Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REVIEW BAB 13 TEORI KOMUNIKASI COMMUNICATION PRIVACY MANAGEMEN THEORY Ari Mukti Wibowo Ricki Apriliono Maharani

Easter Annisa Aulia Mahari Atika Rusy Kuncoro Ivan Ruly W D2C 009 090 D2C 009 101 D2C 009 112 D2C 009 123 D2C 309 004 D2C 606 023

TEORI MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI (PENELITIAN SANDRA PETRONIO) Konsentrasi teori ini adalah pada manajemen antara keterbukaan individu bermasyarakat dan individu pribadi. Di dalam berkomunikasi seseorang tidak akan menjabarkan segala informasi mengenai dirinya. Teori manajeman komuniksi privasi memandang bahwa keterbukaan di dalam hubungan memebutuhkan pengelolaan batasan public dan pribadi. Batasan-batasan ini ada di antara perasaan yang ingin di utarakan oleh mengutarakan negosiasi dan seseorang dan perasaan yang ingin di simpan. informasi pribadi akan kepada orang lain. Dibutuhkan mengenai Keterbukaan di dalam perkembangan hubungan lebih dari sekedar koordinasi batasan. Keputusan

keterbukaan harus dimonitor secara intensif. Pandangan tersebut muncul karena CPM menganut 3 asumsi mengenai sifat dasar manusia yakni: 1. Manusia adalah pembuat keputusan 2. Manusia adalah pembuat peraturan dan pengikut peraturan 3. Pilihan dan peraturan manusia di dasarkan pada pertimbangan akan orang lain dan konsep diri Teori ini melihat bahwa manusia membuat pilihan dan peraturan mengenai apa yang harus dikatakan dan apa yang harus disimpan dari

orang lain berdasarkan kalkulus mental yang berdasarkan pada criteria seperti budaya, gender dan konteks. Pada criteria budaya misalnya orang-orang dari Negara barat tidak mengkumunikasikan tentang usia dan statusnya pada khalayak, tidak seperti pada orangorang Indonesia di mana hal tersebut merupakan hal yang umum untuk dibicarakan. Pada criteria gender misalnya wanita pada umumnya tidak akan menceritakan masalah kewanitaan menstruasi pada lawan jenisnya. Sedangkan pada konteks misalnya yaitu tidak mencampuradukan masalah kerjaan dengan masalah pribadi lingkungan kantor. Keputusan untuk menentukan batasan keterbukaan juga bisa dipengaruhi oleh rasio keuntungan dan kerugian. Seseorang akan mempertimbangkan kapan, bagaimana dan kepada siapa informasi boleh diungkapakan. Keuntungan apa yang akan muncul bila informasi tersebut bila diutarakan atau efek apa yang akan muncul apabila informasi tersebut di utarakan. Contohnya Andi memiliki ayah tiri yang mempunyai anak, ketika andi mempunyai masalah dengan saudara tirinya tersebut maka andi akan bercerita masalahnya tersebut kepada ibu kandungnya bukan kepada ayah tirinya karena ia mempertimbangkan jika ia menceritakan kepada ayahnya mungkin ayahnya akan memihak kepada saudara tirinya tersebut. Teori manajemen Privasi Komunikasi mencapai tujuan-tujuan dengan mengajarkan lima asumsi dasar : informasi privat, batsan privat, control dan kepemilikan, system majamen berdasarkan aturan, dan dialektika manajemen. Setiap asumsi dasar dari teori ini akan dijelaskan satu persatu. di

1. Informasi Privat Petronio berpendapat bahwa keintiman (intimacy) adalah perasaan atau keadaan mengatahui seseorang secara

mendalam dalam cara-cara fisik, psikologi, emosional dan perilaku karena orang ini penting dalam kehidupan seseorang. Pembukaan pribadi, sebaliknya, tertarik dengan proses bercerita dan merefleksikan isi dari informasi privat mengenai orang lain dan kita.

2. Batasan Privat Ketika informasi privat dibagikan, batsan disekelilingnya disebut batasan kolektif (collective boundary) dan informasi privat tetap disimpan oleh seseorang individu dan tidak dibuka, maka batasannya disebut batasan personal (personal boundary). Batasan juga dapat bervariasi. Batasan tersebut dapat relative mudah ditembus atau relative kaku dan sulit ditembus. Batasan juga dapat berubah berkaitan dengan isu masa hidup. Sebagaiman isu-isu perwatan bagi orang lanjut usiaseperti kebutuhan untuk dimandikan oleh orang lain, atau mengaturkan keuangan mereka-menyebabkan batasan bagi orang lanjut usia menjadi kabur.

3. Kontrol dan Kepemilikan Asumsi ini bergantung pada ise bahwa orang merasa mereka memiliki informasi privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai pemilik informasi ini, mereka percaya bahwa mereka harus ada dalam posisi untuk mengontrol sipa saja (jika memang ada) yang boleh mengakses informasi ini.

4. Sistem Managemen Berdasarkan Aturan Sistem managemen ini adalah kerangka untuk memahami keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat. Sistem

managemen berdasar aturan memungkinkan pengelolaan pada level individu dan kolektif serta merupakan pengaturan rumit yang terdiri atas tiga proses yairu: Karakteristik aturan privasi Koordinasi batasan Turbulensi batasan

Proses Manageman Aturan Privasi Teori ini menyatakan bahwa hal-hal mengatur proses pengungkapan dan penutupan informasi privat. a. Karakteristik Aturan Privasi Karakteristik aturan privasi (Privacy Rule Characteristic) memikiki dua fitur utama yaitu Pengembangan dan atribut. Pengembangan aturan (Rule Developmen) dituntun oleh kriteriakriteria keputusan orang untuk mengungkapkan dan menutupi informasi privat. Teori CPM menyatakan bahwa 5 kriteria keputusan digunakan untuk mengembangkan aturan-aturan privas yaitu : 1. Kriteria berdasarkan budaya 2. Kriteria berdasarkan gender 3. Kriteria berdasar motivasional 4. Kriteria Kontekstual 5. Kriteria rasio resiko keuntungan

b. Koordinasi Batasan Koordinasi Batasan (Boundary Coordination), yang merujuk pada bagaimana kita mengelola informasi yang dimiliki bersama. Pertalian batasan (Boundary Lingage) Merujuk pada hubungan yang membentuk aliansi batasan antarindividu. Kepemukikan Batasan (Boundary Ownership) merujuk pada hak-hakdan keistimewaan yang diberikan kepada pemilik

pendamping

(co-owner)

dari

sebuah

informasi

privat.

Agar

kepemilikan batasan dapat diberlakukan secara akurat, aturannya harus jelas. Misalnya, jika teman anda mengatakan pada anda mengenai sebuah informasi privat, apakah anda boleh membaginya dengan orang lain.

c. Turbulensi Batasan Turbulensi batasan (Boundary turbulence) muncul ketika aturanaturan koordinasi batsan tidak jelas atau ketika harapan orang untuk manajemen privasi berkonflik antara satu dengan yang lainnya. Aturan batasan tidak selalu merupakan sistem yang berjalan dengan lancar, dan orang-orang yang terlibat dapat mengalami benturan yang disebut oleh Petronio sebagai turbulensi. Misalnya apabila anda mengetahui bahwa seseorang teman telah memberitahu orang lainmengenai informasi privat yang harus disimpan baik-baik oleh teman tersebut, turbulensi akan muncul

5. Dialektika Managemen Dialektika managemen privasi, berfokus pada ketegangan-

ketegangan antara keinginan untuk mengungkapkan informasi privat dan keinginan untuk menutupinya. Tesis dasar dari teori ini didasarkan pada kesatuan dialektika yang merujuk pada ketegangan-ketegangan yang dialami oleh orang sebagai akibat dari oposisi dan kontradiksi.

Anda mungkin juga menyukai