Anda di halaman 1dari 2

.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan menurut Undang-Undang tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999 adalah
suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati
yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Di dalam hutan terdapat kumunitas
tumbuhan (vegetasi), yang berperan penting terhadap ekosistem suatu hutan.

Setiap jenis tumbuhan membutuhkan kondisi lingkungan yang spesifik untuk dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Perubahan dan variasi kondisi lingkungan
tertentu akan memberikan dampak bagi kompisisi dan struktur vegetasi.

Dalam mata kuliah ekologi hutan ada yang mempelajari mengenai analisi komunitas
tumbuhan (vegetasi) yang merupakan suatu studi untuk mengetahui struktur dan
komposisi vegetasi serta keragaman kondisi hutan. Untuk melakukan analisis
vegetasi, pada dasarnya ada dua macam metode yang dapat dipergunakan, yakni
metode dengan petak dan metode tanpa petak.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum Ekologi Hutan ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami teknik sampling vegetasi


serta menganalisis analisis vegetasi terhadap petak contoh tersebut.
2. Untuk mengetahui vegetasi yang dominan terhadap lokasi
praktikum tersebut.
Baca juga: Teknik Analisis Vegetasi

II. TELAAH PUSTAKA


2.1 Komposisi dan Struktur Vegetasi
Komposisi jenis vegetasi merupakan susunan dan jumlah individu yang terdapat
dalam suatu komunitas tumbuhan. Komposisi dan struktur vegetasi salah satunya
dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh (habitat) yang berupa situasi iklim dan
keadaan tanah. Komposisi vegetasi memiliki daftar floristik yang sangat berguna
karena dapat dipakai sebagai salah satu parameter vegatasi untuk mengetahui
keanekaragaman jenis tumbuhan dan komunitas.

Komposisi jenis juga dapat diartikan sebagai jenis-jenis yang ditanam di hutan
tanaman merupakan jenis-jenis terpilih, sesuai keinginan pengelolanya. Akibatnya
pemilihan jenis ini maka akan terjadi kekhasan jenis yaitu cenderung pada jenis-jenis
yang bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi (Basahona Ato, 2016).
Struktur vegetasi dapat dibagi menjadin lima berdasarkan tingkatannya, yaitu
fisiogonomi vegetasi, struktur biomassa, sruktur bentuk hidup, struktur floristik,
struktur tegakan.

Dan juga struktur vegetasi terdiri dari tiga komponen, yaitu sebagai berikut:

1. Struktur vegetasi berupa vegetasi secara vertikal yang


merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang,
sapihan, semai, dan herba penyusun vegetasi.
2. Sebaran, horizontal jenis-jenis penyusun yang mengambarkan
letak dari suatu individu lain.
3. Kelimpahan setiap jenis dalam suatu komunitas.

Anda mungkin juga menyukai