KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan lingkungan anak berada, sedangkan kodrat zaman adalah masa atau zaman yang dijalani anak. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan peserta didik di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.
Strategi Mewujudkan Pendidikan
yang Berpihak pada Murid
1. Melakukan Uji Diagnostik
Uji diagnostik bisa disebut pula asesmen awal yang dilakukan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, dan kompetensi peserta didik. Uji diagnostik membantu guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Guru dapat mengetahui gaya belajar, sosial emosional peserta didik, minat, dan sebagainya sehingga nanti bisa merancang pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
2. Mengenali Karakteristik Zaman Peserta Didik
Untuk bisa memahami peserta didik, kita perlu mengetahui kodrat zaman peserta didik karena setiap peserta didik memiliki masa atau zaman yang berbeda-beda. Namun, jika yang dihadapi adalah peserta didik zaman sekarang yang hidup di abad ke-21 berarti kita selaku guru perlu melek teknologi karena karakteristik mereka sangat dekat dengan segala kecanggihan teknologi.
3. Menggunakan Konsep Tanggap Budaya
Kodrat alam berkaitan dengan lingkungan peserta didik. Konsep tanggap budaya bisa diimplementasikan saat membuat materi atau bahan ajar. Guru bisa mempertimbangkan lingkungan budaya peserta didik untuk dikaitkan dengan materi pembelajaran. Misalnya saat pembelajaran teks deskripsi di sekolah yang ada di Bali, guru bisa menjadikan contoh teks deskripsi mengenai pantai dan makanan khas Bali dengan tujuan agar peserta didik bisa cepat memahaminya.