FILSAFAT KOMUNIKASI
KELOMPOK 9:
RISKY DARMAWAN 07031281823065
TIARA REPI MONICA 07031281823070
MASAGUS ANGGA SAPUTRA 07031281823071
PENGERTIAN PRIVASI
• Dalam kamus besar bahasa Indonesia, privasi diartikan sebagai kebebasan atau
keleluasaan pribadi. Privasi sebagai terminologi tidaklah berasal dari akar budaya
masyarakat Indonesia. Samuel D. Warren dan Louis D. Brandeis menulis artikel berjudul
“Right to Privacy” di Harvard Law Review tahun 1890. Mereka seperti halnya Thomas
Cooley di tahun 1888 menggambarkan Right to Privacy sebagai “Right to be Let Alone”
atau sevara sederhana dapat diterjemahkan sebagai “hak untuk tidak diusik dalam
kehidupan pribadi”. Hak atas privasi dapat diterjemahkan sebagai hak dari setiap orang
untuk melindungi aspek-aspek pribadi kehidupannya untuk dimasuki dan digunakan
oleh orang lain.
NILAI PRIVASI
1) Privasi memberikan kemampuan untuk menjaga informasi pribadi yang bersifat rahasia sebagai
dasar pembentukan otonomi individu.
2) Privasi dapat melindungi dari cacian dan ejekan orang lain, khususnya dalam masyarakat dimana
toleransi masih rendah, dimana gaya hidup dan tingkah laku aneh tidak diperkenankan.
Teori Manajemen Privasi Komunikasi berakar pada asumsi tentang bagaimana individu berpikir dan
berkomunikasi serta asumsi tentang sifat manusia. Pertama, CPM mematuhi aspek aturan dan sistem.
Teori ini membuat tiga asumsi tentang sifat manusia yang sesuai dengan aturan dan sistem:
1. Manusia adalah pembuat keputusan.
2. Manusia adalah pembuat dan pengikut peraturan
3. Pilihan dan aturan manusia didasarkan pada pertimbangan orang lain maupun diri sendiri.
ASUMSI TEORI
CPM berfokus pada pengungkapan pribadi daripada pengungkapan diri. CPM melihat definisi secara
berbeda dalam tiga cara.
•Pertama, pengungkapan pribadi lebih menekankan pada konten pribadi dari pengungkapan
daripada literatur pengungkapan diri tradisional. Dalam hal ini, CPM memberi lebih banyak
kepercayaan pada substansi pengungkapan, atau yang dianggap pribadi.
•Kedua, CPM memeriksa cara orang mengungkapkannya melalui sistem berbasis aturan.
•Ketiga, CPM tidak menganggap bahwa pengungkapan hanya tentang diri.
Disclosures merupakan proses yang komunikatif.
KAJIAN EMPIRIS
penelitian ini dilakukan oleh Imam Teguh Islamy , Sisca Threecya Agatha , Rezky Ameron , Berry
Humaidi Fuad , Evan , Nur Aini Rakhmawati dari Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi dan
Komunikasi Institut Teknologi Sepuluh November. Hasil penelitian ini ialah bahwa Privasi merupakan hal yang
sangat krusial apalagi di era Teknologi Informasi saat ini. Data pribadi adalah data yang berupa identitas dan
penanda personal seseorang yang bersifat pribadi.
Di berbagai negara digunakan pula istilah informasi pribadi atau privacy. Adapun bahwa perlindungan
privasi (dalam berbagai bentuk), sangat penting dalam era internet saat ini dan juga tentunya sebagai
pertimbangan penting bagi orang yang memilik tujuan untuk melakukan penelitian menggunakan Internet.
Namun, perkembangan pesat dari masyarakat menyebabkan tantangan terkait dengan privasi karena
meningkatnya kebutuhan pengungkapan diri pada tingkat interpersonal dan juga organisasi.
PEMBAHASAN TEORI
• Premis utama yang dinyatakan dalam teori CPM adalah bahwa setiap orang memiliki sistem
pengambilan keputusan mengenai informasi apa saja yang layak diungkap ke publik
(revealed information) atau yang sebaiknya disimpan untuk diri sendiri (privacy
information). Lebih lanjut,
PEMBAHASAN TEORI
Petronio menjelaskan bahwa terdapat 6 (enam) prinsip utama atau suppositions dalam CPM, yakni :
• Prinsip 1: Public-Private Dialectical Tension (Ketegangan Dialektik Pribadi-Publik)
• Prinsip 2 : Private-Information (Informasi Pribadi)
• Prinsip 3 : Privacy Rules (Peraturan Privasi)
• Prinsip 4 : Boundaries (Batasan)
• Prinsip 5 : Boundary Coordination (Koordinasi Batasan)
• Prinsip 6 : Boundary Turbulence (Turbulensi Batasan)
APLIKASI TEORI CPM
• Dibyo Hartono, Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi
atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, adanya
keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh
orang lain
• Rapoport, mendefinisikan privasi sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk
memperoleh pilihan- pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi yang diinginkan. Privasi jangan dipandang
hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak- pihak lain dalam rangka menyepi saja.
• Marshall, mengatakan bahwa privasi menunjukkan adanya pilihan untuk menghindarkan diri dari keterlibatan dengan
orang lain dan lingkungan sosialnya
• Altman, privasi adalah proses pengontrolan yang selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang
lain.
PENGARUH PRIVASI TERHADAP PERILAKU
• Sebagian besar media pers nasional, tidak terkecuali media arus utama
(mainstream) yang bergengsi, melanggar privasi dalam penyajian
beritanya. Media pers semata mencari sensasional dan tidak disadarinya
telah merugikan publik. Permasalahan ini dinilai bentuk pelanggaran kode
etik jurnalistik wartawan Indonesia yang baru, menurut wartawan
menempuh cara yang profesional termasuk menghormati hak privasi atau
masalah kehidupan pribadi seseorang.
ACUAN PEMBAGIAN BENTUK PELANGGARAN PRIVASI
TERKAIT MEDIA
Sebagai acuan guna mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran privasi dapat digunakan catatan dari
William Prosser yang pada tahun 1960 memaparkan hasil penelitiannya terhadap 300-an gugatan
privasi yang terjadi. Pembagian yang dilakukan Posser atas bentuk umum peristiwa yang dijadikan
dasar gugatan privasi yaitu dapat kita jadikan petunjuk untuk memahami privasi terkait dengan media.
Adapun peristiwa-peristiwa itu yakni:
•1.Intrusion
•2.Public disclosure of embarrassing private facts
•3.Publicity
•4.Appropriation of name or likeness
KESIMPULAN
• Privasi dapat diartikan sebagai hak untuk dibiarkan atau hak untuk mengontrol publikasi
yang tidak diinginkan tentang urusan personal seseorang. Urusan personal perlu mendapat
perhatian khusus karena di masyarakat kita telah terjadi salah kaprah dengan meyakini
bahwa seorang public figure (pejabat/artis), maka dengan sendirinya ia tidak memiliki
privasi. Tentu pandangan ini tidak benar karena setiap individu mempunya privasi sebagai
hak menyangkut urusan personal. Hak atas privasi dapat diterjemahkan sebagai hak dari
setiap orang untuk melindungi aspek-aspek pribadi kehidupannya untuk dimasuki dan
digunakan oleh orang lain. Wacana privasi sebagai etika mempunyai unsur-unsur pokok
berupa kebebasan, tanggung jawab, hati nurani, dan prinsip-prinsip moral dasar.