Bukan konsensus, Peserta SR tidak harus setuju. Mereka mungkin tidak menerima
teks yang lain sebagai Kitab Suci atau sebaliknya setuju dengan yang lain. SR adalah
sebuah proses yang berjalan bahkan ketika para peserta sangat berbeda, dan
perbedaan itu berarti bagi mereka. Ini bukan tentang mencari persetujuan, tetapi
tentang memahami perbedaan satu dengan yang lain.
…tetapi pemahaman…
Scriptural Reasoning memperdalam pemahaman. Anda akan belajar banyak tentang
Kitab Suci dari kelompok iman yang berbeda, dan bagaimana caranya dibaca. Anda
akan melihat gairah mereka terhadap apa yang mereka baca and mendengar
pertanyaan mereka. Tetapi, anda juga akan belajar banyak tentang Kitab Suci anda,
karena anda akan membaca di tengah-tengah orang yang mungkin belum pernah
membacanya. Anda akan melihat kitab suci anda melalui mata mereka.
Kelompok Scriptural Reasoning berjalan dengan sangat baik jika ada seseorang yang
bersedia menjadi fasilitator atau konvener. Idealnya, orang tersebut adalah orang
yang telah melakukan SR cukup banyak. Mereka bertanggungjawab untuk menjaga
waktu dan dengan lembut, menolong orang-orang mengikuti pedoman.
1
Tetap di teks.
Dalam pengalaman kami, SR akan sangat bermanfaat jika diskusinya fokus pada teks
kitab suci yang ada di depan kita, dibandingkan diskusi umum tentang Yahudi, Kristen
atau Islam. Jadi, siapkan diri untuk menjawab pertanyaan, “Dimana anda
mendapatnya dari teks ini?” Anda dapat memakai sumber lain selain pasal di depan
anda tapi anda harus selalu dapat menghubungkan apa yang anda katakan dengan
teks.
Terbukalah
Ini bukan berati sembrono atau sepele, atau menunjukkan rasa tidak hormat kepada
kelompok atau kitab suci lain. Kami menemukan, bagaimanapun, diskusi akan
berhasil jika para peserta merasa bebas untuk menawarkan usulan bagaimana
menafsirkan sebuah teks, bahkan jika mereka adalah pendatang baru yang belum
tahu apakah usulan mereka masuk akal atau tidak. Dan juga, ketika para peserta
merasa bebas untuk bertanya, bahkan jika menurut mereka jawabannya mungkin
sudah jelas bagi peserta yang lain.
Jujurlah.
Anda tidak diharapkan menjadi ‘ahli’ dalam kitab suci anda atau tradisi iman anda jadi
jujurlah atas apa yang anda tidak tahu atau tidak mengerti. Anda mungkin tidak setuju
dengan interpretasi yang lain dan tidak apa-apa untuk berkata demikian—lakukan
dengan sopan. Daripada berusaha untuk menyamakan (Contohnya, “Orang Kristen
percaya....”), anda mungkin dapat berkata begini, “Sebagai orang Kristen, saya rasa
teks ini berarti.....”
Memilih Teks
Teks untuk kelompok Scriptural Reasoning dipilih sebelumnya. Setidaknya, setiap
orang dari setiap keyakinan memilih sebuah pasal dari kitab suci mereka, biasanya
berupa kesamaan yang menarik di antara kelompok tersebut. Teksnya cukup pendek-
bisa dari satu ayat sampai satu atau dua paragraf.
2
Memulai
Kelompok memutuskan bersama teks yang mana yang akan dibaca terlebih dahulu,
dan seseorang akan membacakannya dengan keras. Setiap orang memiliki salinan
dari teks tersebut di depan mereka, dalam bahasa Inggris, terkadang dalam bahasa
asli juga. Seringkali, seseorang akan berbicara dulu tentang teks tersebut selama
beberapa menit. Mereka bukan memberikan interpretasi yang pasti tentang teks
tersebut, yang mana itu adalah hal yang mustahil. Tetapi mereka dapat menjelaskan
teks tersebut diambil dari bagian kitab suci yang mana, sedikit tentang konteks surat
atau kitab tersebut. Mereka dapat menyebutkan beberapa poin dari teks tersebut yang
menarik dan penting bagi mereka, agar diskusi dapat berjalan.
Diskusi dimulai
Kelompok SR menghabiskan banyak waktu mendiskusikan teks bersama, sebelum
berpindah ke teks yang lain. Siapa yang kurang akrab dengan teks tersebut dapat
bertanya untuk klarifikasi, atau menunjuk poin yang menarik bagi mereka. Tujuan
diskusi adalah untuk membaca bersama teks dengan peserta lain dalam kelompok,
dan hal ini dimaksudkan untuk menggali teks tersebut sedalam mungkin yang dapat
dilakukan oleh pesereta dalam kelompok. Penganut kepercayaan yang kitab sucinya
sedang dibahas, bukan menjadi guru yang otoriter, atau perwakilan resmi dari
kelompok agamanya. Jika mereka ingin, mereka dapat berbagi tentang refleksi dari
tafsiran tradisi mereka, dimana mereka akan membacakan satu atau dua teks
sebelumnya dan dapat memeberikan hikmah selama diskusi.
Scriptural Reasoning bukanlah proses yang mengajarkan cara yang “benar” untuk
membaca/menafsirkan kitab suci. Tetapi lebih kepada kesempatan untuk
mendengarkan kitab suci kepercayaan lain dan memahaminya. Tidak apa-apa jika
menemukan bahwa peserta tidak yakin, atau memiliki pertanyaan, atau ketidasamaan
antara peserta yang berasal dari tradisi yang sama.
3
kegerakan scriptural reasoning ketika Grand Mufti dari Mesir dan the Archbishop dari
Canterbury bergabung dengan imam dan pendeta untuk mendorong pengikutnya
membaca Alkitab dan Quran bersama. Muslim dan Kristen belajar membaca kitab suci
mereka dalam persamaan dan bukan perbedaan dan belajar bagaimana komunitas
lain memahami teks kitab suci mereka sendiri dapat menghasilkan buah yang tidak
terbayangkan untuk generasi yang akan datang, apalagi jika mereka didorong
melakukannya oleh pemuka agama yang mereka hormati.Penekanan terhadap
kemungkinan yang menetap dari scriptural reasoning ini mengindikasikan pentingnya
peran akademisi bekerjasama dengan pemimipin agama untuk membentuk prakarsa
ACW. Satu harapan bahwa dorongan ini akan menolong lebih banyak orang untuk
menerapkan alat penyelidikan perbandingan kitab suci yang sudah dikembangkan
oleh scriptural reasoning selama lebih dari 15 tahun belakangan.” (ACW 5-Year
Anniversary Edition, p. 32-33)
Observasi:
1. Apa yang anda pelajari dari kedua teks tentang:
a. Tuhan?
b. Karakter utama atau sang nabi?
c. Karakter lain/orang-orang?
2. Apa yang anda pelajari tentang nilai perdamaian?
4
Scriptural Reasoning (SR)
Perempuan dan Kesetaraan: Teks Injil
Injil, Yahya 8: 2-11
2 Pada waktu hari masih pagi sekali, Isa 2 ορθρου δε παλιν παρεγενετο εις το
sudah tiba kembali di Bait Allah. Semua ιερον [και πας ο λαος ηρχετο προς
orang datang kepada-Nya, lalu Ia duduk αυτον και καθισας εδιδασκεν αυτους]
dan mengajar mereka.
5
8 Lalu Ia kembali membungkuk dan 8 και παλιν κατακυψας εγραφεν εις την
menulis di tanah dengan jari-Nya. γην
pergilah mereka seorang demi seorang εις αρξαμενοι απο των πρεσβυτερων
mulai dari yang paling tua, hingga και κατελειφθη μονος και η γυνη εν
akhirnya tinggal Isa seorang diri dengan μεσω ουσα
perempuan itu, yang masih berdiri di situ.
10
ανακυψας δε ο ιησους ειπεν αυτη
10 Kemudian Isa berdiri dan bersabda γυναι που εισιν ουδεις σε κατεκρινεν
kepadanya, "Hai perempuan, ke
manakah mereka? Tidak adakah orang
yang menghukum engkau?"
Lalu sabda Isa, "Aku pun tidak akan ιησους ουδε εγω σε κατακρινω
menghukum engkau. Pergilah, dan πορευου απο του νυν μηκετι
mulai saat ini jangan berbuat dosa lagi." αμαρτανε]]
Pengantar
Pasal ini diambil dari Injil Yahya, salah satu penulis kehidupan dan kematian Isa
Almasih yang ditulis antara tahun 30 dan 60 setelah kematian Isa dengan
menggunakan cerita setempat yang dikumpulkan dan catatan dari saksi mata.
Catatan Teks
Ahli Kitab Suci Taurat dan Mazhab Farisi (ay3). Dua kelompok yang berbeda dari
para pemimpin agama Yahudi dan ahli Hukum Yahudi. Dala Injil, Isa seringkali terlihat
berkonfrontasi dengan mereka.
Hukum Musa (ay5). Ini merujuk kepada kitab suci orang Yahudi, Taurat, dimana
melempar batu adalah nama hukuman untuk berbagai pelanggaran termasuk
perzinahan.
Catatan
6
Ayat yang Berkesan
Langkah Konkret
7
Scriptural Reasoning (SR)
Perempuan dan Kesetaraan: Teks Al-Qur`an
QS. Ali Imran [3]: 35-43
َك ما َ َ ُ ۡ َ َ ِ ِ َ َ َٰ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ۡ
35. (ingatlah), ketika isteri 'Imran
ب إ ِ ِّن نذرت ل ِ ر ن ر ِم
ع ت أر ٱم ت
ِ إِذ قال
َ َك أ
berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya
َ َّ ُ َ َّ ٗ َ َ َ َّ ۡ ِ ي
َّ نت
ُٱلس ِميع ِِف َب ۡط ِِن مررا فتقبل م ِِِنۖٓ إِن
aku menazarkan kepada Engkau anak
yang dalam kandunganku menjadi
hamba yang saleh dan berkhidmat (di ُ ٱلۡ َعل
٣٥ ِيم
Baitul Maqdis). karena itu terimalah
(nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui".
ُي ِ ِ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ َّ َ َ
ُ َّ نَث َو َٰ َ ب إ ِ ِّن َو َض ۡع ُت َها أ
36. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan
anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, ٱَّلل ِ فلما وضعتها قالت ر
sesunguhnya aku melahirkannya ِ
ِإَوّن َٰ
نَث
َ ُ ۡ َ ُ َ َّ
ٱۡل ك ر ك ٱذل س َ ۡت َولَيۡ أَ ۡعلَ ُم ب َما َو َض َع
seorang anak perempuan; dan Allah ِ ٓۖ ِ
lebih mengetahui apa yang dilahirkannya َك َو ُذ ِر َّي َت َها مِن َ َ ُ ُ َ َّ ۡ ُ َ َ ۡ َ َ ِ ي
itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti ِ ِ ِإَوّن أعِيذها ب ِ سميتها مريم
َّ َ ۡ َّ
ِ ٱلشيطَٰ ِن ٱلر
anak perempuan. Sesungguhnya aku
telah menamai Dia Maryam dan aku ٣٦ جي ِم
mohon perlindungan untuknya serta
anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engkau daripada syaitan
yang terkutuk."
8
38. di sanalah Zakariya mendoa kepada
ب ِِل مِنۡ ُه َنال َِك َد ََع َز َكر َّيا َر َّب ُه ۖۥ قَ َال َر ِب َه
Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, ِ ِ
َّ ُ َ ُ ِ َّ ٗ َ ِ َ ً َّ َ َ ُ ُّ ي
٣٨ ِٱَّل ََعء َّلنك ذرِية طيِبة ۖإِنك س ِميع
berilah aku dari sisi Engkau seorang
anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Pendengar doa".
اب َ ۡ ۡ ِ َ ُ ٞ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َٰٓ َ ُ َ ُ َ َ ي
ِ لئ ِكة وهو قائِم يص ِّل ِِف ٱل ِمحر فنادته ٱلم
39. kemudian Malaikat (Jibril) memanggil
Zakariya, sedang ia tengah berdiri
َكل َِمةٖ ِمِن َ َۢ َ ِ َ ُ َٰ َ ۡ َ َ ُ ِ َ ُ َ َّ َّ َ
ِ أن ٱَّلل يب ِّشك بِيحَي مصدِقا ب
melakukan shalat di mihrab (katanya):
"Sesungguhnya Allah menggembirakan
kamu dengan kelahiran (seorang َ ٱلصَٰلِح َّ َ ِ ِٗ َ َ ٗ ُ َ َ ٗ ِ َ َ َّ
puteramu) Yahya, yang membenarkan ٣٩ ني ِ ٱَّللِ وسيِدا وحصورا ونبِيا مِن
kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi
ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu)
dan seorang Nabi Termasuk keturunan
orang-orang saleh".
َ ُ َّ َ َ ُ َ َ َ َ ۖ ٗ َ َ َ َ َ ِ ۡ َ ِ ي
َكلِ ِم
41. berkata Zakariya: "Berilah aku suatu ب ٱجعل ِِل ءاية قال ءايتك أَّل ت ِ قال ر
tanda (bahwa isteriku telah ٗك َكثِۡيا َ َّ َّ ُ ۡ َ ٗ ۡ َ َّ َّ َ َ َ َٰ َ َ َ َّ
mengandung)". Allah berfirman: ٱنلاس ثلثة أيا ٍم إَِّل رمزاۗ وٱذكر رب
َ ۡ َ ِ َۡ ََِۡ
٤١ ٱۡلبۡك َٰ ِر
"Tandanya bagimu, kamu tidak dapat
berkata-kata dengan manusia selama ِ شوِ ِ وسبِح بِٱلع
tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan
sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-
banyaknya serta bertasbihlah di waktu
petang dan pagi hari".
َ ۡ َ َّ َّ ُ َ ۡ َ َٰ َ ُ َ َٰٓ َ َ ۡ َ َ ۡ
ِ َٰ ٱَّلل ٱص َطفى
ك ت ٱلملئِكة يمريم إِن ِ ِإَوذ قال
َٰ َ َ ك
َ لَع ن َِسا ي ِء ٱلۡ َعَٰلَم
42. dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril)
َ ۡ
berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya ٤٢ ني ِ ِ َٰ َو َط َّه َركِ َوٱص َطفى
Allah telah memilih kamu, mensucikan
kamu dan melebihkan kamu atas segala
9
wanita di dunia (yang semasa dengan
kamu).
َ ۡ َ ُۡ َ
ٱرك ِع َم َع ُ ٱس
جدِي و ۡ ك َو
ِ ِ ي َٰ َم ۡريَ ُم ٱقن ِِت ل َِر ِب
43. Hai Maryam, taatlah kepada
٤٣ ني َ ِٱلرَٰكِعَّ
Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama
orang-orang yang ruku'.
Pengantar:
Ayat-ayat di atas diambil dari surat ke-3 Quran, yaitu Alu Imron (keluarga Imran), yang
diturunkan di Madinah. Imran diyakini merupakan ayah dari Maryam dan keluarganya
(yang meliputi Imran, Hannah, Maryam, dan Isa) hanya disebutkan sekali dalam surat
ini.
Salah satu tema yang didiskusikan dalam surat ini ditujukan bagi para pemeluk agama
Nasrani dan kepercayaan mereka tentang Ketuhanan Isa. Untuk menjelaskan
kejaiban kelahiran Isa, Quran memulai dengan menceritakan kisah ibunya Maryam,
Hannah, yang mengandung dan melahirkan Maryam di usia senja. Dengan
membayangkan kelahiran seorang anak laki-laki, Hannah berjanji bahwa dia akan
berjanji untuk emnyerahkan anaknya tersebut sebagai pelayan Rumah Suci (baitul
Maqdis) di Jerussalem. Bagian selanjutnya menggambarkan reaksinya ketika dia
mendapati bahwa si jabang bayiadalah seorang perempuan dan bagaimana Tuhan
menerima pelayanannya, padahal tidak seperti yang diharapkan oleh ibunya.
Catatan
Langkah Konkret
10