Anda di halaman 1dari 28

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Pada bagian ini, akan dijelaskan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam karya
tulis ini. Tujuan penelitian adalah tujuan utama yang ingin dicapai melalui
penelitian ini, yaitu untuk menyelidiki pengaruh anime Studio Ghibli "Howl's
Moving Castle" terhadap perkembangan moral siswa-siswi kelas 12 MIPA 1
SMA Santo Yoseph Jakarta Timur. Tujuan ini mencakup analisis pengaruh
emosi, nilai dan moral, pemikiran dan pandangan dunia, serta minat dan inspirasi
yang dihasilkan oleh anime tersebut.

Dalam penelitian ini, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh emosional yang dihasilkan oleh anime "Howl's


Moving Castle" terhadap siswa-siswi kelas 12 MIPA 1.
2. Memahami pengaruh nilai dan moral yang disampaikan dalam anime
tersebut terhadap perkembangan moral siswa-siswi.
3. Mengidentifikasi pengaruh anime ini terhadap pemikiran dan pandangan
dunia siswa-siswi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

A. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Santo Yoseph Jakarta Timur yang berlokasi
di SMA Santo Yoseph Jakarta Perumahan Metland Menteng Kav F-4,Ujung
Menteng Jakarta Timur Prov D.K.I. Jakarta.

17
18

B. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian: Penelitian ini akan dilakukan selama periode waktu 2 bulan,
dimulai dari bulan Mei hingga Juni tahun ini.

Hari/Tanggal: Penelitian akan dilakukan pada hari kerja (Senin-Sabtu) mulai dari
tanggal 20 Mei hingga 20 Juni.

Bulan: Penelitian akan dilakukan selama 1 bulan berturut-turut, yaitu bulan Mei,
dan Juni.

Tahun: Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ini (2023).

Dengan periode waktu 1 bulan, diharapkan peneliti memiliki cukup waktu untuk
mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan menyusun laporan penelitian
dengan baik.

3.3 Metode Dan Prosedur Penelitian

A. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 26 orang siswa kelas 12 MIPA 1


SMA Santo Yoseph Jakarta Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 orang
siswa kelas 12 MIPA 1 SMA Santo Yoseph Jakarta Timur.

Populasi dalam judul tersebut adalah seluruh siswa-siswi kelas 12 MIPA 1 SMA
Santo Yoseph Jakarta Timur, yang berjumlah 26 orang.

Sampel dalam judul tersebut adalah sebagian dari populasi yang akan digunakan
untuk penelitian. Dalam hal ini, dipilih 7 orang siswa sebagai sampel yang akan
menjadi responden dalam penelitian.
19

Dalam contoh ini, kita akan menggunakan 8 orang siswa sebagai sampel
penelitian.

B. Tahap Analisis Sebab Akibat

1. Pengumpulan Data: Peneliti akan mengumpulkan data melalui kuesioner


yang dirancang secara khusus untuk memperoleh informasi tentang
pengaruh anime "Howl's Moving Castle" terhadap perkembangan moral
siswa-siswi. Data yang dikumpulkan meliputi tanggapan siswa-siswi
terhadap anime tersebut, perubahan dalam nilai dan moral yang mereka
peroleh, perubahan dalam pemikiran dan pandangan dunia, serta pengaruh
terhadap minat dan inspirasi mereka.
2. Identifikasi Sebab Akibat: Peneliti akan menganalisis data yang
dikumpulkan untuk mengidentifikasi sebab akibat antara eksposur
terhadap anime "Howl's Moving Castle" dan perkembangan moral siswa-
siswi. Dalam analisis ini, peneliti akan mencari hubungan antara pengaruh
anime dengan perubahan dalam emosi, nilai dan moral, keimanan dan
spiritualitas, pemikiran dan pandangan dunia, serta minat dan inspirasi
siswa-siswi.
3. Interpretasi Hasil: Peneliti akan menginterpretasikan hasil analisis sebab
akibat untuk memahami secara lebih mendalam pengaruh anime "Howl's
Moving Castle" terhadap perkembangan moral siswa-siswi. Interpretasi
ini akan melibatkan penghubungan temuan dengan teori-teori moralitas,
pendidikan, dan pengaruh media.
20

C. Tahap Design

- Tujuan

1. Merancang Naskah: Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk


mengembangkan naskah video animasi berdasarkan konten moral
dan nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada siswa-siswi. Naskah
akan berisi dialog, narasi, dan adegan yang relevan dengan tema
moral yang diangkat.
2. Membuat Storyboard: Tujuan tahap ini adalah untuk membuat
storyboard yang menggambarkan secara visual alur cerita, adegan,
dan tata letak visual dalam video animasi. Storyboard akan
memberikan panduan bagi tim produksi dalam mengembangkan
animasi dengan konsistensi dan kesesuaian dengan naskah.
3. Memilih Gaya Visual: Selama tahap desain, tujuan adalah memilih
gaya visual yang sesuai dengan pesan moral yang ingin
disampaikan dalam video animasi. Gaya visual dapat mencakup
pengaturan warna, desain karakter, dan elemen visual lainnya yang
mendukung narasi moral yang ingin disampaikan.
4. Menentukan Durasi: Salah satu tujuan penting dalam tahap desain
adalah menentukan durasi video animasi. Durasi yang tepat akan
memungkinkan siswa-siswi untuk mengikuti cerita dengan baik
tanpa kelebihan atau kekurangan waktu
21

- Pengembangan Video Animasi Howl’s Moving Castle

Riset dan Pemahaman: Tim pengembang akan melakukan riset dan memahami
cerita, karakter, dan tema moral yang ada dalam "Howl's Moving Castle". Mereka
akan mempelajari elemen-elemen utama dari cerita dan mengidentifikasi pesan
moral yang ingin disampaikan melalui animasi.

Gambar 1. Tim Pengembang1

Skrip dan Storyboard: Tim akan mengembangkan skrip yang menyesuaikan


cerita dengan format animasi. Skrip akan berisi dialog dan adegan yang relevan.
Selanjutnya, mereka akan membuat storyboard yang menggambarkan alur cerita
secara visual, dengan mengatur komposisi adegan, urutan peristiwa, dan gerakan
karakter.

Gambar 2. Storyboard Howl’s Moving Castle2

1
Diakses melalui, Howl's Moving Castle DVD Extra ~ Behind the Microphone.
https://www.youtube.com/watch?v=sqiIZvIKGd0
2
Diakses melalui, Howl’s Moving Castle Storyboard Book
Reviewhttps://halcyonrealms.com/animation/howls-moving-castle-storyboard-book-review/
22

Desain Karakter dan Lingkungan: Tim akan merancang karakter utama, karakter
pendukung, dan lingkungan dalam animasi. Desain karakter melibatkan
pembuatan sketsa, pewarnaan, dan pengembangan atribut visual yang khas.
Desain lingkungan mencakup pengaturan lokasi, tata letak, dan elemen visual
lainnya yang relevan dengan cerita.

Gambar 3. Design Karakter Sophie Hatter3

3
Diakses Melalui, Art of Howl's Moving Castle. https://characterdesignreferences.com/art-of-
animation-8/art-of-howls-moving-castle
23

Gambar 4. Design Karakter Howl Jenkins Pendragon4

Animasi: Tim akan menghidupkan karakter dan adegan dalam animasi. Mereka
akan menggunakan teknik animasi seperti penggambaran frame-by-frame,
animasi digital, atau animasi komputer untuk menciptakan gerakan yang halus
dan ekspresif.

Suara dan Musik: Tim akan menyinkronkan animasi dengan elemen suara dan
musik. Ini mencakup pemilihan suara karakter, rekaman dialog, pengaturan efek
suara, dan penggunaan musik yang sesuai untuk menciptakan atmosfer yang
mendukung cerita dan emosi.

Produksi dan Rilis: Setelah pengembangan dan produksi selesai, video animasi
"Howl's Moving Castle" akan dirilis dalam bentuk yang dapat ditonton oleh
siswa-siswi. Video tersebut dapat digunakan dalam penelitian dan evaluasi
pengaruhnya terhadap perkembangan moral siswa-siswi.

