Larutan Klorin Dioksida Sebagai Pengobatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Larutan Klorin Dioksida Sebagai Pengobatan

What, Why, and How?


Invensi ini berkaitan dengan produk larutan klorin dioksida (LKD) dengan
tingkat kemurnian ultra, steril, bebas dari pirogen, ion klorat, asam klorida dan gas
klorin. Invensi ini berpotensi digunakan untuk pengobatan. Tujuan lain dari invensi
ini adalah mengoptimalkan fungsi ClO2 sebagai sediaan biosida berspektrum luas,
bersifat virusidal, bakterisidal, sporisidal, fungisidal, tuberkulosidal, dan
kankerisidal, yang memiliki kemampuan efektif untuk mematikan semua jenis teror
dari patogen yang terdapat dalam tubuh manusia dan lingkungan hidup. Invensi ini
menghasilkan LKD dengan satu konsentrasi standar yang dapat digunakan dalam
pengobatan secara topikal, per oral dan parenteral; dilengkapi dengan protokol
penggunaan yang terukur, sederhana, aman, dan mudah dipahami. Invensi ini
merupakan suatu proses dan protokol baru dalam membuat sediaan LKD yang
belum pernah ditemukan sebelumnya.

Right dose is everything


Paracelsus, seorang dokter Swiss, alkemis,
filsuf dari Renaisans dianggap sebagai "bapak
toksikologi". Paracelsus juga memiliki dampak
besar sebagai seorang nabi atau peramal,
"Prognostikasinya" dipelajari oleh Rosicrucian
pada tahun 1600-an. Paracelsianism adalah
gerakan medis modern awal yang terinspirasi
oleh studi karyanya. Ia mengatakan: “semua
substansi adalah racun tanpa kecuali. Hal
yang membedakan antara racun dan obat adalah dosis yang tepat.”.
Berkat Paracelcus maka lahir paradigma baru bahwa berbagai zat yang dulu
dianggap berbahaya, jika digunakan dengan dosis dan cara yang tepat, akan
bermanfaat. Latar belakang ini yang memicu lahirnya invensi ini.

The first inspiration: our body is a water pool.


Ibarat sebuah kolam renang yang harus
aman dari berbagai patogen agar dapat
digunakan manusia dengan aman, demikian
juga dengan organ tubuh manusia yang terdiri
dari triliunan sel yang sebagian besar terdiri
dari cairan tubuh sebanyak 60-70%. Jika cairan
tubuh bebas dari patogen, maka organ tubuh
dapat berfungi dengan baik dan manusia
menjadi lebih sehat. Untuk itu diperlukan bahan
yang aman dikonsumsi manusia, mudah
diperoleh dan dapat di digunakan dengan berbagai
cara pakai sesuai manfaat yang diharapkan.
2

The second inspiration: Our water pool needs to be cleaned.


Mengacu pada hasil uji klinis penggunaan
ClO2 untuk sterilisasi komponen darah, sel,
protein dan fraksi lain yang di isolasi dari darah
dan kenyataan bahwa sejak tahun 1994 ClO2
diwajibkan digunakan dalam proses sterilisasi
kantong transfusi darah, maka ClO2 juga dapat
mensterilkan cairan yang ada di “kantong”
atau tubuh manusia yang terkontaminasi oleh
virus, bakteri, fungi, dan spora.
Sejauh ini, dalam menghadapi berbagai
infeksi virus, hanya diusulkan solusi berbasis
vaksin, yang pembuatannya memerlukan
fasilitas laboratorium yang mahal, untuk
menstimulasi pembentukan antibodi terhadap virus,
dengan hasil yang membutuhkan waktu 3-6 bulan sampai terbentuk antibodi dan
prosesnya mengandung risiko, jika tubuh tidak sanggup mengatasi dampak negatif
vaksinasi(14).

