari tentang nilai perdamaian?

Refleksi dan Aplikasi :


1. Ayat apa atau poin apa yang menarik bagi anda secara pribadi atau menyentuh
hati anda?
2. Nyatakan satu langkah praktis yang akan anda lakukan berdasarkan pelajaran
tersebut.
3. Bagikan pengalaman pribadi anda (jika ada) yang berhubungan dengan pelajaran
yang anda pelajari.

4
Scriptural Reasoning (SR)
Perempuan dan Kesetaraan: Teks Injil
Injil, Yahya 8: 2-11

2 Pada waktu hari masih pagi sekali, Isa 2 ορθρου δε παλιν παρεγενετο εις το
sudah tiba kembali di Bait Allah. Semua ιερον [και πας ο λαος ηρχετο προς
orang datang kepada-Nya, lalu Ia duduk αυτον και καθισας εδιδασκεν αυτους]
dan mengajar mereka.

3Kemudian para ahli Kitab Suci Taurat αγουσιν δε οι γραμματεις και οι


3

dan orang-orang dari mazhab Farisi φαρισαιοι γυναικα επι μοιχεια


membawa seorang perempuan yang κατειλημμενην και στησαντες αυτην
kedapatan berbuat zina. εν μεσω

4 Mereka menempatkan perempuan itu 4 λεγουσιν αυτω διδασκαλε αυτη η


di tengah-tengah, lalu mereka berkata γυνη κατειληπται επ αυτοφωρω
kepada Isa, "Ya Guru, perempuan ini μοιχευομενη
kedapatan sedang berbuat zina.

5 Dalam hukum Taurat, Nabi Musa εν δε τω νομω [ημιν] μωυσης


5

menyampaikan pesan supaya kita ενετειλατο τας τοιαυτας λιθαζειν συ


merajam orang yang demikian. Apakah ουν τι λεγεις
pendapat Guru mengenai hal ini?"

6 Hal itu mereka katakan untuk 6 [τουτο δε ελεγον πειραζοντες αυτον


mencobai Dia, supaya mereka dapat ινα εχωσιν κατηγορειν αυτου] ο δε
menyalahkan-Nya. Tetapi Isa ιησους κατω κυψας τω δακτυλω
membungkuk dan menulis di tanah κατεγραφεν εις την γην
dengan jari-Nya.

7 Ketika mereka tidak juga berhenti ως δε επεμενον ερωτωντες [αυτον]


7

bertanya kepada-Nya, Isa berdiri dan ανεκυψεν και ειπεν [αυτοις] ο


bersabda kepada mereka, "Siapa di αναμαρτητος υμων πρωτος επ αυτην
antara kamu yang tidak berdosa, βαλετω λιθον
hendaklah ia yang mula-mula
melemparkan batu kepada perempuan
itu."

5
8 Lalu Ia kembali membungkuk dan 8 και παλιν κατακυψας εγραφεν εις την
menulis di tanah dengan jari-Nya. γην

9 Setelah mereka mendengar hal itu, οι δε ακουσαντες εξηρχοντο εις καθ


9

pergilah mereka seorang demi seorang εις αρξαμενοι απο των πρεσβυτερων
mulai dari yang paling tua, hingga και κατελειφθη μονος και η γυνη εν
akhirnya tinggal Isa seorang diri dengan μεσω ουσα
perempuan itu, yang masih berdiri di situ.

10
ανακυψας δε ο ιησους ειπεν αυτη
10 Kemudian Isa berdiri dan bersabda γυναι που εισιν ουδεις σε κατεκρινεν
kepadanya, "Hai perempuan, ke
manakah mereka? Tidak adakah orang
yang menghukum engkau?"