3.4 Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian: Siswa-siswi kelas 12 MIPA 1 SMA Santo Yoseph


Jakarta Timur. Ini merujuk kepada kelompok yang menjadi fokus penelitian,
yaitu siswa-siswi yang berada pada tingkat pendidikan dan kelas yang spesifik di
sekolah tersebut.

Objek penelitian: Pengaruh anime "Howl's Moving Castle" produksi


Studio Ghibli. Objek penelitian ini merujuk kepada fenomena atau topik yang
menjadi fokus dalam penelitian, yaitu pengaruh dari anime tersebut terhadap
perkembangan moral siswa-siswi kelas 12 MIPA 1 SMA Santo Yoseph Jakarta
Timur.

4
Diakses Melalui, Art of Howl's Moving Castle. https://characterdesignreferences.com/art-of-
animation-8/art-of-howls-moving-castle
24

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati dan menganalisis


bagaimana pengaruh anime "Howl's Moving Castle" terhadap perkembangan
moral siswa-siswi yang menjadi subjek penelitian.

A. Tabel Penelitian

Tabel 1. Tahap Animasi

Tahapan Analisis Aktifitas Waktu


Tahap Analisis Penyusunan kuesioner 31 Mei
Distribusi kuesioner 1 Juni
Pengumpulan data 5 Juni
kuesioner
Analisis data kuesioner 6 Juni
Interpretasi hasil 6 Juni
analisis

Tabel 2. Tahap Design Naskah Dan Storyboard

Tahap Design Naskah Aktivitas Waktu


dan Storyboard
Tahap Design Membaca dan 5 Juni
menganalisis naskah
anime
Merencanakan alur 6 Juni
cerita dan adegan-
animasi
Membuat sketsa visual 6 Juni
25

untuk setiap adegan


Menggambarkan urutan 7 Juni
adegan dalam
storyboard
Menyusun dialog dan 7 juni
narasi untuk setiap
adegan
Melakukan validasi dan 7 Juni
revisi storyboard
Finalisasi dan persiapan 7 Juni
untuk tahap produksi

A. Tahap Design Membaca dan menganalisis naskah anime


1. Mendapatkan naskah dari sumber terpercaya.
2. Membaca naskah secara keseluruhan.
3. Mengidentifikasi karakter utama, konflik, latar belakang, dan tema.
4. Memperhatikan struktur naratif.
5. Menganalisis karakter dan interaksi mereka.
6. Meninjau dialog antara karakter.
7. Mengidentifikasi tema dan pesan yang disampaikan.
8. Meninjau gaya penulisan.
9. Memuat analisis dan kesimpulan.

B. Tahap Design Merencanakan alur cerita dan adegan-animasi

Pendahuluan:

- Memperkenalkan karakter utama, Sophie, seorang gadis biasa yang


bekerja di topi milik keluarganya.
26

- Sophie bertemu dengan Howl, penyihir misterius, yang menarik


perhatiannya.

- Sophie dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seorang nenek tua.

Sophie di Istana Bergerak Howl:


27

- Sophie menemukan Howl's Moving Castle, istana yang berjalan kaki,


dan masuk ke dalamnya.

- Sophie bertemu dengan Calcifer, roh api yang memberikan kekuatan


pada istana.

- Sophie menyamar sebagai pelayan dan bekerja di istana bersama


Markl, anak angkat Howl.

Konflik dan Perkembangan Karakter:

- Sophie mengalami perubahan dalam dirinya saat menjadi nenek tua


dan belajar menerima dirinya apa adanya.
28

- Howl terlibat dalam konflik dengan Kerajaan dan merahasiakan


identitas aslinya.
- Terungkap bahwa Sophie adalah tokoh kunci dalam nasib Howl.

Kisah Cinta dan Intrik:

- Sophie dan Howl mulai mengembangkan perasaan satu sama lain


meskipun berbagai rintangan dan rahasia.
- Sophie bertemu dengan Witch of the Waste, penyihir jahat yang
memberikan kutukan kepadanya.
- Intrik politik dan perang antara Kerajaan dan penyihir semakin
memanas.

Klimaks dan Resolusi:

- Howl terjebak dalam bentuk monster karena mengorbankan dirinya


untuk menyelamatkan Sophie.
- Sophie berjuang untuk membebaskan Howl dan mengungkapkan cinta
sejatinya.
- Kelompok mereka bersatu untuk melawan kekuatan jahat dan
mengakhiri perang.

Epilog:

- Sophie berhasil mengembalikan kehidupan normalnya dan


menghilangkan kutukan dari dirinya.
29

- Howl dan Sophie hidup bahagia bersama, sambil menjaga istana


berjalan kaki sebagai tempat tinggal mereka.

C. Tahap Design Membuat sketsa visual untuk setiap adegan


30

D. Tahap Design Menggambarkan urutan adegan dalam storyboard


31

E. Tahap Design Menyusun dialog dan narasi untuk setiap adegan


1. Pendahuluan:

Dialog:

- Sophie: "Saya selalu merasa bahwa hidup saya tidak menarik. Hanya
bekerja di toko topi keluarga."
- Howl: "Apakah kau tahu bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban
yang menunggu untuk ditemukan?"

Narasi:

"Di tengah kota yang sibuk, Sophie berjalan dengan rasa kebosanan yang
melingkupinya. Namun, takdirnya akan berubah ketika dia bertemu dengan
seorang penyihir misterius bernama Howl."

2. Sophie di Istana Bergerak Howl:

Dialog:

- Sophie (kepada Calcifer): "Apa kau benar-benar roh api? Bagaimana


kau bisa membuat istana ini berjalan?"
- Markl: "Selamat datang di istana berjalan Howl! Tampaknya kita
memiliki pelayan baru."

Narasi:

"Sophie menatap keajaiban yang ada di depan matanya. Istana besar yang
berjalan dengan mekanisme aneh dan ajaib. Dia bertemu dengan Calcifer, roh api
yang memberikan kehidupan pada istana tersebut, dan berteman dengan Markl,
seorang anak kecil yang merupakan anggota keluarga Howl."

3. Konflik dan Perkembangan Karakter:


32

Dialog:

- Sophie (kepada dirinya sendiri): "Saya harus belajar menerima diri


saya sendiri, meski dalam bentuk ini."
- Howl: "Kutukan ini tidak akan berlaku untuk selamanya. Aku akan
menemukan cara untuk membebaskanmu."

Narasi:

"Sophie merasa terisolasi dengan kehidupan barunya sebagai seorang nenek tua.
Namun, dia bertekad untuk menerima dirinya apa adanya dan menemukan
kekuatannya sendiri. Howl berjanji untuk membantu membebaskannya dari
kutukan itu."

4. Kisah Cinta dan Intrik:

Dialog:

- Sophie: "Aku mencintaimu, Howl, apa pun bentukmu."


- Witch of the Waste: "Kamu tidak akan pernah bisa bersama Howl!
Dia adalah milikku!"

Narasi:

"Perasaan cinta antara Sophie dan Howl semakin tumbuh, meski rahasia dan
rintangan terus muncul di antara mereka. Witch of the Waste, musuh bebuyutan
Howl, mencoba memisahkan mereka dengan segala cara yang dia miliki."

5. Klimaks dan Resolusi:

Dialog:
33

- Sophie: "Aku akan menyelamatkanmu, Howl! Aku tidak akan pernah


membiarkanmu menjadi monster ini selamanya!"
- Howl: "Terima kasih, Sophie. Kau adalah penyelamatku."

Narasi:

"Howl terjebak dalam bentuk monster karena pengorbanannya untuk melindungi


Sophie. Namun, dengan keberanian dan cinta sejatinya, Sophie berjuang untuk
membebaskannya dan mengalahkan kekuatan jahat yang mengancam dunia.
Bersama-sama, mereka mengakhiri perang dan menemukan kebahagiaan
mereka."

F. Tahap Design Melakukan validasi dan revisi storyboard


1. Tinjau storyboard awal dan periksa urutan cerita.
2. Evaluasi kohesi naratif dan pastikan alur cerita terjalin dengan baik.
3. Periksa ekspresi karakter dan emosi yang sesuai.
4. Perhatikan komposisi visual dan pastikan tata letak yang tepat.
5. Verifikasi konsistensi desain dengan referensi visual yang ada.
6. Mintalah umpan balik dari tim kreatif terkait.
7. Identifikasi kekurangan dan kebingungan dalam storyboard.
8. Revisi storyboard berdasarkan umpan balik dan evaluasi.
9. Validasi ulang perubahan yang dilakukan.
10. Lakukan kolaborasi dan literasi dengan tim untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

G. Tahap Design Revisi akhir storyboard berdasarkan umpan balik.


1. Revisi akhir storyboard berdasarkan umpan balik.
2. Buat animasi sebagai panduan visual.
3. Rekruitmen dan penugasan tim produksi.
34

4. Finalisasi skrip dan dialog.


5. Perancangan visual, termasuk desain karakter dan latar.
6. Lakukan rekaman suara jika diperlukan.
7. Penjadwalan produksi dan pembuatan timeline.
8. Produksi animasi dan pengeditan.
9. Tambahkan audio dan efek khusus.
10. Lakukan pengujian dan revisi akhir.
11. Finalisasi proyek dan pengiriman untuk distribusi.

Tabel 3. Pengembangan

Tahap Pengembangan Aktifitas Waktu


Tahap Menyiapkan Menyiapkan tim 8 Juni
Produksi produksi dan peralatan
yang diperlukan
Mengatur jadwal 9 Juni
produksi dan alokasi
sumber daya
Mengumpulkan bahan- 10 Juni
bahan yang diperlukan
untuk animasi
Melakukan pengeditan 11 Juni
dan pemangkasan
naskah jika diperlukan
Tahap Membuat model 3D 11 Juni
Modeling/Skenario karakter dan objek yang
akan digunakan
Merancang tata letak 12 Juni
dan pengaturan adegan
dalam animasi
Menyusun skenario 12 Juni
yang mencakup gerakan
35

dan dialog karakter


Melakukan pengujian 12 Juni
dan validasi skenario
dan model 3D

A. Tahap Menyiapkan Produksi Menyiapkan tim produksi dan peralatan


yang diperlukan
1. Identifikasi kebutuhan produksi.
2. Rekrut tim produksi yang sesuai.
3. Tetapkan struktur dan komunikasi tim.
4. Persiapkan jadwal produksi yang rinci.
5. Persiapkan peralatan dan perangkat lunak yang diperlukan, seperti:
- Komputer dengan spesifikasi yang memadai.
- Perangkat grafis, seperti tablet grafis atau penggambar grafis.
- Software animasi, seperti Adobe Animate atau Toon Boom Harmony.
- Program pengeditan suara, seperti Adobe Audition atau Pro Tools.
- Perangkat keras tambahan, seperti kamera atau mikrofon jika
diperlukan.
6. Persiapkan ruang kerja yang fungsional.
7. Tentukan anggaran produksi.
8. Jalin kerjasama dengan mitra produksi jika ada.
9. Tetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas.
10. Lakukan pelatihan dan persiapan tim.

B. Tahap Menyiapkan Produksi Mengatur jadwal produksi dan alokasi


sumber daya
1. Tentukan tenggat waktu akhir yang realistis untuk penyelesaian proyek
Howl's Moving Castle.
36

2. Identifikasi tahapan produksi utama, seperti storyboard, animasi,


pengeditan, dan penyelesaian audio.
3. Estimasikan waktu yang diperlukan untuk setiap tahapan produksi dan
prioritaskan tugas-tugas kritis.
4. Alokasikan sumber daya dengan mempertimbangkan jumlah anggota tim
yang dibutuhkan untuk setiap tahap produksi.
5. Koordinasikan dengan mitra produksi, jika ada, dan jadwalkan pertemuan
rutin untuk memantau kemajuan produksi dan mengidentifikasi masalah
yang muncul.

C. Tahap Menyiapkan Produksi Mengumpulkan bahan-bahan yang


diperlukan untuk animasi
1. Skrip dan cerita: Kumpulkan salinan lengkap skrip dan cerita.
2. Storyboard: Dapatkan storyboard yang sudah disetujui.
3. Desain karakter: Kumpulkan desain karakter lengkap.
4. Desain latar: Peroleh desain latar yang sudah disetujui.
5. Referensi visual: Kumpulkan referensi visual yang relevan.
6. Suara dan musik: Peroleh rekaman suara dan musik yang diperlukan.
7. Sumber daya digital: Pastikan perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan tersedia.
8. Referensi lainnya: Kumpulkan referensi lain yang diperlukan.

Tabel 4. Implementasi

Tahap Implementasi: Aktivitas Waktu


37

Uji Coba Materi


Tahap Persiapan Mengumpulkan data 1 Juni
awal sebelum siswa
menonton anime
Memberikan pengantar 1 Juni
tentang tema dan tujuan
penelitian
Tahap Sebelum Siswa mengisi 1 Juni
Menonton kuesioner awal
mengenai moral dan
nilai
Observasi terhadap 1 Juni
pemahaman siswa
sebelum menonton
Tahap Menonton Siswa menonton anime 1 Juni
"Howl's Moving Castle"
Mengamati karakter, 1 Juni
pesan moral, dan nilai
dalam anime

Tahap Setelah Siswa mengisi 5 Juni


Menonton kuesioner lanjutan
mengenai moral dan
nilai
Observasi terhadap 5 Juni
perubahan pemahaman
siswa

A. Tahap Persiapan Mengumpulkan data awal sebelum siswa menonton


anime
1. Faustina Valencia Menjawab:
38

Tema anime ini tampak menarik dan alurnya mungkin berjalan perlahan
namun memikat. Sebagai persiapan sebelum menonton, Anda dapat menyiapkan
pikiran terbuka untuk menerima cerita yang sedikit lambat namun memiliki daya
tarik yang kuat.

2. Farrel Menjawab:

Jika anime ini memiliki kesamaan dengan film-film Disney, Anda dapat
memperkirakan bahwa visualnya akan menarik dan ceritanya mungkin cocok
untuk semua penonton. Anda bisa mempersiapkan diri dengan mengharapkan
unsur magis dan kisah yang penuh pesona.

3. Raja Menjawab:

Satu hal yang dapat diharapkan adalah anime ini memiliki pesan moral
yang mendidik dan tidak hanya bergantung pada plot armor atau kekuatan tak
terkalahkan karakter utama. Anda dapat memperhatikan pesan-pesan moral yang
ada dan bagaimana karakter menghadapinya tanpa terlalu bergantung pada
kekuatan mereka.

4. Eka Damayanti Menjawab:

Anda dapat membuka pikiran Anda untuk membiarkan anime ini


mempengaruhi hidup Anda. Mungkin ada pelajaran atau inspirasi yang bisa
diambil dari cerita ini. Cobalah melihat karakter-karakternya dan mencoba
mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Keisha Andani Menjawab:


39

Anda bisa berharap bahwa anime ini akan menarik. Pastikan Anda
membuka pikiran dengan sikap optimis dan siap menikmati pengalaman
menonton yang bagus.

6. Jeremy Menjawab:

Karena Anda tertarik dengan gambar dan tokoh dalam anime ini, Anda
dapat mengharapkan visual yang menarik dan penggambaran karakter yang
menonjol. Anda bisa mencoba mengamati dengan seksama detail-detail visual
dan bagaimana karakter-karakternya dikembangkan selama cerita.

7. Jeje Menjawab:

Jika Anda tidak memiliki harapan khusus, Anda dapat menonton anime
ini tanpa ekspektasi tertentu. Dengan membuka pikiran tanpa prasangka, Anda
mungkin menemukan kejutan atau aspek menarik yang tidak terduga.

8. Grace Kindy Wisela:

Karakter-karakter dalam anime ini diyakini memiliki karisma. Anda dapat


mengamati dengan seksama bagaimana karakter-karakter ini berinteraksi dan
memengaruhi alur cerita. Cobalah mencari tahu apa yang membuat mereka begitu
menarik dan karismatik.

9. Angel Menjawab:

Dari sinopsis yang Anda baca, anime ini menggambarkan seorang gadis
yang dikutuk menjadi tua dan berharap untuk mendapatkan cinta dari seorang
penyihir. Anda dapat memperhatikan bagaimana hal ini dipresentasikan dalam
cerita dan melihat bagaimana karakter-karakter bereaksi terhadap situasi yang
unik ini.

10. Adventius Menjawab:


40

Anda dapat mempersiapkan diri untuk menikmati dunia yang indah dan
cerita yang menarik dalam anime ini. Perhatikan dengan seksama detail-detail
visual yang memperlihatkan keindahan dunia yang diciptakan, serta ikuti alur
cerita yang menarik untuk memahami perkembangan plot dan karakter. Dengan
membuka pikiran dan memberikan perhatian penuh saat menonton, Anda akan
dapat menikmati pengalaman yang menyenangkan.

B. Tahap Persiapan Memberikan pengantar tentang tema dan tujuan


penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak positif yang


mungkin terjadi dalam perkembangan moral penontanya setelah menonton
film ini. Kami ingin melihat apakah film ini mampu mempengaruhi cara
penontanya memandang keberanian, kejujuran, kasih sayang, dan
pengorbanan, serta apakah film ini dapat mendorong penontanya untuk
menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.

Dengan menjelajahi pengaruh "Howl's Moving Castle" dalam


perkembangan moral, kami berharap dapat memberikan kontribusi pada
pemahaman kita tentang bagaimana karya seni seperti film dapat
mempengaruhi pandangan moral dan etika kita. Hasil penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi pengamat seni, pendidik, dan
masyarakat secara umum tentang potensi film dan karya seni lainnya sebagai
sarana untuk membangun moralitas dan nilai-nilai positif dalam masyarakat.

Melalui penelitian ini, kami berharap dapat mengidentifikasi dan


menggambarkan pengaruh konkret yang film "Howl's Moving Castle"
memiliki terhadap perkembangan moral penontanya. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang pengaruh film ini, kami dapat memberikan
rekomendasi yang bermanfaat tentang penggunaan karya seni dalam konteks
pendidikan moral dan perkembangan pribadi.
41

Terima kasih atas partisipasi dan minat Anda dalam penelitian ini.
Dengan kerjasama Anda, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif
pada bidang penelitian ini dan masyarakat secara keseluruhan.

C. Tahap Setelah Menonton Siswa mengisi kuesioner lanjutan mengenai


moral dan nilai

- Pertanyaan 2: Apakah Anda pernah mendengar tentang anime "Howl's


Moving Castle"?

Mayoritas responden telah mendengar tentang anime "Howl's Moving


Castle", sedangkan sebagian kecil responden masih belum familiar
dengan anime ini.

- Pertanyaan 3: Bagaimana pendapat Anda mengenai kualitas cerita


dalam anime "Howl's Moving Castle"?

Mayoritas responden memberikan penilaian positif terhadap kualitas


cerita dalam anime "Howl's Moving Castle", dengan sebagian kecil
responden memberikan penilaian negatif.

- Pertanyaan 4: Sejauh mana Anda merasa terhubung dengan karakter-


karakter dalam anime "Howl's Moving Castle"?

Mayoritas responden merasa memiliki koneksi emosional atau hubungan


yang kuat dengan karakter-karakter dalam anime "Howl's Moving
Castle". Sebagian kecil responden mungkin tidak begitu terikat atau
terhubung dengan karakter-karakter tersebut.

- Pertanyaan 5: Siapa karakter yang Anda sukai di anime "Howl's


Moving Castle"?
42

Mayoritas responden menyukai karakter Sophie Hatter, diikuti oleh


Sophie dan Howl Jenkins Pendragon. Karakter Calcifer juga mendapatkan
dukungan dari sebagian responden, meskipun dalam tingkat yang sedikit
lebih rendah.

- Pertanyaan 6: Apakah Anda percaya bahwa anime "Howl's Moving


Castle" dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan moral
Anda?

Mayoritas responden percaya bahwa anime "Howl's Moving Castle" dapat


memberikan pengaruh terhadap perkembangan moral mereka.

- Pertanyaan 7: Menurut pendapat Anda, apakah anime "Howl's Moving


Castle" mengajarkan nilai-nilai moral yang positif?

Mayoritas responden setuju bahwa anime "Howl's Moving Castle"


mengajarkan nilai-nilai moral yang positif.

- Pertanyaan 8: Sejauh mana Anda merasa bahwa menonton anime


"Howl's Moving Castle" telah mempengaruhi sikap moral Anda dalam
kehidupan sehari-hari?

Mayoritas responden merasa bahwa menonton anime "Howl's Moving


Castle" memiliki pengaruh yang beragam terhadap sikap moral mereka
dalam kehidupan sehari-hari.

- Pertanyaan 9: Apa yang Anda bisa contoh setelah menonton anime


tersebut?
43

Setelah menonton anime ini, beberapa responden menyatakan bahwa


mereka menjadi pantang menyerah dalam segala situasi, lebih bersedia
menolong siapapun, lebih terbuka untuk berteman tanpa memandang
bulu, lebih mau menerima kekurangan diri orang lain dan diri sendiri,
serta merasa terinspirasi untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi.

D. Tahap Setelah Menonton Observasi terhadap perubahan pemahaman


siswa
- Angel: Anime ini mengajarkan untuk tidak merasa malu terhadap
kekurangan diri dan fokus mengembangkan kelebihan melalui usaha
yang cukup. Ini menunjukkan perkembangan moral terkait
penerimaan diri, peningkatan kepercayaan diri, dan pemahaman
tentang pengembangan potensi individu.

- Farrel: Anime ini bagus untuk segala kalangan. Ini mungkin


menunjukkan perkembangan moral yang lebih luas, seperti
pemahaman nilai-nilai universal, apresiasi terhadap keragaman, atau
pemikiran kritis yang terbuka terhadap perspektif yang berbeda.

- Jeremy: Anime ini memiliki tema yang sangat bagus dan wajib
ditonton. Tanggapan ini menunjukkan perkembangan moral terkait
apresiasi terhadap cerita yang kuat dan pesan moral yang
disampaikan. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan moral
terkait keberanian, perjuangan, dan pemahaman tentang nilai-nilai
penting dalam kehidupan.

- Faustina Valencia: Anime ini mengajarkan pentingnya menghadapi


masalah tanpa melarikan diri dari kenyataan. Ini menunjukkan
perkembangan moral terkait tanggung jawab, ketegasan dalam
menghadapi kesulitan, dan kemauan untuk mengatasi rintangan dalam
kehidupan.
44

- Keisha Andani: Mengungkapkan kekagumannya terhadap desain


karakter dan adegan dalam anime ini, yang mirip dengan gaya Disney.
Hal ini menunjukkan apresiasi terhadap seni, estetika, dan kreativitas
yang dapat memperkaya pengalaman moral melalui pemahaman
tentang keindahan dan ekspresi.

- Raja: Tidak merasakan perkembangan moral yang signifikan setelah


menonton anime tersebut.

- Jeje: Menyatakan bahwa anime ini biasa saja, tidak memberikan


indikasi perkembangan moral yang jelas.

- Eka Damayanti: Anime ini sangat bagus untuk membantu


perkembangan moral. Meskipun tidak ada penjelasan lebih lanjut, hal
ini menunjukkan bahwa mereka melihat anime ini sebagai sumber
inspirasi atau pembelajaran moral yang berharga.

- Grace Kindy Wisela: Tidak merasakan perkembangan moral yang


signifikan setelah menonton anime tersebut.

- Adventius: Anime ini bagus dan layak ditonton bersama. Ini


menunjukkan bahwa mereka melihat nilai dalam pengalaman
menonton anime ini sebagai aktivitas bersama yang positif dan
mungkin memunculkan diskusi atau refleksi moral.

Anda mungkin juga menyukai