Oleh :
2013101002
JURUSAN MATEMATIKA
SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi
Wasa karena berkat rakhmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penerapan Metode Electre IV pada Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan untuk
UMKM”
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menuntaskan tugas bidang studi Sistem
Pengambilan Keputusan di Universitas Pendidikan Ganesha. Dalam penulisan makalah ini,
penulis mengalami banyak hambatan dan masalah, namun berkat bantuan, dukungan, dan
arahan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikannya.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepasa.
Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, begitu juga makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis harapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Rouli Situmorang
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3. Tujuan...................................................................................................................................2
1.4. Manfaat.................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI..............................................................................................................................3
2.1. Kriteria..................................................................................................................................3
2.2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)....................................................................................6
2.3. Multi Criteria Decision Making (MCDM)............................................................................7
2.4. Metode ELECTRE................................................................................................................7
2.5. Metode ELECTRE IV...........................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................13
PEMBAHASAN............................................................................................................................13
3.1. Penerapan Metode ELECTRE IV......................................................................................13
BAB IV..........................................................................................................................................25
PENUTUP.....................................................................................................................................25
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................25
4.2 Saran.....................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................26
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia ialah negara berkembang dimana perekonomiannya bukan hanya digerakkan
oleh para pemodal swasta besar ataupun pemerintah namun juga pemodal menengah, kecil
sampai mikro. Jumlahnya sangat banyak dan mulai diperhitungkan. Sistem bantuan yang
berjalan tersebut memiliki kendala, yaitu data tiap warga yang diusulkan langsung melalui
petugasnya belum sepenuhnya merata, karena masih banyak penerima yang cukup mampu dalam
menerima bantuan tersebut. Oleh karena itu, diadakan survei lokasi untuk memastikan responden
sebagai penerima yang dikatakan layak dan dilakukanlah penelitian untuk menentukan kelayakan
dari sumber data yang diterima. Kemudian, dalam penelitian ini diterapkanlah kedalam suatu
sistem. Sistem pendukung keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif
keputusan yang terbaik. Sehingga SPK dapat di jadikan sebagai salah satu jalan solusi dalam
membantu pemerintah daerah untuk membuat sebuah keputusan dalam memberi bantuan dengan
tujuan agar tidak salah sasaran dengan pemilihan data dari kriteria yang sudah di tentukan
sebelumnya. Dalam menentukan siapa yang layak menerima bantuan ini ditentukan dari
beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya status usaha,
penghasilan, umur, jumlah tanggungan, status rumah, jenis lantai , jenis dinding, jenis atap.
Berdasarkan kendala diatas, untuk dapat menyeleksi responden sebagai penerima bantuan
untuk UMKM, dibutuhkan kriteria yang mendukung dalam menentukan penerima bantuan
tersebut. Dalam penelitian ini, menggunakan metode electre IV. Metode electre IV merupakan
suatu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep perankingan.
Metode ELECTRE merupakan metode yang digunakan untuk mencari alternatif dalam
permasalahan atau persoalan yang melibatkan banyak kriteria (multicriteria) berdasarkan sistem
outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan
setiap kriteria yang sesuai (Marlinda, 2016). Metode ini merupakan salah satu algoritma yang
dapat menentukan penerima calon beasiswa. Cara menggunakan algoritma ini adalah dengan
memproses bobot nilai masing-masing kriteria dan calon penerima beasiswa sehingga
menghasilkan nilai mutlak yang mudah digunakan untuk mengambil keputusan (Satria, 2019).
Metode ELECTRE telah berkembang melalui beberapa versi yakni dari I hingga IV
semua didasarkan pada konsep dasar yang sama tetapi secara operasional sedikit berbeda. Pada
makalah ini untuk menentukan calon penerima bantuan untuk UMKM digunakan metode
ELECTRE IV. Metode ELECTRE IV merupakan metode yang didasarkan pada pertimbangan
kumpulan pseudo-criteria yang bertujuan untuk menentukan peringkat alternatif, dengan atau
tanpa memperkenalkan pembobotan kriteria apapun (Suparmaji, 2017). Kelebihan dari metode
ini dalam prosesnya adalah bersifat interaktif. Dimana dalam metode ini terdapat proses
membandingkan setiap alternatif dengan alternatif lainnya pada masing-masing kriteria.
1
Sehingga didapatkan nilai dari masing-masing alternatif yang kemudian dibandingkan lagi
dengan nilai treshold (nilai ambang) yaitu batas maksimum dan atau minimum nilai dari seluruh
alternatif untuk menentukan calon penerima bantuan untuk UMKM.
Maka, berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat makalah yang
berjudul “Penerapan Metode ELECTRE IV Pada Sistem Pendukung Keputusan Penerima
Bantuan untuk UMKM”
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai penulis
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan Metode ELECTRE IV dalam menentukan dalam
menentukan keputusan penerima bantuan untuk UMKM sebagai responden yang
dikatakan layak dan tidak
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca
Pembaca dapat memperoleh informasi dan mengetahui proses penerapan SPK dalam
menentukan calon penerima bantuan untuk UMKM dengan menggunakan Metode
ELECTRE IV.
2. Bagi Penulis
Penulis sebagai mahasiswa dapat menambah wawasan dan menerapkan SPK dalam
menentukan calon penerima bantuan untuk UMKM ataupun persoalan lain dengan
Metode ELECTRE IV.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Kriteria
Parameter atau kriteria dalam menentukan kelayakan sebagai penerima bantuan ,
sesuai pada tabel 1 antara lain:
Tabel 1. Kriteria
NO C-1 Bobot
1 Usaha Menengah 1
2 Usaha Kecil 2
3 Usaha Mikro 3
4 Ada Usaha, Tidak Ada Biaya 4
5 Ada Biaya, Tidaj Ada Usaha 5
2. Penghasilan (C-2)
Berikut tabel 3 adalah bobot penilaian terhadap sub kriteria Penghasilan:
Tabel 3.Penghasilan
NO C-2 Bobot
1 <Rp 599.000 1
2 <Rp 600.000 – Rp 1.199.000 2
3 Rp 1.200.000 – Rp 1.799.000 3
4 Rp 1.800.000 – Rp 2.399.000 4
5 >Rp 2.400.000 5
3
3. Umur (C-3)
Berikut tabel 4 adalah bobot penelian terhadap sub kriteria umur
Tabel 4.Umur
NO C-3 Bobot
1 0-17 th 1
2 18-55 th 2
3 56-70 th 3
4 71-80 th 4
5 81-100 th 5
NO C-4 Bobot
1 1 orang 1
2 2 orang 2
3 3 orang 3
4 4 orang 4
5 5 orang 5
NO C-5 Bobot
1 Rumah Pribadi 1
2 Milik Dinas 2
3 Rumah Gratis 3
4 Kontrakan 4
5 Menumpang 5
4
6. Jenis Lantai (C-6)
Berikut tabel 7 adalah bobot penilaian terhadap sub kriteria jenis lantai
NO C-6 Bobot
1 Semen 1
2 Keramik 2
3 Granit 3
4 Mamer 4
5 Kaca Vinyl 5
9. Bobot Variabel
N Variabel/Kriteria Bobot
O
1 Status Usaha 5
2 Penghasilan 5
3 Umur 3
5
4 Jumlah Tanggungan 4
5 Status Rumah 5
6 Jens Lantai 1
7 Jenis Dinding 1
8 Jenis Atap 1
SPK dikembangkan mulai tahun 1960-an, namun istilah SPK itu sendiri baru
muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G, Anthony Gorry dan Micheal S.Scott
Morton (Daihani, 2001). Mereka menciptakan hal tersebut dengan tujuan untuk
menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer dengan memanfaatkan
data dan metode tertentu untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur agar mudah
dalam pengambilan keputusan manajemen. Adapula menurut Efraim Turban dalam
(Antonius, 2018) mengemukakan bahwa SPK adalah suatu sistem yang dirancang untuk
mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam persoalan atau masalah
semistruktur. Umumnya SPK dirancang untuk mendukung tahap-tahap pengambilan
keputusan diantaranya mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan
pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi
pemilihan alternatif.
6
Sehingga, dengan demikian SPK merupakan sistem manual atau berbasis komputer yang
memanfaatkan data sebagai informasi dan menggunakan motode tertentu untuk
mengambil keputusan dari suatu masalah atau persoalan yang semi terstruktur.
7
dengan beberapa kriteria yang dilibatkan (Antonius, 2018). Suatu alternatif dikatakan
mendominasi alternatif yang lainnya jika suatu atau lebih kriteria melebihi (bandingkan
dengan kriteria dari alternatif yang lain) atau dapat dikatakan kriteria lain yang tersisa
(Kusumadewi dkk, 2006).
Keterangan :
r ij =¿ nilai untuk matriks normalisasi.
i=¿ banyak alternatif (1,2,3,…m)
j=¿ banyak kriteria (1,2,3,…n).
X merupakan matriks awal atau matriks keputusan yang didapat dari input
pengguna. Simbol m menyatakan banyak alternatif. Sehingga didapat matriks R
ternormalisasi seperti berikut.
[ ]
r 11 r 12 … r1 n
r r 22 … r2 n
R= 21
… … ……
rm 1 r m 2 … r mn
8
R adalah matriks yang telah dinormalisasi, dimana m menyatakan alternatif,
sedangkan nmenyatakan kriteria. Kemudian r ij adalah normalisasi pengukuran
pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke- j .
2. Pembobotan matriks yang telah dinormalisasi
Setelah di normalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot-bobot
(Wj) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalized
matriks adalah v ij=w j r ij yang ditulis dalam rumus berikut.
[ ][ ]
V 11 V 12 … V 1n w1 r 11 w 2 r 12 … wn r 1 n
V V 22 … V 2n w r w 2 r 22 … wn r 2 n
V = 21 = 1 21
… … … … … … … …
V m1 V m2 … V mn w1 r m 1 w 2 r m 2 … w n r mn
Keterangan :
𝑉 = matriks hasil perkalian R dan W.
𝑅 = matriks normalisasi.
W = himpunan bobot kriteria.
3. Menentukan himpunan concordance dan discordance
Untuk setiap pasang dari alternatif 𝑘 dan 𝑙 ( 𝑘,𝑙 = 1,2,3,...,𝑚 dan 𝑘 ≠ 𝑙 ) kumpulan
kriteria j dibagi menjadi dua subsets, yaitu concordance dan discordance.
Bilamana sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance adalah
seperti berikut.
C kl= { j|V kj ≥ V lj } , untuk j=1 , 2, 3 , … , … , n
Keterangan :
C kl = himpunan concordance.
Komplementer dari subset ini adalah discordance adalah sebagai berikut.
Dkl ={ j|V kj <V lj } ,untuk j=1 , 2 ,3 , … , … , n
Keterangan :
Dkl = himpunan discordance.
4. Menghitung matriks concordance dan discordance
Concordance
9
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah
dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk dalam subset concordance.
C kl= ∑ W j , dengan k ≠ 1
i ∈C kl
Keterangan :
C kl= indeks matriks concordance
W = bobot kriteria
Matriks concordance yang dihasilkan adalah seperti berikut.
C=¿
Keterangan :
Tanda (−) : menggantikan nilai 𝐶𝑘𝑙 untuk 𝑘=𝑙
Discordance
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks discordance adalah dengan
membagi maksimum selisih nilai kriteria yang termasuk dalam subset discordance
dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada.
d kl =
{max|V kj−V ij|} ; k , l∈ Dkl , k ≠ 1
{max|V kj−V ij|} ; ∀ j
Keterangan :
d kl = indeks matriks discordance
Matriks discordance yang dihasilkan adalah seperti berikut.
D=¿
Keterangan :
Tanda (−) : menggantikan nilai 𝐷𝑘𝑙 untuk 𝑘=𝑙
5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance
Concordance
Matriks dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu
dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai
threshold 𝐶, dengan nilai threshold C adalah seperti berikut.
m m
∑ ∑ C kl
k=1 i=1
C=
m× ( m−1 )
10
Keterangan :
𝐶 = nilai threshold concordance.
𝑚 = banyak alternatif
threshold didapat dari penjumlahan seluruh elemen matriks dibagi ukuran matriks,
dimana m merupakan banyak alternatif. Kemudian nilai setiap elemen matriks F
sebagai matriks dominan concordance dapat ditentukan sebagai berikut.
f kl=1 , jika C kl ≥ C dan
f kl=0 , jika Ckl < C
Discordance
Untuk membangun matriks dominan discordance juga menggunakan bantuan nilai
threshold.
m m
∑ ∑ D kl
D= k =1 i =1
m × ( m−1 )
Keterangan :
D = nilai threshold discordance.
𝑚 = banyak alternatif
threshold didapat dari penjumlahan seluruh elemen matriks dibagi ukuran matriks,
dimana m merupakan banyak alternatif produk asuransi jiwa. Kemudian nilai setiap
elemen untuk matriks G sebagai matriks dominan discordance dapat ditentukan
sebagai berikut.
Gkl =0 , jika Dkl ≥ D dan ,G kl=1 , jika Dkl < D
Dari rumus (i) dan (ii) maka diperoleh matriks F yang merupakan perbandingan nilai
threshold terhadap elemen matriks Concordance dan matriks G yang merupakan
perbandingan nilai threshold terhadap elemen matriks Discordance. Jika kurang dari
threshold maka elemen dari matriks yang dibandingkan bernilai 0, sebaliknya jika
bernilai lebih dari threshold maka bernilai 1.
6. Menentukan aggregate dominance matrix
11
Langkah selanjutnya adalah menentukan aggregate dominance matrix sebagai
matriks E, yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F
dengan elemen matriks G.
e kl =f kl × g kl
Keterangan :
e kl = Indeks matriks E (Eliminasi)
f kl= Indeks Matriks F
gkl = Indeks Matriks G
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Penerapan Metode ELECTRE IV
Pada makalah ini penerapan Metode ELECTRE IV akan diaplikasikan untuk
penerima bantuan untuk UMKM . Calon penerima harus memenuhi beberapa kriteria
yakni diantaranya, status usaha, penghasilan, umur, jumlah tanggungan, status rumah,
jenis lantai , jenis dinding, jenis atap. Kemudian dari pembuat
keputusan akan memisalkan setiap kriteria tersebut dan alternatifnya (calon penerima
bantuan) sebagai berikut.
13
6 Yuli Usaha Kecil 3000000 4 Rumah Pribadi Semen Tembok Triplek
7 Esra Usaha Mikro 500000 3 Rumah Pribadi Semen 1/2 Batu Seng
8 Meri Ada Usaha 1000000 2 Kontrakan Keramik Tembok Seng
9 Siti Usaha Kecil 600000 2 Rumah Pribadi Semen Tembok Seng
10 Safirah Usaha Mikro 1500000 5 Rumah Pribadi Keramik 1/2 Batu Seng
Dari tabel rating kecocokan alternatif pada tiap kriteria dapat membentuk matriks kecocokan
atau matriks awal.
[ ]
2 5 2 2 1 1 1 3
3 2 2 2 1 1 1 3
4 3 2 3 1 1 2 3
2 2 2 3 1 1 1 1
4 3 2 5 1 1 2 3
2 5 2 4 1 1 1 1
3 1 2 3 1 1 2 3
4 2 2 2 4 2 1 3
2 2 2 2 1 1 1 3
3 3 2 5 1 2 2 3
X=
14
1. Normalisasi Matriks Keputusan
Setelah terbentuk tabel rating kecocokan dan matriks awal, matriks tersebut dinormalisasi
dengan menggunakan rumus berikut.
