PENGANTAR
Sigli, 29 November 2014
Pemakalah
ZAINUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan kita tidak dari dari sub judul, ada baiknya pemakalah akan
merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Pengertian dan dasar hokum Qurban dan Aqiqah
2. Syarat-syarat hewan untuk Qurban dan Aqiqah
3. Tata cara penyembelihan Qurban dan Aqiqah
4. Hikmah Qurban dan Aqiqah
BAB II
TUNTUNAN PENYEMBELEHAN HEWAN
BAB III
ANALISIS
PROSES PENYEMBELIHAN
Penyembelihan dilakukan di “Trienggadeng” pada pukul 5 pagi. Hewan yang
disembelih adalah kambing. Sebelum menyembelih, “Tukang Jagal” (orang yang
menyembelih) mempersiapkan peralatan terlebih dahulu,seperti mengasah pisau,
menyiapkan tali, alat kebersihan, dan lain-lain.
Langkah pertama, jagal mengambil kambing di kandang. Biasanya depot ini
menyembelih 2 kambing setiap harinya. Setelah diambil, kambing di bawa ke tempat
penyembelihan. Kemudian kambing dibaringkan menghadap dengan kepele di
bagian selatan dan kakinya diikat dengan tali yang sudah dipersiapkan. Kambing
disembelih pada bagian leher dengan pisau yang tajam sampai putus
kerongkongannya,utamanya pada bagian jalan makan, nafas, dan urat nadi.
Langkah kedua, setelah kambing benar-benar mati, kepala kambing dipotong
dan dikuliti sampai hilang kulitnya, baru setelah itu kambing dipindahkan dengan
digantung pada penampang kayu agar mudah saat mengulitinya. Sesudahnya
kambing dikuliti, bagian daging dipisahkan dari tulang-tulangnya. Kemudian perut
kambing dibelah untuk mengeluarkan bagian dalam organ-organ
kambing tersebut seperti kandungan, usus, lambung, dan lain. Bagian organ tersebut
dicuci bersih dan direndam ke dalam air kapur selama beberapa menit. Tujuannya
untuk menghilangkan bau dan pemutih alami.
Langkah ketiga, bagian organ kambing yang direndam, diangkat sedangkan
daging kambing yang telah dipisahkan dari tulangnya dipotong dadu-dadu kecil
.Sembari dipotong, ada seorang lagi yang bertugas untuk menusukkan ke tusuk sate.
Biasanya satu ekor kambing bisa menghasilkan kurang lebih 1300 tusuk sate.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita petik dalam pembahasan makalh
ini, antara lain :
Menyembelih adalah memotong saluran nafas dan saluran makanan dari seekor
binatang menurut aturan yang telah disyariatkan oleh agama, kecuali ikan dan
belalang keduanya halal dimakan dengan tidak disembelih.
Qurban yaitu menyembelih hewan dengan tujuan untuk ibadat kepada Allah pada
hari raya Adha dan hari-hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 ,dan 13 Dzulhijjah. Dengan
niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah swt. Hewan yang digunakan untuk
qurban adalah binatang ternak, seperti kambing, sapi, dan unta.
Qurban merupakan satu bentuk ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi
illahiyah dan dimensi social. Melaksanakan qurban berarti mentaati syariat Allah swt,
yang membawa pahala baginya. Selain itu, qurban berarti memberikan kebahagian
bagi orang lain, khususnya faqir miskin untuk dapat menikmati daging hewan qurban.
Aqiqah adalah Menyembelih hewan tertentu sehubungan dengan kelahiran anak,
sesuai dengan ketentuan syara’. Sedangkan menurut pendapat lain adalah
menyembelih kambing pada hari ketujuh dari kelahiran seorang bayi. Apabila bayi
yang lahir itu laki-laki, aqiqahnya adalah duaekor kambing. Apabila bayi itu
perempuan, aqiqahnya satu ekor kambing.
DAFTAR PUSTAKA