Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR ILMU HUKUM


“Mazhab Dan Interprestasi Hukum”
Dosen Pengampu :
Syarifah Nadira,S.H.,M.Kn.

DISUSUN OLEH :

NAMA : RASKAMI

NIM : 233309010044

JURUSAN : ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,19 November 2023

RASKAMI
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mazhab dan Interprestasi

2.2 Jenis-jenis Mazhab dan Interprestasi

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mazhab adalah istilah yang biasa digunakan dalam Islam untuk merujuk pada
interpretasi dan praktik teologis atau hukum yang berbeda. Mazhab mencakup
berbagai perspektif, pendekatan, dan metodologi yang diikuti oleh berbagai
kelompok atau sarjana dalam komunitas Muslim. Istilah mazhab berasal dari kata
Arab mazhab, yang berarti jalan atau jalur. Dalam Islam, mazhab adalah
pendekatan atau metodologi tertentu dalam menafsirkan dan
mengimplementasikan ajaran Islam.
Mazhab memberikan kerangka bagi umat Islam untuk menafsirkan dan
menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk ibadah, urusan
keluarga, transaksi bisnis, dan interaksi sosial. Mazhab berfungsi sebagai panduan
bagi umat Islam dalam memahami dan menerapkan ajaran Islam berdasarkan
interpretasi ulama yang datang sebelum mereka.

Dikutip dari laman BIG Language Solutions, interpretasi adalah bentuk penafsiran atau
pandangan oleh seorang juru bahasa untuk menerjemahkan sesuatu. Jika disimpulkan,
pengertian interpretasi disebut sebagai penafsiran untuk meningkatkan pemahaman.
Layanan interpretasi bisa digunakan untuk menerjemahkan percakapan, pidato,
presentasi, maupun bahasa lisan atau tulisan lainnya. Lalu, diartikan dalam bahasa asli
atau bahasa pilihan audiens tertentu.
Penerjemah atau penafsir disebut sebagai interpreters. Interpretasi yang baik dan
berkualitas, akan bergantung pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan seorang
interpreters.
Suatu aktivitas atau program interpretasi ini bisa terjadi di berbagai aspek. Selain wisata,
interpretasi juga bisa untuk aspek finansial atau bisnis, politik, administratif, dan lain-
lain.

1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimanakah pengertian dari mazhab dan interprestasi itu?


2.Bagaimanakah jenis-jenis dari mazhab dan interprestasi itu?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mazhab Dan Interprestasi

Mazhab adalah istilah bahasa Arab yang umumnya mengacu pada denominasi
agama atau aliran pemikiran dalam keyakinan tertentu. Ini sering digunakan untuk
menggambarkan cabang atau interpretasi yang berbeda dari agama tertentu,
terutama Islam. Dalam konteks Islam, mazhab mengacu pada berbagai mazhab
hukum, teologis, dan filosofis dalam kerangka fikih dan teologi Islam yang lebih
luas.

sMazhab Islam telah berkembang dari waktu ke waktu dan muncul di berbagai
wilayah, budaya, dan konteks sejarah. Mereka dapat dikategorikan secara luas
menjadi dua jenis utama: mazhab teologis (seperti Ash'ari, Maturidi) yang
menangani masalah keyakinan dan akidah, dan mazhab hukum (seperti Hanafi,
Maliki, Syafi'i, Hanbali) yang menangani masalah yurisprudensi dan keputusan
hukum. Setiap mazhab memiliki prinsip, metodologi, dan sumber tafsirnya
sendiri-sendiri, meskipun semuanya memiliki landasan yang sama yaitu Al-Qur'an
dan As-Sunnah.

Dalam Islam dikenal beberapa mazhab atau mazhab besar, antara lain Sunni,
Syiah, Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Mazhab-mazhab ini memiliki
interpretasi mereka sendiri tentang ajaran, keyakinan, dan praktik Islam, dan
mungkin memiliki metodologi yang berbeda untuk menafsirkan dan menerapkan
hukum Islam (Syariah) berdasarkan sumber otoritas, prinsip hukum, dan tradisi
masing-masing.

Perlu dicatat bahwa istilah "mazhab" juga dapat digunakan dalam pengertian yang
lebih umum untuk merujuk pada denominasi atau sekte agama dalam agama lain,
seperti sekte yang berbeda dalam agama Kristen, Yahudi, atau Hindu. Setiap
mazhab mungkin memiliki keyakinan, praktik, dan interpretasi yang berbeda dari
ajaran agama.