x ij x ij
r ij = =
√∑
10 ¿ X j ∨¿ ¿
x2ij
i=1
Untuk j=1
√
10
| X 1|= ∑ x 21i
i=1
¿ 9.53
x 11
r 11 =
2
¿ X 1∨¿= =0.2096 ¿
9.53
x 21
r 21=
3
¿ X 1∨¿= =0.3144 ¿
9.53
x 101
r 101 =
3
¿ X 1∨¿= =0.3144 ¿
91
Untuk j=2
√∑
10
| X 1|= x 2i 2
i=1
¿ 9.69
15
x 12
r 12=
5
¿ X 1∨¿= =0.5157 ¿
9.69
x 22
r 22=
2
¿ X 1∨¿= =0.2062 ¿
9.69
x 102
r 102 =
3
¿ X 1∨¿= =0.3094 ¿
9.69
Untuk j=3
√∑
10
| X 1|= x 2i 3
i=1
¿ 6.32
x13
r 13=
2
¿ X 1∨¿= =0.3162 ¿
6.32
x 103
r 103 =
2
¿ X 1∨¿= =0.3162¿
6.32
Untuk j=4
√∑
10
| X 1|= x 2i 4
i=1
¿ 10.44
16
x 13
r 14=
2
¿ X 1∨¿= =0.1915 ¿
10.44
x 104
r 104 =
5
¿ X 1∨¿= =0.4789 ¿
10.44
[ ]
0. 2096 0 .5157 0 . 3162 0.1916 0 .2 0 . 25 0 . 2132 0. 3478
0.3144 0 .2063 0 . 3162 0.1916 0 .2 0 . 25 0 . 2132 0. 3478
0. 4193 0 .3094 0 . 3162 0. 2873 0 .2 0 . 25 0 . 4264 0. 3478
0. 2096 0 .2063 0 . 3162 0. 2873 0 .2 0 . 25 0 . 2132 0 .1162
0. 4193 0 .3094 0 . 3162 0. 4789 0 .2 0 . 25 0 . 4264 0. 3478
0. 2096 0 .5157 0 . 3162 0. 3831 0 .2 0 . 25 0 . 2132 0. 3478
0.3144 0 .1031 0 . 3162 0. 2873 0 .2 0 . 25 0 . 4264 0. 3478
0. 4193 0 .2063 0 . 3162 0.1916 0 .8 0.5 0 . 2132 0. 3478
0. 2096 0 .2063 0 . 3162 0.1916 0 .2 0 . 25 0 . 2132 0. 3478
0.3144 0 .3094 0 . 3162 0. 4789 0 .2 0.5 0 . 4264 0. 3478
R=
V =W × R
17
[ ]
1. 0483 2. 5786 0.9487 0.7663 0 .6 0 . 25 0 . 2132 0. 3487
1. 5724 1. 0314 0.9487 0.7663 0 .6 0 . 25 0 . 2132 0. 3487
2. 0966 1 .5471 0.9487 1. 1494 0 .6 0 . 25 0 . 4264 0. 3487
1. 0483 1. 0314 0.9487 1. 1494 0 .6 0 . 25 0 . 2132 0 .1162
2. 0966 1 .5471 0.9487 1. 9157 0 .6 0 . 25 0 . 4264 0. 3487
1. 0483 2. 5786 0.9487 1. 5325 0 .6 0 . 25 0 . 2132 0. 3487
1. 5724 0 .5157 0.9487 1. 1494 0 .6 0 . 25 0 . 4264 0. 3487
2. 0966 1. 0314 0.9487 0.7663 2. 4 0 .5 0 . 2132 0. 3487
1. 0483 1. 0314 0.9487 0.7663 0 .6 0 . 25 0 . 2132 0. 3487
1. 5724 1 .5471 0.9487 1. 9157 0 .6 0 .5 0 . 4264 0. 3487
V=
Himpunan concordance dan discordance didapat dengan membandingkan nilai alternatif pada
masing-masing kriteria dengan nilai pada alternatif lain. Jika nilai alternatif lebih besar atau sama
dengan nilai alternatif lain maka akan didapat himpunan concordance yang sesuai dengan rumus
C kl= { j|V kj ≥ V ij } , untuk J =1 ,2 , 3 , … , 8 Sedangkan, jika nilai alternatif kurang dari nilai alternatif
lain maka akan didapat himpunan discordance yang sesuai dengan rumus
Himpunan Concordance
18
C 54 {1,2,3,4,5,6,7,8} C 64 {1,2,3,4,5,6,7, C 74 {1,3,4,5,6,7,8} C 84 {1,2,3,5,6,7,8}
8}
C 56 {1,3,4,5,6,7,8} C 65 {2,3,5,6,8} C 75 {3,5,6,7,8} C 85 {1,3,5,6,8}
D67 {1,7} D76 {2,4} D86 {2,4} D96 {2,4} D106 {1,2,4}
D68 {1,5,6} D78 {1,2,5} D87 {4,7} D97 {1,4,7} D107 {4}
D610 {1,4,6,7} D710 {2,4,6} D810 {1,2,4,6,7,8} D910 {1,2,4,6,7,8} D109 {4}
D12 {1} D21 {2} D31 {2} D41 {2,8} D51 {2}
D13 {1,4,7} D23 {1,2,4,7} D32 - D42 {1,8} D52 -
D14 {4} D24 {4} D34 - D43 {1,2,7,8} D53 -
D15 {1,4,7} D25 {1,2,4,7} D35 {4} D45 {1,2,4,7,8} D54 -
19
D16 {4} D26 {2,4} D36 {2,4} D46 {2,4,8} D56 {2}
D17 {1,4,7} D27 {4,7} D37 - D47 {1,7,8} D57 -
D18 {1,5} D28 {1,5,6} D38 {5,6} D48 {1,5,6,8} D58 {5,6}
D19 - D29 - D39 - D49 {8} D59 -
D110 {1,4,6,7} D210 {2,4,6,7} D310 {4,6} D410 {1,2,4,6,7,8} D510 {6}
Matriks Concordance
Dalam menghitung matriks concordance disesuaikan dengan himpunan concordance
yang telah didapatkan dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus
C kl= ∑ W j , dengan k ≠ 1
i ∈C kl
C 12=W 2 +W 3 +W 4 +W 5 +W 6 +W 7 +W 8=20
C 13=W 2 +W 3 +W 5 +W 6 +W 8=20
C 110=W 2+W 3+ W 5 +W 8 =1 4
C 109=W 1+ W 2 +W 3 +W 5 +W 6+ W 7 +W 8 =21
Karena telah tertera bahwa k ≠ l yang memiliki makna, suatu alternatif hanya
dibandingkan dengan alternatif yang lain, maka untuk nilai C kl dengan k =l pada matriks
akan menggunakan tanda (-) untuk mempermudah perhitungan
20
[ ]
− 20 20 21 15 21 15 14 20 14
20 − 10 20 18 20 19 25 25 25
20 25 − 25 21 16 25 19 25 20
19 19 13 − 9 15 18 13 24 8
20 25 25 25 − 20 25 20 25 24
25 20 19 25 15 − 19 14 25 14
20 20 15 20 11 16 − 10 20 15
20 25 15 21 15 16 21 − 25 8
20 19 10 21 10 16 15 14 − 8
16 21 16 21 16 16 21 11 21 −
C=
Matriks Discordance
Menentukan matriks discordance juga harus memperhatikan juga harus memperhatikan
himpunan discordance yang tekah didapatkan dan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus ini.
d kl =
{max|V kj−V ij|} ; k , l∈ Dkl , k ≠ 1
{max|V kj−V ij|} ; ∀ j
Dengan memperhatikan matriks V, maka perhitungan untuk menentukan matriks
discordance seperti berikut ini.
D12={1 }
{max|1.0483−1.2724|}
D12=
{max|1.0483−1.2724|;|2.5786−1.0314|;|0.9487−0.9487|;|0.7663−0.7663|;|0.6−0.6|; ¿
|0.25−0.25|;|0.2132−0.2132|;∨0.3487−0.3487∨¿
¿0.338783
. D109 ={ 4 }
21
{max|1.9156−0.7662|}
D109 =
{max|1.5724−1.048|;|1.5471−1.0314|;|0.9486−0.9486|;|1.9156−0.7662|;|0.6−0.6|; ¿
|0.5−0.25|;|0.4264−0.2132|;∨0.3487−0.3487∨¿
¿1
Karena telah tertera bahwa k ≠ l yang memiliki makna , suatu alternatif hanya dibandingkan
dengan alternatif yang lain, maka untuk nilai Dkl dengan k =l pada matriks akan
menggunakan (-) untuk mempermudah perhitungan ketahap selanjutnya. Sehingga matriks
discordance yang didapatkan seperti berikut.
[ ]
− 0.34 1 0.25 1 1 0.25 1 0 1
1 − 0.52 0.73 1 1 0.74 1 0 1
0.99 0 − 0 1 0.99 0 1 0 1
1 1 1 − 1.05 1 1 1 0.61 1
0.9 0 0 0 − 0.98 0 1 0 0. 48
0 0.34 1 0 1 − 0.25 1 0 0.51
1 0.35 1 0.99 1 1 − 1 0.99 1
1 0 0.29 0.21 0.64 0.86 0.21 − 0 0.64
1 1 1 1 1 1 1 1 − 1
1 1 1 1 1 1 0.74 0.64 1 −
D=
∑ ∑ C kl
k=1 i=1
C=
m× ( m−1 )
20+20+21+15+21+15+ 14+20+14 +…+16+ 21+ 11+21
C=
10(10−1)
1666
C= =18 , 51
90
22
Kemudian bentuk matriks F dengan nilai setiap elemen diperoleh dengan cara
membandingkan setiap elemen matriks dominan concordance dengan nilai threshold
yang sesuai dengan syarat berikut.
f kl=1 , jika C kl ≥ C dan , f kl=0 , jika C kl <C
[ ]
Sehingga didapatkan matriks F
− 1 1 1 0 1 0 0 1 0
1 − 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 − 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 − 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 − 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 − 1 0 1 0
1 1 0 1 0 0 − 0 1 0
1 1 0 1 0 0 1 − 1 0
1 1 0 1 0 0 0 0 − −
0 1 0 1 0 0 1 0 1 −
F=
Menentukan nilai threshold D dari matriks G
m m
∑ ∑ D kl
D= k =1 i =1
m × ( m−1 )
23
[ ]
− 1 0 1 0 0 1 0 1 0
0 − 1 0 0 0 0 0 1 0
0 1 − 1 0 0 1 0 1 0
0 0 0 − 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 − 0 1 0 1 1
1 1 0 1 0 − 1 0 1 1
0 1 0 0 0 0 − 0 1 0
0 1 1 1 1 0 1 − 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 − 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 −
G=
[ ]
Sehingga didapatkan matriks E
− 1 0 1 0 0 0 0 1 0
0 − 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 − 1 0 0 1 0 1 0
0 0 0 − 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 − 0 1 0 1 1
1 1 0 1 0 − 1 0 1 0
0 1 0 0 0 0 − 0 1 0
0 1 0 1 0 0 1 − 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 − 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 −
E=
Hasil Selesksi
Langkah terakhir ini dilakukan dengan cara menjumlahkan point yang didapat pada
masing masing alternatif berdasarkan aggregate dominance matrix. Sehingga didapatkan
hasil barikut
24
A6 5
A7 2
A8 3
A9 0
A10 0
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa A5 merupakan calon penerima bantuan UMKM
yang paling direkomendasi daripada alternatif lainnya. Setelah diranking maka akan
menghasilkan rekomendasi alternatif yang layak untuk mendapatkan bantuan , dimana alternatif
yang memiliki total poin paling tinggi yang menduduki ranking teratas. Berikut akan disajikan
tabel hasil perankingan.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan algoritma yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan:
4.2 Saran
Pembahasan yang dikaji dalam makalah ini adalah bagaimana proses dari Metode Elimination
and Choice Translation Reality (ELECTRE) IV dan bagaimana penerapan Metode ELECTRE IV
untuk pendukung keputusan calon penerima bantuan untuk UMKM. Apabila pembaca ingin
mengkaji lebih lanjut tentang topik yang serupa, maka disarankan kembangkanlah mengenai
penerapan Metode ELECTRE IV dalam bidang ilmu lainnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Daihani, D.U. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Bandung: PT. Elex Media
Komputindo.
Lady Ramadhani, Yuliani Puji Astuti, “Penentuan Penerima Bantuan Raskin Menggunakan
Metode ELECTRE (Studi kasus RT 05 RW 17 Kelurahan Petemon Kecamatan Sawahan
Kota Surabaya),” Jurnal Ilmiah Matematika., vol. 8, no.3, 2020. ISSN 2301-9115, doi:
https://doi.org/10.26740/mathunesa.v8n3.p222-231
Liani, H. H. A. dan P. C. Y, “Dampak Pinjaman Dan Bantuan Modal Kerja Terhadap Kinerja
Usaha (Studi Kasus UMKM Binaan KADIN Jawa Tengah),” Jurnal USM., vol. 10, no.
16, 2017, doi: http://dx.doi.org/10.26623/jreb.v10i3.789
Marlina, Linda. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata Yogyakarta
Menggunakan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realita (ELECTRE). Jurnal
ftumj. Jakarta: Universitas Muhammadiyah.
Satria, Beni dkk. 2019. Penerapan Metode Electre Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Dalam
Penerimaan Beasiswa. Institut Teknologi Medan (ITM).
Suparmaji, dkk. 2017. Sistem Rental Mobil Di Kota Bengkulu Dengan Metode ELECTRE IV
Dalam Membuat Keputusan Pemilihan Mobil Rental Berbasis Website. Jurnal Rekursif,
Vol. 5 No. 3. Universitas Bengkulu.
27