Anda di halaman 1dari 11

TRANSMISI DAYA LISTRIK

KONSEP TRANSMISI DAYA LISTRIK

DISUSUN OLEH:
MUH. MUZAKI KOSWARA / 210204502011
FATHUL MA’ARIF / 210204502002
KHAIRUL FAJRIN / 21020451022

PRODI PEND. TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PEND. TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Media pembelajaran dua dimensi tanpa
proyeksi kami. Shalawat serta salam, senantiasa terus tercurah kepada baginda Rasulullah
SAW, yang membawa kita dari alam biadab menuju alam yang beradab. Makalah ini
merupakan makalah yang kami susun demi menuntaskan tugas Transmisi daya listrik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
para Dosen yang telah membimbing dan mengarahkan saya selama berjalannya mata kuliah
ini, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik
yang disengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.
Akhir kata semoga laporan lengkap ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi
pendidikan dan masyarakat luar. Aamiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
A. Transmisi daya listrik............................................................................................................. 5
B. Proses Transmisi daya listrik .................................................................................................. 5
C. Jenis saluran transmisi ........................................................................................................... 6
D. Komponen utama transmisi daya listrik .................................................................................. 8
BAB III .......................................................................................................................................... 11
PENUTUP...................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 11
B. Saran. .................................................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transmisi daya listrik adalah proses pengiriman energi listrik dalam jumlah
besar dari sumber pembangkit listrik ke gardu listrik atau sub-stasi distribusi.
Transmisi daya listrik merupakan salah satu komponen utama dari sistem tenaga
listrik yang kompleks, yang melibatkan generasi, transmisi, distribusi, dan konsumsi
listrik
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transimisi daya listrik?
2. Bagaimana proses transmisi daya listrik?
3. Jelaskan jenis-jenis saluran transmisi daya listrik?
4. Apa saja komponen utama transmisi daya listrik?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan transmisi daya listrik.
2. Mengetahui proses transmisi daya listrik.
3. Mengetahui jenis jenis saluran transmisi daya listrik.
4. Mengetahui komponen utama transmisi daya listrik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Transmisi daya listrik


Transmisi daya listrik adalah proses mengirimkan listrik dari satu tempat ke
tempat lain dengan tujuan untuk menyuplai energi listrik ke konsumen atau peralatan
listrik. Ini adalah salah satu komponen utama dari sistem tenaga listrik yang
kompleks, yang melibatkan generasi, transmisi, distribusi, dan konsumsi listrik.
Proses transmisi ini biasanya melibatkan perjalanan listrik melalui jaringan saluran
listrik yang luas, seringkali melibatkan jarak yang jauh, sebelum akhirnya mencapai
rumah-rumah, bisnis, atau industri.
Komponen penting yang terkait dengan transmisi daya listrik meliputi saluran
transmisi, tegangan tinggi, peralatan pengendali, frekuensi listrik, dan kerugian daya.
Saluran transmisi adalah infrastruktur fisik yang digunakan untuk mengirimkan listrik
dalam jumlah besar dari pembangkit listrik ke sub-stasi distribusi atau penerima akhir.
Listrik seringkali dikirimkan dalam bentuk tegangan tinggi karena ini dapat
mengurangi kerugian daya yang terjadi selama perjalanan jarak jauh. Peralatan
pengendali seperti transformator, pemutus sirkuit, pemutus luar ruangan, dan
peralatan lainnya digunakan untuk mengatur, melindungi, dan mengontrol arus listrik
yang mengalir melalui saluran transmisi.
Selama transmisi, terdapat kerugian daya yang terjadi akibat resistansi kabel
dan faktor lainnya. Penggunaan tegangan tinggi membantu mengurangi kerugian ini,
tetapi tetap ada beberapa kerugian yang perlu diperhitungkan

B. Proses Transmisi daya listrik


Proses transmisi daya listrik adalah pengiriman energi listrik dari pembangkit
listrik ke gardu listrik utama melalui jaringan saluran listrik yang luas. Listrik
seringkali dikirimkan dalam bentuk tegangan tinggi untuk mengurangi kerugian daya
yang terjadi selama perjalanan jarak jauh.
Proses transmisi ini melibatkan peralatan pengendali seperti transformator,
pemutus sirkuit, pemutus luar ruangan, dan peralatan lainnya untuk mengatur,
melindungi, dan mengontrol arus listrik yang mengalir melalui saluran transmisi.
Selama transmisi, terdapat kerugian daya yang terjadi akibat resistansi kabel dan
faktor lainnya. Penggunaan tegangan tinggi membantu mengurangi kerugian ini,
tetapi tetap ada beberapa kerugian yang perlu diperhitungkan. Setelah melalui proses
transmisi, listrik didistribusikan ke rumah-rumah, bisnis, atau industri melalui sub-
stasi distribusi atau penerima akhir

C. Jenis saluran transmisi


Saluran transmisi pada sistem tenaga listrik dapat dibagi menjadi beberapa jenis
berdasarkan kapasitas dan konstruksinya. Berdasarkan kapasitas yang disalurkan,
saluran transmisi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET),
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran
transmisi elektrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di udara
dengan tegangan sebesar 500 kilovolt (kV). Konstruksi SUTET memiliki
beberapa kelebihan, seperti biaya investasi yang lebih murah daripada saluran
kabel tegangan tinggi (SKTT) dan tidak memerlukan ruang bebas (ROW)
yang luas. Namun, SUTET juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan
manusia, seperti radiasi medan magnet dan medan listrik yang dapat
menciptakan gejala kesehatan.
Beberapa risiko bahaya yang timbul akibat SUTET termasuk radiasi
yang dapat mencemar lingkungan dan mengancam kesehatan manusia.
Walaupun dampak ini masih perlu dikaji lebih lanjut, penggunaan SUTET
telah diizinkan di Indonesia dengan batas aman yang telah ditetapkan
b. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT),
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah sarana diatas tanah
untuk menyalurkan tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke Gardu Induk (GI)
atau dari GI ke GI lainnya, dengan tegangan sekitar 30 kV, 70 kV, dan 150
kV. SUTT terbuat dari baja profil yang disusun secara strategis sesuai dengan
kekuatan yang diperlukan.
Risiko bahaya yang timbul akibat SUTT termasuk radiasi medan
magnet dan medan listrik yang dapat menciptakan gejala kesehatan, namun
hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Selain itu, SUTT juga dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap burung dan ekosistem lingkungan
c. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) .
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) adalah jenis saluran transmisi
listrik yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam di dalam
tanah. SKTT digunakan di daerah perkotaan yang membutuhkan keandalan
penyaluran daya yang tinggi dan lebih aman terhadap gangguan alam.
Beberapa komponen dalam SKTT termasuk kabel, isolator, dan grounding
system. SKTT memiliki kelebihan dalam hal estetika karena tidak
memerlukan tiang-tiang listrik dan saluran udara, sehingga tampak lebih rapi
Sedangkan berdasarkan konstruksinya, saluran transmisi dapat dibagi menjadi:
a. saluran udara (overhead lines) dan
Saluran udara (overhead lines) adalah sistem penyaluran tenaga listrik yang
menggunakan kawat-kawat yang digantung pada isolator antara menara atau
tiang.
Beberapa karakteristik saluran udara termasuk:
• Fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban
• Lebih murah dibandingkan dengan saluran kabel bawah tanah
(underground cables)
• Efektif untuk penyaluran tenaga listrik dengan tegangan diatas 66 kV
• Mudah dalam pemasangan, perawatan, deteksi, dan pemeliharaan
• Mudah memeriksa jika terjadi gangguan pada jaringan
• Mudah dilakukan perluasan pelayanan dengan penarikan cabang yang
diperlukan
• Mudah melakukan pemeliharaan
• Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa
pohon, dsb., namun hanya mengalami gangguan akibat cuaca buruk
Kerugian dari saluran udara termasuk:
• Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa
pohon, dsb.
• Estetika karena berada di ruang terbuka, sehingga kurang
menyenangkan
• Kurang aman bagi fauna dan flora
• Mudah terpengaruh oleh gangguan petir, gangguan tegangan, dan
gangguan lainnya
b. saluran bawah tanah/laut (underground cables) .
Saluran kabel bawah tanah (underground cables) adalah sistem penyaluran
tenaga listrik yang menggunakan kabel yang ditanam dalam tanah.
Beberapa karakteristik saluran kabel bawah tanah termasuk:
• Lebih aman dari saluran udara (overhead lines) karena tidak
terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon,
dsb.
• Lebih aman bagi fauna dan flora
• Mudah dalam pemasangan, perawatan, dan pemeliharaan
• Mudah dimanfaatkan untuk perluasan beban
• Mudah melakukan pemeliharaan
• Mudah melakukan penggantian cabang yang diperlukan
• Mudah melakukan pemeliharaan
• Mudah melakukan estimasi jika terjadi gangguan pada jaringan
• Mudah melakukan pemeliharaan
• Tidak terpengaruh oleh gangguan petir, gangguan tegangan, dan
gangguan lainnya
Kerugian dari saluran kabel bawah tanah termasuk:
• Biaya investasi yang lebih murah dibandingkan dengan saluran udara
