Pada tahun 1994 di negara Rwanda terjadi konflik etnis yang berkepanjangan antara etnis Hutu dan Tutsi. Hutu menganggap bahwa Tutsi adalah kelompok pemberontak yang bisa membahayakan negara Rwanda, karena adanya ketidakpercayaan antara dua etnis inilah, di tahun itu Rwanda mengalami perang saudara. Secara keseluruhan kelompok Tutsi dan keluarga mereka diasingkan dan dilecehkan, lalu dibantai. Film ini juga menampilkan rasisme sesama bangsa namun berbeda etnis. Meskipun kedua kelompok tersebut memiliki Bahasa dan agama yang sama, penampilan dan nama orang akan menunjukkan etnis mereka. Bentuk rasisme dalam film ini adalah ketika pemberontak meminta Paul yang merupakan Hutu untuk membunuh istri dan anak-anaknya karena dituduh sebagai orang Tutsi. Sejalan dengan itu film ini menampilkan dalam satu adegan isu rasisme antara kulit hitam dan putih, adegan tersebut ketika seorang anggota pasukan PBB menghina Paul karena dia orang Afrika dan karena itu tidak berharga dan tidak berdaya. Ini menunjukkan bagaimana orang kulit putih memandang diri mereka sebagai orang yang memberikan perlindungan bagi orang-orang yang mereka kenal.