Anda di halaman 1dari 15

RIWAYAT ILMIAH

PENYAKIT & TINGKAT


PENCEGAHAN
CACAR AIR

KELOMPOK 4
Dosen Pengampu: Adistha Eka N., S.KM., M.PH.
ANGGOTA KELOMPOK 4
Oktavia Catur Wulandari
Fianda Azza Sabila
212110101189
212110101097

Salsabilla Zalfa Rizqullah Steffanie Zoya 212110101132


212110101164
Ridho Maulana Rozaqu Zain
212110101184
TOPIK PEMBAHASAN
Latar Belakang Fase Klinis

Fase Suseptibilitas Fase Konvalesen

Fase Subklinikal Pencegahan &


Penyembuhan
CACAR AIR
Varisella atau cacar air merupakan salah satu dari penyakit kulit yang umum
yang tersebar merata di seluruh dunia dan ditularkan melalui infeksi jalan
nafas melalui nasofaring yang disebabkan oleh virus varicella-zoster
(Wicaksono et al., 2019).

Di Indonesia, cacar air diduga sering terjadi pada saat pergantian musim
hujan ke musim panas ataupun sebaliknya. infeksi cacar air menyerang
semua usia dengan puncak insidensi pada usia 5-9 tahun. 90% pasien cacar
air berusia dibawah 10 tahun, sangat sedikit sekali terjadi pada orang dewasa.

Perjalanan alamiah penyakit varisela meliputi fase suseptibilitas, fase


inkubasi/subklinikal, fase klinis, fase konvalesen, dan fase pencegahan serta
penyembuhan.
FASE SUSEPTIBILITAS
Keadaan penyakit belum teridentifikasi
karena memiliki sistem imun masih kuat
sehingga kondisi nya dinyatakan sehat.

Fase suseptibilitas merupakan tahap awal


dari proses patogen. Periode ini dimulai saat
terjadinya rangsang penyakit sampai terjadi
respon tubuh (Irwan, 2017).
FASE SUSEPTIBILITAS
Host
Agent
1. Umur
Cacar Air merupakan infeksi primer
2. Imunitas
Varicella Zoster Virus (VZV) yang
3. Status Gizi
ditandai dengan demam, pilek, kelelahan
4. Pendidikan

Environment
Dapat di lingkungan mana saja, baik perkotaan maupun
pedesaan. Penderita lebih dominan terdapat di lingkungan
tidak bersih dan padat penduduk
FASE SUBKLINIKAL
Cacar air umumnya tergolong ringan, namun beresiko
tinggi jika penderita merupakan bayi di bawah 12 bulan,
remaja, orang dewasa, ibu hamil, dan penderita yang
memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Cacar air dapat
menyebar dengan mudah menginfeksi orang yang
belum terkena cacar air serta belum menerima vaksin.

Penderita dengan gangguan sisitem imun akan


mengalami cacar air yang lebih berat tanda-tanda
klinisnya. Masa inkubasi cacar air berlangsung 14-21 hari
dengan tanda-tanda awal berupa demam & malaise.
PENULARAN CACAR AIR

Hubungan eksklusif
Udara
dengan penderita

Barang pribadi
penderita
FASE KLINIS
Pada fase klinis diawali gejala demam 14-15 hari tergantung kondisi tubuh
penderita. Pada dewasa gejala yang timbul diawali demam kurang dari 3 hari
selanjutnya disusul muncul ruam, sakit kepala, tulang belakang dan tenggorokan.

Vesikel mulai terlihat pada tahap awal pada bagian yang sering kontak dengan
matahari. Perubahan menjadi vesikel dapat melalui macula lalu papul hingga
vesikel dilanjutkan pustule lalu krusta. Proses pembentukan ini berlangsung 8-12
jam setiap harinya. Cairan vesikel dalam beberapa hari akan mongering dan
menjadi pustule umbilikasi dimulai dari pusatnya lalu menyeluruh pada bagian
tersebut.
FASE KONVALESEN
Pada fase konvelesen, normalnya seseorang akan sembuh dengan seadanya.
Namun banyak faktor yang bisa mengakibatkan komplikasi lanjutan.

Umumnya, bekas luka pada penderita perlahan memudar dalam satu minggu
bahkan sepenuhnya dalam waktu 2-3 minggu. Seseorang yang sudah menerima
vaksin cacar air juga mempengaruhi memicu sistem membentuk antibodi (Centers
for Disease Control and Prevention, 2018).

Penderita dengan penyakit bawaan seperti kanker, penderita HIV/AIDS, dan


seseorang yang pernah menjalankan transplantasi organ memiliki risiko besar
untuk penyakit kronis Herpes Zoster (HZ). (Pomerantz et al., 2018). Pada kasus cacar
air, 1% memicu kematian (CDC & Ncird, 2021).
PENCEGAHAN PRIMER

Derajat
Vaksin Varisela
Kesehatan

Upaya Individu
PENCEGAHAN SETIAP FASE
Suseptibilitas Subklinikal
menurut Widayanti & Prastyawati, 2021 menurut Solikah & Nau, 2020
1. Pemberian vaksin cacar sedini 1. Mandi air hangan
mungkin 2. Makanan bergizi
2. Hindari kontak langsung dengan 3. Istirahat cukup
penderita 4. Mengonsumsi vitamin
3. Menjaga poola makan &
kebersihan diri
4. Tidak berbagi barang pribadi
5. Menggunakan masker
6. Mencuci tangan menggunakan
sabun
PENCEGAHAN SETIAP FASE
Klinis Konvalesen
menurut Widayanti & Prastyawati, 2021 menurut Devi et al., 2022
1. Pemberian antivirus, penurun 1. Vaksin varicella-zoster virus (VZV)
demam 2. Obat antivirus oral, valasiklofir
2. Obat krim atau pengurang gatal peroral, famsiklovir peroral
3. Makanan bergizi & istirahat cukup 3. Pemberian kortikosteroid
4. Konsumsi minum air 4. Pemberian kompres terbuka dan
5. Menghindari menggaruk ruam antiinflamasi non-steroid (NSAID)
6. Rutin mandi air hangat & sabun 5. Pemberian asiklovir topical atau
antiseptik brivudine oral pada anak
7. Rutin mengganti pakaian 6. Pemberian vaksin zoster
rekombinan (RZV, Shingrix) pada
orang dewasa 50 tahun ke atas
FASE PENYEMBUHAN
Umumnya penderita cacar air dapat sembuh dengan sendirinya.
Pengobatan yang dilakukan dengan pemberian obat paracetamol,
salep/krim pengurang rasa gatal, dan obat antihistamin minum
(Widayanti & Prastyawati, 2021). Selain obat yang diresepkan
dokter, penderita juga perlu menjaga daya tahan tubuh agar cepat
sembuh dari cacar air dengan mengkonsumsi makanan bergizi
dan istirahat yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Irwan. (2017). Epidemiologi Penyakit Menular. In Pengaruh Kualitas Pelayanan… Jurnal EMBA (Vol. 109, Issue 1).
Pittara. (2021). Pencegahan Cacar Air - Alodokter. Www.Alodokter.Com. https://www.alodokter.com/cacar-air/pencegahan
Rosyidah, D. U., & Anam, Z. H. F. (2020). Laporan Kasus: Cacar Air Pada Remaja Muda Usia 14 Tahun Di Pondok Pesantren. Proceeding Book Call for Paper
Thalamus: Medical Research For Better Health, 108–118. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/11996
Ying, Y., & Park, D. (2018). Karya tulis ilmiah. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SWAMEDIKASI CACAR AIR DENGAN OBAT
TRADISIONAL DI DESA UJUNG BANDAR KEC. SALAPIAN KAB.
Suhartono, F. A. (2020). Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Menular - Fannisa X Mia 3.
CDC, & Ncird. (2021). Chapter 22: Varicella; Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases 14TH Edition. 329–348.
Centers for Disease Control and Prevention. (2018). Vaksin Varicella (Cacar Air). U.S. Department of Health and Human Services, 1–3.
http://www.immunize.org/vis/indonesian_varicella.pdf
Lo, C., Curti, C., Montana, M., Bornet, C., & Vanelle, P. (2018). Chickenpox : An update. Medecine et Maladies Infectieuses, 49(1), 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.medmal.2018.04.395
Pomerantz, H. S., Xu, X., White, J., Sunil, T. S., Deiss, R. G., Ganesan, A., Agan, B. K., & Okulicz, J. F. (2018). Association between quantitative varicella-zoster
virus antibody levels and zoster reactivation in HIV-infected persons. AIDS Research and Therapy, 15(1), 1–5. https://doi.org/10.1186/s12981-018-0212-0
CDC, & Ncird. (2021). Chapter 22: Varicella; Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases 14TH Edition. 329–348.
Centers for Disease Control and Prevention. (2018). Vaksin Varicella (Cacar Air). U.S. Department of Health and Human Services, 1–3.
http://www.immunize.org/vis/indonesian_varicella.pdf
Lo, C., Curti, C., Montana, M., Bornet, C., & Vanelle, P. (2018). Chickenpox : An update. Medecine et Maladies Infectieuses, 49(1), 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.medmal.2018.04.395
Pomerantz, H. S., Xu, X., White, J., Sunil, T. S., Deiss, R. G., Ganesan, A., Agan, B. K., & Okulicz, J. F. (2018). Association between quantitative varicella-zoster
virus antibody levels and zoster reactivation in HIV-infected persons. AIDS Research and Therapy, 15(1), 1–5. https://doi.org/10.1186/s12981-018-0212-0
Devi, M., Ismunandar, H., Wintoko, R., Hadibrata, E., & Djausal, A. N. (2022). Penegakan Diagnosis dan Penatalaksanaan Herpes Zoster. Medula, 12(1), 40–
48. https://doi.org/https://doi.org/10.53089/medula.v12i1.330
Solikah, A., & Nau, J. (2020). JANGAN DIREMEHKAN !! CACAR AIR DAPAT MENGHAMBAT AKTIVITAS ANDA. OSF Preprints.
Widayanti, M. R., & Prastyawati, I. Y. (2021). Upaya Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Siswa Melalui Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Dan
Penatalaksanaan Cacar Air Pada Anak Taman Kanak Kanak. Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes William Booth, 2(2), 60–68.

Anda mungkin juga menyukai