Anda di halaman 1dari 23

TOPIK 3

SUB TOPIK 1 – EKSPLORASI KONSEP


COMPUTIONAL THINGKING

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Siti Umi Datuss’adah
PPG Prajabatan IPS UNY – 23102460614

Jenjang Judul Soal Jawaban


SD Karangan Bunga  Soal karangan bunga ini sebenarnya cocok untuk
kelas 3-6 , untuk kelas 1-2 tidak sesuai dikarenakan
cukup sulit untuk mereka menyelesaikannya
 Soal karangan bunga ini sebenarnya cukup mudah
akan tetapi, perlu diimbangin dengan penjelasan
terlebih dahulu
SMP Kursi Musik  Soal tersebut sudah sesuai jenjang di SMP
 Dalam bidang pelajaran saya dengan target anak smp
mungkin masih kesulitan, karena perlu di jelaskan
secara detail baru bisa dipahami peserta didik
SMA Titik utama wifi  Soal titik utama wifi untuk jenjang sma sudah sangat
sesuai
 Dalam bidang pelajaran saya dengan target anak SMA
bidang ips sebenarnya bisa menyesuaikan dengan
kemampuan peserta didik itu sendiri. Apakah sebagai
guru bisa memfasilitasi kebutuhan dalam
pembelajaran atau tidak.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
TOPIK 3
RUANG KOLABORASI - SUB TOPIK 1

Disusun Oleh : Fadhila Firda Azzahra /23102460658


: Siti Umi Datuss’adah / 23102460614
Kelas : IPS B

INSTRUKSI SOAL:
Setelah Anda mempelajari contoh yang diberikan pada paparan konsep, Anda diberikan sebuah soal
latihan untuk dikerjakan. Soal ini dapat digunakan untuk jenjang SD, SMP, SMA. Perbedaan untuk
masing-masing jenjang adalah kompleksitas soal. Tujuan diberikan soal ini adalah agar Anda dapat
melihat bahwa sebuah ide soal dapat diberikan ke jenjang yang berbeda-beda dengan menyesuaikan
tingkat kesulitan soal. Dari latihan soal ini, Anda juga mengamati perbedaan kesulitan soal pada
jenjang yang berbeda-beda.

Masing-masing jenjang (SD, SMP, SMA) menggunakan nilai n yang berbeda. Perhatikan
Gambar 3.10 berikut ini!

Gambar 3.10: Soal Memindahkan Dadu untuk Jenjang SD, SMP, SMA. Gambar diadaptasi
dari (NBO Bebras Indonesia, 2019)
Nama/NIM: Fadhila Firda Azzahra /23102460658 & Siti Umi Datuss’adah /23102460614
Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SD, SMP, SMA
Judul soal: Memindahkan dadu
No Pertanyaan Jawaban
1. Tuliskan solusi untuk masing-masing soal ! SD n:6 = nomor dadu 5
SMP n:7 = nomor dadu 4
SMA n:9 = Nomor dadu 3
2. Tuliskan langkah-langkah berfikir anda Ide :
hingga mendapat solusi dari masing-masing Menstimulasikan gerakan setiap dadu untuk
soal ! Jika anda menggunakan lebih dari 6 (SD), 7 (SMP), dan 9 (SMA) putaran.
satu cara berfikir, tulis pada jenjang mana Cara ini sederhana dan mudah dimengerti.
anda menggunakan cara berfikir tersebut! Langkah:
1. Simulasikan gerakan setiap dadu per-
putaran. Berikut ini adalah posisi
masing-masing dadu dari awal hingga
akhir putaran.
SD = 6-5-1-2-3-5
SMP = 6-5-1-2-3-5-1-4
SMA = 6-5-1-2-3-5-1-4-2-3
2. Dari hasil simulasi tersebut, titik yang
ada di atas permukaan dadu saat dadu
berada di petak hijau adalah 5 (SD), 4
(SMP), dan 3 (SMA).
3. Identifikasi empat fondasi CT yang anda 1. Dekomposisi: persoalan ini dapat dibagi
gunakan dalam menyelesaikan persoalan ini menjadi 3 subpersoalan di mana masing-
! masing persoalan mewakili satu
kelompok dadu berdasarkan tingkatan
jenjang.
2. Pengenalan pola: Perlu mengenali pola
perubahan nomor dadu dari masing-
masing jenjang untuk dapat menemukan
titik yang ada di atas permukaan dadu
saat dadu berada di petak hijau.
3. Abstraksi: Menggunakan model
matematika untuk menentukan posisi
akhir dadu. Model matematika ini dapat
digunakan untuk posisi awal, besar
perpindahan, dan arah perpindahan yang
berbeda-beda.
4. Algoritma: untuk menemukan solusi
dari persoalan ini, perlu melakukan
langkah-langkah yang sistematis.
formatika!
4. Adakah contoh pada kehidupan sehari-hari Permasalahan perubahan gerak pada
yang mengimplementasikan konsep yang kondisi yang melingkar sering ditemui pada
ada pada soal ini? kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja Adik melakukan les piano
setiap 3 hari sekali. Jika Adik les piano pada
hari Sabtu, maka pada hari apa Adik les
piano yang kelima kalinya dari
sekarang?
Persoalan ini biasa dikombinasikan dengan
persoalan ingin mengetahui kapan dua
orang yang memiliki interval les piano yang
berbeda akan les piano di hari
yang sama lagi untuk kedua kalinya.
5. Tuliskan perbedaan kompleksitas persoalan Perbedaan kompleksitas persoalan pada
untuk masing-masing jenjang yang terdapat soal ini terdapat pada jalannya dadu yang
di soal ini! berbeda-beda.
Untuk jenjang SD, hanya terdapat satu
kelokan.
Untuk jenjang SMP, kelokan dadu ditambah
menjadi 2
Untuk jenjang SMA, jalan dadu lebih rumit
dan lebih kompleks.

Tabel 3.1: Penilaian Teman Kelompok


Kriteria Penilaian Fadilah Umay
Apakah cara mengerjakan soal
A A
yang dituliskan dapat dipahami?
Apakah cara mengerjakan sudah
A A
lengkap?
Apakah cara mengerjakan dapat
diikuti tanpa menimbulkan A A
kembiguan?
Apakah 4 pondasi CT yang
A A
ditulis benar?
Apakah 4 pondasi CT yang
dituliskan dijelaskan dengan A A
lengkap?
Apakah contoh masalah sehari-
hari yang dituliskan sesuai
A A
dengan persoalan yang
diselesaikan?

Tabel 3.2: Perbaikan yang perlu dilakukan

Nomor Soal Hal yang perlu diperbaiki Masukan atau saran perbaikan

1 Tidak ada -

2 Tidak ada -

3 Tidak ada -

4 Tidak ada -

5 Tidak ada -

6 Tidak ada -
Tabel 3.3: Rubrik Penilaian untuk Masing-masing Kriteria
UNGGAH TUGAS - KONEKSI ANTAR MATERI
TOPIK 3 – SUBTOPIK 1

ANGGOTA KELOMPOK
Nama/NIM Anggota I : Fadhila Firda Azzahra/23102460658
Nama/NIM Anggota 2 : Siti Umi Datuss’adah/2310246061

Kesamaan dan perbedaan tipe soal Bebras dan PISA/AKM:


A. Kesamaan :
1. Soal Bebras dan PISA/AKM sama-sama objektif semua dua program
mencerminkan objektif untuk menilai kemampuan peserta didik dalam memahami
serta mengaplikasikan konsep ilmu pengetahuan, matematika, dan bahasa inggris.
2. Soal Bebras dan PISA/AKM sama-sama dibuat untuk mengukur kemampuandalam
memecahkan permasalahan dan menerapkan pengerahuan serta ketrampilanpeserta
didik dalam kehidupan nyata.
3. Soal Bebras dan PISA/AKM menekankan pada kemampuan peserta didik dalam
berfikir kritis, analitis, dan kreatif untuk memecahkan permasalahan yang
4. Soal Bebras dan PISA/AKM sama-sama menggunakan format ujian online yang
memungkinkan peserta didik untuk menjawab soal secara mandiri.
B. Kekurangan :
1. PISA/AKM memiliki tingkat keberatan yang lebih tinggi dari soal Bebras, hal ini
menunjukan bahwa PISA/AKM memfokuskan pada kemampuan siswa dalam
melakukan perhitungan yang lebih rumit dan menggambarkan informasi dalam
bentuk grafis atau diagram. Sedangkan soal Bebras memfokuskan pada
kemampuan peserta didik dalam melakukan perhitungan yang lebih dasar dan
menggambarkan informasi dalam bentuk tabel atau alur proses.
2. PISA/AKM memiliki topik yang lebih luas dari soal Bebras hal ini menunjukkan
bahwa PISA/AKM lebih memfokuskan pada kemampuan siswa dalam
perhitungan, membaca, dan menjelaskan teks, dan penyelesaian masalah logis serta
analitik di berbagai bidang seperti matematika, bahasa inggris, ilmu pengetahuan,
dan ilmu sosial.
3. PISA/AKM memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi disesuaikan dengan
tingkatan usia peserta didik, sedangkan soal Bebras disesuaikan dengan tingkatan
usia dan tingkatan pengetahuan informatika peserta didik.
4. PISA/AKM menghasilkan skor yang lebih tinggi dari Soal Bebras hal ini
menunjukan bahwa PISA/AKM memfokuskan pada kemampuan peserta didik
dalam melakukan perhitungan rumit dan menggambarkan informasi dalam bentuk
grafis atau diagram dengan skor yang relatif tinggi. Soal Bebras menghasilkan skor yang
relatif rendah.

Kesamaan dari langkah penyelesaian kedua jenis persoalan:


Secara umum kesamaan langkah penyelesaian soal Bebras dan AKM/PISA keduanya sama- sama
jenis soal yang memerlukan peserta didik untuk memahami masalah, mengembangkan strategi,
melaksanakan strategi, dan evaluasi jawaban. Soal AKM dan Bebras sama-sama perludiselesaikan
dengan menggunakan pemikiran 4 fondasi CT secara sistematis untuk menemukan solusi dari
permasalahan yang dikerjakan.
Ekplorasi Konsep & Ruang Kolaborasi Sub Topik 2
Computional Thingking

02.04.01 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)

Kelompok 3 : Fadhila Firda Azzahra /23102460658


Siti Umi Datuss’adah / 23102460614

Eksplorasi Konsep dan Ruang Kolaborasi - Unggah Lembar Kerja Mahasiswa

Nama/NIM: Siti Umi Datuss’adah / 23102460614

Literasi Membaca

Mengapa literasi membaca dibutuhkan oleh siswa?


Dikarenakan bahwa dengan literasi matematika maka siswa dapat memiliki kemampuan untuk merumuskan,
menggunakan, dan menginterpretasi matematika dalam konteks. Siswa yang memiliki literasi matematik
yang baik maka akan mampu memecahkan soal-soal matematika, baik dalam hal menganalisis, bernalar, dan
mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan matematikanya dengan efektif serta mampu
memecahkannya dan menginterpretasikan penyelesaian matematika

Pengertian dari literasi membaca pada tahun 2018 adalah kemampuan untuk mengerti, menggunakan,
merefleksikan teks untuk suatu tujuan. Literasi membaca juga mencakup siswa memiliki motivasi untuk
mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks. Apa makna dari masing-masing istilah berikut ini dalam
konteks literasi membaca?
1. Mengerti teks:
Memahami informasi pada teks kemudian mengintegrasikan informasi dan teks dengan pengetahuan
yang sudah dimiliki sebelumnya.
2. Menggunakan teks:
Menerapkan informasi yang didapatkan dalam teks ke dalam kehidupan sehari-hari maupun ke dalam
ilmu yang lain.
3. Merefleksikan teks:
Mempertimbangkan faktor-faktor seperti argumen dalam teks, sudut pandang penulis dan
relevansinya untuk menuju suatu tujuan.
4. Memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks:
Penelitian membuktikan bahwa ketertarikan, motivasi, dan kebaiasan membaca berhubungan erat
dengan kemampuan membaca. Selain itu, ketekunan membaca juga erat kaitannya dengan
keberhasilan belajar dan prestasi di luar sekolah. Oleh karena itu, motivasi dan ketertarikan seseorang
untuk mengerti lebih dalam tentang suatu teks merupakan faktor utama untuk meningkatkan
membaca.
Apa saja jenis teks yang digunakan pada tes PISA untuk literasi membaca?
Pada tes PISA 2018 jenis atau tipe teks yang digunakan untuk literasi membaca adalah teks
deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, intruksi, interaksi dan transaksi.

Terdapat 6 level progress pada reading literacy. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan jika ada atau
melewati level tersebut! Level 1b diberikan sebagai contoh.

Level Apa yang dapat dilakukan siswa

1b Siswa dapat menemukan sebuah informasi yang mudah didapatdari sebuah teks sederhana.
Informasi yang dicari biasanya sering diulang di dalam teks. Informasi yang dicari juga bisa
dinyatakan dalam gambar dan grafik sehingga memudahkan siswa menemukan informasi
tersebut.Pembaca di Level 1b dapat menempatkan satu bagian informasi yang dinyatakan secara
eksplisit di posisi yang strategis dalam teks pendek yang sederhana secara sintaksis dengan
konteks danjenis teks yang sudah dikenal, seperti narasi atau daftar sederhana. Teks dalam
tugas pada Level 1b biasanya memberikan dukungan kepada pembaca, seperti pengulangan
informasi, gambar, atau simbol yang sudah dikenal. Ada informasi bersaing minimal. Pembaca
Level 1b dapat menginterpretasikan teks dengan membuat hubungan sederhana antara potongan
informasi yang berdekatan.

1a Siswa dapat menentukan letak informasi eksplisit dalam teks, seperti mengetahui topik
utamanya, tujuan penulis membuat teks tersebut, atau membuat keterkaitan sederhana
antara teks tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Siswa secara eksplisit diarahkan
untuk memikirkan faktor-faktor yang relevan antara tugasnya dan teks yang diberikan.

2 Siswa dapat menentukan letak informasi yang tersirat (informasi yang perlu disimpulkan dan
memenuhi syarat tertentu). Siswa dapat menentukan gagasan utama dari teks, memahami
keterkaitan atau menafsirkan arti teks ketika informasi dituliskan secara tersirat dan siswa perlu
membuat kesimpulan. Pada level ini, siswa dapat menentukan perbandingan dan keterkaitan antara
teks dengan pengetahuan di luar teks tersebut.

3 Pada level ini siswa mampu melaksanakan prosedur dengan jelas, termasuk prosedur yang
memerlukan keputusan yang berurutan. Mampu memilih dan menerapkan strategi memecahkan
masalah yang sederhana. Mampu menginterpretasikan dan menggunakan representasi berdasarkan
informasi yang berbeda. Mampu menjabarkan berdasarkan hasil interpretasi dan alasan mereka.

4 Pada level ini siswa mampu mengerakan metode tertentu secara efektif dalam situasi yang
kompleks tetapi konkret yang mungkin melibatkan hambatan – hambatan atau membuat asumsi-
asumsi. Mampu memilih dan menggunakan representasi yang berbeda termasuk pada simbol.
Mampu menggunakan keterampilan dan pengetahuan pada konteks yang jelas. Mampu
menjelaskan pendapatnya berdasarkan pada pemahaman, alasan dan rumusan mereka.

5 Pada Level 5, siswa dapat menemukan dan mengatur beberapa informasi yang tertanam secara
mendalam, menyimpulkan informasi mana dalam teks yang relevan. Tugas reflektif memerlukan
evaluasi kritis atau pembuatan hipotesis, dengan memanfaatkan pengetahuan khusus. Baik tugas
menafsirkan maupun merefleksikan memerlukan pemahaman penuh dan terperinci atas sebuah teks
yang isi atau bentuknya tidak dikenal. Untuk semua aspek membaca, tugas pada tingkat ini biasanya
melibatkan penanganan konsep yang bertentangan dengan harapan
6 Siswa di Tingkat 6 biasanya dapat membuat banyak kesimpulan, perbandingan, dan kontras yang
terperinci dan tepat. Mereka menunjukkan pemahaman yang lengkap danrinci tentang satu atau
lebih teks dan dapat mengintegrasikan informasi dari lebih dari satu teks. Tugas mungkin
mengharuskan pembaca untuk menangani ide-ide asing di hadapan informasi bersaing yang
menonjol, dan untuk menghasilkan kategori abstrak untuk interpretasi. Siswa dapat membuat
hipotesis atau mengevaluasi secara kritis sebuah teks kompleks tentang topik yang asing, dengan
mempertimbangkan berbagai kriteria atau perspektif dan menerapkan pemahaman canggih dari luar
teks. Kondisi penting untuk mengakses dan mengambil tugas pada tingkat ini adalah ketepatan
analisis dan perhatian terhadap detail yang tidak mencolok dalam teks
02.04.02 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)

Mengapa literasi matematika dibutuhkan oleh siswa?

Siswa membutuhkan literasi matematika dalam hal ini dikarenakan bahwa dengan literasi matematika maka
siswa dapat memiliki kemampuan untuk merumuskan, menggunakan dan menginterpretasi matematika dalam
konteks. Siswa yang memiliki literasi matematika yang baik maka akan mampu memecahkan soal-soal
matematika, baik dalam hal menganalisis, bernalar, dan mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan.
Matematikanya dengan efektif serta mampu memecahkannya dan menginterpretasikan penyelesaian
matematika.

Pengertian dari literasi matematika 2012 juga digunakan pada tahun 2015 dan 2018. Literasi matematika adalah
kemampuan seseorang untuk memformulasikan sebuah situasi secara matematika, menggunakan konsep, fakta,
prosedur, dan penalaran matematika, dan menginterpretasikan hasil matematika untuk berbagai konteks. Apa
makna dari masing-masing istilah berikut ini dalam literasi matematika?
1. Memformulasikan sebuah situasi secara matematika:
Merumuskan situasi secara matematis meliputi mengidentifikasi peluang untuk menerapkan
dan menggunakan matematika dalam menyelesaikan masalah tertentu, menyediakan struktur dan
representasi matematika, mengidentifikasi variabel, dan menyederhanakan asumsi-asumsi
dalam menyelesaikan masalah

2. Menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika:


Menggunakan matematika meliputi menerapkan penalaran, konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk mendapatkan solusi matematika yang meliputi perhitungan, manipulasi bentuk aljabar,
persamaan dan model matematika, menganalisis informasi dari diagram atau grafik, mengembangkan
penjelasan matematika, dan menggunakan alat matematika untuk menyelesaikan masalah.

3. Menginterpretasikan hasil matematika:


Menginterpretasikan atau menafsirkan matematika meliputi merefleksikan solusi matematika dan
menafsirkannya sesuai dengan konteks masalah yang diselesaikan meliputi pengevaluasian solusi
matematika dan penentuan atau pengecekan kebenaran dan alasan dari hasil yang diperoleh.

Terdapat 6 level progress pada literasi matematika. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan jika ada
atau melewati level tersebut!

Level Apa yang dapat dilakukan siswa

1 Siswa mampu menjawab pertanyaan dengan konteks yang umum serta semua informasi
yang relevan tersedia dengan jelas. Mampu mengidentifikasi informasi dan menerima semua
petunjuk berdasarkan intruksi yang jelas pada situasi yang ada. Mampu menunjukkan suatu
tindakan sesuai dengan simulasi yang diberikan

2 Siswa mampu menafsirkan dan mengenali situasi dengan konteks yang memerlukan kesimpulan
langsung. Mampu memilah informasi yang relevan dari sumber yang tunggal dan menggunakan
cara penyajian tunggal. Mampu mengerjakan algoritma dasar, menggunakan rumus, melaksanakan
prosedur atau kesepakatan dalam memecahkan masalah. Mampu menyimulkan secara tepat dari
hasil penyelesaiannya.

3 Siswa mampu melaksanakan prosedur dengan jelas, termasuk prosedur yang memerlukan
keputusan yang berurutan. Mampu memilih dan menerapkan strategi memecahkan masalah yang
sederhana. Mampu menginterpretasikan dan menggunakan representasi berdasarkan informasi
yang berbeda. Mampu menjabarkan berdasarkan hasil interpretasi dan alasan mereka

4 Siswa mampu mengerakan dengan metode tertentu secara efektif dalam situasi yang kompleks
tetapi konkret yang mungkin melibatkan hambatan-hambatan atau membuat asumsi-asumsi.
Mampu memilih dan menggunakan representasi yang berbeda termasukpada simbol. Mampu
menggunakan keterampilan dan pengetahuannya pada konteksyang jelas. Mampu menjelaskan
pendapatnya berdasarkan pada pemahaman, alasan dan rumusan mereka

5 Siswa mampu mengembangkan dan bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks,
mengidentifikasi masalah dan menetapkan asumsi. Mampu memilih, membandingkan dan
mengevaluasi strategi untuk memecahkan masalah yang kompleks yang berhubungan dengan
model. Mampu menggunakan pemikiran dan penalarannya serta secara tepat menghubungkan
representasi simbol dengan situasi yang dihadapi. Mampu menjabarkan dan merumuskan hasil
pekerjaannya.

6 Siswa mampu membuat konsep, generalisasi dan menggunakan informasi berdasarkan penelaahan
dan pemodelan dalam situasi yang kompleks. Mampu menghubungkan dan menerjemahkan sumber
informasi berbeda dengan fleksibel. Mampu menerapkan pemahamannya dengan penguasaan
simbol dan operasi matematika, mengembangkan strategi dan pendekatan baru dalam menghadapi
situasi baru. Mampu merumuskanhasil pekerjaannya dengan tepat dengan mempertimbangan
penemuannya, penafsiran,pendapat dan ketepatan pada situasi nyata.
02.04.03 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)

Mengapa literasi sains dibutuhkan oleh siswa?

Karena agar siswa dapat mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar mencapai kehidupan yang lebih
nyaman, sehat, dan juga lebih baik.

Literasi sains adalah kemampuan untuk terlibat aktif dalam masalah dan ide yang berhubungan dengan sains.
Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang yang memiliki literasi dalam sains adalah kemampuan untuk
menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dan
menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah. Jelaskan masing-masing kompetensi di bawah ini!
1. Menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah:
Beberapa keterampilan dalam kompetensi ini mencakup menerapkan pengetahuan ilmu pada situasi
tertentu, menggambarkan atau menafsirkan fenomena ilmiah dan memprediksi perubahan,
mengidentifikasi deskripsi yang tepat, menjelaskan, dan melakukan prediksi

2. Mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah:


Mengidentifikasi pertanyaan dalam sebuah penelitian ilmiah Membedakan pertanyaan untuk menyelidiki
secara ilmiah Mengusulkan dan mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan
yang diberikan secara ilmiah Menjelaskan dan mengevaluasi berbagai cara yang ilmu yang di gunakan
untuk memastikan kebenaran data dan objektivitas

3. Menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah:


Komptensi ini meliputi beberapa keterampilan yaitu mengintepretasikan bukti ilmiah dan membuat dan
memberikan kesimpulan, mengidentifikasi asumsi-asumsi, bukti dan memberikan alasan untuk menarik
kesimpulan, merefleksikan implikasi sosial dari sains dan perkembangan teknologi.

Terdapat 6 level progress pada literasi sains. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan jika ada atau
melewati level tersebut!

Level Apa yang dapat dilakukan siswa

1b Siswa pada tingkat memiliki pengetahuan yang terbatas. Pengetahuan ilmiah yang mereka miliki
dapat diterapkan pada situasi tertentu. Penjelasan ilmiah yang diberikan berdasarkan data yang
diberikan secara eksplisit

1a Siswa pada tingkat memiliki pengetahuan yang terbatas. Pengetahuan ilmiah yag mereka miliki
dapat diterapkan pada situasi tertentu. Penjelasan ilmiah yang diberikan berdasarkan data yang
diberikan secara eksplisit

2 Siswa memiliki pengetahuan ilmiah yang memadai untuk memberikan penjelasan sederhana
berdasarkan hasil penyelidikan secara sederhana. Siswa sudah mampu melakukan penalaran
langsung dan memberikan interpretasi dari hasil penyelidikan sederhana yang mereka lakukan

3 Siswa dapat mengidentifikasi dengan jelas, menguraikan isu-isu dalam berbagai konteks, dapat
memilih fakta fakta dan pengetahuan utuk menjelaskan fenomena, dapat menerapkan model
sederhana, menggunakan konsep ilmiah dari berbagai disiplin ilmu

4 Siswa dapat bekerja secara efektif dengan situasi dan masalah yang mungkin melibatkan fenomena
yang mengharuskan mereka untuk membuat kesimpulan dan menghubungkannya dengn
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Siswa pada level ini dapat merefleksikan tindakan
dan dapatmengambil keputusan menggunakan pengetahuan ilmiah dan bukti

5 Siswa dapat mengidentifikasi komponen ilmiah pada situasi yang kompleks, menerapkan konsep
ilmiah, dapat membuat perbandingan, memilih dan mengevaluasi bukti ilmiah yang sesuai untuk
menanggapi situasi kehidupan. Siswa dapat memberikan penjelasan berdasarkan bukti dan argumen
berdasarkan analisis kritis siswa

6 Siswa secara konsisten dapat mengidentifikasi, menjelaskan, dan menerapkan pengetahuan ilmiah
dalam berbagai situasi yang kompleks. Siswa pada tingkat ini memiliki konsistensi yang tinggi untuk
memberikan pemikiran ilmiah dan dapat memberikan argumen yang mendukung keputusan yang
bersifat pribadi, sosial dan global dengan memanfaatkan situasi ilmiah dan tehnologi.
02.04.04 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)

Mengapa literasi finansial dibutuhkan oleh siswa?

Karena pengetahuan dan pengalaman keuangan yang ditanamkan akan terinternalisasi dalam diri anak sehingga
membentuk karakter dan kebiasaan mengelola keuangan mereka di masa depan sebagai suatu budaya baik,
seperti mengenal makna uang, kebiasaan menabung, hingga mendahulukan kebutuhan dari keinginan bahkan
nilai-nilai berbagi.

Seseorang yang memiliki literasi finansial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
mengenai konsep dan resiko finansial. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan, motivasi dan kepercayaan diri
untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya untuk membuat keputusan yang efektif pada berbagai
konteks masalah-masalah finansial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu
maupun masyarakat. Literasi finansial juga memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi.
Jelaskan apa makna dari istilah-istilah berikut ini:
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial:
Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial : Dalam literasi finansial,
perlu kita memahami konsep dan resiko finansial untuk menghindari kesalahan saat implementasi literasi
finansial.

2. Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial:


Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial : Dengan pengetahuannya
yang cukup, biasanya seseorang sudah mengetahui fitur, manfaat dan risiko yang ditawarkan, hak &
kewajiban dalam menggunakan produk dan jasa lembaga keuangan.

3. Motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial:
Motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman
finansial :Dalam literasi finansial, setelah kita memiliki pengetahuan, kita harus memiliki
motivasi dan kepercayaan diri dalam mengaplikasikan pengetahuan finansial dalam
literasinya

4. Berbagai konteks masalah-masalah finansial:


Berbagai konteks masalah-masalah finansial : Melihat berbagai masalah yang dihadapi dalam uraian
sebelumnya, literasi finansial merupakan solusi dan peluang untuk mengatasi kondisi ekonomi saat ini.

5. Meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat:


Meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat : Literasi keuangan juga
diperlukan untuk memajukan industri jasa keuangan karena masyarakat merupakan pengguna utama jasa
keuangan

6. Memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi:


Memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi : Secara umum, pelaku ekonomi dalam
suatu perekonomian terdiri atas rumah tangga, masyarakat, perusahaan, pemerintah, luar negeri, dan
lembaga keuangan. Pihak-pihak ini memiliki peran dalam kegiatan ekonomi
02.04.05 Lembar Kerja Mahasiswa 5 (Latihan soal tes PISA)
Kelompok 3 : Fadhila Firda Azzahra /23102460658
Siti Umi Datuss’adah / 23102460614
RUANG KOLABORASI
Nama/NIM : Siti Umi Datuss’adah / 23102460614
Jenjang/mata pelajaran yang diampuh: SMP / IPS
Unit/No.unit: (Reading/Mathematics/Science)
Judul soal : Grafitti
No. Pertanyaan Jawaban
1 Tuliskan solusi untuk soal ini !  3.1 : B. Pendapat tentang grafiti
 3.2 : Alasan Sophia mengacu pada iklan:
Sophia beranggapan bahwa grafiti dan
iklan cukup mengganggu baik dalam
jumlahnya dan posisi peletakkannya.
Dalam hal ini, iklan banyak jenisnya
sehingga masyarakat menilai iklan lebih
diwajarkan dan dilegalkan berbanding
grafiti dianggap sebuah pelanggaran.
Dalam hal ini pentingnya dalam
pemahaman lokasi, grafiti dapat menjadi
legal jika ada tempatnya. Iklan bisa jadi
illegal jika tidak mendapatkan izin. Maka
dari itu perlunya pemahaman strategi
dalam penempatan.
 3.3 : Saya setuju dengan Helga dan
Shopia, meski melukis dinding ada yang
berniat memperbaiki dan memperindah
suatu tempat diperlukan izin. Tanpa izin
itu merupakan suatu kejahatan dan
pelanggaran apalagi jika itu fasilitas
umum. Jika memang suatu tempat sudah
diberi izin untuk melakukan grafiti maka
dapat dilakukan sekaligus memperindah
dan menunjukkan kreatifitas.
2 Tuliskan langkah-langkah berpikir  3.1: langkah-langkah untuk mengetahui
Anda hingga mendapat solusi dari tujuan kedua Surat :
permasalahan ini ! a. Mencari ide atau gagasan pokok
dari setiap surat
b. Setiap surat memiliki ide pokok
yang berada di setiap paragraf
sehingga dapat mengetahui
permasalahan yang ada.
c. Menganalisis pilihan jawaban
Pilihan A tidak mungkin, karena
kedua surat tidak menjelaskan apa
itu grafiti.
d. Pilihan C tidak mungkin, karena
kedua surat tidak menjelaskan
mengenai popularitas grafiti.
Pilihan D tidak mungkin, karena
kedua surat tidak menjelaskan
berapa banyak yang dibutuhkan
untuk menghapus grafiti Pilihan B
mungkin, karena kedua surat sama-
sama menyampaikan pendapat
penulis mengenai grafiti. Namun,
dengan sudut pandang yang
berbeda.
 3.2 : langkah-langkah untuk mengetahui
alasan sophia mengacu pada iklan:
a. Memahami isi surat yang ditulis
sophia
b. Mencatat poin-poin yang
disampaikan oleh sophia
 3.3 : langkah-langkah untuk
menyelesaikan persoalan ini :
a. Memahami isi dari kedua surat
b. Mencatat poin - poin yang disampaikan
oleh penulis
c. Merefleksikan maksud dari kedua surat
berdasarkan pengalaman di dunia nyata
d. Menuliskan kalimat argumentatif
berdasarkan hasil refleksi yang
mendukung argumen
3 Identifikasi 4 pondasi CT yang Anda Fondasi CT 3.1
gunakan dalam menyelesaikan a. Dekomposisi : Pada dekomposisi,
masalah ini ! membagi persoalan menjadi dua sub-
persoalan, yaitu surat Helga dan
Sophia.
b. Pengenalan pola: Pada pengenalan
pola, memahami dengan menandai ide
pokok dari setiap paragraf dari kedua
surat.
c. Abstraksi: Pada abstraksi, peletakkan
ide pokok biasanya di awal atau akhir
paragraf.
d. Algoritma: Dalam menyelesaikan
persoalan ini diperlukan langkah-
langkah sistematis seperti yang ada
pada pertanyaan nomor 2.
Fondasi CT 3.2
a. Dekomposisi : Pada dekomposisi,
pengetahui bacaan yang ada
b. Pengenalan pola : Pada pengenalan
pola, memahami dan menandai ide
pokok dari setiap paragraf.
c. Abstraksi : Pada Abstraksi, menentukan
ide pokok yang merujuk pada alasan
Sophia membandingkan iklan dengan
grafiti.
d. Algoritma : Pada algoritma dalam
menyelesaikan persoalan ini diperlukan
langkah-langkah sistematis seperti yang
ada pada pertanyaan nomor 2.
Fondasi CT 3.3
a. Dekomposisi : Pada dekomposisi
terdapat dua sub persoalan yaitu, surat
Helga dan Sophia.
b. Abstraksi : Pada tahap abstraksi
disampaikan ide pokok dari masing-
masing surat dan direfleksikan. Hasil
refleksi menjadi dasar argumen yang
disampaikan.
c. Pengenalan pola : Pada tahap
pengenalan pola disampaikan dengan
kesamaan dalam bahasan mulai dari
jumlah dan penempatan lalu izin yang
diperlukan.
d. Algoritma: Pada tahap algoritma dalam
menyelesaikan persoalan diperlukan
langkah-langkah sistematis seperti yang
ada pada pertanyaan nomor 2.
Tabel 3.1: Penilaian Teman Kelompok
Kriteria Penilaian Fadilah Umay
Apakah cara mengerjakan soal
A A
yang dituliskan dapat dipahami?
Apakah cara mengerjakan sudah
A A
lengkap?
Apakah cara mengerjakan dapat
diikuti tanpa menimbulkan A A
kembiguan?
Apakah 4 pondasi CT yang
A A
ditulis benar?
Apakah 4 pondasi CT yang
dituliskan dijelaskan dengan A A
lengkap?
Apakah contoh masalah sehari-
hari yang dituliskan sesuai
A A
dengan persoalan yang
diselesaikan?

Tabel 3.2: Perbaikan yang perlu dilakukan

Nomor Soal Hal yang perlu diperbaiki Masukan atau saran perbaikan

1 Tidak ada -

2 Tidak ada -

3 Tidak ada -

4 Tidak ada -

5 Tidak ada -
6 Tidak ada -

Tabel 3.3: Rubrik Penilaian untuk Masing-masing Kriteria


AKSI NYATA – TOPIK 3
COMPUTIONAL THINGKING

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Siti Umi Datuss’adah
PPG Prajabatan IPS UNY – 23102460614

1. Pengalaman menarik apa saja yang Anda dapatkan dari mengimplementasikan CT untuk
menyelesaikan berbagai jenis persoalan? Anda bisa menceritakan keberhasilan dan
kegagalan yang Anda alami dalam mempelajari topik ini.

Jawab :

Pengalaman menarik yang saya dapatkan dari mengimplementasikan CT untuk


menyelesaikan berbagai persoalan yaitu dalam menyelesaikan suatu masalah kita perlu
menyusunnya menjadi beberapa tahapan secara sistematis dan rinci. Selain itu saya
mampu mengimplementasikan CT untuk penyelesaian soal bebras, PISA/AKM dan
berbagai jenis soal lain. Ternyata di dalamnya mencakup banyak sekali level-level
tergantung dari kemampuan peserta didik.

2. Apakah terjadi perubahan cara berpikir yang Anda alami setelah mempelajari topik CT
dalam problem solving?

Jawab :

Setelah mempelajari topik ini saya mengalami perubahan dari cara berpikir untuk
menyelesaikan berbagai persoalan dalam soal-soal bebras / PISA ataupun dalam persoalan
lain menjadi lebih sistematis dengan menguraikan masalah menjadi bagian yang kecil dan
sederhana sehingga tidak cepat mengambil keputusan.

3. Apakah ada perbaikan yang dapat Anda lakukan terhadap cara mengajar Anda nantinya
setelah mempelajari topik CT dalam problem solving?

Jawab :

Iya ada, perbaikan yang saya lakukan terhadap cara mengajar setelah mempelajari topik
CT dalam problem solving yaitu dalam menghadapi permasalahan di kelas khususnya
permasalahan peserta didik mampu menyelesaikannya dengan cara berpikir computional
thingking. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu mengimplentasikan CT untuk
menyelesaikan soal-soal khususnya pada mata pelajaran ips dengan pendekatan atau
metode pembelajaran lainnya seperti problem solving. Sehingga dengan demikian peserta
didik mulai terlatif untuk berpikir komputasi dalam penyelesaian permasalahan dan
mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari.

Anda mungkin juga menyukai