Anda di halaman 1dari 3

Pemahaman yang baik memungkinkan individu untuk lebih mudah mengingat dan memanipulasi

informasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Pada artikel ini, peneliti merencanakan
tindakan yaitu seperti menganalisis capain pembelajaran guna menentukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai untuk meningkatkan pemahaman. Selanjutnya mempersiapkan modul ajar
menggunakan rancangan UbD, mulai dari menentukan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan
tujuan pembelajaran, merancang asesmen pembelajaran, dan perencanaan pengalaman
pembelajaran dengan menerapkan model RADEC.

Contoh Aktivitas Pembelajaran


1. Guru mengajak siswa untuk menyebutkan contoh kelompok sosial yang ada di
lingkungan sekitarnya.
2. Siswa menyebutkan contoh-contoh kelompok sosial yang ada disekitarnya.
3. Siswa mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dari contoh-contoh kelompok sosial
yang telah disebutkan.
4. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan definisi kelompok sosial menurut
pemahamannya masing-masing berdasarkan poin-poin yang telah diidentifikasi dari
persamaan dan perbedaan contoh kelompok sosial yang telah disebutkan.
5. Guru mengonsolidasi definisi kelompok sosial dan menjelaskan ciri- ciri kelompok
sosial.

Implementasi UbD dalam Kegiatan Pembelajaran


Langkah pembelajaran berisi penjelasan tentang penyusunan rangkaian resistor seri dan paralel,
cara pemasangan amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter untuk mengukur 𝐼, 𝑉, 𝑅, cara baca
skala multimeter, dan juga menghitung besar 𝐼, 𝑉, 𝑅 dengan persamaan, antara lain:
1. Guru menyediakan sebuah rangkaian dengan dua resistor untuk diukur.
2. Setelah diukur, rangkaian tersebut akan ditambah satu resistor untuk diukur kembali.
3. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:
 Berapakah arus yang mengalir pada rangkaian 1 dan rangkaian 2?
 Berapa tegangan pada rangkaian 1 dan rangkaian 2?
 Bagaimana besarnya arus rangkaian 1 dibandingkan dengan rangkaian 2?
 Bagaimana besarnya tegangan rangkaian 1 dibandingkan dengan rangkaian 2?
Penggunaan Model Teams Games Tournamen (TGT) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kerjasama Peserta Didik Menggunakan Rancangan UbD Pada Materi Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Kelas IV Sekolah Dasar.
1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang berbeda-beda dan berpartisipasi
dalam kuis atau permainan.
2. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pemahaman dan keterampilan dalam
topik norma-norma yang berlaku dan diharapkan memberikan kontribusi bagi
kelompoknya.
3. Guru memberi kuis digital permainan dalam bentuk Quizizz dan permainan secara
langsung berupa kotak ajaib yang berisi contoh-contoh norma kepada siswa.
4. Guru memperhatikan kekompakan setiap anggota kelompok dalam melaksanakan games
tersebut

Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Rancangan Understanding by Design (UbD) terhadap Minat


Belajar Siswa Sekolah Dasar :
 Rendahnya minat belajar siswa disebabkan pembelajaran yang tidak terfokus kepada
peserta didik.
 Kebutuhan pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik.
 Guru harus menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan, minat, gaya
belajar, dan tingkat keterampilan yang berbeda-beda.
 Untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi
menggunakan rancangan understanding by design (UbD).

Keterampilan kolaborasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang
pada abad 21 saat ini menurut Partnership for 21st Century Skills, termasuk para peserta didik
di kelas, dalam perencanaan pembelajaran menggunakan rancangan Design by Understanding
(UbD) dengan permasalahan diakibatkan dari terganggunya siklus air dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation , antara lain :

 Mengidentifikasi topik yang akan dipelajari serta membentuk kelompok peserta


didik.
 Merencanakan tugas belajar setiap kelompok terkait dengan suatu permasalahan
yang harus dipecahkan ataupun sesuatu yang harus dicari.
 Melaksanakan investigasi untuk memecahkan masalah atau mencari sesuatu melalui
kegiatan wawancara, pengamatan, ataupun observasi terhadap berbagai sumber
referensi
 Mempersiapkan laporan akhir untuk dipresentasikan.
 Menyajikan hasil laporan dengan cara mempresentasikannya di depan kelas.
 Melaksanakan evaluasi terhadap hasil laporan investigasi

UbD diimplementasikan dalam pembelajaran, menggunakan metode Backward Design atau yang
lebih dikenal dengan alur mundur. Pendekatan Understanding by Design sudah
diimplementasikan di Indonesia dengan menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas dan
dinyatakan efektif untuk digunakan, dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti lain
menyatakan bahwa peserta didik memiliki persepsi bahwa UbD sudah efektif untuk digunakan,
dan dapat meningkatkan motivasi serta aktivitas belajar siswa. Untuk mengetahui dan
membentuk pemahaman siswa tersebut, diperlukan sebuah asesmen untuk mengukurnya.
Asesmen formatif cocok untuk dijadikan sebagai penilaian yang diutamakan oleh guru untuk
mencapai hasil belajar yang ingin dicapai siswa, karena asesmen ini mengutamakan penilaian
dalam proses pembelajaran yang mencakup 3 komponen penilaian yaitu feedback (umpan balik),
peer assessment (penilaian sejawat), dan self assessment (penilaian diri sendiri).

Penelitian ini mengungkap beberapa pertimbangan dosen dalam merancang proses pembelajaran
menggunakan Understanding by Design (UbD) bagi calon guru. Pertama, calon guru perlu diberi waktu
lebih untuk mempraktikkan pembuatan desain pembelajaran UbD. Karena masih pemula, mereka
mengalami kesulitan dalam praktik UbD, oleh karena itu dosen harus terlibat dalam mendesain
pembelajaran UbD dan menjelaskan pemikirannya. Kedua, proses desain pembelajaran secara kolaboratif
memungkinkan calon guru mempelajari gagasan dari rekan mereka. Mempelajari UbD memperluas
pengetahuan, keterampilan, dan pandangan baru calon guru. Mereka mengembangkan pengetahuan baru
tentang tujuan UbD, makna UbD, enam bukti pemahaman, dan tahap-tahap merancang UbD. Mereka juga
mengembangkan keterampilan membuat tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur, membuat asesmen
yang sesuai, dan menggunakan kerangka UbD. Selain itu, calon guru juga memiliki pandangan baru
tentang pentingnya fokus pada gagasan-gagasan besar dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai