Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Khilafiyah 4 Mazhab”

Disusun oleh :

Nama : Dina Nahdiah

NIM : 2501420037

Rombel : PAI, Kamis 07.00 WIB

Dosen Pengampu :

P. SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TP. 2020/2021
Kata Pengantar

Pui syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Khilafiyah 4 Mazhab” ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam dan untuk menambah wawasan tentang awal adanya perbedaan 4
mazhab bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Ucapan terimakasih juga saya haturkan
kepada dosen pengampu, dan segala pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran
yang membangun sangat dinantikan untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis,

Dina Nahdiah
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. dan
umatnya, dengan tujuan untuk memberi keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Oleh
karena itu Allah SWT. juga menurunkan Al- Qur’a agar dijadikan pedoman hidup manusia. Segala
yang diterangkan di dalam Al- Qur’an, diperjelas oleh kata-kata, dan perilaku Nabi Muhammad
SAW., yang saat ini kita sebut dengan Sunah.

Berjalannya waktu, pemhaman dalam urusan agama akan muncul perbedaan persepsi dikalangan
umatnya. Sama dengan agama lain, Islam juga memiliki banyak aliran, golongan, sekte, mazhab yang
ditimbulkan akibat perbedaan pemikiran dan pemahaman. namun pada dasarnya Islam adalah Islam,
manusia yang memiliki peran penuh harus bisa berpikir logis dan tidak menjadikan perbedaan itu
sebagai masalah.

Salah satu kesempurnaan ajaran Islam adalah terletak pada pesan agama yang disampaikan Islam
sebagai agama tidak hanya mengatur aspek ritual yang merupakan sistem pokok dalam peribadatan
Islam, tetapi juga memberikan perhatian yag cukup bagi manusia dalam aspek-aspek kehidupan
duniawi. Seiring dengan dinamika struktural budaya penerapan hukum Islam membuka peran ijtihad
lebih luas, lebih epistemolog untuk mencapai tujuan syari’at islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan dan kemaslahatan umat manusia. Diterangkan lenih jelas bahwa tujuan hukum Islam, baik
secara global maupun secara detail adalah mencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan bagi
manusia, mengarahkan mereka kepada kebenaran, keadilan dan kebijakan serta menerangkan jalan
yang harus dilalui manusia.Islam telah mengatur segala hukum yang berkaitan dengan kehidupan
manusia didalam Al-Qur’an, dan jika ada sesuatu maalah yang belum dimengerti oleh umat, maka
akan diterangkan melalui perkataan dan perilaku Nabi Muhammad SAW.

Namun setelah Rasulullah SAW., wafat segala problem harus ditangani dengan suatu hukum pasti
yang tertulis. Dengan berjalannya waktu, para ulama harus merumuskan pemkiran mereka untuk
mengantisipasi terhadap hal-hal baru yang muncul dengan tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan
hadist. Dari situ maka didapatlah sebuah kajian yang berasal dari ijtihad, yang kerap kita sebut sebaga
fiqh’. Hampir semua aspek kehidupan manusia dikurungihukum-hukum Islam, dan tak bisa
dipungkiri juga bahwa saat ini dunia sudah mulai berkembang, hal itu yang pada akhirnnya menjadi
alasan munculya berbagai mazhab.

Munculnya berbagai mazhab, tentu sudah menjadi keharusan untuk kita mengetahui informasi lebih
dalam mengenai mazhab-mazhab tersebut. Agar perbedaan dalam perjalanannya tidak menjadikan
sebuah sengketa, dan tembok pemisah bagi umat Islam. Jika melihat keadaan saat ini, banyak problem
yang didasari dengan perbedaan mazhab. Umat Islam cendrung mengelompoka diri dan menganggap
bahwa ajaran hukum-hukum Islam yang ia pegang adalah yang paling benar. Padahal semua mazhab
bersumber dari sumber yang sama. Dari situ rasa toleransi antar umat Islam harus lebih ditegakkan,
agar persatuan Islam tetap terjaga. Umat Islam harus yakin bahwa hasil ijtihad ulama merupakan hasil
pemikiran yang komperehensif, jelas, dan mengangkat permasalahan aktual dalam kehidupan Islam.
Sehigga dapat terbukti bahwa Islam selalu aktual, dan dapat beradaptasi dengan perkembangan
zaman. Sehingga bukan merupaka agama yang keras dan mengikat. Oleh karena itu untuk lebih
memahami mengenai berbagai Mazhab yang ada dan kajian nya secara jelas, penulis akan mencoba
untuk menelaah, lalu menjelaskan mengenai prihal ini. Semoga dengan penulisa makalah ini dapat
menambah wawasan kita dan juga menambah kadar keimanan kita, Aamiin.