11 Jawabnya,"Tidak ada, ya Junjungan." η δε ειπεν ουδεις κυριε ειπεν δε ο


11

Lalu sabda Isa, "Aku pun tidak akan ιησους ουδε εγω σε κατακρινω
menghukum engkau. Pergilah, dan πορευου απο του νυν μηκετι
mulai saat ini jangan berbuat dosa lagi." αμαρτανε]]

Pengantar
Pasal ini diambil dari Injil Yahya, salah satu penulis kehidupan dan kematian Isa
Almasih yang ditulis antara tahun 30 dan 60 setelah kematian Isa dengan
menggunakan cerita setempat yang dikumpulkan dan catatan dari saksi mata.

Catatan Teks
Ahli Kitab Suci Taurat dan Mazhab Farisi (ay3). Dua kelompok yang berbeda dari
para pemimpin agama Yahudi dan ahli Hukum Yahudi. Dala Injil, Isa seringkali terlihat
berkonfrontasi dengan mereka.

Hukum Musa (ay5). Ini merujuk kepada kitab suci orang Yahudi, Taurat, dimana
melempar batu adalah nama hukuman untuk berbagai pelanggaran termasuk
perzinahan.

Catatan

Allah Tokoh/Manusia Peace Values

6
Ayat yang Berkesan

Langkah Konkret

7
Scriptural Reasoning (SR)
Perempuan dan Kesetaraan: Teks Al-Qur`an
QS. Ali Imran [3]: 35-43

َ‫ك ما‬ َ َ ُ ۡ َ َ ِ ِ َ َ َٰ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ۡ
35. (ingatlah), ketika isteri 'Imran
‫ب إ ِ ِّن نذرت ل‬ ِ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫ِم‬
‫ع‬ ‫ت‬ ‫أ‬‫ر‬ ‫ٱم‬ ‫ت‬
ِ ‫إِذ قال‬
َ َ‫ك أ‬
berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya
َ َّ ‫ُ َ َّ ٗ َ َ َ َّ ۡ ِ ي‬
َّ ‫نت‬
ُ‫ٱلس ِميع‬ ‫ِِف َب ۡط ِِن مررا فتقبل م ِِِنۖٓ إِن‬
aku menazarkan kepada Engkau anak
yang dalam kandunganku menjadi
hamba yang saleh dan berkhidmat (di ُ ‫ٱلۡ َعل‬
٣٥ ‫ِيم‬
Baitul Maqdis). karena itu terimalah
(nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui".

ُ‫ي‬ ِ ِ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ َّ َ َ
ُ َّ ‫نَث َو‬ َٰ َ ‫ب إ ِ ِّن َو َض ۡع ُت َها أ‬
36. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan
anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, ‫ٱَّلل‬ ِ ‫فلما وضعتها قالت ر‬
sesunguhnya aku melahirkannya ِ
‫ِإَوّن‬ َٰ
‫نَث‬
َ ُ ۡ َ ُ َ َّ
‫ٱۡل‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ٱذل‬ ‫س‬ َ ۡ‫ت َولَي‬ۡ ‫أَ ۡعلَ ُم ب َما َو َض َع‬
seorang anak perempuan; dan Allah ِ ٓۖ ِ
lebih mengetahui apa yang dilahirkannya َ‫ك َو ُذ ِر َّي َت َها مِن‬ َ َ ُ ُ ‫َ َّ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ِ ي‬
itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti ِ ِ ‫ِإَوّن أعِيذها ب‬ ِ ‫سميتها مريم‬
َّ َ ۡ َّ
ِ ‫ٱلشيطَٰ ِن ٱلر‬
anak perempuan. Sesungguhnya aku
telah menamai Dia Maryam dan aku ٣٦ ‫جي ِم‬
mohon perlindungan untuknya serta
anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engkau daripada syaitan
yang terkutuk."

