Anda di halaman 1dari 2

Do’a Ketika Menyembelih Hewan Qurban

Penyembelihan hewan qurban adalah ibadah yang telah diatur oleh


syariat, mulai dari jenis hewan yang akan disembelih hingga pada tata
cara penyembelihannya. Tidak seperti menyembelih hewan pada
umumnya, dalam penyembelihan hewan qurban ada beberapa tatacara
yang harus diperhatikan agar sesembelihannya diterima oleh Allah.
Salah satunya adalah anjuran untuk mengucapkan doa:

‫ هَ َذا َعنِّي‬،‫ك‬ َ ‫بِس ِْم هَّللا اللَّهُ َّم َوهَّللا ُ أَ ْكبَ ُر اَللَّهُ َّم هَ َذا ِم ْن‬
َ َ‫ك َول‬
“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah (qurban) ini
dari-Mu, dan untuk-Mu, atas nama saya,”

Dan jika menyembelih hewan qurban milik orang lain, maka


membaca:

‫ هَ َذا َع ْن فُاَل ٍن‬،‫ك‬ َ ‫بِس ِْم هَّللا اللَّهُ َّم َوهَّللا ُ أَ ْكبَ ُر اَللَّهُ َّم هَ َذا ِم ْن‬
َ َ‫ك َول‬
“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah (qurban) ini
dari-Mu, dan untuk-Mu, Qurban ini atas nama fulan,” (dengan menyebut
namanya) ditambah:

ِ ‫اَللَّهُ َّم تَقَبَّلْ ِم ْن فُاَل ٍن َو‬


‫آل فُاَل ٍن‬
“Ya Allah, terimalah qurban ini dari fulan dan keluarga fulan,” (dengan
menyebut namanya)

Namun yang wajib adalah membaca basmalah, adapun yang lainnya


hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia
berkata, “Rasulullah SAW berkurban dengan dua kibas yang gemuk,
bertanduk, beliau menyembelihnya sendiri, membaca basmalah dan
bertakbir, dan meletakkan kaki beliau di atas sisi tubuh
sembelihannya,”  (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam riwayat yang lain, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah SAW menyuruh
(untuk mendatangkan) kibas yang bertanduk untuk disembelih, maka
beliau bersabda kepada ‘Aisyah;

“Bawakan pisau itu kemari, lalu beliau bersabda, ‘Tajamkan dengan


batu,’ maka ‘Aisyah melakukannya. Lalu Nabi mengambil pisau dan
kibasnya, dan langsung merebahkannya lalu
menyembelihnya. Kemudian bersabda, ‘Dengan nama Allah, Ya Allah
terimalah (kurban ini) dari Muhammad, dan keluarganya, dan dari umat
Muhammad, lalu beliau menyembelihnya’.”  (HR. Muslim)

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia


berkata, “Saya termasuk yang ikut shalat ‘ied di tempat shalat bersama
Rasulullah SAW. Ketika beliau menyelesaikan khutbahnya, lalu turun
dari mimbar, maka didatangkan kepada beliau seekor kibas seraya
beliau menyembelihnya sendiri dan bersabda:

‫ض ِّح ِم ْن أُ َّمتِي‬
َ ُ‫بِس ِْم هَّللا ِ َوهَّللا ُ أَ ْكبَ ُر هَ َذا َعنِّي َو َع َّم ْن لَ ْم ي‬
‘Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, (kurban) ini dariku, dan dari
siapapun yang belum berkurban dari umatku’.” (Dishahihkan oleh
Tirmidzi dalam Shahih Tirmidzi)

Dalam riwayat yang lain disebutkan:

َ ‫اَللّهُ َّم إِ َّن هَ َذا ِم ْن‬


َ َ‫ك َول‬
‫ك‬
“Ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu”. (Lihat: Irwa’ Ghalil, hal;
1138, 1152)

“Allahumma Minka” artinya: Kurban ini adalah pemberian dan rizki yang


aku terima dari-Mu. “wa laka” artinya: hanya untuk-Mu. (lihat: Syarhul
Mumti’: 7/492)

Anda mungkin juga menyukai