Dosen Pengampu :
Meinia Prasyesti Kurniasari, S.IIP., M.A.
NIP. 198805012016113201
Kelompok 2 :
Identitas Artikel
1. -
Jurnal Internasional
c. Volume/ Edisi -
Secara garis besar artikel ini membahas mengenai strategi perawatan naskah
lontar Bali di Perpustakaan Balai Bahasa Bali, dimana terdapat berbagai
faktor yang menyebabkan kerusakan pada koleksi lontar Bali dan bagaimana
2. Pembahasan/ Isi cara mengatasi kerusakan tersebut. Indikator kerusakan yang terjadi adalah
ujung naskah patah yang disebabkan oleh gesekan karena ruang
penyimpanan yang kurang luas, termakan rayap, hingga mengalami
pelapukan akibat terkena sinar matahari.
2. Faktor Biologi
Disebabkan karena serangga, jamur, dan hewan pengerat. Jenis
spesies jamur yang tumbuh pada naskah lontar yaitu, Trichoderma,
Faktor Penyebab Fusarium, Penicillium, Aspergillus Niger, Aspergillus Flavus.
3.
Kerusakan
Adanya serangga akan terjadi lubang-lubang pada naskah lontar
akibat gigitan serangga atau hewan pengerat.
3. Polutan
Adanya gas-gas di udara yang masuk ke perpustakaan dan
mengakibatkan kerusakan yang besar pada bahan perpustakaan,
seperti tepi-tepi pinggiran naskah lontar yang berubah menjadi coklat
ataupun hitam, karena adanya proses oksidasi.
4. Solusi yang diberikan Terdapat dua macam solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan
ini, yaitu solusi sebelum terjadinya kerusakan dan sesudah terjadinya
kerusakan.
1. Sebelum kerusakan
a. Para petugas di Perpustakaan Balai Bahasa Bali membersihkan
tempat penyimpanan agar terhindar dari debu dan serangga.
b. Faktor fisika → temperatur, cahaya dan debu, dengan
melakukan sebagai berikut :
- Mengatur suhu ruangan menjadi 20–24 C, untuk
mengatur kelembaban.
- Naskah dihindarkan dari sinar matahari langsung.
- Dilakukan penyedotan debu (vacuum cleaner) atau
pembersih manual (kemoceng).
- Dipasang AC/ filter penyaring udara.
- Disediakan lemari kaca.
2. Sesudah kerusakan
a. Tulisan pada naskah lontar pudar → dengan melakukan
penghitaman menggunakan minyak kemiri, dengan
mengoleskannya minyak kemiri dengan kapas pada naskah
lontar secara satu arah agar terhindar dari kerusakan akibat
gesekan yang terlalu kencang. Sebelum kemiri tersebut
digosokkan atau dioleskan pada naskah lontar, kemiri terlebih
dahulu dibakar dan dicari minyaknya.
b. Naskah lontar kaku atau kering → dengan melakukan
pelemasan pada lontar tersebut dengan mengoleskan minyak
serai ke naskah lontar.
c. Naskah lontar patah atau robek → dengan memberikan
double tape sebagai perekat agar naskah lontar dapat
digunakan kembali oleh pengguna atau masyarakat umum
sesuai dengan kebutuhannya.