Anda di halaman 1dari 6

Program Studi Magister Administrasi Publik

Progras Pascasarjana
Institut Pahlawan 12 Sungai Liat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

SOAL-SOAL UJIAN SEMESTER

Mata Kuliah : Pendampingan dan Publikasi Ilmiah


Kode / Semester : APW212 / III (Tiga)
SKS : 2 SKS
Kelas : A dan B
Dosen Pengampu : Dr. Firdaus Komar, M.Si.,

Nama : AMIR HAMZAH


NIM : 3220044

1. Jelaskan langkah-langkah perencanaan melakukan penelitian ?


2. Jelaskan hubungan antara perumusan topik penelitian, fenomena atau gejalah-
gejalah dan rumusan masalah ?
3. Jelaskan bagaimana Anda menemukan gap research dalam tahapan
penelitian?
4. Jelaskan secara rinci bagaimana hubungan hasil karya ilmiah dengan filsafat
ilmu ?
5. Apa yang Anda pahami mengenai jurnal ilmiah dan jelaskan ?

JAWAB

1. Perencanaan penelitian merupakan tahap awal yang sangat penting untuk


memastikan bahwa penelitian yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik
dan menghasilkan data yang valid. Berikut adalah langkah-langkah umum
dalam perencanaan penelitian:

a. Pemilihan Topik Penelitian:


• Tentukan topik penelitian yang sesuai dengan minat, keahlian, dan
relevansi dengan bidang studi yang ingin dijelajahi.
b. Pengembangan Riset:
• Lakukan tinjauan pustaka untuk mengetahui penelitian-penelitian
terkait yang sudah dilakukan sebelumnya.
• Identifikasi gap pengetahuan (kekosongan pengetahuan) yang
dapat diisi oleh penelitian
c. Penyusunan Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian:
• Rumuskan masalah penelitian yang jelas dan spesifik.
• Tentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian.
d. Penyusunan Hipotesis (jika diperlukan):
• Jika penelitian bersifat eksperimental, buatlah hipotesis yang dapat
diuji untuk mendukung atau menolak pernyataan tersebut.
e. Desain Penelitian:
• Pilih metode penelitian yang sesuai dengan tujuan dan jenis
penelitian yang akan di lakukan (kualitatif, kuantitatif, atau
campuran).
• Tentukan populasi dan sampel penelitian.
f. Pengumpulan Data:
• Tentukan teknik pengumpulan data yang sesuai (observasi,
wawancara, kuesioner, eksperimen, dll.).
• Buat instrumen penelitian (jika diperlukan) seperti kuesioner atau
panduan wawancara.
g. Pengolahan dan Analisis Data:
• Tentukan metode analisis data yang akan digunakan (statistik
deskriptif, inferensial, analisis kualitatif, dll.).
• Pastikan bahwa perangkat lunak yang diperlukan untuk analisis
data tersedia dan dikuasai.
h. Etika Penelitian:
• Pastikan penelitian mematuhi standar etika penelitian, termasuk
persetujuan etik dan perlindungan subjek penelitian.
i. Anggaran dan Sumber Daya:
• Tentukan anggaran yang diperlukan untuk penelitian dan
identifikasi sumber daya yang dibutuhkan (peralatan, dana, tenaga
peneliti, dll.).
j. Jadwal Penelitian:
• Rencanakan jadwal pelaksanaan penelitian, termasuk waktu untuk
setiap tahap mulai dari perencanaan hingga penulisan laporan.
k. Penulisan Proposal Penelitian:
• Susun proposal penelitian yang mencakup semua elemen di atas
untuk diajukan kepada instansi yang berkepentingan.
l. Pertimbangkan Keterbatasan dan Ancaman Validitas:
• Identifikasi dan pertimbangkan keterbatasan potensial dari
penelitian, serta upaya untuk mengatasi atau meminimalkan
ancaman terhadap validitas hasil.

2. Perumusan topik penelitian, fenomena atau gejala-gejala, dan rumusan


masalah merupakan tahapan-tahapan yang saling terkait dalam proses
perencanaan penelitian. Berikut adalah hubungan antara ketiga elemen
tersebut:

a. Perumusan Topik Penelitian:


• Perumusan topik penelitian pada tesis magister administrasi publik
biasanya mencakup area atau isu-isu spesifik dalam bidang
administrasi publik yang menjadi fokus penelitian.
• Misalnya, topik penelitian bisa berhubungan dengan kebijakan
publik, manajemen organisasi publik, atau isu-isu terkait pelayanan
publik.
b. Fenomena atau Gejala-gejala:
• Setelah topik penelitian diidentifikasi, peneliti akan mendalami
fenomena atau gejala-gejala yang terkait dengan topik tersebut di
dalam konteks administrasi publik.
•Fenomena ini dapat berupa perubahan kebijakan, implementasi
program, dinamika organisasi, atau aspek-aspek lain yang relevan
dengan administrasi publik.
c. Rumusan Masalah:
• Berdasarkan pemahaman terhadap fenomena atau gejala-gejala,
peneliti kemudian merumuskan masalah penelitian yang spesifik
dan relevan dengan konteks administrasi publik.
• Rumusan masalah tesis magister administrasi publik biasanya
mencakup pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan yang ingin
dijawab atau dipecahkan dalam rangka meningkatkan pemahaman
atau memberikan solusi terhadap isu-isu yang diidentifikasi.