Kesimpulannya, mazhab dalam Islam mengacu pada interpretasi dan praktik


teologis atau hukum yang berbeda yang dianut oleh umat Islam. Ini memberikan
kerangka untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam, tetapi individu Muslim
bebas untuk menafsirkan dan mengikuti Islam berdasarkan pemahaman dan hati
nurani mereka sendiri. Menghormati keragaman dan toleransi terhadap mazhab
yang berbeda adalah nilai-nilai penting dalam komunitas Muslim.

Interpretasi adalah kesimpulan pandangan seseorang terhadap sesuatu. interpretasi


adalah bentuk penafsiran atau pandangan oleh seorang juru bahasa untuk
menerjemahkan sesuatu. Jika disimpulkan, pengertian interpretasi disebut sebagai
penafsiran untuk meningkatkan pemahaman.
Interpretasi berfungsi untuk membantu meminimalisir ketidaksesuaian dari suatu
arti atau makna. Tujuan interpretasi adalah untuk meningkatkan pemahaman
dalam berbagai aspek.
Sebagai contoh, M. Knudson, dkk, menyebutkan tujuan interpretasi dalam bidang
wisata yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi pengunjung terhadap
alam maupun warisan budaya (heritage).
Dalam mencapai tujuannya, proses interpretasi dilakukan dengan cara memberi
pemahaman tentang pentingnya suatu kawasan agar tetap terjaga. Sehingga, itu
akan mampu membuat pengunjung lebih peduli dan mengapresiasi hal tersebut.
Layanan interpretasi bisa digunakan untuk menerjemahkan percakapan, pidato,
presentasi, maupun bahasa lisan atau tulisan lainnya. Lalu, diartikan dalam bahasa
asli atau bahasa pilihan audiens tertentu.
Penerjemah atau penafsir disebut sebagai interpreters. Interpretasi yang baik dan
berkualitas, akan bergantung pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan
seorang interpreters.
Suatu aktivitas atau program interpretasi ini bisa terjadi di berbagai aspek. Selain
wisata, interpretasi juga bisa untuk aspek finansial atau bisnis, politik,
administratif, dan lain-lain.
2.2 Jenis-jenis Mazhab dan Interprestasi

Jenis Mazhab

Terdapat berbagai macam mazhab dalam konteks agama, termasuk dalam Islam,
Kristen, dan agama-agama lainnya. Berikut adalah beberapa contoh mazhab dan
penjelasannya:

1. Sunni

Sunni merupakan salah satu mazhab utama dalam Islam yang diikuti oleh
mayoritas umat Muslim di dunia. Sunni mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW
dan menganggap para sahabat (pengikut awal Nabi Muhammad) sebagai sumber
otoritas dalam agama Islam. Sunni cenderung mendasarkan penafsiran mereka
pada hadis (ucapan, perbuatan, dan pendiaman Nabi Muhammad) serta prinsip-
prinsip umum dari Al-Quran.

2. Syiah

Syiah merupakan salah satu mazhab dalam Islam yang memiliki keyakinan dan
praktek unik. Syiah meyakini bahwa hanya keturunan langsung Nabi

Muhammad dan keturunan Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi
Muhammad, yang berhak memimpin umat Muslim sebagai khalifah atau
pemimpin yang sah. Syiah memiliki keyakinan dan praktik keagamaan yang
berbeda dari Sunni, serta mempercayai imam-imam mereka sebagai pemimpin
spiritual dan otoritas agama.

3. Hanafi

Hanafi adalah salah satu dari empat mazhab dalam fiqh (ilmu hukum Islam) yang
paling banyak diikuti. Mazhab Hanafi didirikan oleh Abu Hanifah, seorang
cendekiawan Muslim terkenal, dan mengikuti metodologi ijtihad (penafsiran
hukum Islam) yang cenderung fleksibel dan inklusif. Mazhab Hanafi banyak
diikuti di daerah Timur Tengah, Asia Tengah, dan India.

4. Maliki

Maliki adalah salah satu mazhab dalam fiqh Islam yang didirikan oleh Malik bin
Anas, seorang ulama terkemuka dari Madinah. Mazhab Maliki cenderung
mengikuti tradisi lokal di wilayah Arab Maghrib (Afrika Utara) dan memiliki
penekanan pada amal perbuatan masyarakat setempat dalam menentukan hukum.
Mazhab Maliki juga dikenal dengan pendekatan konservatif dalam masalah
hukum Islam.

5. Syafi'i

Syafi'i adalah salah satu mazhab dalam fiqh Islam yang didirikan oleh Imam
Syafi'i, seorang ulama terkenal dari Mesir. Mazhab Syafi'i cenderung mengikuti
metode ijtihad yang lebih konservatif dan mengedepankan hadis sebagai sumber
utama dalam menentukan hukum. Mazhab Syafi'i banyak diikuti di wilayah Timur
Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika Timur.

6. Hanbali

Hanbali adalah salah satu mazhab dalam fiqh Islam yang didirikan oleh Ahmad
bin Hanbal, seorang cendekiawan Muslim terkemuka. Mazhab Hanbali dikenal
dengan pendekatan yang sangat konservatif dan mendasarkan penafsirannya
secara ketat pada Al-Quran dan hadis, serta mempertahankan prinsip-prinsip
tradisional dalam pengambilan keputusan hukum.

Contoh Mazhab Dalam Kehidupan Islam

Dalam kehidupan Islam, terdapat beberapa contoh mazhab atau aliran yang
memiliki pengikut dan praktik tersendiri. Beberapa contoh mazhab dalam
kehidupan Islam antara lain:
1. Tarekat: Tarekat merupakan suatu bentuk mazhab dalam Islam yang fokus pada
aspek mistisisme dan spiritualitas. Tarekat adalah suatu jalan atau metode untuk
mencapai kedekatan dengan Allah melalui dzikir (pengingatan kepada Allah),
meditasi, puasa, dan praktik-praktik keagamaan lainnya. Setiap tarekat biasanya
memiliki guru atau pemimpin spiritual yang diikuti oleh para pengikutnya.

2. Ahlul Hadith: Ahlul Hadith, juga dikenal sebagai Salafi atau Ahl al-Hadith,
adalah mazhab atau aliran dalam Islam yang menekankan kembali pada
pemahaman asli dan langsung dari Al-Quran dan hadis (ucapan, perbuatan, dan
pendiaman Nabi Muhammad). Pengikut Ahlul Hadith cenderung mengikuti hadis-
hadis secara harfiah dan menolak tafsir atau penafsiran yang dianggap berasal dari
tradisi atau pendapat manusia.

3. Ahmadiyah: Ahmadiyah adalah suatu aliran dalam Islam yang didirikan oleh
Mirza Ghulam Ahmad pada abad ke-19 di India. Ahmadiyah mengklaim Mirza
Ghulam Ahmad sebagai Mahdi yang dijanjikan dan nabi yang terakhir. Namun,
pandangan ini kontroversial dan ditolak oleh mayoritas umat Muslim, yang
menganggap Muhammad sebagai nabi terakhir.

4. Quranisme: Quranisme atau aliran Quranis adalah mazhab dalam Islam yang
mengikuti Al-Quran sebagai satu-satunya sumber hukum dan otoritas agama,
tanpa mengikuti hadis atau tafsir tradisional. Quranis cenderung
menginterpretasikan Al-Quran secara langsung dan menolak penggunaan hadis
atau tafsir sebagai sumber hukum atau panduan keagamaan.

5. Ibadi: Ibadi adalah salah satu mazhab dalam Islam yang memiliki penganut
terutama di Oman, Afrika Utara, dan sebagian wilayah Afrika Timur. Ibadi
dikenal dengan pendekatan moderat dalam hukum Islam dan cenderung menganut
paham politik netral dalam isu-isu politik dan sosial.

Namun, perlu diingat bahwa mazhab atau aliran dalam Islam dapat bervariasi
dalam pengajaran, praktik, dan penganutnya. Penting untuk memahami
perbedaan-perbedaan ini dengan bijaksana dan menghormati keberagaman dalam
masyarakat Muslim.
Jenis Interpretasi
1. Interpretasi Berurutan (Consecutive Interpreting)
Jenis interpretasi berurutan sering digunakan untuk proses hukum dan rapat
pertemuan bisnis. Interpreters tentu perlu memiliki ingatan dan keterampilan
mencatat informasi yang kuat dan cepat, karena ia perlu menafsirkan sesuatu ke
kliennya dengan berurutan.
Keakuratan dalam menafsirkan itu sangat penting. Oleh karena itu, penting untuk
meminta bantuan interpreters yang berpengalaman dan bersertifikat.

2. Interpretasi Simultan (Simultaneous Interpreting)


Interpretasi simultan akan memberi banyak tekanan pada seorang interpreters,
untuk memahami bagaimana seharusnya sesuatu ditafsirkan. Saat suatu kegiatan
sedang berlangsung, ia harus mampu menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa
berikutnya.
Interpretasi simultan sering digunakan dalam pertemuan besar. Di mana
pertemuan besar itu, terlibat dalam berbagai bahasa.