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan makna Mazhab ?


2. Bagaimana sejarah lahirnya 4 mazhab ?
3. Bagaimana pandangan 4 mazhab terhadap hukum dan proses zakat?

Tujuan

a. Untuk mengetahui dan memehami mengenai makna dan pengertian Mazhab secara jelas
b. Untuk mengetahui dan memahami sejarah lahirnya 4 mazhab
c. Untuk mengetahui dan memahami pandangan 4 mazhab terhadap hukum zakat dan prosesnya

Manfaat

a. Mengetahui dan memahami mengenai makna dan pengertian Mazhab secara jelas
b. Mengetahui dan memahami sejarah lahirnya 4 mazhab
c. Mengetahui dan memahami pandangan 4 mahab mengenai hukum zakat dan prosesnya

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Makna Mazhab


Kata “Mazhab” merupakan isim makan (kata yang menunjukan tempat) berdasarkan
pengertiannya, yang bersumber dari bahasa Arab duhaaba’- ‘yadhabu-‘madhabu,
pengertian secara bahasanya berarti berangkat, pergi, berjalan, berlalu, dan
berpendapat. Mazhab-mazhab dalam fiqh adalah berbagai mazhab yang melakukan
suatu ijtihad dalam masalah-masalah yang berkaitan dalam hukum Islam dan yang
dibahas dalam hal ini segala asalah yang sifatnya far’iyyah saja. Keseluruhan mazhab
fiqh tidak berbeda dalam bidang yang bersifat esensi dalam hukum Islam meskipun
dalam satu bagian manapun. Ini menunjukan bahwasanya tidak ada pemazhaban
dalam Islam, hanya saja karena adanya hal yang mendesak sehingga mendorong
dilakukannya berbagai upaya ijtihad oleh kalangan ahli fiqh untuk merumuskan
berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan problema secara praktis dengan mudah.
Sedangkan mazhab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata masdar
atau kata dengan bentuk nfinitif. Yang berarti haluan atau ajaran mengenai hukum
Islam yang menjadi ikutan umat Islam, bisa juga diartikan sebagai aliran yang
mempunyai perbedaan tertentu dengan ajaran yang umum tapi belum keluar dari
ajaran umum itu. Sedangkan pegertia mazhab dalam istilah fiqh adalah cara-cara yang
khusus dalam merumuskan hukum-hukum amaliyyah dari berbagai sumbernya yang
rinci.
Fuqaha atau bentuk jamak dari kata faqih yang terdapat dalam berbagai mazhab
disebut pula dengan kelompok pakar nalar yang berbeda pemikirannya dengan para
muhaddisin (ulama dalam bidang hadist). Dalam prakteknya merumuskan hukum
selalu menggunakan nalar dan qiyas berdasarkan Al-Qur’an, sunnah, ijma’ dan
beberapa dasar untuk

Fuqaha atau bentul plural (jamak) dari kata faqih yang terdapat
dalam berbagai mazhab disebut pula dengan kelompok pakar nalar yang
berbeda pemikirannya dengan para muhaddisin (ulama dalam bidang
hadist). Dalam prakteknya merumuskan hukum selalu menggunakan nalar
dan qiyas berdasarkan al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan beberapa dasar untuk
bisa mengkaji pernyataan yang lebih kuat di antara dua pernyataan.
Senantiasa melakukan pentarjihan terhadap pernyataan-pernyataan yang
bertentangan mengenai berbagai masalah, mereka tetap tidak dapat
menyatukan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai