MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan apengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan Makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Cacar Air
2.1.1.
2.2. Kanker Payudara
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut data WHO, di Amerika Serikat balita yang terserang penyakit
varicella (cacar air) per tahun sekitar 200 ribu orang. Setiap tahun
diperkirakan sekitar 25%–45% ibu membawa anaknya ke rumah sakit untuk
berobat karena penyakit vericella dan sekitar 15% balita mengalami penyakit
varicella yang serius. Prevalensi penyakit varicella pada balita cukup tinggi
yaitu sekitar 58 % pada tahun 2010 (World Health Organization, 2010).
1
Research on Cancer (IARC) tahun 2012 dalam Kemenkes RI (2014a), kanker
payudara adalah jenis kanker dengan presentase kasus baru tertinggi (43,3%)
dan presentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit tahun 2010, kanker
payudara adalah jenis kanker tertinggi pada pasien rawat jalan maupun rawat
inap mencapai 12.014 orang (28,7%) (Kemenkes RI, 2014b). Prevalensi
kanker payudara di Indonesia yaitu 0,5 per 1000 perempuan, sedangkan
prevalensi kanker payudara di Provinsi Bali mencapai 0,6 per 1000
perempuan (Kemenkes RI, 2015).
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Cacar Air
Menurut data WHO, di Amerika Serikat balita yang terserang penyakit
varicella (cacar air) per tahun sekitar 200 ribu orang. Setiap tahun
diperkirakan sekitar 25%–45% ibu membawa anaknya ke rumah sakit untuk
berobat karena penyakit vericella dan sekitar 15% balita mengalami penyakit
varicella yang serius. Prevalensi penyakit varicella pada balita cukup tinggi
yaitu sekitar 58 % pada tahun 2010 (World Health Organization, 2010).
Varicella atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat virus
varicellazoster (VZV) atau human herpes virus-3 (HHV-3). Varicella
memberikan gambaran khas munculnya lesi dikulit yang bersifat
makulopapuler, berkembang menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi
krusta atau keropeng. Penyakit – ini menyerang semua umur, dewasa dan
terutama anak-anak. Ibu hamil termasuk dalam kelompok orang dewasa yang
rentan terhadap penyakit varicella apabila dimasa mudanya belum pernah
mengalaminya (Varicella, 2010).
Varicella ditandai dengan adanya ruam merah dan gatal dengan lepuh
berisi cairan disekujur tubuh. Gejala seperti pilek dan demam ringan sebelum
munculnya ruam. Lelah, sakit kepala serta kelenjar leher membengkak.
3
Umumnya ruam membutuhkan sekitar 7 – 14 hari untuk sembuh. Dimulai dari
badan menyebar ke wajah. Bila terjadi infeksi sekunder, cairan vesikula yang
jernih akan berubah menjadi nanah (Satyanegara, 2008)
4
3. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena
menderita HIV, menggunakan obat kotikosteroid, atau menjalani
kemoterapi.
4. Bekerja di tempat umum, seperti di sekolah atau rumah sakit.
5. Bayi yang baru lahir dari ibu yang yang belum divaksinasi cacar
air.
6. Berusia di bawah 12 tahun.
5
Komposisi penderita dewasa yg mudah tertular, tertinggi di
Asia, Afrika dan Timur Tengah. Ini penting karena pertimbangan
kesehatan lingkungan imigran dan mengontrol infeksi nosokomial
varicella di rumah sakit terhadap pasien dan staff rumah sakit.
6
Ruam menyebar pada satu atau kedua belah mata.
Warna ruam menjadi sangat merah dan hangat, yang
menunjukkan terjadi infeksi bakteri sekunder.
Ruam diikuti keluhan pusing, disorientasi, detak jantung yang
cepat, napas pendek, tremor, kehilangan koordinasi otot, muntah,
batuk yang semakin parah, leher kaku, atau demam melebihi
390C.
7
2.1.5. Diagnosis Cacar Air
Dokter umumnya akan mendiagnosis cacar air berdasarkan
karakteristik ruam yang muncul. Jika terdapat keraguan tentang
diagnosis, maka dokter akan menjalani tes laboratorium, seperti tes
darah atau kultur virus. Berikut adalah penjabaran dari kedua tes
tersebut, yaitu:
1. Tes Darah
Tes darah dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang
memiliki infeksi cacar air aktif atau menguji kekebalan tubuh
seseorang terhadap penyakit tersebut. Pemeriksaan ini akan
dilakukan melalui pengambilan sejumlah sampel darah yang
akan diperiksa di laboratorium.
2. Tes Kultur Virus
Kultur virus merupakan pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara mengambil sampel cairan dari ruam di tubuh pasien.
