Anda di halaman 1dari 32

Penyakit Cacar Air dan

Kanker Payudara
Disusun oleh:

Nur Inayatussalam (PA 20.019)

Ditra Yuniar (PA 20.020)


Penyakit Menular & Penyakit Tidak Menular

01 02
Cacar Air Kanker Payudara
01
Penyakit Menular Cacar
Air
01 Penyakit Menular Cacar Air
Varicella atau sering disebut cacar air,
merupakan infeksi akibat virus varicellazoster
(VZV) atau human herpes virus-3 (HHV-3).
Varicella/cacar air memberikan gambaran khas
munculnya lesi dikulit yang bersifat
makulopapuler/ruam kulit, berkembang menjadi
vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi krusta
atau keropeng.
01
Penyakit cacar ini menyerang semua
umur, dewasa dan terutama anak-anak.
Ibu hamil termasuk dalam kelompok
orang dewasa yang rentan terhadap
penyakit varicella apabila dimasa
mudanya belum pernah mengalaminya
(Varicella, 2010).
Menurut data WHO, di Amerika Serikat
balita yang terserang penyakit varicella
(cacar air) per tahun sekitar 200 ribu orang.
Setiap tahun diperkirakan sekitar 25%–
45% ibu membawa anaknya ke rumah sakit
untuk berobat karena penyakit vericella
dan sekitar 15% balita mengalami penyakit
varicella yang serius. Prevalensi penyakit
varicella pada balita cukup tinggi yaitu
sekitar 58 % pada tahun 2010 (World
Health Organization, 2010).
Penyebab Cacar
Air
Cacar air disebabkan oleh virus
Varicella yang bisa menular
dengan sangat mudah dan cepat.
Infeksi virus ini bisa menyebar
melalui udara saat penderita
batuk atau bersin, dan kontak
langsung dari lendir, air ludah,
atau cairan dari luka lepuh.
Sejumlah kondisi dapat menyebabkan seseorang rentan
mengalami cacar air. Di antaranya adalah :

Belum pernah terkena cacar Belum menerima


air 01 02 vaksin cacar air,
terutama ibu hamil.
Memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lemah, misalnya
karena menderita HIV, Bekerja di tempat
03 04 umum, misalnya di
menggunakan obat
kotikosteroid, atau menjalani sekolah atau rumah
kemoterapi. sakit

Bayi yang baru lahir dari ibu 05


yang yang belum divaksinasi
cacar air.
Epidemiologi
Cacar Air

Varicella terdapat di seluruh dunia tanpa ada


perbedaan ras atau penularan seksual dan
perbandingan antara wanita dgn pria biasanya
sama. Manusia di ketahui satu – satunya
reservoar virus varicella zoster dan tidak ada
indikasi bahwa vektor antrophoda tidak
berperan dalam tranmisi.
Epidemiologi
Cacar Air

Di lingkungan metropolitan dgn


iklim bertemperatur varicella
endemik cacar air sering terjadi
teratur setiap musim semi dan musim
dingin dan periode epidemi terjadi
tergantung dari jumlah orang-orang
yg mudah terinfeksi.
Gejala Cacar Air

1. Demam 4. Nyeri Tenggorokan

2. Pusing
5. Selera Makan Menurun

3. Lemas 6. Ruam merah, yang biasanya berawal


dari perut, punggung, atau wajah, dan
dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Terdapat 3 (tiga) tahap perkembangan ruam sebelum mencapai tahap penyembuhan. Tahap
tersebut berupa :

1. Ruam merah menonjol.

2. Ruam mejadi seperti luka lepuh berisi cairan (vesikel),


yang dapat pecah dalam beberapa hari.

3. Luka lepuh yang pecah menjadi kerak kering, dan


dapat hilang dalam waktu beberapa hari.
Ketiga tahap perkembangan ruam cacar air dalam tubuh tidak berlangsung
dalam waktu yang bersamaan. Ruam baru bermunculan secara terus –
menerus selama masih terjadi infeksi, dan baru mereda hingga hilang
sepenuhnya dalam waktu 14 hari.
Penanganan Cacar Air

Penanganan cacar air bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala yang dialami
oleh pasien, baik dengan atau tanpa bantuan obat dari dokter. Umumnya, penderita
cacar air hanya perlu penanganan di rumah. Hal yang perlu diperhatikan adalah
istirahat yang cukup dan melakukan upaya agar sistem kekebalan tubuh meningkat.
Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu
perlu juga untuk menjaga kebersihan kulit dengan tetap mandi dan mengeringkan
tubuh perlahan dengan menggunakan handuk.
Selanjutnya, pastikan Anda merawat dengan seksama luka cacar air untuk
mengurangi risiko infeksi bakteri. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara
lain :

● Bersihkan kulit dengan air dan sabun yang lembut.


● Selalu jaga kebersihan tangan dengan rutin mencucinya.
● Potong kuku agar tidak melukai kulit saat tidak sengaja
menggaruk.
● Jaga agar pakaian tetap kering dan bersih. Untuk mencegah
penyebaran cacar air,
● jangan beraktivitas di luar rumah dahulu sampai semua bintil
mengering dan mengelupas.
Diagnosis Cacar Air

Dokter umumnya akan mendiagnosis cacar air berdasarkan karakteristik


ruam yang muncul. Jika terdapat keraguan tentang diagnosis, maka
dokter akan menjalani tes laboratorium, seperti tes darah atau kultur
virus.

1. Tes Darah 2. Tes Kultur virus


Diagnosis Cacar Air

1. Tes Darah

Tes darah dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang


memiliki infeksi cacar air aktif atau menguji kekebalan
tubuh seseorang terhadap penyakit tersebut. Pemeriksaan ini
akan dilakukan melalui pengambilan sejumlah sampel darah
yang akan diperiksa di laboratorium.
Diagnosis Cacar Air

2. Tes Kultur virus

Kultur virus merupakan pemeriksaan yang


dilakukan dengan cara mengambil sampel
cairan dari ruam di tubuh pasien. Sampel
tersebut kemudian akan diteliti di laboratorium
untuk mendeteksi keberadaan virus Varicella.
Pengobatan Cacar Air

Berikut ini beberapa langkah perawatan rumahan yang dapat menunjang proses
pengobatan cacar air rumahan:
• Konsumsi banyak cairan. Jika anak kurang suka air putih, ibu bisa
memberikan jus atau es krim untuk mencegah dehidrasi.
• Pakaikan celana panjang, kaos tangan panjang, dan kaos kaki untuk
mencegah anak menggaruk kulit.
• Memotong kuku agar tidak melukai lepuhan ruam. Menggunakan krim atau
gel pendingin dari apotek.
• Mandi dengan air dingin untuk meredakan gatal.
• Menggunakan pakaian longgar dengan bahan yang lembut.
02
Kanker
Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang
02 terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh
dan berkembang tanpa terkendali sehingga
Kanker dapat menyebar di antara jaringan atau organ di
dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya
Payudara (Kementrian Kesehatan RI, 2016).
Kanker
Payudara
Berdasarkan data WHO tahun 2013, insiden kanker meningkat dari
12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012,
dengan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008
menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab
kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit
kardiovaskular (Kemenkes RI, 2014).
Kanker
Payudara
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit tahun 2010,
kanker payudara adalah jenis kanker tertinggi pada pasien rawat jalan
maupun rawat inap mencapai 12.014 orang (28,7%) (Kemenkes RI,
2014b). Prevalensi kanker payudara di Indonesia yaitu 0,5 per 1000
perempuan, sedangkan prevalensi kanker payudara di Provinsi Bali
mencapai 0,6 per 1000 perempuan (Kemenkes RI, 2015).
Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari selsel pada
payudara. Pertumbuhan abnormal tersebut diduga disebabkan oleh
mutasi gen yang diturunkan secara genetik. Sejumlah gen bermutasi
yang diturunkan yang dapat meningkatkan kemungkinan kondisi ini
telah diidentifikasi. Yang paling terkenal adalah gen kanker payudara 1
(BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya secara
signifikan meningkatkan risiko penyakit ini dan ovarium.
Faktor Resiko Kanker Payudara
● Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
● Usia yang bertambah, paling banyak pada usia di atas 50 tahun.
● Belum pernah hamil sebelumnya.
● Memiliki payudara yang padat dengan jaringan ikat yang lebih banyak daripada
jaringan ikat.
● Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun.
● Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun.
● Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon setelah menopause.
● Riwayat kanker payudara pada diri sendiri pada salah satu payudara.
● Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung.
● Pernah terpapar dengan radiasi.
● Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol.
● Kelebihan berat badan atau obesitas.
Gejala Kanker Payudara
• Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari
jaringan sekitar.
• Darah keluar dari putting payudara.
• Kemerahan atau pembesaran pori – pori kulit payudara yang
menyerupai kulit jeruk.
• Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
• Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.
• Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan.
• Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
• Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.
• Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.
Diagnosis Kanker Payudara
Dokter akan melakukan diagnosis dengan melakukan wawancara medis
lengkap. Dokter juga akan melalukan pemeriksaan fisik langsung untuk
mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada
ketiak, serta pemeriksaan penunjang seperti:
• Memprogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada
payudara.
• Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara
berupa massa padat atau kista yang berisi cairan.
• Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di
laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
• Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance
Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker
payudara
Pencegahan Kanker Payudara
Beberapa upaya pencegahan kanker payudara, antara lain:
• Berolahraga secara rutin.
• Cukup istirahat.
• Menyusui anak hingga berusia dua tahun.
• Pemeriksaan rutin dan teliti dengan sadari.
• Pengelolaan stres yang baik.
• Pola makan gizi seimbang.
• Tidak merokok atau minum minuman beralkohol.
Komplikasi Kanker Payudara
Komplikasi kanker payudara biasanya terjadi akibat pengobatan yang
diberikan, baik kemoterapi, radiasi, terapi hormonal, maupun
pembedahan. Komplikasi pembedahan antara lain:
• Infeksi.
• Rasa sakit.
• Berdarah.
• Jaringan parut permanen.
• Perubahan atau hilangnya sensasi di area dada dan payudara yang
direkonstruksi.
Pengobatan Kanker Payudara

1. Pembedahan
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi Hormonal
5. Terapi biologis
6. Terapi Radiasi .
KESIMPULAN

Varicella atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat virus
varicellazoster (VZV) atau human herpes virus-3 (HHV-3). Varicella memberikan
gambaran khas munculnya lesi dikulit yang bersifat makulopapuler, berkembang
menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi krusta atau keropeng. Sedangkan
kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang
tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar di antara
jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya .
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo and includes icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and content by Sandra Medina

Anda mungkin juga menyukai