OLEH
DEWI NUR ANISA NIM
20.1.013
Virus Varicella Zoster sangat cepat sekali menular, umumnya virus ini
menyerang pada anak-anak dan dewasa muda. Seseorang yang mengidap
varicella zoster dapat menyebarkan kepada mereka yang tidak/kurang kebal
imunnya, bisa menular melalui kontak tubuh dan melalui udara. Varicella zoster
juga bisa menular melalui tetesan, aerosol, atau kontak langsung dengan
pernapasan. Sebagian besar termasuk gangguan ringan di masa kanak-kanak,
namun varicella zoster cenderung lebih parah pada orang dewasa. Hal ini bisa
berakibat berbahaya, terutama pada bayi baru lahir (neonatus) dan orang dengan
sistem imun yang lemah.
Tingkat Kesehatan pada santri membutuhkan perhatian yang lebih terfokus dan
informasi lebih banyak, mengakibatkan peningkatan penularan varicella zoster
semakin bertambah. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar pihak pondok
pesantren perlu berinovasi membantu dalam menjaga kebersihan & kesehatan
seluruh santri agar lingkungan pesantren dapat tetap terjaga. Upaya ini tidak hanya
dilakukan melalui pihak dan pengurus pesantren, tetapi seluruh santri perlu
berperan aktif dalam mencegah masalah seperti kurangnya perhatian terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan di pesantren guna membantu upaya
menjaga kesehatan. Adanya kondisi pesantren yang kurang terhadap kebersihan
dapat menimbulkan munculnya berbagai penyakit, salah satunya ialah penyakit
kulit (varicella zoster). Sangat mungkin bahwa varicella zoster ini akan menurun /
berkurang jika setelah para pihak, pengurus, dan santri bekerjasama dalam
menerapkan upaya kesehatan dan menjaga kebesihan lingkungan pesantren
guna untuk mencegah peningkatan tertularnya varicella zoster. Berbagai cara
untuk mencegah tertularnya varicella zoster di lingkungan santri, yakni menjaga
kontak tubuh, menjaga jarak, tidak meminjamkan pakaian atau alat apapun
kepada santri yang mengidap varicella zoster. Berdasarkan latar belakang diatas
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Gambaran upaya
kesehatan pencegahan penyakit kulit ( varicella zoster) di Pondok Pesantren Al-
Fitriah “.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Profesi
3. Bagi Responden
Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi
Kulit meupakan organ yang istimewa pada manusia.. Berbeda dengan organ
lain kulit yang terletak pada sisi terluar pada manusia memudahkan pengamatan
baik dalam kondisi normal maupun sakit ( Menaldi SL dkk, 2021). Dari kulit muncul
berbagai aksesori yang terindera manusia; rambut( kasar & halus), kuku, dan
kelenjar (sekretnya terurai oleh mikroorganisme dan keluarlah bau) ( Menaldi SL
dkk, 2021).
1.Ruam
Ruam adalah area kulit merah yang meradang atau sekelompok bintik-bintik
individu. Ini dapat disebabkan oleh iritasi, alergi, infeksi, penyakit yang
mendasarinya, serta cacat struktural seperti pori-pori tersumbat atau kelenjar
minyak yang tidak berfungsi. Contoh ruam termasuk jerawat, dermatitis, eksim,
gatal-gatal, pityriasis rosea dan psoriasis (Tabassum N & Hamdani, M, 2014).
2.Infeksi virus
Terjadi ketika virus menembus stratum korneum dan menginfeksi lapisan dalam
kulit. Contoh infeksi kulit virus termasuk herpes simpleks, herpes zoster (herpes
zoster) dan kutil. Beberapa infeksi virus sistemik, seperti cacar air dan campak,
juga dapat mempengaruhi kulit. Infeksi virus tidak dapat disembuhkan dengan
antibiotik (Tabassum, N & Hamdani, M, 2014).
3.Infeksi bakteri
Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai bakteri, jenis yang paling umum adalah
stafilokokus dan streptokokus. Bakteri dapat menginfeksi lapisan kulit paling atas,
folikel, atau lapisan kulit yang lebih dalam. Jika tidak diobati dengan benar, infeksi
ini dapat menyebar ke seluruh tubuh. Contohnya termasuk folikulitis impel, selulitis
dan penyakit lyme. Infeksi bakteri lebih baik diobati dengan antibiotik (Tabassum,
N & Hamdani, M, 2014).
4.Infeksi jamur
Jamur yang tidak berbahaya selalu ada di permukaan kulit. Infeksi terjadi ketika
organisme ini masuk ke dalam tubuh. Infeksi ini biasanya dangkal, mempengaruhi
kulit, rambut, kuku dan termasuk kaki atlet, gatal-gatal dan kurap. Namun, pada
orang dengan sistem kekebalan yang tertekan atau yang telah menggunakan
antibiotik untuk waktu yang lama -, jamur dapat menyebar ke dalam tubuh,
menyebabkan penyakit yang lebih serius (Tabassum, N & Hamdani, M, 2014).
4.Infeksi parasit
Infeksi ini terjadi setelah terpapar parasit seperti kutu dan kudis (Tabassum, N &
Hamdani, M, 2014). .
5.Gangguan pigmentasi
Jumlah pigmen di kulit ditentukan oleh jumlah melanin yang diproduksi oleh tubuh.
Hilangnya pigmen (hipo pigmentasi) dapat disebabkan oleh tidak adanya
melanosit, sel yang tidak berfungsi, paparan dingin atau bahan kimia, atau
beberapa jenis infeksi. Peningkatan pigmen (hiperpigmentasi) dapat disebabkan
oleh iritasi kulit, perubahan hormonal, penuaan, gangguan metabolisme, atau
masalah mendasar lainnya. Bintik-bintik penuaan, bintik-bintik dan melasma
adalah contoh hiperpigmentasi. Vitiligo adalah contoh hipopigmentasi (Tabassum,
N & Hamdani, M, 2014).
6. Tumor dan kanker
Pertumbuhan ini muncul ketika sel-sel kulit mulai berkembang biak lebih cepat dari
biasanya. Tidak setiap pertumbuhan kulit bersifat kanker. Beberapa tumor tidak
berbahaya dan tidak akan menyebar. Kanker kulit adalah yang paling umum dari
semua kanker, mempengaruhi 800.000 orang Amerika setiap tahun. Hal ini
disebabkan, dalam 90% kasus, oleh paparan sinar matahari. Tiga jenis kanker kulit
adalah kanker sel basal (yang paling dapat disembuhkan), kanker sel skuamosa
(yang dapat tumbuh dan menyebar) dan melanoma maligna (bentuk yang paling
mematikan). Pencegahan melibatkan melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet
yang merusak. Deteksi dini membantu meningkatkan peluang penyembuhan. Oleh
karena itu, pemeriksaan diri secara teratur dianjurkan (Tabassum, N & Hamdani,
M, 2014).
7.trauma
Trauma menggambarkan cedera pada kulit yang disebabkan oleh pukulan, luka,
atau luka bakar. Setiap kali permukaan kulit rusak, tubuh menjadi lebih rentan
terhadap infeksi dan penyakit(Tabassum, N & Hamdani, M, 2014).
8.Kondisi lain
Keriput, rosacea, spider veins dan varises adalah beberapa kondisi yang tidak
dapat dikategorikan dengan rapi. Kerutan disebabkan oleh kerusakan kolagen dan
elastin di dalam dermis, yang menyebabkan kulit kendur. Rosacea adalah
gangguan kronis di mana kulit wajah menjadi merah dan mengembangkan
jerawat, lesi dan lebih jarang pembesaran hidung. Penyebabnya tidak diketahui.
Vena laba-laba dan varises menjadi jelas ketika pembuluh darah membesar dan
terlihat melalui permukaan kulit (Tabassum, N & Hamdani, M, 2014) .
Penyakit kulit bisa berbahaya, apalagi jika tidak ditangani dengan tepat.
Pasalnya, penyakit yang biasanya menjangkiti kulit dapat menjalar dan menyebar
di area sekitarnya, sehingga akan memperparah kondisi pengidap. Berikut
beberapa penyakit kulit yang perlu kamu waspadai (Makarim FR, 2021):
1.Hemangioma
Penyakit yang satu ini akan terjadi saat ditemukan adanya jaringan darah yang
abnormal dalam tubuh, sehingga menyebabkan pertumbuhan daging atau kulit
yang bukan merupakan kanker. Pada umumnya, hemangioma muncul di lapisan
organ dalam manusia, seperti hati.Hemangioma merupakan penyakit yang sejenis
dengan tumor pembuluh darah. Pada beberapa pengidap, hemangioma akan
membuat kulit terlihat biru atau ungu. Hal tersebut terjadi apabila hemangioma
muncul di lapisan kulit yang dalam. Selain area tangan dan kaki, hemangioma
dapat muncul di kulit kepala, punggung, dada, atau wajah. Hemangioma bisa saja
terjadi pada anak sejak mereka lahir. Kondisi ini biasa disebut dengan tanda lahir,
dengan gejalanya yang akan terlihat setelah anak-anak berusia beberapa bulan.
2.Bisul
Seperti yang telah diketahui, bisul ditandai dengan benjolan yang muncul dari
dalam kulit dan disertai rasa nyeri, berwarna kemerahan, dan berisi nanah. Bisul
terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada kulit, sehingga bakteri masuk ke pori-pori
kulit dan menginfeksi akar rambut (folikel rambut).
Herpes simplex merupakan penyakit yang ditandai dengan lepuhan atau luka yang
terasa sakit pada bagian mulut atau bibir. Pada dasarnya, penyakit kulit ini lebih
sering dialami oleh anak-anak ketimbang orang dewasa, dan dapat sembuh
dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga minggu. Selain lepuhan, penyakit
herpes simplex ditandai dengan pusing, mual, dan gejala lain yang mirip dengan
penyakit flu. Pada kasus yang parah, gejala dapat ditandai dengan kesulitan
menelan, serta pembengkakan kelenjar getah bening pada beberapa area
tubuh.Hal yang perlu diwaspadai adalah, penyakit herpes simplex ini merupakan
salah satu penyakit kulit yang dapat menular. Penularannya sendiri dapat terjadi
melalui air liur dan kontak fisik pada bagian kulit yang terbuka. Bahayanya, untuk
menularkan kondisi ini seseorang tidak selalu memperlihatkan ciri-ciri adanya
lepuhan pada bibir atau mulut.
4.Selulitis
5.Varicella Zoster
Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
varicella-zoster (VZV), virus ini bertanggung jawab atas cacar air (biasanya infeksi
primer pada inang non-imun) dan herpes zoster atau herpes zoster (setelah
reaktivasi infeksi laten) (Ayoade F & Kumar S,2021).
2.1.5 Pengobatan Penyakit Kulit
1. Kortikosteroid
Obat ini digunakan untuk mengurangi respon daya tahan tubuh yang terlalu aktif.
Kortikosteroid salep atau tablet minum biasanya digunakan untuk mengobati
penyakit kulit akibat peradangan, seperti dermatitis atau gangguan autoimun.
2. Antihistamin
Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi dan
gatal-gatal pada kulit. Obat ini dapat dibeli sendiri di apotek atau melalui resep
dokter.
3. Antibiotik
Antibiotik salep diberikan untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi bakteri.
Pada infeksi yang luas, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk tablet
atau kapsul yang diminum. Konsumsi antibiotik harus berdasarkan resep dokter
dan harus dihabiskan.
4. Obat antivirus
Pemberian obat antivirus bertujuan untuk mengurangi gejala dan membasmi virus
penyebab penyakit kulit.
5. Obat antijamur
Obat antijamur untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi jamur kebanyakan
berbentuk obat oles. Namun, terkadang dokter juga akan meresepkan obat
antijamur untuk diminum.
6. Operasi
Operasi dapat dilakukan untuk mengatasi kanker kulit atau penyakit kulit lain,
misalnya kutil. Selain pengobatan, pencegahan juga perlu dilakukan, agar penyakit
kulit tidak kambuh dan tidak menular kepada orang lain. Berikut ini adalah
beberapa langkah pencegahan penyakit kulit yang bisa dilakukan:
• Jaga kebersihan diri dengan mandi setiap hari. Saat mandi, disarankan
menggunakan sabun yang berbahan lembut.
• Hindari kontak fisik dengan penderita penyakit kulit menular.
• Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti handuk atau
pakaian, dengan penderita penyakit kulit.
• Oleskan pelempap kulit secara rutin agar tidak kering, gatal, atau iritasi.
• Hindari kebiasaan menggaruk kulit dan memecahkan bisul atau lepuhan
yang muncul pada kulit.
• Hindari cara merawat kulit wajah, termasuk cara mencerahkan wajah, yang
tidak sesuai dengan tipe kulit.
2.2.1 Definisi
Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
varicella-zoster (VZV), virus ini bertanggung jawab atas cacar air (biasanya infeksi
primer pada inang non-imun) dan herpes zoster atau herpes zoster (setelah
reaktivasi infeksi laten) (Ayoade F & Kumar S,2021). Cacar air ditandai dengan
ruam pada kulit yang membentuk lepuhan kecil & terasa gatal yang berkeropeng.
Cacar air merupakan penyakit kulit yang menular, biasanya terjadi pada daerah
punggung, dada, wajah kemudian bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
2.2.2 Etiologi
Cacar air atau varicella disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV), virus ini
sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat. Setelah 2-6 hari, virus
memasuki sirkulasi dan serangan viremia lain terjadi dalam 10-12 hari (Ayoade F
dan Kumar S,2021). Pada saat ini vesikel karakteristik muncul. Antibodi IgA, IgM,
dan IgG diproduksi tetapi antibodi IgG yang memberikan kekebalan seumur hidup.
Setelah infeksi primer, varicella terlokalisasi pada saraf sensorik dan dapat
diaktifkan kembali kemudian untuk menghasilkan herpes zoster (Ayoade F dan
Kumar S,2021) .
2.2.3 Patofisiologi
Berikut tanda dan gejala umum yang ditimbulkan Varicela zoster (Handayani V V,
2021) :
• Timbul ruam pada kulit. Ruam ini dapat berubah menjadi luka melepuh
dan bintil yang berisi air (menyerupai bintil pada cacar air). Kulit yang
melepuh dan bintil ini biasanya terasa gatal dan rentan pecah, lalu
mengering dan dalam beberapa hari akan berubah menjadi koreng.
• Nyeri dan ruam pada satu sisi tubuh, sesuai dengan saraf yang terinfeksi
virus. Ruam ini biasanya akan membentuk pola tertentu yang menyerupai
ular, sehingga penyakit ini juga disebut sebagai cacar ular.
• Munculnya gejala penyerta lain, seperti demam, nyeri kepala, tidak enak
badan, tidak nafsu makan, dan sensitif terhadap cahaya.
2.2.5 Pencegahan
1. Hindari kontak dengan penderita
2. Tingkatkan daya tahan tubuh
3. Imonoglobulin varicella zoster
a. Dapat mencegah atau setidaknya meringankan terjadinya cacar air)
b. Dianjurkan bagi bayi baru lahr yang ibunya menderita cacar air beberapa saat
setelah atau sebelum melahirkan
2.2.6 Komplikasi
Cacar air jarang mengakibatkan komplikasi, apabila terjadi tanda komplikasi berupa infeksi
Pada beberapa kelompok cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius seperti cacar air
berat dan seluruh tubuh, pneumonia dan hepatitis termasuk dalam kelompok tersebut :
2.2.7 Pengobatan
• Pada anak-anak, asiklovir mengurangi gejala satu hari jika diminum dalam
waktu 24 jam sejak awal ruam, tetapi tidak berpengaruh pada tingkat
komplikasi, dan tidak dianjurkan untuk individu dengan fungsi kekebalan
normal.
•
Kondisi/faktor lingkungan Poses penularan
dan peran sebagai pemicu penyakit kulit
berkembangnya varicella varicella zoster
zoster
Keterangan :
: Tidak Diteliti : Berpengaruh
: Diteliti
2.2.8 Deskripsi Kerangka Konsep
BAB 3
METODE PENELITIAN
DesainPenelitian:
Deskriptif
Penyajian data
Penarikan Kesimpulan
3.2.1 Populasi
Fitriah Kepanjen.
3.2.2 Sampel
3.2.3 Sampling
Peran dan Upaya santri sebagai 1. Pengkajian dengan Lembar Ordinal 1. Selalu : 4
upaya peran utama dalam quesioner 2. Sering : 3
melakukan anamnesa
menjaga kesehatan & 3. Jarang : 2
kesehatan santri mencegah tertularnya pada santri yang 4. Tidak Pernah: 1
dalam dalam penyakit kulit varicella terkena penyakit kulit Skor Norton (2012)
zoster di pesantren
pencegahan varicella zoster.
penyakit kulit 2. Memeriksa kondisi
varicella zoster kulit santri secara dan
penilaian risiko
terjadinya varicella
zoster.
3. Melakukan
pengkajian kondisi
lingkungan yang
menjadi faktor
pemberat penyakit
kulit.
4. Mengimplementasikan
intervensi pada santri
dan lingkungan
pesantren.
5. Memberikan edukasi
kepada seluruh santri
yang tinggal di
lingkungan pesantren
pasien tentang
pentingnya menjaga
keehatn dan
pencegahan penyakit
kulit varicella zoster.
2. Coding (pengkodean)
3. Scoring
4. Tabulasi
Pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai
5. Analisa Data
yang ada. Untuk data numerik yang meliputi data usia menggunakan nilai
mean atau rata-rata, median, dan standar deviasi. Data kategorik yang
terdiri dari jenis kelamin, tingkat pengetahuan ibu, dan derajat dehidrasi
untuk peneliti.
memberikan data.
kepada responden.
3.6.6 Resiko
ruangan.
[Type here]
[Type here]
[Type here]