Anda di halaman 1dari 2

01.01.

2-T5-7 Aksi Nyata - Pendidikan yang Memerdekakan bagi Saya


Yuliarta Darma Suganda
IPS F

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN ABAD KE-21 DALAM


PEMBELAJARAN IPS YANG BERPIHAK KEPADA PESERTA DIDIK

Di zaman sekarang abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasis
pengetahuan, abad teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya.
Pengembangan keterampilan abad ke-21 ini dapat dilakukan pada semua disiplin. Materi
geografi sebagai salah satu disiplin IPS sangat tepat untuk mengembangkan keterampilan
abad ke -21. Pengembangan keterampilan abad ke-21 ini harus dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik geografi agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Untuk
mengembangkan keterampilan abad ke-21 dalam pembelajaran geografi, pendidik dapat
memilih model-model pembelajaran dengan pendekatan saintifik, seperti model pembelajaran
berbasis masalah, model pembelajaran berbasis projek, atau model pembelajaran berbasis
desain. Penerapan model-model pembelajaran ini harus dilakukan secara optimal sesuai
dengan hakikat dari pendekatan saintifik agar dapat mengembangkan
keterampilan abad ke-21 pada peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diataas maka guru mengupayakan dalam kegiatan
pembelajaran tatap muka maupun daring menggunakan model pembelajaran yang terpusat
pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik seperti dalam kegiatan pembelajaran
lebih banyak pada kegiatan diskusi bersama dan tanya jawab atau membuat suatu project
video, peta dll.Sebelum tugas diberikan seharusnya guru terlebih dahulu menanyakan ke
peserta didik terkait kesiapan peserta didik dalam mengumpulkan tugas dan kesanggupan
peserta didik dalam mengerjakan tugas

Tugas yang diberikan guru dapat melatih peserta didik untuk bertanggung jawab
terhadap kesanggupan yang telah diminta kepada guru. Hal ini juga guru telah mulai
memperlakukan peserta didik merdeka dalam menentukan pembelajaran yang dilakukan.
Murid merdeka dalam pembelajaran dapat di capai salah satunya dengan caraini yaitu
memberikan ruang gerak peserta didik untuk berkreasi membuat tugas dan guru juga
memberikan pilihan waktu yang diinginkan oleh peserta didik. Dengan perlakukan seperti itu
peserta didik tidak merasa lelah dan terpaksa untuk membuat tugas yang telah ditentukan.
Tujuan pembelajaran ini berpusat pada peserta didik menuju merdeka belajar. Keberhasilan
pembelajaran ini dapat dilihat dari tugas yang dikirimkan oleh peserta didik sesuai dengan
jadwal yang ditentukan oleh peserta didik dan peserta didik bebas berkreasi dalam melakukan
presentasi melalui video sesuai dengan kemampuan, kreativitas dan keinginan peserta didik.

Metode

Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning pada mata pelajaran IPS
kelas SMP N 61 Surabaya materi permasalahan kependudukan di Indonesia. Dalam
menjelaskan materi di kegiatan inti guru menanyakan kesanggupan peserta didik dalam
mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas. Dalam tugas ini peserta didik diberikan
kebebasan penuh untuk mengkreasikan atau mengembangkan pengetahuannya dalam
menemukan permasalahan. Dan penulisan laporan untuk presentasi peserta didik
diberikan kebebasan untuk membuat dalam bentuk yang ia sukai dan minati, bisa berupa
video, infografis, poster, makalah, PPT, Mainmapping dll.
Langkah – langkah pembelajaran :

a) Pemberian rangsangan (stimulation)

Stimulus bisa berupa video kondisi pemukiman kumuh di Kota Jakarta.

b) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)

Selanjutnya peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang muncul terkait video


tersebut. Peserta didik mencari pertanyaan 5W+ 1H misalnya: mengapa permasalahan
bisa terjadi dll. Kemudian peserta didik mengaitkan dengan kondisi kependudukan
yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal atau sekolah
c) Pengumpulan data (data collection)

Peserta didik mengumpulkan data dengan kelompoknya terkait kondisi kependudukan


yang berada disekitar lingkungan sekolah atau sekitar peserta didik. Pengumpulan
dilakukan sesuai kemampuan peserta didik, bisa dengan survei, wawancara atau
observasi. Sumber informasi tidak hanya dari lapangan, tetapi juga dapat berasal dari
jurnal penelitian, koran, siaran radio, siaran TV, ahli, internet, dan lain-lain. Kita
ketahui bahwa internet merupakan perpustakaan terbesar di dunia.
d) Pengolahan data (data processing)

Data yang didapatkan dilapangan selanjutnya akan diolah atau dianalisis agar
mengetahui permasalahan apa saja yang terdapat atau ada disekitar lingkungan
peserta didik/sekolah.

e) Pembuktian (verification)

Pada tahap pembuktikan ini peserta didik memasukkan beberapa foto dokumentasi
dilapangan untuk memberikan bukti bahwa permasalahan yang muncul benar adanya
tidak ada unsur manipulasi.

f) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

Setelah mendapat hasil analisis, membuat laporan dan memasukkan beberapa bukti
dokumentasi nyata maka selanjutnya guru bersama peserta didik menarik kesimpulan
dari isi laporan tugas peserta didik. Selain itu peserta didik juga perlu
mempresentasikan hasil .

Anda mungkin juga menyukai