Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS OPTIMALISASI ANTRIAN SINGLE CHANEL-SINGLE PHASE

(Studi Kasus: Warung Makan Ayam Geprek HBA)

Alif M. Anwar Tambunan, Bimo Ariansah, Bagas Defandi


Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi
alifmuhammad479@gmail.com | bimoariansyah1@gmail.com | bagasdefandi12@gmail.com

ABSTRACT
HBA geprek chicken is a fried chicken stall which is strategically located in Mendalo Darat,
close to the Jambi University campus. The existence of HBA Geprek Chicken around the campus
area is a special attraction for students who are looking for an alternative fast food with unique
flavors and affordable prices. The aim of this research is to see how optimal the queue is for HBA
Geprek Chicken. HBA geprek chicken uses a Single Channel-Single Phase queuing system.
Furthermore, the Single Channel-Single Phase queuing model is very appropriate to use because
buyers can be served well and get optimal time. This can be seen from the number of individuals
or buyers waiting in the queue (Lq), which is 0.18. The total average number of buyers in the
system (L) is 0.53. The probability of no buyers or an empty server (P0) is 65%.
Keywords: Ayam Geprek HBA, Queuing System, Single Channel-Single Phase, Optimal, Service
Time.

ABSTRAK
Ayam geprek HBA adalah sebuah warung ayam geprek yang berlokasi strategis di Mendalo
Darat, dekat dengan kampus Universitas Jambi. Keberadaan Ayam geprek HBA di sekitar
lingkungan kampus menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa yang mencari alternatif makanan
cepat saji dengan cita rasa unik dan harga terjangkau. Tujuan dalam penelitian ini untuk melihat
seberapa optimal antrian pada Ayam geprek HBA. Ayam geprek HBA menggunakan sistem antrian
Single Channel-Single Phase. Selanjutnya pada model antrean Single Channel-Single Phase sangat
tepat digunakan karena pembeli sudah dapat dilayani dengan baik dan mendapatkan waktu yang
optimal. Hal ini terlihat dari banyaknya individual atau pembeli yang menunggu dalam antrian
(Lq), yaitu berjumlah 0,18. Jumlah rata-rata pembeli yang ada dalam sistem (L) total sebesar 0,53.
Probabilitas tidak adanya pembeli atau server yang kosong (P0) adalah 65%.

Kata kunci: Ayam Geprek HBA, Sistem Antrian, Single Channel-Single Phase, Optimal, Waktu
Layanan.
1. PENDAHULUAN industri kuliner lokal di sekitar kampus
Seiring dengan perkembangan Universitas Jambi.
zaman, tren kuliner di Indonesia mengalami
2. METODE PENELITIAN
transformasi yang signifikan, menciptakan
peluang bagi usaha-usaha kuliner untuk Struktur Antrian
tumbuh dan berkembang. Salah satu contoh Struktur Antrian Menurut Heizer dan Render
yang menarik perhatian di kota Jambi adalah (2005), terdapat empat model struktur antrian
Ayam geprek HBA, sebuah warung ayam dasar yang umum terjadi dalam berbagai
geprek yang berlokasi strategis di Mendalo sistem antrian:
Darat, dekat dengan kampus Universitas 1. Single Channel – Single Phase, Dalam
Jambi. Keberadaan Ayam geprek HBA di model ini, hanya terdapat satu jalur untuk
sekitar lingkungan kampus menjadi daya masuk ke dalam sistem pelayanan atau
tarik tersendiri bagi mahasiswa yang mencari satu fasilitas pelayanan.
alternatif makanan cepat saji dengan cita rasa 2. Single Channel Multi Phase, Antrian
unik dan harga terjangkau. yang memiliki hanya satu jalur antrian
dan terdapat dua atau lebih fasilitas
Ayam geprek HBA tidak hanya pelayanan yang dilaksanakan secara
sekadar menyajikan hidangan ayam geprek berurutan.
yang lezat, tetapi juga berhasil menciptakan 3. Multi Channel Single Phase, Model ini
atmosfer yang ramah dan nyaman untuk para terjadi ketika ada dua atau lebih fasilitas
pelanggannya. Lokasinya yang dekat dengan pelayanan yang dialiri oleh satu antrian
pusat pendidikan tinggi menjadikannya tunggal. Sebagai contoh, Ketika
pilihan utama bagi mahasiswa yang ingin seseorang ingin membeli tiket, misalnya
menikmati sajian lezat tanpa harus berjauhan. di bioskop atau stasiun kereta api,
Keberhasilan HBA dalam menarik perhatian mungkin terdapat beberapa loket
mahasiswa tidak hanya terletak pada pembelian tiket. Pelanggan mengantri
kepraktisan lokasinya, tetapi juga pada dalam satu barisan tunggal dan mendekati
kecerdikan manajemen dalam memahami loket yang tersedia ketika giliran mereka
selera konsumen khususnya kalangan tiba.
akademis.
4. Multi Channel Multi Phase, Model ini
Namun, di balik kesuksesan tersebut, menunjukkan bahwa setiap sistem
masih terdapat potensi dan tantangan yang memiliki beberapa fasilitas pelayanan
perlu dianalisis lebih lanjut. Perubahan selera pada setiap tahap, memungkinkan lebih
konsumen, persaingan di industri kuliner, dan dari satu pelanggan dilayani secara
faktor-faktor lainnya perlu diidentifikasi agar bersamaan. Contohnya Proses
Ayam geprek HBA dapat terus berkembang pendaftaran mahasiswa baru di sebuah
dan mempertahankan popularitasnya di universitas dapat melibatkan beberapa
kalangan mahasiswa. Melalui analisis ini, tahap, termasuk pendaftaran online,
diharapkan dapat ditemukan strategi-strategi verifikasi dokumen, registrasi kelas, dan
yang relevan untuk mendukung pertumbuhan pembayaran. Masing-masing tahap ini
berkelanjutan Ayam geprek HBA, serta bisa memiliki beberapa fasilitas
memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pelayanan.
Dalam penelitian ini, struktur antrian yang Model Antrian: Single Channel Single
digunakan adalah Single Channel Single Phase (M/M/1)
Phase, di mana terdapat satu fasilitas Rumus yang digunakan untuk
pelayanan dan satu jalur antrian. menganalisis antrian dalam model single
channel single phase adalah sebagai berikut:
Notasi Antrian
Berikut adalah notasi antrian dalam analisis Rumus Keterangan
sistem Antrian:
€𝑥 Jumlah rata-rata
Notasi Keterangan 𝜆=
𝑛 pelanggan yang
n Jumlah pelanggan dalam datang per satuan
sistem. waktu
Pn Probabilitas kepastian n €𝑝 Jumlah rata-rata
𝜇=
pelanggan dalam sistem. 𝑛 pelanggan yang
dilayani per satuan
λ Jumlah rata-rata pelanggan waktu.
yang datang per satuan
waktu
𝜆 Tingkat intensitas
𝑃= fasilitas pelayanan.
𝜇
µ Jumlah rata-rata pelanggan
𝜆 Probablitas tidak ada
yang dilayani per satuan 𝑃0 = 1 −
𝜇 pelanggan dalam
waktu.
sistem
P0 Probabilitas tidak ada 𝜆
L = 𝜇− 𝜆 Jumlah pelanggan
pelanggan dalam sistem. dalam sistem antrian
P Tingkat itensitas fasilitas
λ2 Jumlah pelanggan
pelayanan. 𝐿𝑞 =
μ(μ − λ) yang menunggu
L Jumlah rata-rata pelangan dalam antrian
yang diharapkan dalam
λ Waktu menunggu
sistem. 𝑊𝑞 =
μ(μ − λ) rata-rata dalam
Lq Jumlah pelanggan yang antrian
diharapkan menunggu dalam
antrian.
1 Waktu yang
𝑊=
μ − λ dihabiskan pelanggan
W Waktu yang dihabiskan selama dalam sistem.
Pelanggan selama dalam Tabel 2. Tabel - Rumus Antrian (M/M/1)
sistem.
Wq Waktu yang diharapkan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pelanggan selama menunggu Tabel Kedatangan
dalam antrian. Kami melakukan 2 sesi pengumpulan
1/µ Waktu rata-rata pelayanan. data untuk tabel kedatangan yang dimana sesi
1A Waktu rata-rata antar 1 dilakukan pada hari kamis 31 Oktober 2023
kedatangan. jam 12.00 – 15.00. Sesi 2 kami lakukan pada
s Jumlah fasilitas pelayanan. hari jum’at 1 November 2023 jam 9.00 –
Tabel 1. Tabel - Notasi Antrian 12.00.
Berikut hasil tabel kedatangan dari Analisis Data
data yang kami kumpulkan Dalam analisis data antrian
Jam Jumlah Rata-rata waktu
menggunakan sistem antrian Single Channel-
No
kedatangan pembeli pelayanan(menit) Single Phase, terdapat beberapa perhitungan,
09:00 – 09:10 3 2,33
09:10 – 09:20 1 2,12 yaitu sebagai berikut :
09:20 – 09:30 1 2,23
09:30 – 09:40 4 4,01
09:40 – 09:50 3 2,56 1. Jumlah rata-rata tingkat kedatangan
09:50 – 10:00
10:00 – 10:10
2
1
3,11
2,39
pembeli (λ)
10:10 – 10:20 4 4,64
10:20 – 10:30 3 3,78 €𝑥 215
1 10:30 – 10:40 2 2,79 𝜆= = = 5,97 ≈ 6 Pembeli
10:40 – 10:50 4 3,45
𝑛 36
10:50 – 11:00 6 4,92
11:00 – 11:10 3 3,87 Keterangan:
11:10 – 11:20 4 4,54
11:20 – 11:30 3 2,67 €x = Banyak pembeli
11:30 – 11:40 5 3,24
11:40 – 11:50 6 4,15 N = Jumlah data
11:50 – 12:00 4 2,94

