Anda di halaman 1dari 7

Nama : Zafri Arbainsyah

Nim / Kelas : 20210610206 / Hukum Kesehatan (J)

Hari, tanggal : Kamis, 07 Maret 2024

Dosen Pengampu : Mukhtar Zuhdy, S.H., M.H.

Resume Undang-Undang No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan

UU No. 17/2023 tentang Kesehatan merupakan landasan hukum penting dalam


mengatur sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Undang-undang ini dirancang dengan
tujuan untuk meningkatkan akses, mutu dan kesetaraan pelayanan kesehatan bagi seluruh
warga negara Indonesia. Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi, undang-
undang ini merupakan alat penting untuk mengatasi berbagai tantangan dan mengoptimalkan
potensi pembangunan kesehatan Indonesia. UU No. Pasal 17 Tahun 2023 mengatur tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada berbagai tingkat, mulai dari pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas hingga pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit. Pentingnya
pemerataan akses dan kualitas layanan menjadi perhatian utama undang-undang ini, yang
mendorong pengembangan dan peningkatan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Aspek
yang ditonjolkan dalam UU No. Pasal 17 Tahun 2023 tentang Perlindungan Hak Pasien.
Undang-undang ini menjamin bahwa semua pasien berhak mendapatkan informasi yang jelas
tentang kondisinya, menyetujui perawatan medis, dan menerima perawatan yang adil dan
bermartabat dalam lingkup perawatan medis.
Undang-undang ini mengatur kesehatan dengan memberi batasan pada terminologi
yang digunakan dalam peraturannya. Undang-undang tersebut mencakup ketentuan umum, hak
dan kewajiban, tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, penyelenggaraan kesehatan,
prakarsa kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan,
ketahanan obat-obatan dan peralatan kesehatan, teknologi kedokteran, medis termasuk sistem
informasi dan situasi abnormal. Penyakit menular, pembiayaan kesehatan, koordinasi dan
sinkronisasi penguatan sistem kesehatan, partisipasi masyarakat, pembinaan dan pengawasan,
penyidikan, sanksi, ketentuan peralihan, dan peraturan final. Adapun UU ini dibuat dan
diselenggarakan berdasarkan asas: a. Perikemanusiaan; b. Keseimbangan; c. Manfaat; d.
Ilmiah; e. Pemerataan; f. Etika dan profesionalitas; g. Pelindungan dan keselamatan; h.
penghormatan terhadap hak dan kewajiban; i. Keadilan; j. Nondiskriminatif; k. Pertimbangan
moral dan nilai-nilai agama; l. Partisipatif; m. Kepentingan umum; n. Keterpaduan; o.
Kesadaran hukum; p. Kedaulatan negara; q. Kelestarian lingkungan hidup; r. Kearifan budaya;
dan s. Ketertiban dan kepastian hukum. Dalam UU ini juga spesifik mengatur mengenai
tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan Upaya Kesehatan yang
bermutu, aman, elisien, merata, dan terjangkau oleh masyarakat.
Terdapat beberapa poin-poin utama dari UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan:

1. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan


Undang-undang ini menekankan pentingnya menjamin kesetaraan aksesterhadap
layanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia, termasuk mereka yang berada di daerah
terpencil dan sulit dijangkau. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan, Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2023 memuat beberapa langkah nyata untuk memastikan seluruh masyarakat
Indonesia mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan yang mudah dan terjangkau. UU
No. 17 Tahun 2023 akan mendorong pengembangan dan penyediaan fasilitas kesehatan yang
berkualitas, mulai dari puskesmas hingga klinik dan rumah sakit, di seluruh Indonesia. Hal ini
untuk memastikan masyarakat memiliki akses yang mudah dan dekat terhadap fasilitas
kesehatan terdekat. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengambil langkah nyata guna
menjamin akses layanan kesehatan yang mudah dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat,
termasuk di wilayah paling terpencil dan terpencil. Undang-undang ini mengatur penempatan
tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup di seluruh Indonesia. Selain peningkatan jumlah
tenaga kesehatan, undang-undang ini mendorong peningkatan kualitas dan distribusi tenaga
kesehatan, termasuk dengan memberikan insentif dan fasilitas untuk menarik tenaga kesehatan
ke daerah yang membutuhkan. Selain itu, aspek penting dalam meningkatkan akses terhadap
layanan kesehatan adalah penyediaan asuransi kesehatan yang mencakup seluruh penduduk.
UU No. 17 Tahun 2023 menyoroti pentingnya cakupan kesehatan universal untuk memastikan
semua individu mempunyai akses terhadap layanan kesehatan tanpa dibatasi oleh faktor
ekonomi

2. Penyediaan Fasilitas Kesehatan


Penyediaan Fasilitas Kesehatan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023
mengacu pada berbagai upaya yang harus dilakukan untuk menjamin ketersediaan infrastruktur
kesehatan yang memadai di seluruh Indonesia. Undang-undang ini akan mendorong
pengembangan dan peningkatan fasilitas kesehatan yang berkualitas di seluruh Indonesia,
mulai dari puskesmas hingga rumah sakit. Puskesmas dengan fasilitas dan tenaga medis yang
memadai diharapkan dapat menjadi pintu masuk utama masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan. Selain puskesmas, undang-undang ini juga mengatur pengembangan fasilitas
kesehatan lanjutan seperti rumah sakit dan klinik khusus yang dapat memberikan pelayanan
medis yang lebih kompleks dan terspesialisasi. Hal ini untuk memastikan bahwa masyarakat
memiliki akses yang tepat terhadap layanan kesehatan yang lebih maju dan intensif ketika
mereka membutuhkannya. UU No. 17 Tahun 2023 menekankan pentingnya pemerataan
fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil dan terluar. Pemerintah
diharuskan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan fasilitas kesehatan
tambahan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah-
daerah tersebut memiliki akses yang mudah dan adil terhadap layanan kesehatan. Undang-
undang tersebut juga mengatur penetapan standar mutu fasilitas kesehatan, baik fasilitas
kesehatan primer maupun lanjutan. Tujuan penetapan standar mutu adalah untuk memastikan
bahwa semua fasilitas pelayanan kesehatan memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan
berkualitas tinggi kepada masyarakatnya. Secara terpisah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2023 mendorong kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyediaan
fasilitas kesehatan. Hal ini mencakup pembangunan, pemeliharaan, dan pengoperasian fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang tepat bagi masyarakat.

3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan


Penguatan sumber daya manusia (HRK) kesehatan merupakan salah satu aspek penting
yang diatur dalam UU No.17 tahun 2023 tentang kesehatan. Undang-undang ini berfokus pada
peningkatan kinerja dan kesejahteraan pekerja layanan kesehatan melalui pendidikan,
pelatihan, dan insentif yang sesuai. UU No. 17/2023 akan mendorong peningkatan mutu
pendidikan kesehatan baik dalam bentuk pendidikan formal maupun nonformal. Hal tersebut
antara lain penyempurnaan kurikulum pendidikan kesehatan, peningkatan standar akreditasi
lembaga pendidikan kesehatan, dan peningkatan kualitas fakultas dan institusi. Undang-undang
ini menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan profesional bagi pekerja layanan
kesehatan. Hal ini mencakup program pelatihan, lokakarya, seminar dan kegiatan lain yang
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan petugas kesehatan untuk
memberikan layanan berkualitas. UU No. 17 Tahun 2023 juga akan menjamin kesehatan tenaga
kesehatan melalui berbagai insentif, fasilitas, dan perlindungan hak. Hal ini mencakup upah
yang memadai, jaminan sosial, perlindungan dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta
fasilitas kesehatan yang memadai bagi tenaga kesehatan dan keluarganya. Selain itu, undang-
undang ini juga mendorong pemerataan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk di
daerah terpencil dan sulit dijangkau. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengambil
langkah nyata untuk menarik tenaga kesehatan ke daerah miskin dan memberikan insentif
kepada tenaga kesehatan yang bersedia bekerja di daerah tersebut. UU No. 17/2023 juga
menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pemerintahan baik di
tingkat pusat maupun daerah. Hal ini mencakup peningkatan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengembangan sistem informasi kesehatan, perencanaan strategis, pemantauan dan
evaluasi kinerja, serta pengelolaan sumber daya kesehatan.

4. Pengaturan Aspek Kesehatan Masyarakat


Pengaturan kesehatan masyarakat dalam UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 memuat
berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Undang-
undang ini mengatur upaya pemberantasan penyakit menular dan tidak menular. Hal ini
mencakup program pencegahan, deteksi dini, pengobatan dan pengendalian penyakit menular
seperti malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS, serta upaya pemberantasan penyakit tidak
menular seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. UU No. 17 Tahun 2023 akan
mendorong promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan perilaku
sehat. Hal ini mencakup hubungan masyarakat, kampanye pendidikan, program olahraga dan
kegiatan lain untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit. Undang-
undang ini mengatur pentingnya vaksinasi dalam mencegah penyakit menular. Hal ini
mencakup pengembangan rencana vaksinasi, penyediaan vaksin yang aman dan berkualitas
tinggi, serta program imunisasi massal untuk melindungi masyarakat dari penyakit yang dapat
dicegah dengan vaksin. UU No.Pasal 17 Tahun 2023 mengatur tentang pentingnya kebersihan
lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit. Hal ini mencakup akses
terhadap air bersih, pengelolaan sampah yang baik, penyediaan sanitasi yang memadai, dan
pengendalian vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Undang-undang ini juga mengatur
pemantauan kualitas air minum dan makanan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki
akses terhadap air dan makanan yang aman dan berkualitas tinggi. Hal ini mencakup pengujian
laboratorium, pemantauan sumber air dan makanan, serta peraturan keamanan dan kebersihan
pangan. Selain itu, langkah-langkah untuk merespons krisis kesehatan masyarakat seperti
bencana alam dan pandemi juga diatur. Hal ini mencakup perencanaan keadaan darurat,
koordinasi antarlembaga, penyediaan dukungan medis dan logistik, serta rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana.

5. Jaminan Kesehatan
Undang-undang ini menekankan pentingnya cakupan asuransi kesehatan bagi seluruh
penduduk Indonesia, baik melalui program pemerintah maupun sistem asuransi kesehatan yang
terorganisir dengan baik. Artinya setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
yang layak tanpa dibatasi oleh faktor ekonomi. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023
mengatur berbagai sistem jaminan kesehatan yang dapat diselenggarakan melalui program
pemerintah, sistem jaminan kesehatan, atau sistem jaminan kesehatan yang dikelola oleh
lembaga swasta atau pemerintah. UU No. 17 Tahun 2023 memberikan pendanaan yang cukup
untuk mendukung penyelenggaraan jaminan kesehatan. Hal ini mencakup sumber pendanaan
seperti dana APBN, biaya partisipasi, sumbangan, dan sumber lain yang sah. UU No. 17/2023
juga mengatur layanan kesehatan apa saja yang ditanggung asuransi kesehatan. Hal ini
mencakup layanan promosi, preventif, terapeutik dan rehabilitatif serta layanan lain yang
dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Undang-undang ini
memberikan perlindungan dan hak-hak kepada peserta program jaminan kesehatan, antara lain
hak atas pelayanan kesehatan yang bermutu, hak atas informasi yang jelas, hak menyampaikan
komentar dan pengaduan, serta hak untuk diperlakukan secara adil dan bermartabat.

6. Pengendalian Obat dan Makanan


UU No. 17 Tahun 2023 mengatur tentang prosedur registrasi obat dan makanan sebelum
diperjualbelikan atau dikonsumsi oleh masyarakat. Prosedur ini melibatkan penilaian terhadap
keamanan, khasiat, dan mutu produk tersebut oleh otoritas yang berwenang. UU tersebut
menetapkan standar untuk distribusi dan penyimpanan obat dan makanan guna memastikan
bahwa produk-produk tersebut tetap dalam kondisi yang aman dan layak konsumsi selama
proses distribusi dan penyimpanan. UU No. 17 Tahun 2023 memberikan kewenangan kepada
otoritas kesehatan untuk melakukan pengawasan terhadap produksi dan penjualan obat dan
makanan. Hal ini termasuk pengawasan terhadap fasilitas produksi, pengujian kualitas produk,
serta penerapan standar keamanan dan kualitas. UU tersebut menetapkan sanksi dan hukuman
bagi pelanggar yang melanggar ketentuan pengendalian obat dan makanan. Ini bertujuan untuk
memastikan bahwa produsen, distributor, dan pedagang mematuhi regulasi yang ada demi
melindungi kesehatan masyarakat.
7. Peningkatan Kualitas Pelayanan
UU ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui
standar yang ditetapkan, pengawasan yang ketat, dan evaluasi secara berkala. UU No. 17 Tahun
2023 menetapkan standar yang jelas untuk kualitas pelayanan kesehatan yang harus dipenuhi
oleh setiap penyedia layanan kesehatan, termasuk puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Standar
ini mencakup aspek-aspek seperti keamanan pasien, akurasi diagnosa, efektivitas pengobatan,
dan pengalaman pasien secara keseluruhan. UU tersebut mendorong pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan, termasuk tenaga medis, perawat, dan
tenaga kesehatan lainnya. Ini dilakukan melalui program-program pelatihan, sertifikasi, dan
pengembangan profesional yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan
mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. UU No. 17 Tahun 2023
mendukung penggunaan teknologi kesehatan yang canggih untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Ini mencakup pemanfaatan sistem informasi kesehatan elektronik, telemedicine,
sistem manajemen data pasien, dan teknologi lainnya yang dapat mempercepat proses
diagnosa, pengobatan, dan pemantauan kondisi kesehatan pasien. UU tersebut mewajibkan
evaluasi dan pengawasan berkala terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk
memastikan bahwa standar kualitas tetap terpenuhi. Ini mencakup audit internal, inspeksi
lapangan, dan evaluasi dari otoritas kesehatan yang berwenang guna menjamin kualitas
pelayanan yang diberikan.

