Anda di halaman 1dari 1

Persamaan dan Perbedaan

Dari aspek social dan masyarakat :

1. Pada artikel “Pemberian ASI Ibu Menyusui Yang Tidak Eksklusif Pada Suku Balantak Kabupaten
Banggai Sulawesi”, pemberian ASI terhadap bayi masih menggunakan tradisi turun temurun
yang telah dilakukan sejak dulu. Masyarakat Balantak lebih condong terhadap pemberian
makanan ataupun bahan pokok tambahan terhadap bayi. Bayi diberi madu, pisang raja, pisang
emas, yang dipercaya dapat melindungi bayi dari pengaruh roh jahat dan bertujuan untuk
memperkenalkan budaya Balantak kepada sang bayi.
2. Pada artikel “Perilaku Menyusui Bayi Pada Etnik Bugis Di Pekkae, 2003”, juga sama dengan
artikel sebelumnya. Masyarakat Bugis juga masih menggunakan tradisi lama dalam pemberian
ASI kepada bayi. Namun, masyarakat Bugis lebih condong terhadap baik buruknya sikap dan
perilaku dalam menyusui, seperti tidak boleh munyusui bayi di tempat umum yang bertujuan
untuk menjaga etika dalam menyusui.

Dari aspek perilaku kesehatan :

1. Pada artikel “Pemberian ASI Ibu Menyusui Yang Tidak Eksklusif Pada Suku Balantak Kabupaten
Banggai, Sulawesi”, perilaku kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut belum
memenuhi konsep kesehatan yang benar, karena telah memberi bayi asupan makanan atau
bahan pokok tambahan yang belum secara maksimal dapat dicerna oleh bayi pada umur 1-5
bulan.
2. Pada artikel “Perilaku Menyusui Bayi Pada Etnik Bugis Di Pekkae, 2003”, perilaku kesehatan
masyarakat setempat sebenarnya juga belum dapat dikatakan benar, namun apabila diamati
secara paradigma etnometodologi, perilaku ataupun tindakan yang diberikan kepada bayi
sebenarnya ada maksud tertentu yang menguntungkan bagi si bayi dan ibu. Contohnya saja
perempuan Bugis menyusui dengan cara berbaring. Jika diamati secara interaksi simbolik,
perilaku ibu tersebut mengandung makna bekelakuan baik. Melakukan sesuatu yang dapat
membuatnya segar kembali dan menyusui tidak dianggap beban, karena dapat dilakukan sambil
istirahat.

Anda mungkin juga menyukai