Sampel tersebut kemudian akan diteliti di laboratorium untuk
mendeteksi keberadaan virus Varicella.
8
Konsumsi banyak cairan. Jika anak kurang suka air putih, ibu
bisa memberikan jus atau es krim untuk mencegah dehidrasi.
Pakaikan celana panjang, kaos tangan panjang, dan kaos kaki
untuk mencegah anak menggaruk kulit.
Memotong kuku anak agar tidak melukai lepuhan ruam.
Menggunakan krim atau gel pendingin dari apotek.
Mandi dengan air dingin untuk meredakan gatal.
Menggunakan pakaian longgar dengan bahan yang lembut.
9
2.2. Kanker
Berdasarkan data WHO tahun 2013, insiden kanker meningkat dari
12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, dengan
jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta
pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia
sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes RI, 2014a).
Prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk, Provinsi Bali
merupakan provinsi dengan prevalensi kanker tertinggi ketiga setelah DI
Yogyakarta dan Jawa Tengah sebesar 2 per 1000 penduduk.
Presentase kasus baru dan kematian akibat kanker hati, kanker perut,
dan kanker paru memiliki presentase yang hampir sebanding, sedangkan
kanker payudara memiliki presentase kematian rendah dibandingkan
presentase kasus baru. Hal ini menunjukan bahwa semakin dini penyakit
kanker payudara dapat dideteksi serta mendapatkan serangkaian pengobatan
tepat maka tingkat kesembuhan akan semakin tinggi. Kejadian keterlambatan
penderita kanker payudara dalam pemeriksaan pertama kali ke pelayanan
10
kesehatan di Indonesia mencapai lebih dari 80% sehingga ditemukan pada
kondisi stadium lanjut. Berdasarkan hasil penelitian di RSU Dokter Soedarso
Pontianak, 95,24% pasien kanker payudara tidak percaya terhadap diagnosis
atau menganggap benjolan bukan kanker (Isdamayanti, 2013). Hasil
penelitian Hartaningsih dan Sudarsa (2014) di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar, menunjukkan presentase penderita kanker payudara
stadium lanjut pada wanita usia muda ( <40 tahun ) tahun 2002 – 2012 sebesar
79,5% (158 orang) dan bila dilihat dari keseluruhan kelompok umur
terbanyak yaitu 40 – 50 tahun sebasar 45,2% (396 orang).
11
2.2.2. Faktor Risiko Kanker Payudara
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menjadi
pemicu kondisi ini, yaitu:
12
Beberapa gejala kanker payudara yang bisa dialami
pengidapnya, yaitu:
13
Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta
penyebaran dari kanker payudara.
Infeksi.
Rasa sakit.
Berdarah.
Jaringan parut permanen.
Perubahan atau hilangnya sensasi di area dada dan payudara
yang direkonstruksi.
14
Sementara kemoterapi bisa menyebabkan komplikasi berupa
mual / muntah, rambut rontok, kehilangan memori, vagina kering,
gejala menopause atau masalah kesuburan, dan sakit saraf.
15
Terapi Biologis, bekerja dengan sistem kekebalan tubuh
pengidap untuk membantu melawan sel kanker, atau untuk
mengontrol efek samping dari perawatan kanker lainnya.
Terapi Radiasi, menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel kanker.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Cacar Air
Varicella atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat
virus varicellazoster (VZV) atau human herpes virus-3 (HHV-3). Varicella
memberikan gambaran khas munculnya lesi dikulit yang bersifat
makulopapuler, berkembang menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya
menjadi krusta atau keropeng. Penyakit – ini menyerang semua umur,
dewasa dan terutama anak-anak. Ibu hamil termasuk dalam kelompok
orang dewasa yang rentan terhadap penyakit varicella apabila dimasa
mudanya belum pernah mengalaminya (Varicella, 2010).
2. Kanker Payudara
Berdasarkan data WHO tahun 2013, insiden kanker meningkat dari
12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, dengan
jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2
juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di
dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes RI,
2014a). Prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk,
Provinsi Bali merupakan provinsi dengan prevalensi kanker tertinggi
17
ketiga setelah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah sebesar 2 per 1000
penduduk.
3.2. Saran
Selain Cacar Air dan Kanker Payudara masih banyak lagi jenis
penyakit yag menular dan penyakit tidak menular. Meskipun demikian
Penyakit Cacar Air dan Penyakit Kanker Payudara merupakan penyakit yang
sering di temukan dikalangan masyarakat. oleh karena itu diperlukannya
tindakan pencegahan sejak dini.
18
DAFTAR PUSTAKA
19