Contoh hubungan antara ketiga elemen tersebut dalam konteks tesis magister
administrasi publik:

a. Topik Penelitian (Contoh): Evaluasi Implementasi Kebijakan Reformasi


Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Daerah.
b. Fenomena atau Gejala-gejala (Contoh): Peningkatan kompleksitas
proses administratif, resistensi dari pegawai, atau perubahan budaya
organisasi dalam menghadapi reformasi birokrasi.
c. Rumusan Masalah (Contoh): "Bagaimana implementasi kebijakan
reformasi birokrasi memengaruhi efektivitas dan efisiensi administrasi
publik di tingkat daerah? Apakah terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi tersebut?"

3. Menemukan gap dalam penelitian adalah langkah penting dalam tahap


perumusan topik penelitian. Gap research mengacu pada kekosongan
pengetahuan atau area yang belum diteliti secara memadai dalam literatur
akademis. Berikut adalah beberapa langkah untuk menemukan gap research
dalam penelitian:

a. Lakukan Tinjauan Pustaka:


• Mulailah dengan melakukan tinjauan pustaka menyeluruh tentang
topik atau isu yang di minati dalam bidang administrasi publik.
• Identifikasi penelitian-penelitian terdahulu, artikel, buku, dan
laporan yang terkait dengan topik penelitian.
b. Analisis Literatur:
• Lakukan analisis kritis terhadap literatur yang telah di kumpulkan.
Perhatikan temuan utama, metodologi yang digunakan, dan
kesimpulan yang ditarik oleh peneliti sebelumnya.
• Identifikasi perbedaan pendapat atau ketidaksesuaian hasil antar
penelitian yang mungkin menciptakan celah pengetahuan.
c. Perhatikan Tren dan Perkembangan Terkini:
• Perhatikan tren dan perkembangan terkini dalam administrasi
publik. Tinjau penelitian-penelitian yang lebih baru untuk melihat
apakah ada aspek-aspek baru atau pergeseran paradigma yang
belum banyak dieksplorasi.
d. Diskusi dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu:
• Fokus pada bagian diskusi dan kesimpulan dari penelitian-
penelitian terdahulu. Terkadang, peneliti menyajikan ide-ide atau
saran untuk penelitian lanjutan yang dapat menjadi sumber ide gap
research.
e. Bandingkan Teori dan Praktik:
• Bandingkan antara teori-teori yang ada dengan praktik-praktik yang
terjadi dalam administrasi publik. Ada kemungkinan bahwa ada
kesenjangan antara teori dan praktik yang perlu dijelajahi lebih
lanjut.
f. Konsultasi dengan Pembimbing atau Ahli Bidang:
• Diskusikan ide-ide dengan pembimbing atau ahli bidang
administrasi publik. Mereka mungkin memiliki wawasan yang
berharga mengenai area yang belum banyak diteliti atau memiliki
kebutuhan penelitian yang mendesak.
g. Pertimbangkan Kesenjangan dalam Implementasi Kebijakan:
• Perhatikan kesenjangan yang mungkin muncul dalam implementasi
kebijakan publik. Apakah ada aspek tertentu yang kurang
dieksplorasi atau memerlukan pemahaman lebih lanjut?
h. Fokus pada Lokalitas atau Konteks Spesifik:
• Pertimbangkan fokus pada lokalitas atau konteks administrasi
publik tertentu. Beberapa gap research mungkin hanya terlihat
ketika dilihat dari perspektif kontekstual tertentu.
i. Kemungkinan Pengembangan Metode atau Pendekatan Baru:
• Tinjau metodologi penelitian yang umumnya digunakan dalam
administrasi publik. Ada kemungkinan untuk mengidentifikasi gap
research dalam metode atau pendekatan tertentu yang belum
banyak dieksplorasi.

4. Hubungan antara hasil karya ilmiah dengan filsafat ilmu melibatkan


pemahaman tentang dasar-dasar epistemologis, metodologi, dan sifat ilmiah
dari suatu penelitian. Filsafat ilmu membahas pertanyaan-pertanyaan
mendasar tentang sifat pengetahuan, bagaimana pengetahuan diperoleh, dan
bagaimana pengetahuan itu diorganisir. Berikut adalah beberapa aspek
penting dalam hubungan antara hasil karya ilmiah dan filsafat ilmu:

a. Epistemologi:
• Filsafat ilmu mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tentang sifat
pengetahuan, kebenaran, dan dasar-dasar epistemologis.
Penelitian ilmiah, sebagai hasil karya ilmiah, secara inheren terkait
dengan pertanyaan ini.
• Hubungan ini muncul dalam pertimbangan terhadap sumber
pengetahuan, kredibilitas data, dan apakah suatu penemuan dapat
dianggap sebagai pengetahuan yang sah.
b. Metodologi Ilmiah:
• Filsafat ilmu mencakup pertanyaan tentang metodologi ilmiah, yaitu
proses bagaimana pengetahuan ilmiah diperoleh. Ini mencakup
pemilihan metode penelitian, perancangan eksperimen,
pengumpulan data, dan analisis.
• Hasil karya ilmiah mencerminkan penerapan metodologi ilmiah ini
dan sejauh mana penelitian tersebut mematuhi prinsip-prinsip dasar
ilmiah.
c. Teori Ilmiah:
• Teori ilmiah menjadi fokus dalam filsafat ilmu. Pertanyaan-
pertanyaan tentang bagaimana teori digunakan untuk menjelaskan
fenomena alam, bagaimana teori berkembang, dan bagaimana
teori dapat diuji dan diverifikasi relevan dalam hubungan ini.
• Hasil karya ilmiah sering kali menggantung pada penerapan atau
pengembangan teori ilmiah tertentu dan bagaimana teori tersebut
memberikan kerangka kerja untuk memahami fenomena tertentu.
d. Objektivitas dan Subjektivitas:
• Filsafat ilmu membahas konsep objektivitas dan subjektivitas dalam
penelitian. Pertanyaan tentang sejauh mana suatu penelitian
bersifat objektif atau subjektif, serta apakah penelitian tersebut
terpengaruh oleh faktor-faktor personal atau kepentingan tertentu.
• Hasil karya ilmiah harus mencerminkan tingkat objektivitas yang
memadai dan mencapai standar keilmuan.
e. Replikabilitas dan Keandalan:
• Pertimbangan tentang apakah penelitian dapat direplikasi dan
sejauh mana hasilnya dapat diandalkan adalah bagian dari filsafat
ilmu. Hal ini berkaitan dengan pertanyaan tentang keandalan
pengetahuan ilmiah.
• Hasil karya ilmiah yang baik seharusnya menggaransi keandalan
dan memiliki tingkat replikabilitas yang memadai agar penelitian
tersebut dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari pengetahuan
ilmiah.
f. Hubungan dengan Kehidupan Sehari-hari:
• Filsafat ilmu juga membahas bagaimana pengetahuan ilmiah dapat
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan apakah
pengetahuan tersebut dapat dianggap sebagai pengetahuan yang
bermanfaat.
• Hasil karya ilmiah diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pemahaman kita tentang dunia dan mungkin memiliki implikasi
praktis dalam kehidupan sehari-hari.

5. Jurnal ilmiah adalah publikasi periodik yang memuat artikel-artikel hasil


penelitian dan kajian ilmiah yang telah melalui proses peer review. Peer review
adalah proses penilaian oleh para ahli sebidang (rekan sejawat) untuk
memastikan kualitas, keandalan, dan relevansi suatu artikel sebelum
diterbitkan. Jurnal ilmiah berfungsi sebagai sarana komunikasi dan diseminasi
pengetahuan di antara komunitas ilmiah.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama jurnal ilmiah:

a. Peer Review:
• Artikel yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah harus
melewati proses peer review. Ini melibatkan penilaian oleh para ahli
atau rekan sejawat dalam bidang yang relevan untuk memastikan
keandalan dan kualitas ilmiah.
b. Struktur Standar:
• Artikel dalam jurnal ilmiah biasanya mengikuti struktur standar,
seperti abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Struktur ini
membantu pembaca untuk dengan mudah memahami dan
mengevaluasi konten artikel.
c. Akurasi dan Ketelitian:
• Jurnal ilmiah menekankan pada akurasi, ketelitian, dan metodologi
penelitian yang kuat. Data dan hasil yang disajikan harus dapat
diandalkan dan mendukung temuan yang diungkapkan.
d. Referensi Terhadap Kajian Terdahulu:
• Artikel dalam jurnal ilmiah harus merujuk pada kajian-kajian
terdahulu yang relevan. Ini membantu konteks penelitian,
mendukung argumentasi, dan menunjukkan kontribusi penelitian
baru terhadap literatur yang sudah ada.
e. Tujuan Penelitian atau Kajian yang Jelas:
• Setiap artikel dijelaskan dengan jelas tentang tujuan penelitian atau
kajian yang dilakukan. Hal ini membantu pembaca untuk
memahami kontribusi penelitian terhadap bidang ilmu tertentu.
f. Keterbukaan dan Transparansi:
• Jurnal ilmiah mendorong keterbukaan dan transparansi. Informasi
mengenai metodologi, data, dan analisis harus dijelaskan dengan
jelas agar peneliti lain dapat mereplikasi atau memvalidasi hasil
penelitian.
g. Penerbitan Berkala:
• Jurnal ilmiah diterbitkan secara berkala, seperti bulanan, kuartalan,
atau tahunan. Jurnal ini dapat mencakup berbagai topik dan disiplin
ilmu.
h. Akses Terbatas atau Terbuka:
• Beberapa jurnal ilmiah membatasi akses kepada pembaca tertentu
(melalui berlangganan atau keanggotaan), sementara yang lain
bersifat terbuka dan dapat diakses secara gratis oleh masyarakat
umum.

Anda mungkin juga menyukai