12:00 – 12:10 12 4,72


12:10 – 12:20
12:20 – 12:30
15
10
5,36
3,03
2. Jumlah rata-rata pembeli yang dilayani
12:30 – 12:40 11 3,28 (μ)
12:40 – 12:50 9 2,68
12:50 – 13:00 12 4,65
13:00 – 13:10 8 3,47 €𝑝 124,06
13:10 – 13:20 11 4,45 𝜇= = = 3,44 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
13:20 – 13:30 9 3,34 𝑛 36
2 13:30 – 13:40 9 3,09
13:40 – 13:50 8 3,11 60
13:50 – 14:00 5 2,75
14:00 – 14:10 6 3,81
→ 𝑚𝑎𝑘𝑎
14:10 – 14:20 4 2,59
3,44
14:20 – 14:30 7 3,26
14:30 – 14:40
14:40 – 14:50
9
5
4,22
2,93
= 17,14 ≈ 18 0𝑟𝑎𝑛𝑔/𝑗𝑎𝑚
14:50 – 15:00 6 3,58

215 124,06
Tabel 3. Tabel - kedatangan pelanggan ayam geprek Keterangan:
HBA
€p = Jumlah waktu Pelayanan
Pengumpulan data dilakukan dengan N = Jumlah data
cara observasi di Ayam Geprek HBA.
Adapun tujuannya untuk mengumpulkan
3. Tingkat intensitas (kegunaan)
data jumlah kedatangan konsumen dan data
pelayanan (P)
waktu pelayanan pembeli. Observasi ini
dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2023 𝜆 5,97
𝑃= =
untuk sesi satu dan tanggal 1 November 𝜇 17,14
untuk sesi dua. Sesi 1 dilakukan pada Pukul
09:00 s/d 12:00, Sesi 2 dilakukan pada pukul = 0,348
12:00 s/d 15:00, Data jumlah kedatangan = 34,8% ≈ 35%
konsumen Ayam Geprek HBA pada tanggal
05 Maret 2023, dapat dilihat pada Tabel 3 Keterangan:
diatas. λ = Jumlah rata-rata tingkat
kedatangan pembeli
μ = Jumlah rata-rata pembeli yang
dilayani
4. Probabilitas 0 pembeli pada 7. Waktu menunggu rata-rata dalam
kedatangan sistem atau server yang antrian (Wq)
kosong (P0)
λ
𝜆 𝑊𝑞 =
μ(μ − λ)
𝑃0 = 1 −
𝜇
5,97
=
= 1 − 0,348 17,14(17,14 − 5,97)
= 0,652 = 0,0311 jam
= 65,2% ≈ 65% = 1,8 Menit
8. Waktu yang diharapkan pembeli selama
dalam sistem (W)
5. Jumlah pembeli dalam sistem (L)
𝜆
1
L = 𝜇− 𝜆 𝑊=
μ − λ
5,97 1
= =
17,14 − 5,97 17,14 − 5,97
5,97 = 0,089 jam
=
11,17 = 5,3 menit
= 0,53
Keterangan:
Maka, hasil ringkasan perhitungan
λ = Jumlah rata-rata tingkat kedatangan dari sistem antrian Single Channel-Single
pembeli Phase dapat dilihat pada Tabel 2.
μ = Jumlah rata-rata pelanggan yang Ayam Geprek HBA
dilayani
P 35%

6. Jumlah pembeli dalam antrian (Lq) P0 65%

λ2 L 0,53
𝐿𝑞 =
μ(μ − λ)
Lq 0,18
2
5,97
= Wq 1,8 menit
17,14(17,14 − 5,97)
= 0,18 W 5,3 menit
Tabel 4. Tabel - Ringkasan Analisis Antrian
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis antrian
Warung Makan Ayam Geprek HBA Mendalo,
dapat disimpulkan bahwa model antrian
Single Channel-Single Phase sudah cukup
efektif untuk digunakan. Pembeli telah
dilayani dengan baik dan mendapatkan waktu
optimal, terlihat dari rendahnya jumlah
pembeli yang menunggu dalam antrian (Lq)
sebesar 0,18. Rata-rata jumlah pembeli dalam
sistem (L) juga relatif kecil, yakni 0,53.
Selain itu, probabilitas tidak adanya pembeli
atau server yang kosong (P0) mencapai 65%.
Meskipun demikian, kecocokan
model antrian dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang dapat berubah seiring waktu,
seperti pertumbuhan jumlah pelanggan,
perubahan dalam pola pembelian, atau
perubahan dalam kapasitas layanan. Oleh
karena itu, disarankan untuk secara berkala
mengevaluasi dan memantau performa
model antrian ini agar tetap sesuai dengan
kebutuhan aktual Warung Makan Ayam
Geprek HBA Mendalo. Jika terjadi
perubahan signifikan dalam faktor-faktor
tersebut, mungkin perlu mempertimbangkan
penyesuaian atau peningkatan pada model
antrian yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Nengsih, Y. G. (2020). Optimalisasi antrian
menggunakan metode single channel single
phase (Studi kasus dr. Reksodiwiryo
Padang). Jurnal Ilmiah Perekam dan
Informasi Kesehatan Imelda, 5(1), 30-39.
Kusuma, D. D., Wahyudin, W., & Anshari, A.
(2023). Analisis Teori Antrian dan
Optimalisasi Pelayanan Pada Alfamart
Perum Cengkong Menggunakan Model
Single Channel-Single Phase. Jurnal
Serambi Engineering, 8(2).

Anda mungkin juga menyukai