• Tingkat kesulitan maintenance yang lebih tinggi
• Memerlukan ruang bebas (ROW) yang luas
D. Komponen utama transmisi daya listrik
1. Menara
Menara/tower adalah bangunan yang digunakan untuk menopang peralatan listrik
dan memberikan ketinggian yang aman bagi kawat penghantar pada saluran
transmisi daya listrik. Menara/tower pada saluran transmisi daya listrik terbuat
dari bahan baja atau beton, dan memiliki beberapa jenis, seperti lattice tower,
tubular steel pole, concrete pole, dan wooden pole. Menara/tower harus dirancang
dengan kuat untuk menahan beban yang bekerja padanya, seperti gaya berat
tower dan kawat penghantar, gaya tarik akibat rentangan kawat, dan gaya angin
akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower. Jarak antar menara/tower
pada saluran transmisi daya listrik telah ditetapkan oleh pemerintah, tergantung
pada jenis saluran transmisi dan tegangan yang digunakan.
2. Konduktor
Konduktor merujuk pada material yang mengalirkan arus listrik dalam saluran
transmisi daya listrik. Dalam kontekst ini, konduktor bisa didaftarkan ke dua jenis
saluran transmisi:
• Untuk Saluran Udara:Kawat Telanjang: Material yang digunakan untuk
mengalirkan arus listrik di udara, biasanya dari baja atau aluminium.
• Untuk Saluran Bawah Tanah:Kabel: Material yang digunakan untuk
mengalirkan arus listrik di dalam tanah, dengan variasi ukuran, diameter,
dan spesifikasi yang berbeda.
Material konduktor yang digunakan dalam transmisi daya listrik harus memenuhi
standar mutu dan kriteria teknis yang ditentukan oleh organisasi internasional
seperti IEC (International Electrotechnical Commission) dan IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers)
3. Isolator
Isolator pada saluran transmisi listrik adalah alat yang berfungsi untuk membatasi
kontak langsung antara konduktor (kabel atau kawat penghantar) dengan menara
atau tower tempat konduktor tersebut dipasang. Isolator ini biasanya terbuat dari
bahan keramik atau kaca, dan dipasang di antara konduktor dan menara untuk
mencegah terjadinya arus bocor atau hubungan langsung antara konduktor
dengan menara yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem transmisi listrik.
Dengan adanya isolator, konduktor dapat terlindungi dari gangguan yang dapat
disebabkan oleh kontak langsung dengan menara, sehingga sistem transmisi
listrik dapat beroperasi secara aman dan handal.
4. Grounding
Sistem Grounding (pentanahan) adalah sistem yang mengalirkan arus dari
kawat tanah ke bumi untuk mencegah risiko galvanis dan menjamin
keseimbangan potensial elektris antara struktur transmisi listrik. Fungsi utama
sistem grounding adalah untuk melindungi kawat-kawat fasa dari sambaran petir
dan menjamin ketersediaan sistem transmisi listrik yang stabil dan aman.
Pentanahan dapat dicapai dengan cara menggunakan kawat tanah (ground
wire), yang dipasang di atas kawat fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil
mungkin. Selain itu, pentanahan juga dapat dicapai dengan cara menggunakan
sistem pentanahan yang lain, seperti pentanahan dengan driven ground
(pentanahan dengan menancapkan batang elektroda ke tanah).
Perlindungan pentanahan dapat diukur dengan metode yang telah dirilis,
seperti mengukur tahanan grounding dengan metode yang telah disajikan
sebelumnya. Standar minimal tahanan grounding adalah ≤ 5 Ω. Jika tahanan
grounding melebihi batas standar, maka flashover akan muncul dan menyebabkan
gangguan pada saluran transmisi.
Di dalam sistem transmisi, kawat tanah (earth wire) dan sistem pentanahan
yang baik sangat penting untuk mencegah risiko galvanis dan menjamin
keseimbangan potensial elektris antara struktur transmisi listrik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transmisi daya listrik adalah proses mengirimkan listrik dari satu tempat ke tempat
lain dengan tujuan untuk menyuplai energi listrik ke konsumen atau peralatan listrik.
Proses transmisi listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran
dari pembangkit listrik ke gardu listrik utama, kemudian disalurkan ke gardu
distribusi untuk diturunkan tegangannya menjadi 220 V, dan akhirnya disalurkan ke
rumah-rumah warga. Saluran transmisi pada sistem tenaga listrik dapat dibagi
menjadi beberapa jenis berdasarkan kapasitas dan konstruksinya.
Berdasarkan kapasistasnya yaitu:
• SUTET
• SUTT
• SKTT

Berdasarkan konstruksinya :

• Overhead lines
• Underground lines

B. Saran.

Anda mungkin juga menyukai