8. Perlindungan Hak Pasien


Perlindungan hak pasien merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam UU
No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Undang-undang ini memberikan perlindungan terhadap
hak-hak pasien, termasuk hak atas informasi yang jelas, persetujuan atas tindakan medis, dan
hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan bermartabat. UU tersebut menetapkan bahwa
setiap pasien memiliki hak untuk memperoleh informasi yang jelas, lengkap, dan mudah
dipahami mengenai kondisi kesehatannya, diagnosis, prosedur pengobatan yang direncanakan,
risiko yang terkait, serta alternatif perawatan yang tersedia. Pasien memiliki hak untuk
memberikan persetujuan atas segala tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya
setelah memperoleh informasi yang cukup dan memahami konsekuensinya. Persetujuan ini
harus didasarkan pada pemahaman yang benar dan tidak dipaksa. UU tersebut menjamin
kerahasiaan informasi medis pasien. Setiap penyedia layanan kesehatan dilarang untuk
mengungkapkan informasi medis pasien kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari
pasien, kecuali dalam situasi-situasi yang diizinkan oleh hukum. Pasien memiliki hak untuk
mengajukan keluhan apabila merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
penyedia layanan kesehatan. UU No. 17 Tahun 2023 mengatur prosedur penanganan keluhan
pasien, termasuk hak pasien untuk mendapatkan tanggapan yang cepat dan memadai atas
keluhannya. Selain itu, UU tersebut menegaskan bahwa setiap pasien berhak untuk
diperlakukan dengan adil, hormat, dan bermartabat dalam setiap interaksi dengan penyedia
layanan kesehatan. Diskriminasi, perlakuan tidak manusiawi, atau perlakuan yang
merendahkan martabat pasien dilarang keras. UU No. 17 Tahun 2023 juga mengatur tentang
penunjukan wakil bagi pasien yang tidak mampu untuk menjalankan hak-haknya sendiri. Ini
bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pasien, termasuk yang berada dalam kondisi rentan,
tetap mendapatkan perlindungan hak-haknya. Dengan mengatur berbagai aspek kesehatan
secara komprehensif, UU No. 17 Tahun 2023 bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan
Indonesia agar mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan merata bagi seluruh
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan

Dhezya Pandu Satresna, “Pengaturan Metode Omnibus Dalam Undang-undang No. 13 Tahun
2022 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, “ Jurnal APHTN-HAN,
Yogyakarta, 2023

Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 Sah Berlaku... Ini Poin Pentingnya,
https://dinkes.babelprov.go.id/content/undang-undang-kesehatan-nomor-17-tahun-
2023sah-berlaku-ini-poin-pentingnya. Diakses pada 11 Maret 2024 jam 09.00 wib

UU Kesehatan Disahkan, DPR Pastikan Hak Nakes Tidak Hilang,


https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/uu-kesehatan-
disahkandprpastikan-hak-nakes-tidak-hilang. Diakses pada 12 Maret 2024 jam 09.15 wib

https://poltekkessmg.ac.id/post/352/sosialisasi_uu_no._17_tahun_2023_tentang_kesehatan_o
leh_dr._sundoyo,_sh,_mk

Anda mungkin juga menyukai