َ َ‫َف َت َق َّبلَ َها َر ُّب َها ب َق ُبول َح َسن َوأ‬


ٗ‫ۢنب َت َها َن َباتًا َح َسنا‬
37. Maka Tuhannya menerimanya ٖ ٍ ِ
َ َ ََ َ َّ ُ َ َ َّ َ
‫َوكفل َها َزك ِر َّياۖ ُك َما دخل َعل ۡي َها َزك ِر َّيا‬
(sebagai nazar) dengan penerimaan
yang baik, dan mendidiknya dengan
pendidikan yang baik dan Allah َ َٰ َّ َ ُ َ ۡ َ َ َ َ ٗ ۡ َ َ َ َ َ َ َ ۡ ۡ
menjadikan Zakariya pemeliharanya. ‫ك‬ ِ ‫ٱل ِمحراب وجد عِندها رِزقاۖ قال يَٰمريم أّن ل‬
ُ
‫ٱَّلل يَ ۡر ُزق َمن‬ َ َّ ‫ٱَّللِۖ إ َّن‬
َّ ۡ ‫ت ُه َو م‬ۡ َ‫َهَٰ َذاۖ قَال‬
Setiap Zakariya masuk untuk menemui
Maryam di mihrab, ia dapati makanan di ِ ‫د‬
ِ ‫ِن‬
‫ع‬ ‫ِن‬
َ َۡ ُ‫ََ ي‬
sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam
dari mana kamu memperoleh (makanan) ٣٧ ‫اب‬
ٍ ‫ۡي حِس‬
ِ ‫يشاء بِغ‬
ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu
dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah
memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab.

8
38. di sanalah Zakariya mendoa kepada
‫ب ِِل مِن‬ۡ ‫ُه َنال َِك َد ََع َز َكر َّيا َر َّب ُه ۖۥ قَ َال َر ِب َه‬
Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, ِ ِ
‫َّ ُ َ ُ ِ َّ ٗ َ ِ َ ً َّ َ َ ُ ُّ ي‬
٣٨ ِ‫ٱَّل ََعء‬ ‫َّلنك ذرِية طيِبة ۖإِنك س ِميع‬
berilah aku dari sisi Engkau seorang
anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Pendengar doa".

‫اب‬ َ ۡ ۡ ِ َ ُ ٞ ‫َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َٰٓ َ ُ َ ُ َ َ ي‬
ِ ‫لئ ِكة وهو قائِم يص ِّل ِِف ٱل ِمحر‬ ‫فنادته ٱلم‬
39. kemudian Malaikat (Jibril) memanggil
Zakariya, sedang ia tengah berdiri
َ‫كل َِمةٖ ِمِن‬ َ َۢ َ ِ َ ُ َٰ َ ۡ َ َ ُ ِ َ ُ َ َّ َّ َ
ِ ‫أن ٱَّلل يب ِّشك بِيحَي مصدِقا ب‬
melakukan shalat di mihrab (katanya):
"Sesungguhnya Allah menggembirakan
kamu dengan kelahiran (seorang َ ‫ٱلصَٰلِح‬ َّ َ ِ ِٗ َ َ ٗ ُ َ َ ٗ ِ َ َ َّ
puteramu) Yahya, yang membenarkan ٣٩ ‫ني‬ ِ ‫ٱَّللِ وسيِدا وحصورا ونبِيا مِن‬
kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi
ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu)
dan seorang Nabi Termasuk keturunan
orang-orang saleh".

ُ‫ِن ٱلۡك ََِب‬ ُ ُ َ َٰ َّ َ ِ َ َ َ


َ ِ ‫م َو َق ۡد بَلَ َغ‬ٞ َٰ ‫ون ِِل ُغ َل‬
40. Zakariya berkata: "Ya Tuhanku,
bagaimana aku bisa mendapat anak ‫ب أّن يك‬ ِ ‫قال ر‬
‫ َ َ َ َ َٰ َ َّ ُ َ ۡ َ ُ َ َ َ ي‬ٞ َ َ َ ۡ َ
sedang aku telah sangat tua dan isteriku
pun seorang yang mandul?". berfirman ُ
٤٠ ‫وٱمرأ ِِت َعق ِر ۖ قال كذل ِك ٱَّلل يفعل ما يشاء‬
Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa
yang dikehendaki-Nya".

َ ُ َّ َ َ ُ َ َ َ َ ۖ ٗ َ َ ‫َ َ َ ِ ۡ َ ِ ي‬
َ‫كلِ ِم‬
41. berkata Zakariya: "Berilah aku suatu ‫ب ٱجعل ِِل ءاية قال ءايتك أَّل ت‬ ِ ‫قال ر‬
tanda (bahwa isteriku telah ٗ‫ك َكثِۡيا‬ َ َّ َّ ُ ۡ َ ٗ ۡ َ َّ َّ َ َ َ َٰ َ َ َ َّ
mengandung)". Allah berfirman: ‫ٱنلاس ثلثة أيا ٍم إَِّل رمزاۗ وٱذكر رب‬
َ ۡ َ ِ َۡ ََِۡ
٤١ ‫ٱۡلبۡك َٰ ِر‬
"Tandanya bagimu, kamu tidak dapat
berkata-kata dengan manusia selama ِ ‫شو‬ِ ِ ‫وسبِح بِٱلع‬
tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan
sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-
banyaknya serta bertasbihlah di waktu
petang dan pagi hari".

َ ۡ َ َّ َّ ُ َ ۡ َ َٰ َ ُ َ َٰٓ َ َ ۡ َ َ ۡ
ِ َٰ ‫ٱَّلل ٱص َطفى‬
‫ك‬ ‫ت ٱلملئِكة يمريم إِن‬ ِ ‫ِإَوذ قال‬
َٰ َ َ ‫ك‬
َ ‫لَع ن َِسا ي ِء ٱلۡ َعَٰلَم‬
42. dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril)
َ ۡ
berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya ٤٢ ‫ني‬ ِ ِ َٰ ‫َو َط َّه َركِ َوٱص َطفى‬
Allah telah memilih kamu, mensucikan
kamu dan melebihkan kamu atas segala

9
wanita di dunia (yang semasa dengan
kamu).
َ ۡ َ ُۡ َ
‫ٱرك ِع َم َع‬ ُ ‫ٱس‬
‫جدِي و‬ ۡ ‫ك َو‬
ِ ِ ‫ي َٰ َم ۡريَ ُم ٱقن ِِت ل َِر ِب‬
43. Hai Maryam, taatlah kepada
٤٣ ‫ني‬ َ ِ‫ٱلرَٰكِع‬َّ
Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama
orang-orang yang ruku'.

Pengantar:
Ayat-ayat di atas diambil dari surat ke-3 Quran, yaitu Alu Imron (keluarga Imran), yang
diturunkan di Madinah. Imran diyakini merupakan ayah dari Maryam dan keluarganya
(yang meliputi Imran, Hannah, Maryam, dan Isa) hanya disebutkan sekali dalam surat
ini.

Salah satu tema yang didiskusikan dalam surat ini ditujukan bagi para pemeluk agama
Nasrani dan kepercayaan mereka tentang Ketuhanan Isa. Untuk menjelaskan
kejaiban kelahiran Isa, Quran memulai dengan menceritakan kisah ibunya Maryam,
Hannah, yang mengandung dan melahirkan Maryam di usia senja. Dengan
membayangkan kelahiran seorang anak laki-laki, Hannah berjanji bahwa dia akan
berjanji untuk emnyerahkan anaknya tersebut sebagai pelayan Rumah Suci (baitul
Maqdis) di Jerussalem. Bagian selanjutnya menggambarkan reaksinya ketika dia
mendapati bahwa si jabang bayiadalah seorang perempuan dan bagaimana Tuhan
menerima pelayanannya, padahal tidak seperti yang diharapkan oleh ibunya.

Catatan

Allah Tokoh/Manusia Peace Values

Ayat yang Berkesan

Langkah Konkret

10

Anda mungkin juga menyukai