3. Interpretasi Bisikan (Whisper Interpreting)


Sesuai dengan namanya, interpreters akan berbisik dalam bahasa klien mereka.
Jenis interpretasi bisikan cocok digunakan untuk sekelompok kecil orang, yang
membutuhkan penerjemah.
Contohnya bisa dilakukan dalam pertemuan bisnis atau diplomatik antar negara.
Nah, dalam pertemuan tersebut kemungkinan seseorang diantaranya akan
memerlukan bantuan juru bahasa.

4. Interpretasi Perjalanan (Escort/Travel Interpreting)


Jenis interpretasi perjalanan cocok untuk seseorang, yang membutuhkan
penerjemahan khusus selama berwisata atau melakukan kunjungan ke luar negeri.
Selain itu, jenis interpretasi bisa membantu untuk klien di restoran, toko ritel, dan
lain lain.
Dengan demikian, seorang interpreters atau juru bahasa pendamping berfungsi
sebagai pemandu wisata. Ia akan membantu mengarahkan klien dari kesulitan
memaknai suatu hal.
5. Interpretasi melalui Telepon (Over-the-phone interpreting)
Dengan layanan interpretasi yang difasilitasi melalui telepon, seseorang bisa
menerima interpretasi baik secara berurutan atau simultan. Hal ini akan tergantung
pada proyek dan preferensi mereka.
Contoh, ketika ada perusahaan yang ingin membahas masalah proyek penting
dengan klien asing. Ternyata, si pihak klien ini memiliki kemampuan bahasa
Inggris yang minim, akhirnya dengan cepat mereka meminta jasa seorang
interpreters.

Tujuan Interpretasi
 Meningkatkan pemahaman dan kesadaran

 Apresiasi terhadap suatu hal

 Mengkomunikasikan pesan mengenai suatu hal

 Memberi dampak perubahan terhadap tingkah laku seseorang

 Meningkatkan pengertian dan dukungan publik terhadap tujuan dan


kebijaksanaan

 Upaya meminimalisir ketidaksesuaian suatu makna

Contoh Interpretasi:
1.Contoh Interpretasi dalam Menyampaikan Hal Medis
Interpreter bisa menyampaikan kondisi darurat medis, untuk menyelamatkan
nyawa seseorang. Contohnya ada pada kisah tentang seorang gadis kecil di
Meksiko yang mengalami infeksi saluran kemih.
Setelah menyelesaikan beberapa operasi, para dokter memutuskan gadis kecil itu
bisa pulang sementara ke rumah untuk menunggu hasil pemeriksaan. Setelah
hasilnya keluar, para dokter langsung menelepon ke alamat rumah gadis itu untuk
memintanya datang ke rumah sakit karena harus melakukan pemeriksaan lanjutan.
Namun, kakak perempuan gadis kecil tidak mengerti pentingnya panggilan
telepon itu. Jadi, sang gadis kecil tidak pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan
lanjutannya.
Alhasil, para dokter segera meminta bantuan interpreter yang memenuhi syarat
profesional untuk menelepon lagi. Setelah interpreter mencoba menjelaskan
tentang keadaan gadis kecil itu, orang tua gadis kecil itu pun membawa putri
mereka ke rumah sakit.
Tidak adanya pemahaman dari si kakak itulah yang jadi alasan mengapa gadis
kecil itu tidak segera dibawa ke rumah sakit. Tanpa adanya interpretasi yang
akurat, ada kemungkinan kalau nyawa gadis kecil itu tak bisa diselamatkan.
2. Contoh Interpretasi Menggunakan Bahasa Isyarat
Hal ini terjadi ketika Rachel Shenton menerima penghargaan Oscar, untuk film
The Silent Child. Film itu menceritakan tentang seorang gadis tuli yang berjuang
untuk bertahan hidup, dengan bahasa isyarat.
Sesuai cerita filmnya, Shenton memberikan pidato atas penghargaan yang
diterimanya itu, secara lisan dan menginterpretasi pidatonya itu ke bahasa isyarat
untuk komunitas tunarungu.
3. Contoh Interpretasi dalam Karya Tulis Cerpen
Pengarang atau penulis cerpen akan secara langsung maupun tidak langsung
melakukan interpretasi untuk menggambarkan suatu tokoh dalam ceritanya.
Misalnya, penulis akan menjelaskan tentang karakteristik tokoh melalui hubungan
antartokoh berdasarkan setiap adegannya.
Dengan demikian, interpretasi akan memberikan gambaran tentang apa yang
mereka baca, tentang karakter tokoh tersebut. Selain itu, dengan melakukan
interpretasi, juga akan membantu meningkatkan pengetahuan serta pengalaman
lho.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dinamika mazhab tumbuh berkembang, saling berhadapan dengan mazhab lain,
kecocokan dengan masyarakat. Penulis yakin semua mazhab memiliki sumbangan
dengan tingkatan yang berbeda-beda dalam perkembangan fiqih. Tidak ada klaim
mazhab tunggal dalam Islam. Seluruh mazhab merupakan instrumen penting bagi
klarifikasi dan aplikasi syari’at Islam. Empat prinsip dasar al-Qur’an, Sunah,
Ijma’, dan qiyas yang saling berkaitan menjadi akar yurisprudensi hukum Islam
diakui oleh jumhur ulama mazhab dengan mekanisme penerapan yang berbeda-
beda otoritasnya. Mekanisme operasionalnya sumber hukum tersebut dirumuskan
melalui wajah ijtihad yang dibatasi pada sumber utama yaitu mengistinbatkan
dengan cara-cara yang diterima masyarakat utama atau membelenggu dengan
sami’na wa atho’na atau diam terpaku meninggalkan yang ada atau bahkan
antipasti mazhab. Bila demikian cenderung berakibat pada bekunya umat Islam
terhenti untuk berijtihadkejumudan kreatifitas berpikir umat Islam. Hemat penulis,
orang sah-sah saja berijtihad, tapi nanti akan terseleksi dengan sendirinya oleh
alam (baik politik, hukum, ideologi, dan sosial budaya). Banyak geliat pembaharu
muslim membangun, merevisi dan mengkonsep metodologi
Interpretasi antara tanda mempunyai daya tarik yang sesuai dengan tandatanda
yang telah dimunculkan. Adapun hal lain yang peneliti telah tuliskan adalah
korelasi antara tanda yang dimunculkan dengan teori daya tarik dan prinsip
AIDA. Menyatakan bahwa sebagian besar tanda-tanda yang dimunculkan, seperti
tampilan halaman depan (beranda) website KKAB, target sasaran pada profile
komunitas, konten pada saat kegiatan berlangsung, dan flyer pendukung sebagai
konten kegiatan. Hal tersebut mempunyai indentifikasi menarik. Dari situ
menjawab rumusan masalah peneliti yaitu untuk mengetahui daya tarik konten
yang dimunculkan pada laman website KKAB adalah menarik jika sesuai dengan
analisis menggunakan metode semiotika, prinsip AIDA, pengamatan dan
wawancara dengan dua orang pengamat secara umum. Hasil dari pengamatan dan
wawancara oleh dua orang pengamat pada prinsip AIDA masih sampai tahap
Interest (menaruh perhatian), karena menurut mereka dari segi tampilan menarik
tetapi tidak sampai ada rasa berniat untuk memberikan bantuan dana. Sehingga,
dugaan sementara mengenai konten kurang menarik terjawab dengan adanya
penafsiran dari pengamat lain, yaitu konten yang menurut mereka hanya sebatas
menaruh perhatian. Oleh karena penelitian ini menggunakan metode semiotika
dan daya tarik prinsip AIDA, maka ditemukan bahwa ketika pengunjung melihat
tampilan website kkab.org hanya sampai tahap Interest (menaruh perhatian) pada
konten dan tidak sampai pada tahap action (menaruh aksi) karena adanya
wawancara dengan pengamat lain yang menyatakan tidak memberikan bantuan
dana kepada KKAB. Alhasil, terdapat faktor lain yang membuat konten kurang
menarik karena tidak memenuhi semua kriteria pada tahap AIDA (attention,
interest, desire, action) yang seharusnya dapat memenuhi semua syarat tersebut.
Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu penelitian ini bisa diteliti
menggunakan teknik kuantitatif sehingga mendapatkan hasil yang lebih signifikan
dengan prinsip AIDA. Selain itu, peneliti mempunyai keterbatasan mendapatkan
responden dan waktu.

3.2 SARAN
Jadi saran saya untuk mazhab dan interprestasi adalah sebaiknya kita harus
mengikuti dan menaati setiap jenis-jenis nya karena banyak manfaat yang kita
dapat jika kita mengikuti alirannya apalagi sebagai umat muslim sangatlah
penting dalam mengikuti ajarannya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19992325/
Madzhab_Madzhab_Ilmu_Pengetahuan_Hukum

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6813617/apa-itu-mazhab-
pengertian-dan-jenis-jenisnya-dalam-islam

https://www.liputan6.com/hot/read/5258728/mazhab-adalah-aliran-
pemikiran-ini-penjelasan-dan-contohnya

https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6200468/interpretasi-adalah-fungsi-
tujuan-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai