Anda di halaman 1dari 3

Doa Menyembelih Hewan Kurban Milik

Orang Lain
Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk
Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Bacaan wajib saat menyembelih hewan kurban –baik miliknya sendiri atau milik orang lain-
adalah kalimat Basmalah; Bismillaah (‫)ِبْس ِم ِهَّللا‬. Jika sudah membacanya maka sah sembelihan
tersebut dan halal untuk dikonsumsi, walau tanpa menambah bacaan yang lain.

Adapun menambah dengan Wallahu Akbar adalah sunnah. Dan tidak mengapa menambahkan
bacaan doa-doa agar diterima qurban dari seseorang. Hal ini didasarkan kepada firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,

‫َفُك ُلوْا ِمَّم ا ُذ ِكَر اْس ُم ِهّللا َع َلْيِه ِإن ُك نُتْم ِبآَياِتِه ُم ْؤ ِمِنيَن‬
“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An'am: 118)

‫َو َال َتْأُك ُلوْا ِمَّم ا َلْم ُيْذ َك ِر اْس ُم ِهّللا َع َلْيِه َو ِإَّنُه َلِفْس ٌق‬
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS.
Al-An'am: 121)

Ayat di atas menjadi dalil wajibnya membaca Basmalah saat menyembelih hewan kurban dan
selain hewan kurban. Setiap sembelihan wajib dibacakan Nama Allah atasnya. Tidak boleh
meninggalkannya dengan sengaja. Sehingga dari sini bisa disimpulkan bahwa membaca
Basmalah (Bismillah) hukumnya wajib.

Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:

‫َض َّحى الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِبَك ْبَشْيِن َأْم َلَح ْيِن َأْقَر َنْيِن َذ َبَح ُهَم ا ِبَيِدِه َو َسَّم ى َو َك َّبَر‬
‫َو َو َض َع ِرْج َلُه َع َلى ِص َفاِح ِهَم ا‬
“Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkurban dengan seekor domba jantan yang didominasi
warna putih dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangannya sendiri, membaca
Basmalah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di atas samping lehernya.”

Imam Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam menyuruh untuk dibawa kepada beliau satu ekor kibas bertanduk yang hitam
kakinya, hitam bagian perutnya, dan hitam di sekitar kedua matanya. Lalu dibawakan kepada
beliau untuk beliau sembelih sendiri. Beliau berkata kepada 'Aisyah, "Wahai 'Aisyah,
ambilkan sebilah pisau." Kemudian beliau bersabda, "Asahlah pisau itu dengan batu."
'Aisyah pun mengerjakan. Kemudian beliau mengambil pisau dan mengambil kibas tersebut,
lalu beliau membaringkannya dan menyembelihnya. Kemudian beliau berucap:

‫ِبْس ِم هَّللا الَّلُهَّم َتَقَّبْل ِم ْن ُمَح َّم د َو آل ُمَح َّم د َو ِم ْن ُأَّم ة ُمَح َّم د‬
"Dengan nama Allah, ya Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad, serta
dari umat Muhammad." Kemudian beliau menyembelihnya.”

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan tentang maksudnya, yaitu beliau


membaringkannya dan menyembelihnya sambil membaca kalimat di atas. (Lihat Syarah
Muslim li al-Nawawi dalam keterangan hadits di atas)

Dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu berkata:
"Aku menyaksikan Shalat Idul Adha di musholla bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam. Saat beliau selesai khutbah, beliau turun dari mimbar dan dibawakan kepada
beliau seekor domba jantan lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyembelihnya
sambil mengucapkan:

‫ِبْس ِم ِهَّللا َو ُهَّللا َأْك َبُر َهَذ ا َع ِّني َو َع َّم ْن َلْم ُيَض ِّح ِم ْن ُأَّمِتي‬
"Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, ini dariku dan dari setiap orang yang tidak
berkurban dari umatku." (Dishahihkan oleh-Al-albani rahimahullah dalam Shahih al-
Tirmidzi)

Terdapat tambahan dalam sebagian riwayat,

‫َالَّلُهَّم ِإَّن َهَذ ا ِم ْنَك َو َلَك‬


"Ya Allah, sesungguhnya ini dari-Mu dan untuk-Mu." (Lihat: Irwa' al-Ghalil, no. 1138 dan
1152)

Di antara macam bacaan tambahan sesudah Basmalah saat menyembelihkan hewan kurban
orang lain;

‫ َهَذ ا َع ْن ُفاَل ٍن‬، ‫ِبْس ِم هَّللا َو ُهَّللا َأْك َبُر َالَّلُهَّم َهَذ ا ِم ْنَك َو َلَك‬
“Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban
dari si fulan (disebutkan namanya).”

Atau dengan tambahan:

‫َالَّلُهَّم َتَقَّبْل ِم ْن ُفاَل ٍن َو آِل ُفاَل ٍن‬


"Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan (dengan menyebut namanya).”

Boleh jadi ada yang bertanya, doa-doa agar diterima kurban tersebut apa tidak termasuk
mengada-ngada (bid’ah)? Syaikh Ibnu Jibrin menjelaskan, tambahan doa di atas atau dengan
kalimat doa lainnya dibolehkan, karena hal itu termasuk doa. Sedangkan doa (permintaan)
bab (kalimat)-nya luas. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

Anda mungkin juga menyukai