Anda di halaman 1dari 2

NAMA :MUTMAINNAH SYAM

NPM : 229003485035
BIDANG STUDI KIMIA 001

KONEKSI ANTAR MATERI

Buatlah koneksi antar materi tentang prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi


(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally
responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) dengan
topik lain yang berkaitan di mata kuliah ini atau mata kuliah lain atau dengan kehidupan
sehari-hari yang berkaitan.

1. Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice)

DAP lebih merujuk pada pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini dalam
program pengembangan anak usia dini. Pendekatan Developmentally Appropriate Practice
(DAP) Haspari,ariati dan widiasari (2015) memposisikan anak sebagai pemegang peranan utama
dalam proses pembelajaran, dimana kegiatan yang akan dan sedang dilakukan mewadahi
gagasan anak, memberikan banyak kesempatan untuk anak aktif bergerak dan bertanya,
menjelajah serta mencoba. Media pembelajaran disesuaikan dengan karakter perkembangan
anak usia pra sekolah yang masih berada pada tahap Pra-Operational, dimana anak
membutuhkan benda konkrit dan lingkungan. Terdapat tiga strategi diferensiasi
diantaranya;
a) Direfensiasi konten
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat dibedakan
sebagai tanggapan terhadapa kesiapan, minat, dan profil belajar murid maupun
kombinasi dari ketiganya. Guru perlu menyediakan bahan dan alat sesuai dengan
kebutuhan belajar murid.

b) Diferensiasi proses
Proses mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa
yang dipelajari. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara:
1) menggunakan kegiatan berjenjang
2) meyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di
sudut-sudut minat,
3) membuat agenda individual untuk murid (daftar tugas, memvariasikan lama
waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas,
4) mengembangkan kegiatan bervariasi

c) Diferensiasi produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan murid
kepada kita (karangan, pidato, rekaman, doagram) atau sesuatu yang ada
wujudnya. Produk yang diberikan meliputi 2 hal:
1) memberikan tantangan dan keragaman atau variasi,
2) memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan
pembelajaran yang diinginkan.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi sekolah, kelas,


dan terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. (Widi Astuti, Veni. 2021)
2. Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)

Banyak kasus peserta didik yang memiliki level kognitif luar biasa,
mengembangkan karir mereka namun lupa kampung halaman dan warisan
kebudayaannya. Oleh karena itu, pengajaran yang responsif kultur hadir untuk
menjawab tantangan tersebut. Disisi lain, pengajaran yang responsif kultur akan
menjadikan kegiatan pengajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik karena
mereka akan merasa bahwa sekolah dan lingkungan tempat tinggal mereka terkoneksi
satu sama lain bukan dua hal yang saling terpisah. Dalam pengajaran yang responsif
kultur, pendidik mendorong terciptanya interaksi yang positif antara peserta didik dan
orang tua serta lingkungan tempat tinggal mereka. Proses pengajaran dan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru seyogyanya mengkondisikan kelas sesuai
dengan kultur yang dibawa secara khas oleh peserta didik (Gunawan, Tri. 2022).
Menurut saya pribadi, janganlah seperti kacang yang lupa pada kulitnya.
Bagaimanapun dan hingga kemanapun pendidikan membawa kita, jangan sampai
meupakan ibu pertiwi tempat pertama kali kita menginjakkan kaki. Oleh karena itu,
pengajaran responsif kultur hadir.

3. Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)

Teaching at the right level/TaRL adalah pendekatan belajar yang tidak mengacu
pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang
menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya. TaRL dapat menjadi jawaban
dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi Menurut Tomlinson (2001: 45), adalah usaha untuk


menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu setiap murid. Menurut saya pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran
yang dilakukan dengan mengutamakan kebutuhan belajar peserta didik tentunya
dengan mengintegrasikan pada teknologi yang ada. Karakteristik peserta didik adalah
ciri khas yang dimiliki oleh setiap peserta didik, termasuk pula pola kelakukan maupun
kemampuan yang dimiliki sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai