Anda di halaman 1dari 8

Doa Memotong Hewan Qurban

Ketika kita berkorban, di samping memperhatikan jenis hewan kurban, umur dan kondisi hewan kurban
yang selamat dari cacat, kita juga harus memperhatikan tatacara penyembelihann hewan qurban. Di
antaranya yaitu memperhatikan bacaan doa saat menyembelih hewan kurban. Adapaun bagi orang yang
ingin menyembelih hewan qurban disunnahkan baginya membaca doa berikut ini:

Doa Ketika Menyembelih Hewan Qurban Milik Sendiri

‫ َهَذ ا َع ِّني‬، ‫ِبْس ِم هَّللا الَّلُهَّم َو ُهَّللا َأْك َبُر َالَّلُهَّم َهَذ ا ِم ْنَك َو َلَك‬

Artinya :

Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku.

Doa Ketika Menyembelih Hewan Qurban Milik Orang Lain

‫ َهَذ ا َع ْن ُفاَل ٍن‬، ‫(ِبْس ِم هَّللا الَّلُهَّم َو ُهَّللا َأْك َبُر َالَّلُهَّم َهَذ ا ِم ْنَك َو َلَك‬sebut nama yg qurban)

Artinya :

Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan

untuk-Mu, ini kurban dari(...yg qurban...)

Kemudian ditambah lafadz doa dibawah ini :

‫َالَّلُهَّم َتَقَّبْل ِم ْن ُفاَل ٍن َو آِل ُفاَل ٍن‬

Artinya :
Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan," (dengan

menyebut namanya

Itulah lafadz doa saat menyembelih hewan qurban baik milih sendiri

maupun milik orang lain. Namun yang wajib dari bacaan ini adalah membaca

Basmalah (Bismillah). Jika sudah membacanya, maka sah penyembelihan

hewan qurban tersebut walau tidak menambah bacaan selainnya. Adapun

kalimat-kalimat sesudahnya hanya anjuran, bukan wajib. Hal ini

berdasarkan Firman Allah SWT :

‫َفُك ُلوْا ِمَّم ا ُذ ِكَر اْس ُم ِهّللا َع َلْيِه ِإن ُك نُتْم ِبآَياِتِه ُم ْؤ ِمِنيَن‬

Artinya :

Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah

ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. (QS.

Al-An'am: 118)

‫َو َال َتْأُك ُلوْا ِمَّم ا َلْم ُيْذ َك ِر اْس ُم ِهّللا َع َلْيِه َوِإَّنُه َلِفْسٌق‬

Artinya :

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.

(QS. Al-An'am: 121)

Beberapa Syarat dan Pembagian Daging Kurban


1. Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengan

cara halal tanpa berutang.

2. Kurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, atau

biri-biri.

3. Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta,

tidak pincang, tidak sakit, dan kuping serta ekor harus utuh.

4. Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 5 tahun atau

lebih, sapi atau kerbau telah berumur 2 tahun, dan domba atau

kambing berumur lebih dari 1 tahun.

5. Orang yang melakukan kurban hendaklah yang merdeka (bukan budak),

baligh, dan berakal.

6. Daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang

berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang

lain.

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du,

Pertama, syarat halal sembelihan.

Syarat halalnya sembelihan yang terkait dengan ucapan adalah membaca

basmalah.

Allah berfirman,

‫َو اَل َتْأُك ُلوا ِمَّم ا َلْم ُيْذ َك ِر اْس ُم ِهَّللا َع َلْيِه َوِإَّنُه َلِفْسٌق‬
“Janganlah kalian makan hewan yang tidak disebutkan nama Allah ketika

menyembelih. Sesungguhnya itu hewan yang tidak halal.” (QS. Al-An’am: 121)

Di ayat yang lain, Allah memerintahkan untuk makan hewan yang dibacakan

basamalah ketika menyembelih:

‫َفُك ُلوا ِمَّم ا ُذ ِكَر اْس ُم ِهَّللا َع َلْيِه ِإْن ُكْنُتْم ِبآَياِتِه ُم ْؤ ِمِنيَن‬

“Makanlah binatang yang disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya,

jika kalian orang yang beriman kepada ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am: 118).

Orang yang menyembelih dengan membaca basmalah sebelum dia melukai leher

hewan yang hendak disembelih, maka hewannya halal dimakan. Dan jika

diniatkan untuk berqurban maka bernilai sebagai ibadah qurban yang sah.

Karena itu, membaca basmalah merupakan ucapan yang paling penting ketika

menyembelih. Sehingga perlu diperhatikan oleh para jagal, agar jangan

sampai lupa atau tidak membaca apapun. Ingat, taruhannya, hewan yang

disembelih bisa menjadi bangkai.

Kedua, dianjurkan untuk mengikrarkan kepemilikan hewan qurban.

Hal ini dicontoh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

sebagaimana dikisahkan oleh Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak berqurban,


beliau membeli dua kambing yang gemuk, putih belang hitam. Setelah

selesai shalat, dan berkhutbah, beliau mendatangi salah satu kambingnya

dan beliau sembelih sendiri dengan pisau, ketika menyembelih beliau

mengucapkan:

‫ُأ‬
‫الَّلُهَّم َهَذ ا َع ْن َّمِتي َج ِم يًعا ِمَّم ْن َش ِهَد َلَك ِبالَّتْو ِح يِد َو َش ِهَد ِلي ِباْلَباَل ِغ‬

Ya Allah, ini qurban dariku dan dari semua umatku yang bersaksi

mentauhidkan-Mu, dan bersaksi bahwa aku yang menyampaikan risalah.

Selanjutnya, beliau mendatangi kambing kedua. Ketika menyembelih beliau

mengucapkan:

‫َهَذ ا َع ْن ُمَحَّمٍد َو آِل ُمَحَّمٍد‬

Ini qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad.

Kemudian beliau sedekah kedua hewan qurban itu kepada orang miskin, dan

beliau juga makan dan beliau berikan kepada keluarganya. (HR. Ahmad 27190).

Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa

beliau mengikuti shalat idul adha bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam di lapangan. Setelah selesai berkhutbah, beliau turun dari

mimbar dan mendatangi kambing qurban beliau. Lalu Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya dengan tangannya, sambil

mengucapkan:
‫ َو َع َّم ْن َلْم ُيَض ِّح ِم ْن ُأَّمِتي‬،‫ َهَذ ا َع ِّني‬،‫ َو ُهَّللا َأْك َبُر‬،‫ِبْس ِم ِهَّللا‬

Bismillah, wallahu akbar, ini qurban dariku dan dari umatku yang tidak

berqurban. (HR. Ahmad 14837, Abu Daud 2810 dan dishahihkan Al-Albani).

Berdasarkan riwayat di atas, dianjurkan bagi orang yang hendak

menyembelih qurban untuk mengucapkan kalimat ikrar di atas. Jika

pemilik hewan menyembelih sendiri, dia bisa ucapkan :

Bismillah, Allahumma hadza minka wa laka ‘anni wa ahli baitii, atau

Bismillah, Allahumma hadza ‘anni wa ahli baitii

Tapi jika mewakili qurban orang lain, si jagal mengucapkan:

Bismillah, Allahumma hadza minka wa laka ‘an fulan (nama orangnya)

wa ahli baitihi, atau

Bismillah, Allahumma hadza ‘an fulan (nama orangnya) wa ahli

baitihi

Ketiga, ungkapan di atas statusnya adalah ikrar (menegaskan) apa yang

ada dalam hatinya, dan bukan termasuk bentuk melafalkan niat bukan pula

doa ketika berqurban.

Keterangan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Utsaimin,


“Ini bukan bentuk melafalkan niat. Karena perkataan orang yang

menyembelih: ‘Ini qurban dariku dan keluargaku’ sifatnya sebatas

memberitakan apa yang ada dalam hatinya. Karena dia sendiri tidak

mengatakan: ‘Ya Allah, saya ingin berqurban.’ Sebagaimana yang dilakukan

oleh orang yang melafalkan niat. Akan tetapi yang dilakukan orang ini

hanya menampakkan apa yang ada di hatinya saja…” (Majmu’ Fatawa Ibnu

Utsaimin, 2220)

Keempat, tidak ada doa khusus ketika menyembelih qurban.

Hanya saja, karena ibadah qurban termasuk amal soleh yang benar nilainya

maka kita harus berharap agar amal itu diterima Allah. Salah satu bentuk

doa untuk mengiringi harapan agar amal kita diterima Allah adalah doa

yang dilantunkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam setelah beliau membangun

ka’bah:

‫َر َّبَنا َتَقَّبْل ِم َّنا ِإَّنَك َأْنَت الَّس ِم يُع اْلَعِليُم‬

“Ya Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi

Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127).

Doa semacam ini pernah dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam sewaktu beliau berqurban. Aisyah mengisahkan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan kambing

bertanduk, berdiri dengan kaki belang hitam, duduk di atas perut belang
hitam, melihat dengan mata belang hitam. Kemudian beliau menyuruh Aisyah

untuk mengambilkan pisau dan mengasahnya. Setelah kambingnya beliau

baringkan, beliau membaca:

‫ِباْس ِم ِهَّللا الَّلُهَّم َتَقَّبْل ِم ْن ُمَحَّمٍد َو آِل ُمَحَّمٍد َوِم ْن ُأَّمِة ُمَحَّمٍد‬

“Bismillah, Ya Allah, terimalah qurban dari Muhammad dan keluarga

Muhammad, serta dari umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam .”

(HR. Muslim no. 1967)

Untuk itu, doa permohonan agar amal anda dikabulkan seperti contoh di

atas, bisa anda baca ketika anda berqurban atau setelah anda berqurban.

Allahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai