Anda di halaman 1dari 33

Pemenuhan

Kebutuhan Oksigen

NURUL LAILI
Introduction

“Semua sel dalam tubuh menghasilkan energi”

1. Energi digunakan untuk menyelenggarakan fungsi


selulernya
2. Energi didapat melalui metabolisme zat makanan
(gula/ glukosa) dalam rangkaian reaksi kimia
dengan menggunakan oksigen
3. Reaksi kimia menghasilkan: energi, H2O dan CO2
Oksigen merupakan kebutuhan dasar
yang paling vital dalam kehidupan
1. Apabila tubuh < O2 maka sel mendapat energi dari
glikolisis anaerob yang menghasilkan energi dalam
jumlah sedikit & asam laktat
2. Glikolisis anaerob berlangsung lama akan menjadi
timbunan asam laktat dan merubah situasi cairan
tubuh menjadi lebih asam sehingga menyebabkan
aktivitas sel menurun
3. Dampak penurunan aktivitas sel: nafsu makan hilang,
penurunan jumlah urine, pusing/ sakit kepala,
ngantuk, cemas, lelah
4. Pada kondisi lebih berat: penurunan tingkat kesadaran
sampai koma (diawali klien gelisah & tidak kooperatif
OKSIGENASI

*Proses mendapatkan O2 dan mengeluarkan


CO2*
Melibatkan sistem:
1. Respirasi
2. Kardiovaskuler
Terjadi melalui 3 tahapan:
1. Ventilasi paru
2. Difusi Gas
3. Transportasi Gas
Kebutuhan O2 dipengaruhi oleh:

1) Ketinggian Lingkungan (dingin/ panas)


2) Latihan/ Exercise
3) Emosi (takut, cemas, marah)
4) Status kesehatan
5) Gaya hidup (perokok)
PROSES PERTUKARAN GAS

Internal Mitokhondria

Inspirasi
Ventilasi
Ekspirasi

Eksternal Difusi

Oksigen
Asidosis
Transportasi
CO2

Alkalosis
Keseimbangan Asam Basa

CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

Asidosis : Hipoventilasi, Retensi CO2


Alkalosis : Hiperventilasi, Ekskresi CO2
VENTILASI PARU

1. Masuknya O2 atmosfir ke dalam alveoli dan


keluarnya CO2 dari alveoli ke atmosfir dan terjadi
saat respirasi (inspirasi & ekspirasi)
2. Dipengaruhi oleh:
a. Tekanan O2 atmosfir
b. Keadaan saluran nafas
c. Complience dan recoil
d. Pengaturan nafas
Tekanan O2 atmosfir

Merupakan jumlah tekanan berbagai gas yang


terkandung dalam udara saat inspirasi udara atmosfir
akan masuk
Keadaan Saluran Nafas

a. Selama inspirasi atau ekspirasi udara akan


melewati saluran nafas (hidung, pharynx, larynx,
trachea, broncus, bronchiolus, alveoli)
b. Gangguan dalam atau diluar saluran nafas atas
(sekret, spasme, benda asing, massa) dapat
mempersulit ventilasi
Complience & Recoil

Merupakan daya pengembangan dan pengempisan paru


dan thorax. Dibentuk oleh:
a) Gerakan turun naik diafragma melalui kontraksi dan
relaksasi otot diafragma untuk memperbesar dan
memperkecil rongga dada. Gerakan akan terhambat
pada kondisi nyeri pada abdomen akibat trauma/
pembedahan, distensi abdomen
b) Elevasi dan depresi iga-iga untuk meningkatkan/
menurunkan diameter anteroposterior rongga dada
melalui kontraksi & relaksasi otot-otot pernafasan.
Keadaan ini dapat terganggu pada bentuk dada yang
abnormal, multiple fracture costae, gangguan
hubungan saraf-otot, kerusakan pusat nafas
Complience & Recoil

c) Elastisitas jaringan paru yang memungkinkan alveoli


dapat mengembang & mengempis.
Kemungkinan abnormal elastisitas jaringan paru:
1) Jaringan paru berubah menjadi jaringan ikat sehingga
complience paru menurun
2) Jaringan paru dapat berkembang tetapi saat recoil
terbatas sehingga CO2 tertahan (emphysema)
d) Adanya surfactant: yaitu zat phospholipid yang
terdapat pada lapisan cairan meliputi permukaan
alveoli & bersifat menurunkan tegangan permukaan
alveoli sehingga paru-paru mudah berkembang &
mencegah kolaps paru
Pengaturan nafas

Pusat pengatur nafas


1. Medulla oblangata
2. Pons
DIFUSI GAS

Pertukaran antara O2 dan CO2 alveoli dengan


kapiler paru

Dipengaruhi oleh:
1. Ketebalan membran respirasi
2. Luas permukaan membran
3. Koefisien difusi
4. Perbedaan tekanan
Ketebalan Membran Respirasi

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
1) Retraksi intercostals, retraksi substernal (klien
dengan edema paru/ radang paru akut)
2) Pernafasan cepat & dangkal
3) Pernafasan cuping hidung
Auskultasi: Rales (edema paru/ radang paru akut)
Perkusi: Redup/ dullness (edema paru/ radang paru
akut)
Luas Permukaan Membran

Perubahan luas permukaasn membran di kaji:


1. Adakah riwayat operasi (pengangkatan lobus paru)
2. Hasil pemeriksaan thorak photo?
Perbedaan Tekanan

1. Perkiraan tekanan gas pada alveoli.


2. Tanda-tanda hambatan ventilasi:
a. Hipoventilasi
b. Penurunan kesadaran
c. Sianosis
d. Ekstremitas dingin & lembap
e. Gas darah abnormal
TRANSPORTASI GAS

Untuk transportasi gas (O2 & CO2) ditentukan oleh


aktivitas sistem Cardiovasculer
Transport Oksigen/ O2

Oksigen dapat ditransport dari kapiler paru ke


jaringan-jaringan melalui 2 cara:
1. Secara Fisik: larut dalam plasma: 3 %
2. Secara Kimia: berikatan dengan Hb dalam bentuk
oxyhaemoglobin/ HbO2: 97 %
Transport CO2

Transport dari jaringan ke paru-paru kemudian


dikeluarkan ke atmosfir, dilakukan dengan cara:
1. Secara Fisik: larut dalam plasma: 5 %
2. Secara Kimia: bergabung dengan Hb membentuk
Carbaminohaemoglobin: 30 %
3. Berikatan dengan air dan kemudian membentuk
bikarbonat plasma: 65 %
Transport CO2

CO2 penting bagi keseimbangan asam basa:


Dalam keadaan istirahat sekitar 4 ml CO2 per 100 ml
darah ditransport dari jaringan ke paru-paru CO2
Transportasi Gas

Dipengaruhi oleh:
1. Curah Jantung
2. Jumlah eritrosit
3. Exercise
4. Hematokrit darah
5. Keadaan pembuluh darah
Curah Jantung/ Cardiac Output

1. Normal dewasa 5 lt
2. Melalui darah ditransport sekitar 5 ml O2 & 4 ml
CO2 per 100 ml darah
3. Peningkatan curah jantung: kecepatan transport
O2 ke jaringan & CO2 dari jaringan
Jumlah Eritrosit

1. O2 ditransport secara kimia berikatan dengan Hb


yang terdapat dalam eritrosit
2. Penurunan eritrosit & konsentrasi Hb:
menurunkan transport oksigen
Exercise

1. Pada gerak badan/ atlet terlatih kecepatan


transport O2 ke jaringan meningkat 15 – 20 kali
dari normal
2. Exercise meningkatkan produksi CO2 sehingga
merangsang pusat nafas & meningkatkan
kecepatan denyut jantung sehingga mempercepat
pengiriman CO2 keluar tubuh
Hematokrit

1. Peningkatan hematokrit akan meningkatkan


viskositas darah sehingga beban jantung
meningkat sehingga mengakibatkan penurunan
curah jantung
2. Peningkatan HCT menggambarkan jumlah cairan
berkurang, sementara 65 % CO2 ditransport dalam
keadaan berikatan H2O
3. Penurunan HCT menggambarkan rendahnya
konsentrasi eritrosit dalam darah yang
menyebabkan penurunan transportasi O2
Keadaan Pembuluh Darah

1. Sumbatan/ penyempitan pembuluh darah


(arterioslerosis) menyebabkan penurunan
pengiriman darah yang berakibat penurunan
transportasi O2 ke jaringan
2. Sumbatan vena menyebabkan penurunan
pengiriman CO2 ke jaringan
Untuk memperkirakan transportasi gas,
dilakukan pemeriksaan:

A. Evaluasi curah jantung


1. Apakah klien mengalami nafas pendek, kelelahan,
ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari?
2. Amati sirkulasi perifer:
a) Adakah perasaan tidak nyaman pada dada?
b) Adakah peningkatan/penurunan BB?
c) Adakah pembengkakan ekstremitas?
d) Adakah klien mengeluh pusing, sakit kepala, palpitasi?
e) Berapa jumlah urine output?
f) Amati status mental/ tingkat kesadaran klien
3. Perkirakan keadaan otot jantung:
a) Pemeriksaan serum enzim
b) Pemeriksaan EKG
Lanjutan……

4. Pemeriksaan Suara Jantung


a) S1-S2
b) Suara jantung tambahan: S3-S4, Murmur
5. Lakukan Pemeriksaan
a) Tekanan darah pada berbagai posisi (N 5 – 10 mmHg)
b) Hitung pulse pressure
c) Radial pulse
d) Frekuensi denyut jantung
e) CTR
f) CVP
g) Adanya distensi vena jugularis
h) Adanya hepato jugular reflux
i) Serum elektrolit
Lanjutan……

B. Evaluasi jumlah eritrosit & Hb


C. Evaluasi keadaan cairan tubuh:
1) Periksa tekanan darah
2) Periksa HCT dan bandingkan dengan Hb (N.
3 x Hb)
3) Amati tanda-tanda kelebihan/ kekurangan
cairan
Lanjutan……

D. Evaluasi kondisi pembuluh darah


1) Sumbatan arteri (area distal):
a) Pucat atau sianosis
b) Rabaan dingin
c) Klien mengeluh nyeri terutama saat digerakkan
d) Kulit nampak kering
e) Nadi kadang-kadang tak teraba
2) Sumbatan vena (area proksimal):
a) Kemerahan
b) Rabaan panas
c) Klien mengeluh nyeri
d) Tampak bengkak
Daftar Pustaka

1. Corola, Harley, Noback, 1992, Human Anatomy & Physiology,


International edition, Mc Graw Hill Inc, USA
2. Kemp, B. & Pilitteri, A.,1990, Fundamental of Nursing, WB saunders
Company, Philadelphia
3. Kozier , Erb, Olivery, 1999, Fundamental of Nursing, Concept, Process
and Practice, 5th edition, Weshley Publishing Company Inc, California
4. Sherwood, 1997, Human Psysiology, 3rd edition, Wadsworth Publishing
Company
5. Belmont Smeltzer, Suzanne C,Brenda GB., 2002, Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, 8th edition, Volume 1,
Jakarta, EGC
6. Smith, S.F. & Duell, DJ.,1992. Clinical Nursing Skill, Nursing Process
Model Basic to Advanced Skill, Appleton & Lange
7. Norwalk Williams, 1999, Fundamentals of Nursing, Collaboration for
Optimal Health, 2nd edition, Appleton & Lange, Standford, Connecticut
Ada lelah yang sengaja di
tahan,
karena ada harapan yang
harus di wujudkan

@TerasDakwah

Anda mungkin juga menyukai