Anda di halaman 1dari 2

Organisme Abadi – Pengertian & Contoh

Organisme Usia Ratusan Tahun


Organisme Abadi – Tak seorang pun di dunia ini yang suka dikatakan menjadi tua.
Meski pada kenyataannya, proses penuaan tak bisa dihindari oleh kehidupan makhluk
hidup apapun. Terdapat istilah dalam bahasa Inggris, yakni senescence yang berarti
penuaan. Arti dari penuaan tersebut adalah suatu keadaan kemunduran atas fungsi
normal secara bertahap.

Jika penuaan terjadi pada tingkat sel, maka artinya sel tersebut sudah berhenti
membelah hingga akhirnya mati. Hal ini terjadi pada seluruh organisme di muka bumi.

Meskipun ada beberapa cara untuk memperlambat atau mempercepat tingkat penuaan,
faktanya beberapa spesies bisa terhindar dari proses penuaan semacam ini.

Spesies Kategori Organisme Abadi


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Australian Academy of Science, ada beberapa
spesies yang ternyata memiliki kemampuan untuk hidup abadi. Kondisi ini kemudian
disebut sebagai organisme abadi secara biologis atau biologically immortal.

Walaupun sekilas terasa sangat paradoksal, tapi organisme abadi biologis ini sudah
pasti fana. Namun tak seperti halnya manusia, spesies-spesies ini sangat jarang
mengalami kematian karena penuaan. Artinya, organisme abadi ini tetap bisa mati meski
terlihat tidak menua seperti dimangsa oleh predator, mengalami bencana, ataupun
terkena serangan penyakit tertentu.

1. Ubur-ubur – Turritopsis dohrnii


Spesies pertama yang dikenal sebagai organisme abadi adalah ubur-ubur. Organisme
dengan nama latin Turritopsis dohrnii yang berukuran kecil dan transparan ini bisa
ditemukan di seluruh lautan yang ada di dunia. Selain dikategorikan sebagai organisme
abadi, ubur-ubur juga memiliki keunikan lain, yaitu mampu kembali ke tahap awal siklus
hidupnya.
Pixabay

Siklus kehidupan ubur-ubur dimulai dari telur yang telah dibuahi, kemudian menetas dan
tumbuh menjadi larva atau planula. Setelah itu, planula akan berenang dan menempel di
dasar laut, lambung kapal, batu, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, planula akan berkembang lagi menjadi polip dengan struktur berbentuk
tabung dilengkapi mulut di ujung dan semacam kaki di sisi lainnya. Polip ini akan
menempel selama beberapa waktu sebelum akhirnya tumbuh menjadi koloni kecil polip
yang berbagi satu tabung makanan.

Akhirnya, salah satu dari sekian banyak polip ini akan membentuk pertumbuhan yang
disebut dengan tunas atau menghasilkan segmen terpisah yang ditumpuk satu sama
lain. Kemudian, mereka akan saling memisahkan diri dari sisa koloni yang ada.

Proses inilah yang jadi dasar dua tahapan selanjutnya dari siklus hidup ubur-ubur, yaitu
ephyra dan medusa. Kedua tahapan ini adalah tahapan bentuk dewasa dari kehidupan
ubur-ubur dan dikatakan sudah mampu bereproduksi.

Namun bagi sebagian besar ubur-ubur jenis lain, tahapan ini justru merupakan akhir dari
garis kehidupan mereka.

baca juga: Pohon Asam - Morfologi, Sebaran, Habitat, Manfaa

Anda mungkin juga menyukai