Eureka Moment
Berdasarkan dua pemikiran tersebut, invensi ini dapat merevolusi bentuk terapi
konvensional yang stagnan dan pembuatan obat yang mahal, dan dapat digunakan
sebagai penangkal untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, dari berbagai
penyakit, khususnya “the incurable
diseases” seperti HIV, kanker
termasuk COVID-19. Pendekatannya
sebagai berikut: di satu sisi virus
diketahui mutlak peka terhadap
oksidasi dan di sisi lain, jika ClO2 dapat
bekerja dengan efektif pada kantong
transfusi darah, terhadap virus seperti
HIV dan berbagai virus dan sub-
species virus serta patogen lainnya,
maka ClO2 juga dapat bekerja secara
organik melawan virus corona atau
virus, bakteri, fungi, dan spora lainnya.
3

Sometimes later becomes never. Time is crucial !!!


Hasil observasi diatas, memicu langkah inventif baru dari invensi ini yaitu
memproduksi kehadiran gas klorin dioksida yang terlarut dalam air yang disebut
larutan klorin dioksida (LKD). Langkah ini menghasilkan suatu invensi
memproduksi LKD dengan produk yang memiliki tingkat kemurnian terbaik.
Meskipun dengan perbedaan hanya 0.01%, namun untuk upaya memperbaiki
kesehatan tubuh manusia, diperlukan
produk yang terbaik. Produk ini perlu
disediakan agar dapat membantu
penderita panyakit “incurable disease”.
Tentu banyak keraguan, but what you
have to loose? Sometimes “later”
becomes “never” and we lost the battle
of life.

ClO2: A Secret Weapon for anti-biological terrorism


Invensi ini dapat disediakan
secara massal untuk menangkal
berbagai masalah kesehatan
manusia yang disebabkan oleh
serangan bio-terorisme dari virus,
bakteri, fungi, dan spora yang
yang menyerang tubuh dan
menyebabkan penyakit. Namun,
mengingat pengetahuan
masyarakat tentang senjata
rahasia ini masih sangat terbatas,
maka perlu terlebih dahulu
diuraikan beberapa hal penting
lainnya tentang potensi LKD
sebagai panacea pengobatan
sebagai berikut:
Pertama, ClO2 telah
digunakan selama lebih dari 100
tahun, untuk memerangi semua
jenis bakteri, virus dan fungi
dengan sukses. Penggunaan ClO2
bahkan sudah digunakan sebagai
disinfektan dan sterilisasi peralatan medikal di
seluruh Dunia, bahkan di Eropa, sudah resmi digunakan sebagai pengobatan
orphan bagi penderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (15).
Kedua, ClO2 terbukti memiliki keunggulan dalam membunuh berbagai
bakteri, virus dan spora dalam berbagai keadaan dan dapat bekerja untuk
membasmi setiap subspesies virus karena tidak ada resistensi terhadap jenis
oksidasi yang dihasilkan, tidak menghidrolisis, tidak menghasilkan zat
karsinogenik, tidak menyebabkan mutasi atau malformasi genetik pada bayi baru
lahir, berdisosiasi dan meningkatkan kapasitas oksigenasi paru-paru, serta
memberikan efek anti trombotik(5,6,7,8,9,10,16).
4

Ketiga, ClO2 punya kemampuan melakukan denaturisasi kapsid protein


pada virus yang menyerang tubuh manusia, termasuk virus Covid-19 dan penyakit
severe acute respiratory syndrome-associated coronavirus, dengan cara melakukan
deaktivasi peptone yang merupakan asam amino yang vital bagi pembentukan atau
replikasi virus sehingga virus mati “kelaparan” akibat absennya protein(15,16,17).
Keempat, ClO2 mampu melakukan inaktivasi poliovirus dan hepatitis A
serta dapat digunakan sebagai pengobatan melalui komposisi farmasi untuk
merawat penyakit menular lainnya (17,18).
Kelima, ClO2 sebagai oksidan merupakan simbiosis tubuh manusia yang
memerlukan oksidan dalam melakukan fagositosis dalam upaya menghilangkan
semua jenis patogen; mengoksidasi dan menonaktifkan virus melalui proses
oksidasi selektif dalam waktu singkat, mengoksidasi materi genetik virus sehingga
menjadi non aktif, bekerja sangat ampuh untuk setiap subspesies virus dan tidak
ada resistensi terhadap jenis oksidasi ini, serta melakukan inaktivasi virus dan
bakteri(10). Mekanisme kerjanya menyerang patogen pada level molekular dengan
cara mencuri lima elektron asam amino dari patogen sehingga asam amino tidak
dapat memproduksi protein yang dibutuhkan untuk mempertahankan dinding sel.
Akibatnya dinding sel runtuh dan membunuh patogen (19,20,21,22,23,24,25,26).
Keenam, ClO2 efektif digunakan pada aplikasi parenteral untuk infeksi
pneumonia, kanker, viral miokarditis, penyakit pembuluh darah, dan ablasi tumor;
regenerasi sel induk dan jaringan yang rusak; menstimulasi respon imun dengan
menghilangkan tumor yang menyebabkan terhambatnya sistem kekebalan tubuh,
menghilangkan tumor distal atau tumor metastasis; memiliki efek anti-tumor dan
anti-penuaan (10, 19,20,21,22,23,24,25,26).
Ketujuh, invensi ini merupakan bantahan bahwa LKD yang mengandung
ClO2 merupakan zat yang berbahaya untuk dikonsumsi (16,27). Berdasarkan hasil
evaluasi klinis dan lethal dose atau dosis berbahaya (LD50), invensi ini merupakan
sediaan yang aman digunakan manusia. Jika ClO2 yang terkandung dalam invensi
ini, dikonsumsi dngan konsentrasi dan dosis tertentu, ia bukan merupakan zat
berbahaya dan aman dipakai(27). Batas berbahaya (LD50) ClO2 adalah jika
dikonsumsi sebanyak 292 mg per kilogram berat tubuh selama 14 hari(5, 9,10,16,25,26),.
Jumlah ini setara jika orang dewasa dengan berat badan 50 Kg, mengkonsumsi
15.000 mg gas yang terlarut dalam air selama dua minggu, sesuatu yang hampir
tidak mungkin terjadi.
Kedelapan, invensi ini dalam dosis rendah dan protokol yang sederhana
dapat disediakan dan tdilakukan oleh semua orang, untuk menangkal berbagai
masalah kesehatan manusia yang disebabkan oleh ancaman virus, bakteri, fungi,
dan spora yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan konvensional.
5

Comusav: Anti-terror special group against virus, bacteri, fungi and spore
Contoh nyata penggunaan
invensi ini sebagai media
terapeutik yang dilakukan oleh
Pasukan Koalisi Dunia Bagi
kesehatan dan Kehidupan atau
dikenal sebaga COMUSAV, yang
terdiri dari 23 perwakilan negara
sebagai berikut: Argentina –
Bolivia – Brasil - Chile –
Colombia - Costa
Rica - Cuba - Ecuador - El Salvador - California &Florida-Spanyol(Europa),
Guatemala - Honduras –Indonesia (Asia) – México –Nicaragua –
Panamá – Paraguay – Perú – República Dominicana - Uruguay dan Venezuela.
Pasukan ini terdiri dari ilmuwan dan 1000 orang dokter, yang telah
memusnahkan berbagai jenis serangan virus, bakteri, fungi dan spora ke 10.000
orang dengan berbagai penyakit dengan menggunakan LKD. Beberapa contoh
dapat diuraikan sebagai berikut:
o Penderita malaria dan demam berdarah hanya membutuhkan waktu
antara 18 dan 48 jam, untuk kembali pulih; total dosis yang
digunakan 4 botol dengan cara diminum sesuai protokol;
o Penderita Covid-19, rata-rata pulih kesehatannya dalam jangka
waktu antara 2 dan 4 hari; dosis yang digunakan antara 3 dan 7 botol
dengan cara diminum sesuai protokol;
o Penderita sesak napas dengan kondisi CRP-protein D-dimer, dan
NLR yang tinggi hanya dalam kurun waktu 4 hari kembali pulih;
dosis yang digunakan 7 botol sesuai protokol;
o Viral load penyandang HIV tidak terdeteksi setelah 21 hari
perawatan bahkan dinyatakan negatif; total dosis yang digunakan 42
botol;
o Penyembuhan untuk penderita kanker liver dan rectum, dan
berbagai jenis kanker lainnya yang akan diuraikan dibawah ini,
masing-masing pada stadium III dan IV, bervariasi antara 3 dan 6
minggu, tergantung kondisi awal ketika menjalani terapi. Dosis yang
digunakan selama perawatan antara 42 – 84 botol.

LKD sebagai Pengobatan


Invensi ini jika tersedia di berbagai pelosok tanah air, dapat digunakan sebagai
pengobatan mengingat kemampuan yang dimiliki LKD sangat luas seperti
diuraikan dibawah ini (5,6,7,8,9,16,17,18,19,20,21,22,23,24).
Pertama, efektif untuk membasmi patogen yang resisten terhadap
antibiotik seperti virus Ebola, bakteri Anthrax, Methicillin-Resistant
Staphylococcus Aureus (MRSA), dan pathogen pada infeksi pernapasan;
Kedua, efektif membasmi virus Adenovirus Type 40, Calicivirus,Canine
Parvovirus, Coronavirus family, Coronavirus-COVID-19. Felines Calicivirus,
Foot and Mouth Disease Virus, Hantavirus, Hepatitis A Virus, Hepatitis B Virus,
Hepatitis C Virus, Human Coronavirus, Human Immunodeficiency Virus (HIV),
6

Human Rotavirus Type 2 (HRV), Influenza A Virus, Newcastle Disease Virus,


Norwalk Virus, Parvovirus, Poliovirus, rotavirus, SARS virus, Sendai virus,
Vaccinia virus;
Ketiga, efektif membunuh berbagai jenis sel tumor dan kanker termasuk
intracranial metastases, meningiomas, skull tumors, brain cancer, pituitary
adenomas, acoustic schwannomas, gliomas, brain tumors; maxillary sinus cancer,
laryngeal cancer, Nasopharyngeal cancer, tongue cancer, thyroid cancer, gingival
cancer, lip cancer; thymoma, lung cancer, adenocarcinoma, breast sarcoma, lung
metastasis, breast fibroma, breast cancer; pancreatic head cancer, stomach cancer,
gallbladder cancer, rectal cancer, Pancreatic cancer, esophageal cancer, colon
cancer, liver cancer; renal pelvic tumor, penile cancer, urothelial cancer, prostate
cancer, urethral cancer, testicular cancer, bladder cancer, nephroblastoma, renal
cancer; ovarian cancer, fallopian tube tumor, vulvar cancer, vaginal tumor, uterine
cancer, cervical cancer, choriocarcinoma, pelvic cancer; skin cancer,
liposarcoma, malignant teratoma, fibroids, neurofibromatosis, melanoma,
cholangiocarcinoma, squamous cell carcinoma, basal cell carcinoma; chordoma ,
osteoma, chondroma, osteosarcoma, synovial sarcoma, giant cell tumor of bone,
osteofibrosarcoma; acute leukemia, malignant lymphoma, chronic leukemia;
hepatic hemangioma, islet cell carcinoid, blastoma, mucus tumor, neck metastasis,
cardia cancer;
Keempat, efektif membunuh bakteri seperti Blakeslea trispora, Bordetella
bronchiseptica, Brucella, Burkholderia, Campylobacter jejuni, Clostridium
botulinum, Corynebacterium bovis, Coxiella burneti, Escherichia coli,
Franscicella tularensis, Helicobacter pylori, Helminthosporium solani, Klebsiella
pneumonia, Lactobacillus, Legionella, Leuconostoc citreum, Leuconostoc
Mesenteroides, Listeria, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA),
Multiple Drug Resistant Salmonella Typhimurium (MDRS), Mycobacterium,
Mycobacterium tuberculosis, Pediococcus acidilacti, Pseudomonas aeruginosa,
Salmonella, Shigella, Staphylococcus aureus, Staphylococcus faecalis,
Enterococcus faecalis (VRE), Vibrio spp., Yersinia, Alicyclobacillus
acidoterrestris, Bacillus anthracis, Bacillus atrophaeus, Bacillus coagulans,
Bacillus megaterium, Bacillus polymyxa, Bacillus pumilus, Bacillus subtilis,
Bacillus thuringiensis, Clostridium sporogenes, Geobacillus stearothermophilus.
Kelima, efektif membunuh berbagai jenis fungi seperti fungi Alternaria
alternata, Aspergillus, Botrytis species, Candida, Chaetomium globosum,
Cladosporium cladosporioides, Debaromyces etchellsii, Eurotium spp., Fusarium
solani, Lodderomyces elongisporus, Mucor, Penicillium, Phormidium boneri,
Pichia pastoris, Poitrasia circinans, Rhizopus oryzae, Roridin A, Saccharomyces
cerevisiae, Stachybotrys chartarum, T-mentag, Verrucarin A.
Keenam, efektif membunuh Protozoa seperti Amoeba, Chironomid larvae,
Cryptosporidium, Cryptosporidium parvum, Oocyst spp., Cyclospora cayetanensis
oocysts, Giardia lamblia;
Ketujuh, dapat digunakan sebagai anti-aging, melindungi kulit, kerut,
meningkatkan elastisitas, peremajaan. pencegahan memory loss, insomnia,
Alzheimer's disease, Parkinson's syndrome, osteoporosis, diabetes, cardiovascular,
dan cerebrovascular diseases.

Richard Claproth Ph.D


7

Daftar Pustaka

1. Humble, J.V.dan Hesslink,T, 2009. The Miracle Mineral Solution of the 21st
Century. Self Published pp. 309.
2. Kalcker, A. 2018. Forbidden Health. Incurable was yesterday. Published by
Voedia.
3. Kahn, J. 2019. FDA warns consumers about the dangerous and potentially
life threatening side effects of Miracle Mineral Solution, US Food and Drugs
Administration.
4. Verstraete. P. 2020. Waarom is Miracle Mineral Supplement MMS
gevaarlijk? https://www.clo2.nl/index.php/nl-nl/waarom-is- .
5. William A. Rutala W. et al, 2008. Guideline for Disinfection and
Sterilization in Healthcare Facilitie. Accessible version:
https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/disinfection/
6. NSRDEC P.A 2014. Natick plays key role in helping to fight spread of
Ebola.https://www.army.mil/article/136641/Natick_plays_key_role_in_hel
ping_to_fight_spread_of_Ebola/
7. Calcagno, D.A, 2016. Killing Ebola: The militarization of US aid in Liberia.
Journal of African Studies and Development, Vol. 8(7), pp. 88-97,
ISSN2141-2189 article number 5F00F9861112.
8. Gangolli, S. (Ed), 1999. The Dictionary of Substances and their Effects
(DOSE). Vol 2 C.pp. 859. ISSN 0-85404-803-0/
9. Rastogi V. et al, 2010. Systematic Evaluation of the Efficacy of Chlorine
Dioxide in Decontamination of Building Interior Surfaces Contaminated
with Anthrax Spores. Appl Environ Microbiol. 20; 76(10): 3343–3351.
10. SARS Fact Sheet, National Agricultural Biosecurity Center, Kansas State
University, 2004. Biological Efficacy of Chlorine Dioxide.
11. Rubinstein A. et al, 1988. A method to treat blood, Patent number: WO
88/01507.
12. Kross, R. Bellmore, N.Y.; Scheer, D, 1991. Composition and procedure for
disinfecting blood and blood components. Patent no. 5,019,402.
13. Raleigh, C & Chi-Yong Chong,C.Y, 1989. “Method for inactivating viruses
in blood using chlorine dioxide”, Patent no. US5240829A.
14. Alliger, H, 1978, Overall View of ClO2. pp.1 – 17.
https://patentimages.storage.googleapis.com/94/32/05/496b5db429faa7/US
5019402.pdf
15. European Commission, 2013. Relating to the designation of "Sodium
chlorite" as an orphan medicinal product. Under Regulation (EC) No
141/2000 of the European Parliament and of the Council.
16. Agency for Toxic Substances and Disease Registry 2014, Chlorine dioxide
and chlorite. CAS#: 10049-04-4 (Chlorine Dioxide); 7758-19-2 (Chlorite)
https://www.atsdr.cdc.gov/toxfaqs/tf.asp?id=581&tid=108.
17. Ogata. N, 2017. Denaturation of Protein by Chlorine Dioxide: Oxidative
Modification of Tryptophan and Tyrosine Residues. Biochemistry 46, 4898-
4911.
18. WeiWang, X. et.al, 2005. Study on the resistance of severe acute respiratory
syndrome-associated coronavirus. Journal of Virological Methods. Volume
126, Issues 1–2, pp. 171-177.
19. Alvares. M.E. & O’Brien, T. 1982. Mechanisms of Inactivation of Poliovirus
by Chlorine Dioxide. American Society for Microbiology, Applied and
environmental microbiology, pp 1064-1071
8

20. Wen Liet al., 2000. Mechanisms of Inactivation of Hepatitis A Virus by


Chlorine. Applied and Environmental Biology. American Society for
Microbiology p. 4951–4955 Vol. 68.
21. Adrian Garrido Sanchis, et all., 2019. Virus and bacteria inactivation by
CO2 bubbles in solution. doi.org1234.
22. Sanekata, T. et al. 2010. Evaluation of the antiviral activity of chlorine
dioxide and sodium hypochlorite against feline calicivirus, human influenza
virus, measles virus, canine distemper virus, human herpesvirus, human
adenovirus, canine adenovirus and canine parvovirus. Biocontrol science
Vol. 15 ISSN: 1342-4815, p. 45-9
23. Kalcker. A., 2018. Pharmaceutical composition for treating infectious
diseases, WInternationale Veröffentlichungsnummer 11. Patent No. WO
2018/185346 AI O2018185346A
24. Kalcker A., 2020. Corona virus: Special Information for Physician and
Researcher.https://andreaskalcker.com/en/coronavirus-special-information-
for-physicians-and-researchers
25. Kalcker A., 2020. Chlorine dioxide for coronavirus: A revolutionary, simple
and effective approach. https://andreaskalcker.com/en/coronavirus-special-
information-for-physicians-and-researchers/
26. Liu, X, 2016, Cell apoptosis inducer containing chlorine dioxide and use
thereof in preparing cosmetics or anti-aging or antineoplastic drugs. Patent
no. WO2016074203A1.
27. Lubbers, j. et al.1982. Controlled Clinical Evaluations of Chlorine Dioxide,
Chlorite and Chlorate in Man. Environmental Health Perspectives Vol. 46,
pp 57-62.
28. Chen-Hsing Yu, 2014. Application of Highly Purified Electrolyzed Chlorine
Dioxide for Tilapia Fillet Disinfection. Volume 2014, pp.1-7.
29. Qian, Y. et al 2007. A clean production process of sodium chlorite from
sodium chlorate. Journal of Cleaner Production. Volume 15, Issue 10, 2007,
Pages 920-92.

Anda mungkin juga menyukai