Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL TUGAS AKHIR

STUDI KARAKTERISTIK KINCIR AIR PITCHBACK


8 SUDU DENGAN VARIASI SUDUT SUDU
MODEL SEGITIGA

OLEH :

NATAN
218212273

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2024
LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KARAKTERISTIK KINCIR AIR PITCHBACK


8 SUDU DENGAN VARIASI SUDUT SUDU
MODEL SEGITIGA

Nama : NATAN

Nomor Stambuk : 218212273

Fakultas : Teknik

Program Studi : Teknik Mesin

Disetujui oleh :

Dosen pembimbing

Ir. Nofrianto Pasae, S.T., M.T.


NIDN. 0912119002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik


Universitas Kristen Indonesia Toraja

Dr. Ir. Sallolo Suluh, S.T., M.T.


NIDN.0920038103

ii
KATA PENGANTAR.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas perlindungan dan

penyertaaanya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “studi

karakteristik kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut sudu model segitiga”.

Selama penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. Nofrianto Pasae, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing, yang telah banyak

meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan serta masukan dan

arahan pada penulisan proposal tugas akhir ini.

2. Ibu Dr. Ir Sallolo Suluh, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik Mesin

Universitas Kristen Indonesia Toraja.

3. Bapak Dr. Frans Robert Bethony, S.T., M.T selaku dekan fakultas Teknik

Universitas Kristen Indonesia Toraja.

4. Segenap dosen dan staf Universitas Kristen Indonesian Toraja yang telah banyak

memberikan ilmu dan bantuannya kepada penulis.

5. Orang tua yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis dalam hal moral dan

materi, segala keperluan selama penulis menempuh studi di Universitas Kristen

Indonesia Toraja.

6. Teman-teman seperjuangan terlebih khusus rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin

Universitas Kristen Indonesia Toraja, yang selama ini banyak memberikan masukan dan

dukungan kepada penulis.

iii
7. Saudara-saudariku dan juga segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa dan

motivasi kepada penulis.

Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat

memberikan dukungan atau dorongan serta manfaat bagi para pembaca maupun

berbagai pihak yang membutuhkannya.

Kakondongan, Maret 2024

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….............ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………...………….iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….……….vii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………....viii

MONEKLATUR……………………………………………...………………..............ix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………...……………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….………...2

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….3

1.4 Batasan Masalah…………………………………………………………...…

1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………..……….…4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….…5

2.1 Kincir Air………………………….....……………………...……………….5

2.2 Potensi Kincir Air……………..………………………………………….…5

2.3 Prinsip Kerja Kincir Air…………………………………………………..….8

2.4 Klasifikasi Kincir Air…………………………………………………….…..8

2.5 Konsep Dasar Perhitungan……………………………………………….…13

v
2.6 Jurnal Rujukan……………………………………………………………...16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………............…18

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian……………………………………………….18

3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………………...18

3.3 Metode Penelitian……………..………………………………….…………

19

3.4 Prosedur

Penelitian……………………………………………………….....19

3.5 Layout Penelitian…………………………………………………………...20

3.6 Tabel Penelitian…………………………………………………………..…

29

3.7 Flowchart Penelitian……………………………………………………. …

32

3.8 Jadwal penelitian…………...………………………………………….…...33

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................34

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Pengukuran Kecepatan Dan Massa Jenis Air…………………….…….29

Tabel 3.2 Data Pengukuran Beban Dan Putaran…………………………………….….29

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan............................................................................................31

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian……………………………..…………………………..

…..33

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Kincir Air………………………………………………….…8

Gambar 2.2 Kincir Air Overshot…………………………………………………………

Gambar 2.3 Kincir Air Undershot………………………...…………………

………....10

Gambar 2.4 Kincir Air Breastshot……………………………………………………...11

Gambar 2.5 Kincir Air Tub………………………………………………………….….12

Gambar 2.6 Kincir Air

Backshot………………………………………………………..13

Gambar 3.1 Layout kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model
segitiga.........................................................................................................20

Gambar 3.2 Rotor kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model
segitiga….....................................................................................................21

Gambar 3.3 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu

90°………………….22

viii
Gambar 3.4 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan kemiringan sudu

120°………….22

Gambar 3.5 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu

150°………………..22

Gambar 3.6 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut
sudu 90°…………………………………………………………………...
23

Gambar 3.7 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut
sudu 120°………………………………………………………….............
24

Gambar 3.8 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut
sudu 150°………………………………………………………………….
25

Gambar 3.9 Layout kincir air pitchback tampak depan……………………………...…26

Gambar 3.10 Layout kincir air pitchback tampak samping……………..….………..…27

Gambar 3.11 Layout kincir air pitchback tampak atas………….……………..

………..28

Gambar 3.12 Bagan Flowchart

Penelitian……………………………………………....32

NOMENKLATUR

BESARAN SIMBOL SATUAN

Daya air Ƥair Watt

Daya turbin Pt Watt

2
Debit air Q m /s

Diameter D m

ix
Efisiensi kincir air Ƞ %

Gaya F N

Jari-jari poros R m

Kecepatan air V m/ s

Kecepatan sudut Ω rad/s

2
Luas penampang A m

Massa M Kg

2
Percepatan gravitasi G m/s

Massa jenis air Ρ Kg/m3

Tinggi H m

Torsi Τ Nm

Waktu T s

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan penggunaan dan pemakaian sumber energi listrik merupakan suatu

kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia pada umunnya. Pemanfaatan Bahan Bakar

Minyak (BBM) sebagai bahan baku untuk Pembangkit Listrik secara terus menerus

akan mengakibatkan ketersediaan sumber energi fosil akan terus menerus menurun.

Berbagai energi alternatif yang saat ini sudah tersedia diantaranya adalah solar cell yang

memanfaatkan energi surya dan energi panas bumi. Pemanfaatan energi alternatif yang

bersumber dari potensi tenaga air untuk saat ini masih belum optimal untuk

penggunaanya, sehingga bila potensi tenaga air ini dimanfaatkan dengan baik maka

secara otomatis akan memberikan dampak yang yang signifikan dalam penunjang

kemandirian energi. Pengembangan potensi sumber energi air ini apabila dimanfaatkan

dengan baik akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pada dasarnya air

sangat sering kita jumpai di sekitar kita. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik menjadi daya angular turbin air.

Energi listrik juga diperlukan sebagai pemenuhan penerangan dan untuk

kegiatan produksi untuk menjalankan barang elektronik dan tempat-tempat industri.

Melihat peran dan pentingnya manfaat energi listrik listrik bagi manusia, tetapi

sumbernya pada energi pembangkit listrik saat ini bersumber dari sumber daya yang

tidak dapat diperbaharui yang mana keberadaanya sangat sedikit, dengan demikian agar

terjaganya kekayaan sumber daya ini perlu diatur langkah berjalan yang ideal agar bisa

1
2

menyediakan energi listrik pada masyarakat perkotaan skala besar dan murah. Salah

satu energi terbarukan


2

yang tersedia banyak terdapat di negara kita adalah air.

Air merupakan sumberdaya alam yang mudah dijumpai, sebab di air terdapat

gaya potensial (pada air turun), gaya kinetik (pada arus air). Daya air atau sering juga

disebut dengan hydropower merupakan tenaga didapat pada saat air bergerak. Daya ada

terkandung di air bisa digunakan dan dapat diubah menjadi gaya mekanik ataupun

energi listrik. Daya air sering dimanfaatkan memakai kincir air dan turbin air yang

membutuhkan suatu gaya potensial dari air jatuh dan gaya kinetic dimanfaatkan dari

gerakan air sungai. Mulai dari abad ke-18 kincir air dapat ditemukan dimana-mana

untuk alat penumbuk gandum di pabrik, pemotongan kayu dan lain-lain. Masuk abad

ke-19 orang mulai membuat turbin air inovasi sebagai pembangkit.

Kincir air termasuk jenis turbin air yang paling efisien maksudnya itu setengah

sumber daya air akan bisa diubah menjadi gaya mekanis sebagai penghasil dari daya

listrik. Untuk kebutuhan listrik skala mikro (kurang dari 100 kW) khususnya pada

daerah terpencil, kincir air merupakan solusi ideal yang dapat di aplikasikan karena

kontruksinya yang sederhana dan perawatannya yang cukup mudah. Alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kincir air pitchback 8 sudu. Oleh sebab itu, akan

dilakukan penelitian ini dengan judul “Studi karakteristik kincir air pitchback 8 sudu

dengan variasi sudut sudu model segitiga”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana torsi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut

sudu model segitiga?


3

2. Bagaimana daya yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut

sudu model segitiga?

3. Bagaimana efisiensi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut

sudu model segitiga?

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisa torsi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut

sudu model segitiga.

2. Menganalisa daya yang dihasilakan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut

sudu model segitiga.

3. Menganalisa efisiensi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi

sudut sudu model segitiga.

1.4 Batasan Masalah

Adapun Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Aliran yang digunakan dalam penelitian ini adalah aliran tertutup

2. Sudut sudu yang divariasikan adalah 90°, 120° dan 150°

3. Material yang digunakan pada pembuatan sudu adalah pipa PVC

a. Bahan : pipa PVC

b. Tinggi : 60 mm

c. Panjang : 250 mm

4. Bantalan yang digunakan

a. Bore : 20 mm

b. Tipe : Ball bearing


4

5. Dimensi pulley

a. Diameter : 160 mm

b. Bore : 12 mm

6. Jenis kincir yang digunakan adalah pitchback

7. Diameter rotor

a. Diameter : 300 mm

b. Bore : 12 mm

8. Diameter poros

a. Diameter poros : 60 mm

b. Bahan : pipa PVC

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yaitu penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a. Sebagai syarat menyelesaikan studi untuk gelar Sarjana Teknik Mesin Universitas

Kristen Indonesia Toraja.

b. Penulis dapat membandingkan teori yang diterima diperguruan tinggi dengan

kenyataan di lapangan, serta memperoleh nilai tambahan dalam hal teknologi mesin.

2. Bagi Akademik

a. Bagi akademik khususnya dilingkup program studi Teknik Mesin Universitas Kristen

Indonesia Toraja, manfaat dari pengujian ini adalah dapat memberikan informasi

sebagai referensi tambahan yang ingin melakukan riset secara khusus dibidang

konversi energi dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan.

3. Bagi Masyarakat
5

a. Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah mendapatkan informasi tentang

bagaimana cara memanfaatkan turbin air sebagai sumber tenaga listrik.

b. Masyarakat dapat menjadikan tugas akhir ini sebagai referensi untuk upaya

pengurangan penggunaan energi fosil untuk pembangkit listrik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kincir Air

Kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada poros

yang berputar. Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi

mekanik berupa torsi pada poros kincir. Perbedaan utama antara kincir air dan turbin

air adalah bahwa kincir air mengubah kecepatan aliran, sedangkan turbin air

mengubah arah dan kecepatan aliran. Kincir dapat didefenisikan sebagai peralatan

mekanis berbentuk roda (wheel), dengan sudu (bucket atau vane) pada sekeliling tepi-

tepinya, yang di letakkan pada poros horizontal.

Kincir air memanfaatkan selisih ketinggian alamiah dari permukaan sungai

kecil. Air yang masuk kedalam dan keluar kincir tidak mempunyai tekanan lebih (over

pressure), hanya tekanan atmosfir saja. Aliran air diarahkan langsung menuju sudu-sudu

melalui pengarah, menghasilkan daya pada sirip. Selama sudu berputar, bekerja melalui

suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam proses ini, energi ditrasfer dari aliran

air ke turbin (kincir). Kemudian air itu menerjang sudu-sudu kincir dan langsung di

hubungkan dengan mesin.

2.2 Potensi Kincir Air

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena di

air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir).

Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi

yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis

maupun enegi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan

5
6

kincir air dan turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air

disungai. Sejak awal abad ke 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak

penggilingan gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil. Salah satu yang bisa

dimanfaatkan adalah aliran air sungai. Energi yang dihasilkan adalah energi yang

terbaharukan dan tidak akan habis. Biaya yang digunakan untuk mendapatkan energi

tersebut juga nyaris tidak ada.

Pada saat sekarang penggunaan turbin air lebih banyak dibandingkan dengan

kincir air. Hal ini menyebabkan kerana turbin air memiliki keuntungan-keuntungan bila

dibandingkan dengan kincir air antara lain:

1. Mempunyai efesiensi yang lebih tinggi.

2. Mampu membangkitkan daya yang lebih besar.

3. Mampu memanfaatkan beda ketinggian permukaan air dari yang sangat rendah

sampai yang paling tinggi.

4. Dapat bekerja terendam didalam air.

5. Dapat beroperasi dengan kecepatan tinggi.

Tetapi walapun begitu, penggunaan kincir air sampai sekarang masih tetap ada,

karena mempunyai kelebihan juga di bandingkan dengan turbin air, yaitu konstruksinya

yang sederhana dan murah serta mudah dan murah dalam perawatanya. Walaupun

memiliki banyak kekurangan dibandingkan turbin air, teknologi ini yang sangat

sederhana ini cocok digunakan didaerah perdesaan yang terjamin.

Data sejarah menunjukkan bahwa prinsip konversi energi air menjadi energi

mekanik telah dikenal sejak lebih 2.500 tahun yang lalu dengan di mulai digunakan

kincir air sederhana yang terbuat dari kayu, sebagai mesin pembangkit tenaga.

Penggunaan kincir air diawali di India, dan kemudian berkembang ke Mersir, dan
7

berlanjut ke eropa dan seterusnya merambah ke Amerika, rancangan sistimatik dari

kincir dimulai abad ke 18, dimana banyak dilakukan riset untuk meningkatkan kinerja

dari kincir air yang telah dibangun yang akhirnya menuju kekonstruksi turbin air. Kincir

air yang dirancang secara teoritik, dikembangkan oleh poncelet dan banyak digunakan

di Inggris pada awal abad 19. (Kaprawi, 2011)

Pada abad ke 19, turbin air telah ditemukan, dan lambat laun mulai menggeser

penggunaan dari kincir air. Manusia mulai meninggalkan kincir air karena melihat

bahwa turbin air jauh lebih efisien dibanding dengan kincir air. Bagaimanapun, kincir

air masih tersisa di seluruh dunia sampai hari ini. Dinegara-negara berkembang,

kebutuhan serta kemungkinan untuk membuat turbin setempat kian meningkat.

Peralatan, mesin-mesin, bahan dan tenaga terlatih maupun staf teknis yang diperlukan

telah tersedia, yang belum ada hanyalah informasi. Salah satu kategori mesin yang

digunakan untuk memanfaatkan tenaga air yang bisa dibuat setempat adalah turbin air.

Banyak dijumpai adanya tradisi maju di beberapa negara dalam memproduksi,

memasang dan mengoperasikan penggilingan bertenaga air kecil.


8

2.3 Prinsip Kerja Kincir Air

Kincir air merupakan suatu alat yang berputar karena adanya aliran air yang

melewati kincir sehingga kincir berputar. Putaran kincir ini dimanfaatkan untuk

menggerakkan generator listrik. Dengan demikian, akan dihasilkan aliran listrik yang

dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Seperti ilustrasi pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Prinsip Kerja Kincir Air


Sumber : (Adelaide, 2015)

Pada proses kerja kincir air pembangkit listrik sampai pada pemakaian listrik

terjadi beberapa perubahan energi. Pertama, adalah perubahan energi potensial yang ada

di dalam aliran air menjadi energi mekanik (gerak) oleh kincir. Kedua, energi mekanik

ini akan memutar generator. Akibat perputaran generator terjadilah lompatan elektron.

Hal inilah yang menghasilkan arus listrik. Proses selanjutnya arus listrik di distribusikan

ke rumah-rumah, maupun apa saja yang membutuhkan listrik. Hal ini dapat dilihat

pada skema berikut ini.

2.4 Klasifikasi Kincir Air

1. Kincir Air Overshot


9

Kincir air overshot bekerja apabila air yang mengalir jatuh kedalam bagian sudu-

sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air maka kincir berputar. Kincir air jenis ini

murni memanfaatkan gaya berat air untuk beroperasi. Kincir air overshot adalah jenis

kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis kincir air yang

lainnya, karena memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kincir air

tipe lain. Rancangan kincir air yang menghasilkan kinerja yang baik antara lain dengan

mengatur sudu gerak sehingga energi maksimum dari air dapat dimanfaatkan secara

optimal. Kadang-kadang posisi kincir diatur agak kebawah agar pancuran air dapat

dimanfaatkan. Pada kondisi ini kincir digerakkan oleh gaya berat dan dorongan air.

Gambar 2.2. Kincir Air Overshot


Sumber : (Adelaide, 2015)

Keuntungan dari kincir air overshot yaitu :

1. Tingkat efisiensi yang tinggi, dapat mecapai 85%

2. Tidak membutuhkan aliran yang deras

3. Konstruksi yang sederhana

4. Mudah dalam perawatan

5. Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.

Kerugian dari kincir air overshot yaitu :


10

1. Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan

memerlukan investasi lebih banyak

2. Tidak dapat untuk mesin putaran tinggi

3. Membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penempatan

2. Kincir Air Undershot

Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir menghantam dinding sudu

yang terletak pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak

mempunyai tambahan keuntungan dari head.

Tipe ini cocok dipasang pada perairan dangkal pada daerah yang rata. Tipe ini

disebut juga dengan “vitruvian”. Disini aliran air berlawanan dengan arah sudu yang

memutar kincir.

Gambar 2.3. Kincir Air Undershot


Sumber : (Adelaide, 2015)

Keuntungan dari kincir air undershot yaitu :

1. Konstruksi lebih sederhana

2. Lebih ekonomis

3. Mudah untuk dipindahkan

Kerugian dari kincir air undershot yaitu :


11

1. Efisiensi kecil (25%-70%)

2. Daya yang dihasilkan relative kecil

3. Kincir Air Breastshot

Kincir air breastshot merupakan perpaduan antara tipe overshot dan undershot

dilihat dari energi yang diterimanya. Jika tinggi jatuhnya tidak melebihi diameter

kincir, maka arah aliran yang menggerakkan kincir air disekitar sumbu poros dari kincir

air. Kincir air jenis ini memperbaiki kinerja dari jenis kincir air undershot.

Gambar 2.4. Kincir Air Breastshot


Sumber : (Adelaide, 2015)

Keuntungan dari kincir air breastshot yaitu :

1. Lebih efisien dari tipe undershot

2. Dibandingkan tipe overshot, tinggi jatuhnya lebih rendah

3. Dapat diaplikasikan pada sumber air airan rata.

Kerugian dari kincir air breastshot yaitu :

1. Sudu-sudu dari tipe ini tidak rata seperti tipe undershot (lebih rumit)

2. Diperlukan pada arus aliran rata

3. Efisiensi lebih kecil daripada tipe overshot (20%-75%)

4. Kincir Air Tub


12

Kincir air tub merupakan kincir air yang kincirnya diletakkan secara horizontal

dan sudu-sudunya miring terhadap garis vertikal dan tipe ini dibuat lebih kecil dari tipe

overshot maupun tipe undershot. Karena arah gaya dari pancuran air miring, maka

energi yang diterima oleh kincir berupa energi potensial dan energi kinetik.

Gambar 2.5. Kincir Air Tub


Sumber : (Adelaide, 2015)

Keuntungan dari kincir air tub yaitu :

1. Memiliki konstruksi yang lebih ringkas

2. Kecepatan putarnya lebih cepat

Kerugian dari kincir air tub yaitu :

1. Tidak menghasilkan daya yang besar

2. Karena komponennya kecil, maka membutuhkan tingakat ketelitian yang

tinggi.

5. Kincir Air Backshot

Sebuah roda Backshot (juga disebut pitchback) adalah jenis lain dari roda

overshot dimana air diperkenalkan tepat dibelakang puncak roda. Kincir air ini

menggabungkan keuntungan dari system breastshot dan overshot, karena jumlah penuh

dari energi potensial yang dirilis oleh air yang jatuh dimanfaatkan sebagai air menuruni

belakang roda.
13

Gambar 2.6. Kincir Air Backshot


Sumber : (Adelaide, 2015)

2.5 Konsep Dasar Perhitungan

Rumus-rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Luas penampang sudu

Debit dapat didefenisikan sebagai volume air yang mengalir setiap detik (m³/s)

dimana debit aliran air dapat dicari dengan persamaan berikut:

1 2
Asudu = . π . D …………………………….……………..……………………
4

(2.1)

Keterangan:

A = Luas penampang sudu (m2)

D = Diameter dalam (m )

h = Tinggi (m )

2. Debit alira air (Qs)


14

Debit dapat didefenisikan sebagai volume air yang mengalir setiap detik (m3 / s)

dimana debit aliran air dapat dicari dengan persamaan berikut:

Qs = Asudu.V……………………………………………..……….…………...(2.2)

Keterangan:

QS = Debit air sungai (m2 / s)

V = Kecepatan aliran (m / s)

3. Head efektif aliran air (H)

Head efektif aliran sungai dapat dihitung dengan persamaan berikut:

2
v
H = ………………………………………...…………..…………………..
2.g

(2.3)

Keterangan:

H = Head efektif air (m )

g = Percepatan gravitasi bumi (m/s 2)

V = Percepatan aliran sungai (m / s)

4. Daya air (Ƥair)

Karena aliran air berasal dari energi air jatuh (energi potensial) dan energi air

mengalir (energi kinetik) maka besarnya aliran air yang merupakan potensi sumber air

dari energi air pada suatu wilayah, ditentukan melalui persamaan berikut:

Ƥair = ρ.g.H.Q…………………………………………......…………..………

(2.4)

Keterangan:

Ƥair = Daya air yang tersedia (Watt)


15

ρ = Rapat massa (kg / m2)

H = Tinggi (m )

g = Percepatan gravitasi bumi (m/s 2)

Q = Debit air (m3 / s)

5. Gaya (ɴ)

Untuk menghitung gaya maka digunakan persamaan berikut:

F = m . g ……………………………………………….………………..……..

(2.5)

Keterangan:

F = Gaya (ɴ)

m = Massa (kg)

g = Percepatan gravitasi bumi (m/s 2)

6. Torsi (τ)

Torsi dapat diperoleh dengan menggunakan sistem pengereman dengan

menggantungkan beban pada pully yang berputar. Untuk menghitung menghitung torsi

maka digunakan persamaan berikut:

τ = F.r…………………………………………………………………..……..

(2.6)

Keterangan:

τ = Torsi (nm)

F = Gaya (ɴ)

r = Jari-jari poros (m )

7. Kecepatan sudut (ω)


16

Untuk menghitung kecepatan angular atau kecepatan sudut maka digunakan

persamaan:

2 πn
ω = …………………………………………………………………..……
60

(2.7)

Keterangan:

ω = Kecepatan sudut (rad/s)

n = Putaran (rpm)

π = Konstanta lingkaran (3,14)

8. Daya kincir air

Pada umumnya perhitungan untuk menghitung daya pada gerak melingkar dapat

dituliskan sebagai berikut:

Ƥkincir = τ.ω……………………………..……………………………………..(2.8)

Keterangan:

τ = Torsi kincir

ω = Kecepatan sudut

9. Efisiensi kincir air (ƞ)

Efisiensi (ƞ) perbandingan daya yang dihasilkan kincir (Ƥkincir) dengan daya

yang disediakan oleh (Ƥair) sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ƥ kincir
ƞ= ˟100%..................................................................................................
Ƥ air

(2.9)

Keterrangan:

ƞ = Efisiensi
17

Ƥkincir = Besarnya daya yang dihasilkan (watt)

Ƥair = Besarnya daya yang tersedia (watt)

2.6 Jurnal Rujukan

(Saiful Azis, 2019), dalam penelitian ini perancangan kincir pembangkit listrik

terapung tenaga air dengan model kincir lengan fleksibel. Tujuan mengetahui rancangan

yang sesuai untuk pembangkit listrik terapung arus sungai skala pikohidro di daerah

sungai berarus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, variasi dalam

pengambilan data pada penelitian ini adalah variasi kedalaman sudu tercelup 0,24 m

dan 0,44 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk rancangan pembangkit listrik

terapung arus sungai skala pikohidro ini memiliki dua kincir dengan diameter 1,5 yang

dipasang satu poros secara berselisihan antar jari-jarinya. Hasil dari penelitian ini

tegangan dan arus yang dihasilkan dari kincir air lengan fleksibel dengan variasi sudut

tekut lengan fleksibel sebesar 10°, 20°, 55° dan 90°.

(Wibowo rianto dan Akhmad zidni hudaya, 2022), perancangan turbin air tipe

overshot sebagai prototipe pembangkit listrik tenaga mikrohidro disungai rahtawu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perancangan desain turbin air tipe

overshot dengan sudu lengkung untuk pembangkit listrik dan mengetahui nilai torsi

turbin yang dihasilkan dengan penerapan turbin air. Metode dari penelitian ini dengan

perhitungan jumlah sudu aktif, perhitungan jarak antara sudu dan perhitungan antara

diameter poros kincir. Hasil perhitungan daya hidrolik yang mampu dihasilkan dari

aliran sungai di desa rahtawu dengan besar debit 0.018 m 3/s = 18 m3/s, head air 0,25 m,

dan kecepatan aliran 1.98 m/s adalah 0,180 KW.

(Hermawan baktiyar mei, et al dkk, 2021), dalam penelitian karakteristik kinerja

kincir air sebagai pembangkit tenaga mikrohidro ini ditambahkan arm kincir yang
18

berfungsi sebagai lintasan untuk menaikkan serta menurunkan kincir, serta fly bearing

yang berfungsi tempat berputarannya kincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui putaran kincir, daya listrik serta efisiensi sistem. Metode yang digunakan

parameter yang diukur putaran, pengukuran debit, pengukuran kecepatan air, serta daya

yang dibangkitkan dan efisiensi pembangkit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

meningkatnya beban lampu yang diberikan dalam proses pembebanan, maka semakin

menurun putaran kincir air yang dihasilkan dan hasil penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan semakin turun posisi kincir air maka putaran kincir air semakin besar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Peneltian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknik Mesin Universitas

Kristen Indonesia Toraja. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal pengukuhan usulan

tugas akhir yang diajukan oleh program studi sampai dinyatakan selesai yang

dimaksudkan untuk tetap berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan

sebelumnya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

1. Mesin las listrik

2. Gerinda listrik

3. Bor listrik

4. Kunci dan alat perkakas

5. Meter gulung

6. Tachometer

7. Flowmeter

8. Neraca digital

Bahan yang digunakan :

1. Elektroda

2. Pipa PVC

3. Baut dan mur

4. Selang

18
19

5. Bantalan/bearing

6. Besi holo

7. Pipa besi

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana kita melakukan

uji coba terhadap kincir air dengan penggerak kincir air 8 sudu model segitiga

dengan variasi sudut sudu untuk mengukur torsi, daya dan efisiensi mekanis kicir

yang diperoleh dari kincir yang diputar roda air.

3.4 Prosedur Penelitian

Langkah – langkah prosedur pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam pengujian serta

pengukuran pada kincir air pitchback.

2. Membuat alat uji kincir air pitchback sesuai dengan desain yang sudah ditentukan.

3. Memastikan bahwa alat uji sudah terpasang dengan baik sebelum melakukan

pengujian.

4. Melakukan penyetelan aliran air pada reservoir penenangan.

5. Melakukan pengukuran kecepatan aliran menggunakan flowmeter.

6. Mengganti tipe sudu dengan variasi diameter rotor yang sudah ditentukan.

7. Melakukan pengukuran putaran kincir menggunakan tachometer tanpa memberikan

pembebanan neraca digital sambil mengukur putaran dengan tachometer sampai

berhenti berputar.
20

8. Mengganti rotor dengan diameter rotor yang divariasikan dengan melakukan

langkah- langkah pengukuran seperti yang terletak pada poin yang ke 6.

9. Data hasil analisa perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik.

3.5 Layout Penelitian

9
8
7
6

1 2 3
4

Gambar 3.1 Layout kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model segitiga

Keterangan gambar:

1. Semi jet pompa

2. Tower/dudukan reservoir

3. Pipa inlet pompa

4. Neraca digital

5. Pulley

6. Wadah penampang air

7. Penstock

8. Wadah penyalur
21

9. Pipa outlet pompa


22

7
6

2
3
4

Gambar 3.2 Rotor kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model segitiga

Keterangan gambar:

1. Neraca digital

2. Elbow L

3. Pulley

4. Diameter rotor

5. Bantalan

6. Sudu kincir

7. Inlet pompa
23

Gambar 3.3 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu 90°

Gambar 3.4 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu 120°

Gambar 3.5 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu 150°
24

Gambar 3.6 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut sudu 90°
25
26

Gambar 3.7 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut sudu

120°
27

Gambar 3.8 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut sudu

150°
26

Gambar 3.9 Layout kincir air pitchback tampak depan


27

Gambar 3.10 Layout kincir air pitchback tampak samping


28

Gambar 3.11 Layout kincir air pitchback tampak atas


29

3.6 Tabel Penelitian

Dalam hasil penelitian “studi karakteristik kincir air pitchback 8 sudu dengan

variasi sudut sudu model segitiga” dapat di tampilkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Data pengukuran kecepatan dan massa jenis air


N Kecepata Kece Mas Volu Massa
n air, v patan sa me jenis air,
(m/s) air air, air,v ρ
Rata v ( (kg/m³)
-rata, (kg) m³)
v
(
m/s)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10

Tabel 3.2 Data pengukuran beban dan putaran


Sudut Kecepatan B Putaran, n P M
Kemi aliran, v e (rpm) u a
ringa (m/s) b N N N N N t s
n a n1 n2 n3 n4 n5 a s
sudu n r a
, a jen
m n is
rat ai
( a- r,
k ra ρ
g ta (
) , k
n g
(r /
p m
m ³
30

) )
0
1
2
3
4
5
90° 6
7
8
9
10
11
12
Sudut Kecepatan B Putaran, n P M
Kemi aliran, v e (rpm) u a
ringa (m/s) b N N N N N t s
n a n1 n2 n3 n4 n5 a s
sudu n r a
, a jen
m n is
rat ai
( a- r,
k ra ρ
g ta (
) , k
n g
(r /
p m
m ³
) )
0
1
2
3
4
5
120 6
7
°
8
9
10
11

0
1
31

2
3
4
5
150 6
7
°
8
9
10
11
31

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan


Sudut Kecepatan L D Ma H B P G T Kece D D E
kemiringan aliran, v u e s e e u a o pa a a f
su ( a b s a b t y r ta y y i
d m s i a d a a a s n a a s
u / pen t jen e n r , i a a r i
s a a is ( a F , i o e
) m l a ( k n ( τ ( r d n
p i ir m g , N ( , a s
a r , ) ) ) N p a i
n a ρ n m a i r
g, n ( ( ) ( r o
, k r W , d
Q g p a p a
( ( / m t r a
m m m ) t d i
² ³ ³ ) ( r
) / ) W ,
s a ƞ
) t (
t %
) )

9
0
°

1
2
0
32

1
5
0
°
32

3.7 Flowchart Penelitian

Mulai

Tinjauan Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan alat kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut sudu model
segitiga

Sudut sudu yang divariasikan adalah 90°, 120° dan 150°

Pengambilan Data

Kecepatan Aliran Air Beban Putaran


Massa Jenis

Pengelolahan Data

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.12 Diagram Flowchart Penelitian


3.8 Jadwal Penelitian
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
No Rencana kerja Bulan-Ke
I I I I V V
V I
1. Studi pustaka

2. Seminar
33

proposal
3. Pembuatan
alat
4. Pengambilan
data
5. Pengelolahan
data
6. Pembahasan

7. Kesimpulan
dan saran
8. Seminar hasil

9. Ujian

DAFTAR PUSTAKA

Lukas, Daniel Rohi, Hanny Hosiana Tumbelaka. (2017): 17-23. “Studi Kinerja
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Brantas”. Jurnal teknik elektro 10.1
Adelaide. (2015, 10.12). Kincir Air: Pengertian, Cara Kerja, Pemanfaatan Dan
Jenisnya.
34

Retrievedfromgesainstech:https:)//www.gesainstech.com/2015/11/kincir air-
pengertian-cara-kerja-manfaat-jenis.html?m=1
Saiful, asiz. (2019). Perancangan Kincir Pembangkit Listrik Terapung Tenaga
Air Dengan Model Kincir Lengan Fleksibel. Diss. IAIN Palangka Raya
Wibowo, Rianto & Akhmad Zidni Hudaya, (2022). “Perancangan Turbin Air
Tipe Overshot Sebagai Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Mukrohidro di
Sungai Rahtawu”. Jurnal Crankshaft 5.1 : 36-45
Hermawan, Baktiyar Mei, et al. (2021). “Studi Eksperimen Karakteristik Kinerja
Kincir Air Sebagai Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro”. Jurnal Rekayasa
Mesin 16.3 : 473-485.
Widodo, S., Suharto, K., Mujiarto, S., & Rasyidi, N. A. (2018). “Pengaruh
Variasi Jumlah Sudu Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air
Terhadap Daya Yang Dihasilkan”. Journal Of Mechanical Engineering,
2(2), 46-52.

Anda mungkin juga menyukai