Anda di halaman 1dari 11

BUDGETING ORGANISASI

Dosen Pengampu : Muhammad Danil, M.Pd

Disusun Oleh :
Fadilla Hafizah (0101212054)
Ade Tegar Permana Sianipar (0101212043)

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang mana dengan karunianya kami masih di
beri Kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “BUDGETING
ORGANISASI” demi melengkapi tugas makalah dari matakuliah Manajemen Organisasi. Semoga
makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada nabi junjungan alam , Nabi
Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Muhammad Danil M.Pd, selaku dosen
pembimbin mata kuliah “MANAJEMEN ORGANISASI” yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca terutama bagi penulis
sendiri.

Harapan kami muah mudahan makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan juga
pengetahuan bagi pembaca. Kami akui makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sebagai penulis meminta maaf atas ketidk sempurnaan ini. Untuk itu juga kritik dan saran para
pembaca kami butuhkan.

i
DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
Tujuan......................................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2
Sumber Sumber Keuangan Organisasi ................................................................................... 2
Sumber Sumber Keuangan Alternatif ..................................................................................... 4
BAB III........................................................................................................................................... 7
PENUTUP...................................................................................................................................... 7
Kesimpulan ................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran (Budget) merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan organisasi, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan
berlaku untuk jangka waktu yang akan datang. Dalam sebuah organisasi, penganggaran dimulai
ketika perumusan dan perencanaan strategis telah dilakukan. Tahap penganggaran menjadi sangat
penting karena anggaran yang tidak berorientasi pada kinerja organisasi dapat menggagalkan
perencanaan yang sudah kita susun. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk
memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Anggaran dalam suatu organisasi berisi gambaran
kondisi keuangan yang meliputi pendapatan, belanja, dan aktivitas program. Setiap anggaran
memberikan informasi mengenai apa yang hendak kita lakukan dalam beberapa periode yang akan
datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Sumber Sumber Keuangan Organisasi?
2. Apa Saja Sumber Sumber Keuangan Alternatif?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber sumber keuangan organisasi
2. Untuk mengetahui sumber sumber keuangan alternatif

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sumber Sumber Keuangan Organisasi

1.Pendapatan dari kegiatan program

• Pendapatan dilakukan untuk keberlangsungan hidup organisasi nirlaba; Hal ini


dikarenakan dukungan dana dari para donatur tidak dapat diharapkan terus-menerus. Oleh
karena itu, organisasi harus dapat mandiri dalam mengelola kegiatan yang dilakukan.
• Perluasan pelayanan masyarakat; Dalam upaya memberikan kontribusi melalui kegiatan
yang dilakukan oleh suatu organisasi nirlaba, diharapkan dengan adanya sumber
pendapatan dari kegiatan yang dilakukan dapat menjangkau lebih banyak cakupan
masyarakat sesuai dengan sasaran kegiatan.
• Penghargaan atas kinerja yang dilakukan organisasi nirlaba; Jenis kegiatan yang dilakukan
organisasi nirlaba yang melibatkan partisipasi masyarakat dan memberikan tanggung
jawab untuk pemeliharaan dan operasional dengan pendanaan melalui pengenaaan tarif
yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan.1

2. Pendapatan dari donasi/sumbangan (fundraising)

Donasi merupakan pendapatan organisasi yang diperoleh tanpa harus menyajikan suatu
balas jasa/produk sebagai pemberian murni dari niat baik dari pemberinya (donatur). Donasi dapat
diberikan secara reguler atau hanya sekali, yang dilakukan melalui kegiatan penggalangan dana
(fundraising) misalnya melalui kegiatan filantropi. Adapun strategi yang digunakan dalam
penggalangan dana filantropi adalah dengan menaikkan isu/berita melalui peliputan kegiatan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, dapat melalu direct fundraising atau melalui
kerjasama program. Masalah yang muncul dalam besarnya pendapatan yang diterima sehingga
budget perencanaan kegiatan tidak dapat dipastikan jumlahnya.

1
Gleen A. Welsch. Budgeting, Profit Planing and Control. USA

2
3. Pendapatan dari hibah (grant)

Hibah diberikan oleh suatu organisasi nirlaba untuk mendukung suatu kegiatan tertentu.
Pemberian hibah sangat spesifik mulai dari organisasi pemberi, jenis kegiatan, pelaksanaan hingga
konteks kegiatan yang dilakukan. Seperti pembuatan proposal, rincian kegiatan, dan rincian dana
yang dibutuhkan. Sehingga dana hibah murni sebagai donor bukan pelaksana suatu kegiatan
karena diberikan berikan sesuai proposal yang diajukan. Biasanya jumlah dana yang diberikan
lebih besar dibandingkan dengan jenis donasi/sumbangan. Masalah yang muncul adalah
kontinuitas pemberian hibah dan tidak didukungnya kegiatan rutin organisasi oleh dana hibah.
Sehingga organisasi nirlaba sulit mendisain program yang akan datang.2

4. Pendapatan dari bunga dan hasil investasi lainnya (capital income)

Merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu modal atau aset organisasi yang
tergantung dari besaran jumlah nilai investasi. Pada umumnya, organisasi nirlaba tidak
diperkenankan untuk melakukan investasi dengan resiko tinggi karena dana yang diinvestasikan
tidak boleh berkurang dan harus meningkat jumlahnya. Sehingga organisasi nirlaba harus lebih
berhati-hati/konservatif dalam memperhitungkan resiko dan keuntungan dalam berinvestasi.3

5. Pendapatan dari iuran anggota

Dalam suatu komunitas atau organisasi nirlaba dengan beberapa anggota biasanya
mewajibkan anggota untuk memberikan iuran. Besaran iuran disesuaikan dengan kesepakatan
bersama atau dapat juga bersifat sukarela. Kesulitan dari pendapatan berbasis iuran anggota ini
adalah pada anggotanya sendiri, iuran yang bersifat individual sulit dikumpulkan sulit
dikumpulkan apabila sifatnya individual dibandingan dengan keanggotaan yang bersifat profesi
atau badan.4

6. Pendapatan dari usaha komersil

Pendapatan langsung dapat diperoleh suatu organisasi nirlaba melalui usaha komersil
dengan membentuk unit khusus dalam menangangi atau memiliki saham/kepemilikan badan usaha

2
Munandar M. Budgeting: Perencanaan, Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta
3
Mohammad Najib, Manajemen Keuangan,Cetakan 1. Bandung :Pustaka Setia, 2015.
4
Sutrisno, Manajemen keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisi, 2005.

3
komersil. Penting untuk diketahui adalah pemisahan pengelolaan unit komersial dengan program
organisasi nirlaba. Sehingga kegiatan komersial dapat berjalan tanpa keterlibatan dari organisasi
nirlaba dalam operasional harian. Pemisahan ini penting dilakukan untuk menghindarkan
kerancuan tentang penggunaan sumber daya organisasi nirlaba. Permasalahan dari pengelolaan
sumber dana yang diperoleh dari usaha komersial adalah permodalan serta pengelolaan usaha.
Permodalan terkait dengan besaran dana yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha komersial.
Kerapkali penyisihan sebagian dari surplus program tidak dapat dilakukan karena surplus tidak
senantiasa terjadi dan bila ada kemungkinan jumlahnya tidak signifikan.5

B. Sumber Sumber Keuangan Alternatif


Beberapa hal yang bisa disimpulkan dari studi mengenai pengembangan sumber dana alternatif
untuk pembiayaan pembangunan ini adalah bahwa terdapat empat sumber konvensional utama
untuk pembiayaan pembangunan. Selain itu terdapat beberapa sumber inovatif sebagai pelengkap
dan alternatif dari empat sumber utama konvensional tersebut seperti wacana global public goods,
sistem pajak global dan sumber dana pembangunan berbasis aset.

Empat sumber konvensional untuk pembiayaan pembangunan tersebut adalah sumber-sumber


domestik untuk pembiayaan pembangunan yang secara garis besar dikategorikan bersumber dari
pajak dan non pajak. Sumber kedua adalah investasi asing baik yang berupa penanaman modal
asing langsung maupun arus masuk modal swasta lainnya. Sumber ketiga adalah perdagangan
internasional yang bisa diarahkan sebagai motor dari pembangunan. Sumber keempat adalah utang
dan bantuan luar negeri. 6

Kajian mengenai sumber-sumber domestik untuk pembiayaan pembangunan menunjukkan


bahwa ketersediaan dan mobilisasi sumber-sumber dana domestik, merupakan prasyarat bagi
pembentukan modal riil dan, pada gilirannya, pembangunan nasional. Pembangunan yang
berkelanjutan hanya dapat dicapai jika sumber-sumber dimobilisasi dan ditransformasikan secara
efisien menjadi kegiatan produktif. 7Penciptaan sumber-sumber domestik untuk menabung dan
mananamkan modal secara produktif merupakan landasan utama pembangunan yang
berkelanjutan.

5
Winardi. Teori dan Pengorganisasian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada),2009. hlm. 26
6
Mamduh.M Hanafi, Manajemen keuangan. Edisi 1, Cetakan ke tujuh. Yogyakarta:BPF, 2014
7
(Copeland, 1992).

4
Sumber kedua untuk pembiayaan pembangunan yaitu investasi asing. Pembahasan lebih fokus
pada penanaman modal asing sebagai salah satu komponen aliran modal yang masuk ke suatu
negara menunjukkan bahwa penanaman modal asing merupakan aliran modal yang relatif stabil
dan mempunyai resiko yang kecil dibandingkan aliran modal lainnya, misalnya portofolio
investasi ataupun utang luar negeri. Salah satu sebabnya adalah dikarenakan PMA tidak begitu
mudah terkena gejolak fluktuasi mata uang (seperti halnya investasi portofolio) ataupun beban
bunga yang berat (misalnya utang luar negeri).

Sumber ketiga dari sumber dana untuk pembiayaan pembangunan yaitu perdagangan
internasional dimana perdagangan internasional sendiri diharapkan dapat menjadi mesin dari
pertumbuhan ekonomi. Guna mengembangkan perdagangan internasional, setidaknya diperlukan
dua hal yaitu penciptaan persaingan sehat di dalam negeri untuk meningkatkan daya saing serta
peningkatan akses pasar perdagangan internasional. 8

Sumber keempat dari sumber dana pembiayaan pembangunan yaitu utang dan bantuan luar
negeri. Berdasarkan pengalaman yang panjang, jika pinjaman tidak direncanakan secara matang
dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan, tidak dialokasikan secara tepat sasaran dan tidak
dimanfaatkan secara efisien, maka utang luar negeri akan dapat menimbulkan masalah besar dan
bahkan menyebabkan fiscal unsustainable. Sejalan dengan amanat GBHN 1999 bahwa Indonesia
harus meningkatkan kemampuan pengelolaan dana pinjaman luar negeri dengan tujuan akhir
adalah mencapai kemandirian dalam pembiayaan pembangunan. Oleh karena itu manajemen utang
luar negeri harus diperbaiki bahkan diubah untuk meningkatkan optimalisasi pemanfaatannya dan
dikontrol sampai pada level yang aman. 9

Selain empat sumber konvensional utama untuk pembiayaan pembangunan tersebut di atas,
terdapat beberapa usulan sumber dana inovatif untuk pembiayaan pembangunan. Setidaknya
terdapat lima konsep sumber dana untuk pembiayaan pembangunan yang dibahas dalam kajian ini
yaitu: Global Public Goods, Pembangunan Berbasis Aset, Sistem Pajak Global, Arsitektur Baru
Keuangan Internasional dan Bank Pembangunan Domestik. Secara umum dapat disimpulkan
bahwa konsep-konsep alternatif inovasi sumber daya untuk pembiayaan pembangunan cukup

8
Suparmoko, M., Keuangan Negara: dalam Teori dan Praktek, BPFE Yogyakarta, 1991.
9
Nurhadi, Muljani A. Laporan Hasil Penelitian Analisa Biaya Satuan Pendidikan diKabupaten Sleman Tahun
2004,. Yogyakarta: EMK dan Bappeda Kabupaten Sleman, 2004.

5
mungkin diterapkan di Indonesia namun memiliki tingkat kesulitan yang berbeda karena
dikelilingi beberapa faktor permasalahan domestik maupun internasional yang tak bisa dilepaskan.
Begitu juga aspek-aspek non ekonomis yang melingkupinya termasuk aspek politik
internasional.10

10
Sukmanagara rizal. Manajemen Organisasi,

6
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Anggaran nggaran (budget) adalah dokumen perencanaan keuangan untuk masa
depan yang pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan
moneter. Anggaran ini merupakan perencanaan jangka pendek organisasi yang menerjemahkan
berbagai program ke dalam rencana keuangan tahunan yang lebih kongkret.

Usulan anggaran pada umumnya ditelaah atau direview terlebih dahulu oleh pejabat yang
lebih tinggi untuk bisa dijadikan anggaran formal. Fungsi anggaran akan menjadi optimal, jika
proses penyusunannya mempertimbangkan partisipasi dari semua pelaku anggaran. Keikutsertaan
para manajer dalam proses penyusunan anggaran merupakan pendekatan yang cukup efektif
terhadap perbaikan motivasi dan perilaku individu dalam setiap organisasi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Budgeting, G. A. (n.d.). Profit Planing and Control. USA.
Copeland, W. d. (1992). Manajemen Keuangan. Jilid 2. Alih Bahasa yohanes Lamarto dan Mariana
Adinta. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, M. (2014). Manajemen keuangan. . Yogyakarta: Cetakan ke tujuh. :BPF.
Najib, M. (2015). Manajemen Keuangan. Pustaka Setia.
Nurhadi, M. A. (2004). Laporan Hasil Penelitian Analisa Biaya Satuan Pendidikan diKabupaten Sleman
Tahun 2004. Yogyakarta.
Perencanaan, M. M. (n.d.). Budgeting: Perencanaan Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja. .
Universitas Gajah Mada.
Suparmoko, M. (1991). Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta,.
Sutrisno. (2005.). Manajemen keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, . Yogyakarta: Ekonisi.
Winardi. (2009). Teori dan Pengorganisasian,. Jakarta: : Raja Grafindo Persada.

Sukmanagara rizal. Manajemen Organisasi,

Anda mungkin juga menyukai