Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Implementasi Kurikulum

Dalam oxford Advance learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi


adalah “Outsome thing into efect” atau penerapan sesuatu yang memberikan efek.
implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis " written
curriculum dalam bentuk pembelajaran. hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Miller
dan seller (1985) bahwa “in some case implementation has been identified with instruction
lebih lanjut dijelaskan bahwa implementasi kurikulum merupakan suatu penerapan konsep
ide program atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai kreatifitas
baru sehingga terjadinya perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.

fullan dalam hamalik mendefinisikan suatu gagasan, program atau kumpulan kegiatan
yang baru bagi orang-orang yang berusaha atau diharapkan untuk berubah. Dengan demikian,
implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah
dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diu jicobakan dengan pelaksanaan dan
pengelolaan yang disesuaikan terhadap situasi dan kondisi lapangan dan karakteristik peserta
didik baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum

Implementasi Kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor berikut.

a. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan
kejelasaanya bagi pengguna di lapangan.

b. Strategi implementasi: yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti


diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-
kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.

c. Karakteristik pengguna kurikulumyang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan


sikap guru terhadap kurikulum, serta kemempuanya untuk merealisasikan kurikulum dalam
pembelajaran.

Sejalan dengan uraian di atas, Mars (1998) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi
implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan
dukungan internal yang datang dalam diri guru sendiri. Dari beberapa faktor tersebut guru
merupakan faktor penentu di samping faktor-faktor yang lain.

C. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum, didasari pada permen 22 tahun 2006. beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan di setiap satuan pendidikan adalah ;
A). Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan ukntuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

B). Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar pelajar, yaitubelajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha esa , belajar untuk memahami dan
menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk
hidup bersama dan berguna pada orang lain, dan belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

C). Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

D. Pendekatan dalam Implementasi Kurikulum

Perspective kurikulum dipandang sebagai rancangan program yang dibuat di luar


ruang kelas, kurikulum menurut perspectivei ni juga dipandang sebagai sesuatu yang riil
"rencana program” yang diajarkan oleh guru, para pengembang kurikulum pada umumnya
mempunyai spesialisasi kurikulum di luar sistem sekolah seperti konsultan, akademis, atau
para guru. namundemikian ahli kurikulum tersebut dapat dipegang oleh administrator
pendidikan atau komite kurikulum. Jackson mengidentifikasi ada lima faktor yang menjadi
penghambat implementasi kurikulum, yaitu ; (a) guru yang tidak inofativ , (b) guru tidak
mempunyai keterampilan dan pengetahuan terhadap hal-hal baru, (c) tidak tersedia sarana,
(d) ketidakcocokan kebijakan dengan inovasi dan tidak adanya motivasi bagi
pelaksanainovasi .

jackson menjelaskan tiga pendekatan dalam implementasi kurikulum yaitu fidelity


perspective, mutual adaptation, dan enactment curriculum

1. Fidelity Perspective

menyebutkan bahwa dalam fidelity Perspectife kurikulum dipandang sebagai


rancangan program yang dibuat di luar ruang kelas, kurikulum menurut perspectife ini juga
dipandang sebagai sesuatu yang riil "rencana program yang diajarkan oleh guru, para
pengembang kurikulum pada umumnya mempunyai spesialisasi kurikulum di luar sistem
sekolah seperti konsultan, akademis, atau para guru namun demikian ahli kurikulum tersebut
dapat dipegang oleh administrator pendidikan atau komite kurikulum.

2. Mutual daptation

Pendekatan ini memiliki ciri pokok dalam implementasinya, pelaksana kurikulum


mengadakan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi riil, kebutuhan dan tuntutan
perkembangan secara kontekstual. Pendekatan berangkat dari asumsi bahwa berdasarkan
temuan empirik, pada kenyataannya kurikulum tidak pernah benar-benar dapat
diimplementasikan sesuai rencana, tetapi perlu diadaptasi sesuai kebutuhan setempat .

3. Enactment curriculum

Perspektif enactment curriculum memandang bahwa rencana kurikulum bukan


merupakan produk atau peristiwa, melainkan sebagai proses yang berkembang dalam
interaksi antara guru dan siswa, terutama dalam membentuk kemampuan berpikir dan
bertindak Para guru menggunakan rencana kurikulum eksternal sebagai acuan agar
kurikulum dapat ditetapkan lebih baik dan bermakna, baik untuk dirinya maupun untuk
siswa, mereka para guru adalah creator dalam implementasi kurikulum.

E. Implementasi Kurikulum
Adapun implementasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran berdasar Standar
Nasional Pendidikan terutama Standar Proses, sebagaimana dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, mencakup :
1) Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaraan meliputi silabus dan rebcana pembelajaran (RPP)
yang memuat identitas mata pelajaran, standar isi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajran, penilaian hasil belajar,
dan sumber belajar.
2) Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Persayaratan pelaksanaan proses pembelajaran
a) Rombongan belajar
b) Beban kerja minimal guru
c) Buku teks pembelajaran
d) Pengelolaan kelas
3) Penilaian Hasil Pembelajraan
Penilaian dilakukan oleh guru terjadap hasil pembelajaran untuk mengukur
tingakat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai lahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
4) Pengawasan Proses Pembelajaran
Pengawasan proses pembelajaran meliputi kegiatan pemantauan, suvervisi, dan
evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai