Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Iqbal Ardian Makarim

NIM : 21105010042

Mata Kuliah : Filsafat Yunani

Pandangan Plato Terhadap Sebuah Keadilan

Keadilan merupakan suatu kondisi yang bersifat adil terhadap suatu sifat, perbuatan,
maupun perlakuan terhadap suatu hal.1 Sifat dari keadilan itu sendiri adalah tidak bisa
dinyatakan seluruhnya dalam satu pernyataan, karena keadilan ialah gagasan yang dinyatakan
itu sendiri.

Di dalam filsafat sendiri, keadilan merupakan salah satu problematika paling


mendasar dalam kehidupan ini2, salah satu kecil bisa dilihat dari lingkungan rumah sendiri
dengan contoh orang tua yang memiliki dua orang anak yang dimana dari kedua anak
tersebut mempunyai hak atas kasih sayang dari orang tua dan dari sinilah orang tua akan
bertindak laku adil terhadap dua orang anaknya tersebut agar salah seorang tidak merasa iri
hati.

Adapun menurut Plato, keadilan diartikan sebagai seseoranng membatasi dirinya


sendiri dalam hal kerja dan tempat dalam hidupnya biasanya disesuaikan oleh panggilan
kecakapan “talenta” dan kesanggupan atau kemampuan. Sehingga keadilan diproyeksikan
pada diri manusia sehingga yang dapat dikatakan adil ialah seseorang yang dapat
mengendalikan diri dan perasaannya yang dikendalikan oleh akal.3

Menurut pandangan Plato, metode untuk membentuk sebuah keadilan adalah dengan
menata masyarakat pada strukturnya masing-masing, sebagai contoh jika seseorang
berprofesi sebagai guru hendaknya tugasnya hanya mengajar saja tidak dengan yang lain, dan
jika seseorang menjabat menjadi pemimpi di suatu daerah hendaknya tugasnya hanya untuk
memimpin tempat yang dipimpinya dengan adil dan bijaksana. Dari contoh tersebut, bisa
diartikan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai jiwa filsafat, supaya mengetahui apa itu
keadilan dan bagaimana keadilan itu harus dicapai oleh tempat yang dipimpin tersebut.
Menurut Plato alangkah baiknya yang memerintah suatu daerah adalah seorang yang arif dan

1
Purwana, Agung Eko (2016). Masykuroh, Ely, ed. Keadilan : Pendekatan Ekonomi Islam Teori, Masalah, dan
Kebijakan. Ponorogo : STAIN Po Press. Hlm. 9
2
Mustadi, A., Fauzani, R. A., dan Rochmah, K. (2018). Landasan Pendidikan Sekolah Dasar (PDF).
Yogyakarta: UNY Press. hlm. 8
3
https://www.e-jurnal.com/2013/12/konsep-keadilan-dalam-pandangan-plato.html?m=1
bijaksana bukan seorang yang paham tentang hukum, karena hukum tidak dapat memahami
secara sempurna apa yang paling adil untuk semua orang, dan karena hukum seseorang tidak
dapat melakukan apa yang terbaik buat daerahnya tersebut.

Metode berikutnya adalah dengan mengembalikan masyarakat pada struktur aslinya


adalah tugas dari pemimpin suatu daerah atas daerahnya untuk menciptakan stabilitas agar
terhindar dari penyimpangan struktur masyarakat. Dengan demikian, keadialan bukan hanya
mengenai hubungan antara individu, tetapi hubungan antar individu dan orang lain. Metode
Plato selanjutnya adalah dengan memilih pemimpin dari orang-orang terbaik di daerah
setempat, bukan dilakukan dengan voting akan tetapi dilaksanakan dengan kesepakatan yang
mencapai mufakat tertentu hingga dapat metentukan pemimpin yang benar-benar orang
terbaik dari daerah setempat.4

Adapun Plato membagi keadilan menjadi 6 bagian, yaitu :

1. Keadilan Distributif
Keadilan distributif ialah suatu kebajikan tingkah laku perbuatan masyarakat
dan alat penguasanya untuk selalu membagikan segala kenikmatan dan beban
bersama dengan cara rata dan merata, menurut keselarasan sifat dan tingkat perbedaan
jasmani maupun rohani.
2. Keadilan Komutatif
Keadilan komutatif adalah suatu kebajikan tingkah laku manusia untuk selalu
memberikan kepada sesamanya, suatu yang menjadi hak orang lain, atau sesuatu yang
sudah semestinya diterima oleh pihak lain.
3. Keadilan Kodrat Alam
Keadilan kodrat alam adalah suatu kebajikan tingkah laku manusia di dalam
hubungannya dengan masyarakat, untuk senantiasa memberikan dan melaksanakan
segala sesuatu yang menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama sebagai
tujuan akhir dari masyarakat atau negara.
4. Keadilan Konvesional
Keadilan konvensional adalah keadilan yang mengikat warga negara, sebab
keadilan itu didekritkan melalui suatu kekuasaan (penguasa negara atau pejabat
pemerintah).

4
https://www.e-jurnal.com/2013/12/konsep-keadilan-dalam-pandangan-plato.html?m=1
5. Keadilan Moral
Keadilan moral adalah suatu keadilan yang dasarnya keselarasan, artinya
keadilan itu timbul karena adanya persatuan/penyesuaian yang memberi tempat yang
selaras kepada bagian-bagian yang membentuk masing-masing.
6. Keadilan Prosedural
Keadilan prosedural adalah merupakan sarana untuk melaksanakan keadilan
moral yang berkedudukan lebih tinggi daripada hukum positif dan adat kebiasaan.5

5
https://www.pinhome.id/blog/keadilan-menurut-plato/

Anda mungkin juga menyukai