Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE UTARA

PUSKESMAS OHEO
Jl.Kompleks Perkantoran Kelurahan Linomoiyo Kec.Oheo Email : pkm_oheo@gmail.com
LINOMOIYO

KERANGKA ACUAN KERJA PEMERIKSAAN HEPATITIS

A. PENDAHULUAN
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati dan dapat
disebabkan oleh beberapa mekanisme, termasuk agen infeksius. Virus
hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai macam virus yang berbeda
seperti virus hepatitis A, B, C, D dan E. penyakit kuning adalah ciri
karakteristik penyakit hati dan bukan hanya karena virus hepatitis,
diagnose yang benar hanya dapat dilakukan dengan pengujian SERA
pada pasien untuk mendeteksi adanya antivirus pada antibody. Sebagian
besar kasus terkait hepatitis karena transfusi disebabkan oleh hepatitis
A virus (HAV) atau virus hepatitis B (HBV), kedua hanya dikenal hepatitis
manusia, virus ini dikenal pada tahun 1975. Pada waktu itu, Hepatitis C
sudah ada, tapi dikenal dengan sebutan hepatitis non A non B (NANB).
Pada tahun 1989 virus hepatitis non A-B diidentifikasi dan dikloning,
kemudian dinamai virus hepatitis C (HCV) (WHO, 2010).
Bentuk hepatitis yang dikenal adalah HAV (Hepatitis A) dan HBV
(Hepatitis B), kedua istilah ini lebih disukai daripada istilah lama yaitu
hepatitis infeksiosa dan hepatitis serum, sebab kedua penyakit ini dapat
ditularkan secara parenteral dan non parenteral. Hepatitis virus yang
tidak dapat digolongkan sebagai Hepatitis A atau B melalui pemeriksaan
serologi disebut sebagai Hepatitis non-A dan non-B (NANBH) dan saat ini
disebut Hepatitis C.
Selanjutnya ditemukan bahwa jenis hepatitis ini ada 2 macam,
yang pertama dapat ditularkan secara parenteral (Parenterally
Transmitted) atau disebut PT-NANBH dan yang kedua dapat ditularkan
secara enternal (Enterically Transmitted) disebut ET-NANHB sebagai
Hepatitis E.
Virus delta atau viru Hepatitis D (HDV) merupakan suatu partikel
virus yang menyebabkan infeksi hanya bila sebelumnya telah ada infeksi
Hepatitis B, HDV dapat timbul sebagai infeksi pada seseorang pembawa
HBV.

B. LATAR BELAKANG
Dengan diketahuinya besaran masalah hepatitis secara global dan
dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, maka pada tanggal 20 Mei
2010, Word Health Assembly (WHA) dalam siding di Geneva telah
menyetujui mengadopsi resolusi hepatitis (Resolusi WHA 63,18 Tahun
2010 tentang Hepatitis), yaitu semua Negara di dunia sudah saatnya
melakukan pengendalian hepatitis.
Hepatitis merupakan penyakit infeksi yang berbahaya dan sering
tidak terdeteksi karena pada beberapa kasus penderita tidak
menunjukan atau merasakan gejala, oleh karena itu memerlukan
pendeteksian dini.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan deteksi dini Hepatitis di wilayah kerja
Puskesmas Oheo
2. Tujuan Khusus
Petugas fasilitas kesehatan mampu melakukan :
- Deteksi dini Hepatitis pada kelompok masyarakat berisiko tinggi.
- Melakukan rujukan kasus pada mereka yang menunjukkan hasil
pemeriksaan Hepatitis reaktif.
- Penyuluhan atau KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
tentang Hepatitis.
- Melakukan upaya pencegahan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Oheo (HBsAg dan Anti HBsAg).

E. CARA PELAKSANAAN
Deteksi dini penderita Hepatitis dapat dilakukan dengan
pengambilan dan pemeriksaan sampel darah.

F. SASARAN
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Oheo.

G. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan pada bulan September 2019 (sumber dana dari
BOK 2019 Puskesmas Oheo).

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program dilakukan
setelah pelaksanaan tindakan dan kegiatan yang ditemukan dengan
pelaporan hasil kegiatan yang dicapai.

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN DOKUMETASI


1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan
2. Dokumentasi penunjang.

Anda mungkin juga menyukai