Blabla
Blabla
informasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Pada artikel ini, peneliti merencanakan
tindakan yaitu seperti menganalisis capain pembelajaran guna menentukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai untuk meningkatkan pemahaman. Selanjutnya mempersiapkan modul ajar
menggunakan rancangan UbD, mulai dari menentukan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan
tujuan pembelajaran, merancang asesmen pembelajaran, dan perencanaan pengalaman
pembelajaran dengan menerapkan model RADEC.
Keterampilan kolaborasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang
pada abad 21 saat ini menurut Partnership for 21st Century Skills, termasuk para peserta didik
di kelas, dalam perencanaan pembelajaran menggunakan rancangan Design by Understanding
(UbD) dengan permasalahan diakibatkan dari terganggunya siklus air dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation , antara lain :
UbD diimplementasikan dalam pembelajaran, menggunakan metode Backward Design atau yang
lebih dikenal dengan alur mundur. Pendekatan Understanding by Design sudah
diimplementasikan di Indonesia dengan menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas dan
dinyatakan efektif untuk digunakan, dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti lain
menyatakan bahwa peserta didik memiliki persepsi bahwa UbD sudah efektif untuk digunakan,
dan dapat meningkatkan motivasi serta aktivitas belajar siswa. Untuk mengetahui dan
membentuk pemahaman siswa tersebut, diperlukan sebuah asesmen untuk mengukurnya.
Asesmen formatif cocok untuk dijadikan sebagai penilaian yang diutamakan oleh guru untuk
mencapai hasil belajar yang ingin dicapai siswa, karena asesmen ini mengutamakan penilaian
dalam proses pembelajaran yang mencakup 3 komponen penilaian yaitu feedback (umpan balik),
peer assessment (penilaian sejawat), dan self assessment (penilaian diri sendiri).
Penelitian ini mengungkap beberapa pertimbangan dosen dalam merancang proses pembelajaran
menggunakan Understanding by Design (UbD) bagi calon guru. Pertama, calon guru perlu diberi waktu
lebih untuk mempraktikkan pembuatan desain pembelajaran UbD. Karena masih pemula, mereka
mengalami kesulitan dalam praktik UbD, oleh karena itu dosen harus terlibat dalam mendesain
pembelajaran UbD dan menjelaskan pemikirannya. Kedua, proses desain pembelajaran secara kolaboratif
memungkinkan calon guru mempelajari gagasan dari rekan mereka. Mempelajari UbD memperluas
pengetahuan, keterampilan, dan pandangan baru calon guru. Mereka mengembangkan pengetahuan baru
tentang tujuan UbD, makna UbD, enam bukti pemahaman, dan tahap-tahap merancang UbD. Mereka juga
mengembangkan keterampilan membuat tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur, membuat asesmen
yang sesuai, dan menggunakan kerangka UbD. Selain itu, calon guru juga memiliki pandangan baru
tentang pentingnya fokus pada gagasan-gagasan besar dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran.