OLEH :
NATAN
218212273
Nama : NATAN
Fakultas : Teknik
Disetujui oleh :
Dosen pembimbing
Mengetahui:
ii
KATA PENGANTAR.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas perlindungan dan
penyertaaanya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “studi
karakteristik kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut sudu model segitiga”.
Selama penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
1. Bapak Ir. Nofrianto Pasae, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan serta masukan dan
2. Ibu Dr. Ir Sallolo Suluh, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik Mesin
3. Bapak Dr. Frans Robert Bethony, S.T., M.T selaku dekan fakultas Teknik
4. Segenap dosen dan staf Universitas Kristen Indonesian Toraja yang telah banyak
5. Orang tua yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis dalam hal moral dan
Indonesia Toraja.
Universitas Kristen Indonesia Toraja, yang selama ini banyak memberikan masukan dan
iii
7. Saudara-saudariku dan juga segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa dan
Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat
memberikan dukungan atau dorongan serta manfaat bagi para pembaca maupun
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….............ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………...………….iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….……….vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………....viii
MONEKLATUR……………………………………………...………………..............ix
BAB I PENDAHULUAN………………………………………...……………………..1
v
2.6 Jurnal Rujukan……………………………………………………………...16
Penelitian……………………………………………….18
19
3.4 Prosedur
Penelitian……………………………………………………….....19
29
32
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................34
vi
DAFTAR TABEL
…..33
vii
DAFTAR GAMBAR
………....10
Backshot………………………………………………………..13
Gambar 3.1 Layout kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model
segitiga.........................................................................................................20
Gambar 3.2 Rotor kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model
segitiga….....................................................................................................21
Gambar 3.3 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu
90°………………….22
viii
Gambar 3.4 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan kemiringan sudu
120°………….22
Gambar 3.5 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu
150°………………..22
Gambar 3.6 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut
sudu 90°…………………………………………………………………...
23
Gambar 3.7 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut
sudu 120°………………………………………………………….............
24
Gambar 3.8 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut
sudu 150°………………………………………………………………….
25
………..28
Penelitian……………………………………………....32
NOMENKLATUR
2
Debit air Q m /s
Diameter D m
ix
Efisiensi kincir air Ƞ %
Gaya F N
Jari-jari poros R m
Kecepatan air V m/ s
2
Luas penampang A m
Massa M Kg
2
Percepatan gravitasi G m/s
Tinggi H m
Torsi Τ Nm
Waktu T s
x
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia pada umunnya. Pemanfaatan Bahan Bakar
Minyak (BBM) sebagai bahan baku untuk Pembangkit Listrik secara terus menerus
akan mengakibatkan ketersediaan sumber energi fosil akan terus menerus menurun.
Berbagai energi alternatif yang saat ini sudah tersedia diantaranya adalah solar cell yang
memanfaatkan energi surya dan energi panas bumi. Pemanfaatan energi alternatif yang
bersumber dari potensi tenaga air untuk saat ini masih belum optimal untuk
penggunaanya, sehingga bila potensi tenaga air ini dimanfaatkan dengan baik maka
secara otomatis akan memberikan dampak yang yang signifikan dalam penunjang
kemandirian energi. Pengembangan potensi sumber energi air ini apabila dimanfaatkan
dengan baik akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pada dasarnya air
sangat sering kita jumpai di sekitar kita. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik menjadi daya angular turbin air.
Melihat peran dan pentingnya manfaat energi listrik listrik bagi manusia, tetapi
sumbernya pada energi pembangkit listrik saat ini bersumber dari sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui yang mana keberadaanya sangat sedikit, dengan demikian agar
terjaganya kekayaan sumber daya ini perlu diatur langkah berjalan yang ideal agar bisa
1
2
menyediakan energi listrik pada masyarakat perkotaan skala besar dan murah. Salah
Air merupakan sumberdaya alam yang mudah dijumpai, sebab di air terdapat
gaya potensial (pada air turun), gaya kinetik (pada arus air). Daya air atau sering juga
disebut dengan hydropower merupakan tenaga didapat pada saat air bergerak. Daya ada
terkandung di air bisa digunakan dan dapat diubah menjadi gaya mekanik ataupun
energi listrik. Daya air sering dimanfaatkan memakai kincir air dan turbin air yang
membutuhkan suatu gaya potensial dari air jatuh dan gaya kinetic dimanfaatkan dari
gerakan air sungai. Mulai dari abad ke-18 kincir air dapat ditemukan dimana-mana
untuk alat penumbuk gandum di pabrik, pemotongan kayu dan lain-lain. Masuk abad
Kincir air termasuk jenis turbin air yang paling efisien maksudnya itu setengah
sumber daya air akan bisa diubah menjadi gaya mekanis sebagai penghasil dari daya
listrik. Untuk kebutuhan listrik skala mikro (kurang dari 100 kW) khususnya pada
daerah terpencil, kincir air merupakan solusi ideal yang dapat di aplikasikan karena
kontruksinya yang sederhana dan perawatannya yang cukup mudah. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kincir air pitchback 8 sudu. Oleh sebab itu, akan
dilakukan penelitian ini dengan judul “Studi karakteristik kincir air pitchback 8 sudu
Berdasarkan latar belakang di atas maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana torsi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut
2. Bagaimana daya yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut
3. Bagaimana efisiensi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut
1. Menganalisa torsi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut
2. Menganalisa daya yang dihasilakan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut
3. Menganalisa efisiensi yang dihasilkan kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi
b. Tinggi : 60 mm
c. Panjang : 250 mm
a. Bore : 20 mm
5. Dimensi pulley
a. Diameter : 160 mm
b. Bore : 12 mm
7. Diameter rotor
a. Diameter : 300 mm
b. Bore : 12 mm
8. Diameter poros
a. Diameter poros : 60 mm
1. Bagi Penulis
a. Sebagai syarat menyelesaikan studi untuk gelar Sarjana Teknik Mesin Universitas
kenyataan di lapangan, serta memperoleh nilai tambahan dalam hal teknologi mesin.
2. Bagi Akademik
a. Bagi akademik khususnya dilingkup program studi Teknik Mesin Universitas Kristen
Indonesia Toraja, manfaat dari pengujian ini adalah dapat memberikan informasi
sebagai referensi tambahan yang ingin melakukan riset secara khusus dibidang
3. Bagi Masyarakat
5
b. Masyarakat dapat menjadikan tugas akhir ini sebagai referensi untuk upaya
TINJAUAN PUSTAKA
Kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada poros
yang berputar. Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi
mekanik berupa torsi pada poros kincir. Perbedaan utama antara kincir air dan turbin
air adalah bahwa kincir air mengubah kecepatan aliran, sedangkan turbin air
mengubah arah dan kecepatan aliran. Kincir dapat didefenisikan sebagai peralatan
mekanis berbentuk roda (wheel), dengan sudu (bucket atau vane) pada sekeliling tepi-
kecil. Air yang masuk kedalam dan keluar kincir tidak mempunyai tekanan lebih (over
pressure), hanya tekanan atmosfir saja. Aliran air diarahkan langsung menuju sudu-sudu
melalui pengarah, menghasilkan daya pada sirip. Selama sudu berputar, bekerja melalui
suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam proses ini, energi ditrasfer dari aliran
air ke turbin (kincir). Kemudian air itu menerjang sudu-sudu kincir dan langsung di
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena di
air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir).
Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi
yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis
maupun enegi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan
5
6
kincir air dan turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air
disungai. Sejak awal abad ke 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak
penggilingan gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil. Salah satu yang bisa
dimanfaatkan adalah aliran air sungai. Energi yang dihasilkan adalah energi yang
terbaharukan dan tidak akan habis. Biaya yang digunakan untuk mendapatkan energi
Pada saat sekarang penggunaan turbin air lebih banyak dibandingkan dengan
kincir air. Hal ini menyebabkan kerana turbin air memiliki keuntungan-keuntungan bila
3. Mampu memanfaatkan beda ketinggian permukaan air dari yang sangat rendah
Tetapi walapun begitu, penggunaan kincir air sampai sekarang masih tetap ada,
karena mempunyai kelebihan juga di bandingkan dengan turbin air, yaitu konstruksinya
yang sederhana dan murah serta mudah dan murah dalam perawatanya. Walaupun
memiliki banyak kekurangan dibandingkan turbin air, teknologi ini yang sangat
Data sejarah menunjukkan bahwa prinsip konversi energi air menjadi energi
mekanik telah dikenal sejak lebih 2.500 tahun yang lalu dengan di mulai digunakan
kincir air sederhana yang terbuat dari kayu, sebagai mesin pembangkit tenaga.
Penggunaan kincir air diawali di India, dan kemudian berkembang ke Mersir, dan
7
kincir dimulai abad ke 18, dimana banyak dilakukan riset untuk meningkatkan kinerja
dari kincir air yang telah dibangun yang akhirnya menuju kekonstruksi turbin air. Kincir
air yang dirancang secara teoritik, dikembangkan oleh poncelet dan banyak digunakan
Pada abad ke 19, turbin air telah ditemukan, dan lambat laun mulai menggeser
penggunaan dari kincir air. Manusia mulai meninggalkan kincir air karena melihat
bahwa turbin air jauh lebih efisien dibanding dengan kincir air. Bagaimanapun, kincir
air masih tersisa di seluruh dunia sampai hari ini. Dinegara-negara berkembang,
Peralatan, mesin-mesin, bahan dan tenaga terlatih maupun staf teknis yang diperlukan
telah tersedia, yang belum ada hanyalah informasi. Salah satu kategori mesin yang
digunakan untuk memanfaatkan tenaga air yang bisa dibuat setempat adalah turbin air.
Kincir air merupakan suatu alat yang berputar karena adanya aliran air yang
melewati kincir sehingga kincir berputar. Putaran kincir ini dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator listrik. Dengan demikian, akan dihasilkan aliran listrik yang
dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Seperti ilustrasi pada gambar 2.1.
Pada proses kerja kincir air pembangkit listrik sampai pada pemakaian listrik
terjadi beberapa perubahan energi. Pertama, adalah perubahan energi potensial yang ada
di dalam aliran air menjadi energi mekanik (gerak) oleh kincir. Kedua, energi mekanik
ini akan memutar generator. Akibat perputaran generator terjadilah lompatan elektron.
Hal inilah yang menghasilkan arus listrik. Proses selanjutnya arus listrik di distribusikan
ke rumah-rumah, maupun apa saja yang membutuhkan listrik. Hal ini dapat dilihat
Kincir air overshot bekerja apabila air yang mengalir jatuh kedalam bagian sudu-
sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air maka kincir berputar. Kincir air jenis ini
murni memanfaatkan gaya berat air untuk beroperasi. Kincir air overshot adalah jenis
kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis kincir air yang
lainnya, karena memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kincir air
tipe lain. Rancangan kincir air yang menghasilkan kinerja yang baik antara lain dengan
mengatur sudu gerak sehingga energi maksimum dari air dapat dimanfaatkan secara
optimal. Kadang-kadang posisi kincir diatur agak kebawah agar pancuran air dapat
dimanfaatkan. Pada kondisi ini kincir digerakkan oleh gaya berat dan dorongan air.
1. Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan
Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir menghantam dinding sudu
yang terletak pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak
Tipe ini cocok dipasang pada perairan dangkal pada daerah yang rata. Tipe ini
disebut juga dengan “vitruvian”. Disini aliran air berlawanan dengan arah sudu yang
memutar kincir.
2. Lebih ekonomis
Kincir air breastshot merupakan perpaduan antara tipe overshot dan undershot
dilihat dari energi yang diterimanya. Jika tinggi jatuhnya tidak melebihi diameter
kincir, maka arah aliran yang menggerakkan kincir air disekitar sumbu poros dari kincir
air. Kincir air jenis ini memperbaiki kinerja dari jenis kincir air undershot.
1. Sudu-sudu dari tipe ini tidak rata seperti tipe undershot (lebih rumit)
Kincir air tub merupakan kincir air yang kincirnya diletakkan secara horizontal
dan sudu-sudunya miring terhadap garis vertikal dan tipe ini dibuat lebih kecil dari tipe
overshot maupun tipe undershot. Karena arah gaya dari pancuran air miring, maka
energi yang diterima oleh kincir berupa energi potensial dan energi kinetik.
tinggi.
Sebuah roda Backshot (juga disebut pitchback) adalah jenis lain dari roda
overshot dimana air diperkenalkan tepat dibelakang puncak roda. Kincir air ini
menggabungkan keuntungan dari system breastshot dan overshot, karena jumlah penuh
dari energi potensial yang dirilis oleh air yang jatuh dimanfaatkan sebagai air menuruni
belakang roda.
13
Debit dapat didefenisikan sebagai volume air yang mengalir setiap detik (m³/s)
1 2
Asudu = . π . D …………………………….……………..……………………
4
(2.1)
Keterangan:
D = Diameter dalam (m )
h = Tinggi (m )
Debit dapat didefenisikan sebagai volume air yang mengalir setiap detik (m3 / s)
Qs = Asudu.V……………………………………………..……….…………...(2.2)
Keterangan:
V = Kecepatan aliran (m / s)
2
v
H = ………………………………………...…………..…………………..
2.g
(2.3)
Keterangan:
Karena aliran air berasal dari energi air jatuh (energi potensial) dan energi air
mengalir (energi kinetik) maka besarnya aliran air yang merupakan potensi sumber air
dari energi air pada suatu wilayah, ditentukan melalui persamaan berikut:
Ƥair = ρ.g.H.Q…………………………………………......…………..………
(2.4)
Keterangan:
H = Tinggi (m )
5. Gaya (ɴ)
F = m . g ……………………………………………….………………..……..
(2.5)
Keterangan:
F = Gaya (ɴ)
m = Massa (kg)
6. Torsi (τ)
menggantungkan beban pada pully yang berputar. Untuk menghitung menghitung torsi
τ = F.r…………………………………………………………………..……..
(2.6)
Keterangan:
τ = Torsi (nm)
F = Gaya (ɴ)
r = Jari-jari poros (m )
persamaan:
2 πn
ω = …………………………………………………………………..……
60
(2.7)
Keterangan:
n = Putaran (rpm)
Pada umumnya perhitungan untuk menghitung daya pada gerak melingkar dapat
Ƥkincir = τ.ω……………………………..……………………………………..(2.8)
Keterangan:
τ = Torsi kincir
ω = Kecepatan sudut
Efisiensi (ƞ) perbandingan daya yang dihasilkan kincir (Ƥkincir) dengan daya
Ƥ kincir
ƞ= ˟100%..................................................................................................
Ƥ air
(2.9)
Keterrangan:
ƞ = Efisiensi
17
(Saiful Azis, 2019), dalam penelitian ini perancangan kincir pembangkit listrik
terapung tenaga air dengan model kincir lengan fleksibel. Tujuan mengetahui rancangan
yang sesuai untuk pembangkit listrik terapung arus sungai skala pikohidro di daerah
pengambilan data pada penelitian ini adalah variasi kedalaman sudu tercelup 0,24 m
dan 0,44 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk rancangan pembangkit listrik
terapung arus sungai skala pikohidro ini memiliki dua kincir dengan diameter 1,5 yang
dipasang satu poros secara berselisihan antar jari-jarinya. Hasil dari penelitian ini
tegangan dan arus yang dihasilkan dari kincir air lengan fleksibel dengan variasi sudut
(Wibowo rianto dan Akhmad zidni hudaya, 2022), perancangan turbin air tipe
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perancangan desain turbin air tipe
overshot dengan sudu lengkung untuk pembangkit listrik dan mengetahui nilai torsi
turbin yang dihasilkan dengan penerapan turbin air. Metode dari penelitian ini dengan
perhitungan jumlah sudu aktif, perhitungan jarak antara sudu dan perhitungan antara
diameter poros kincir. Hasil perhitungan daya hidrolik yang mampu dihasilkan dari
aliran sungai di desa rahtawu dengan besar debit 0.018 m 3/s = 18 m3/s, head air 0,25 m,
kincir air sebagai pembangkit tenaga mikrohidro ini ditambahkan arm kincir yang
18
berfungsi sebagai lintasan untuk menaikkan serta menurunkan kincir, serta fly bearing
yang berfungsi tempat berputarannya kincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui putaran kincir, daya listrik serta efisiensi sistem. Metode yang digunakan
parameter yang diukur putaran, pengukuran debit, pengukuran kecepatan air, serta daya
yang dibangkitkan dan efisiensi pembangkit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
meningkatnya beban lampu yang diberikan dalam proses pembebanan, maka semakin
menurun putaran kincir air yang dihasilkan dan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan semakin turun posisi kincir air maka putaran kincir air semakin besar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kristen Indonesia Toraja. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal pengukuhan usulan
tugas akhir yang diajukan oleh program studi sampai dinyatakan selesai yang
dimaksudkan untuk tetap berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Gerinda listrik
3. Bor listrik
5. Meter gulung
6. Tachometer
7. Flowmeter
8. Neraca digital
1. Elektroda
2. Pipa PVC
4. Selang
18
19
5. Bantalan/bearing
6. Besi holo
7. Pipa besi
uji coba terhadap kincir air dengan penggerak kincir air 8 sudu model segitiga
dengan variasi sudut sudu untuk mengukur torsi, daya dan efisiensi mekanis kicir
berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam pengujian serta
2. Membuat alat uji kincir air pitchback sesuai dengan desain yang sudah ditentukan.
3. Memastikan bahwa alat uji sudah terpasang dengan baik sebelum melakukan
pengujian.
6. Mengganti tipe sudu dengan variasi diameter rotor yang sudah ditentukan.
berhenti berputar.
20
9
8
7
6
1 2 3
4
Gambar 3.1 Layout kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model segitiga
Keterangan gambar:
2. Tower/dudukan reservoir
4. Neraca digital
5. Pulley
7. Penstock
8. Wadah penyalur
21
7
6
2
3
4
Gambar 3.2 Rotor kincir air pitchback dengan variasi sudut sudu model segitiga
Keterangan gambar:
1. Neraca digital
2. Elbow L
3. Pulley
4. Diameter rotor
5. Bantalan
6. Sudu kincir
7. Inlet pompa
23
Gambar 3.3 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu 90°
Gambar 3.4 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu 120°
Gambar 3.5 Rotor kincir air pitchback 8 sudu dengan sudut sudu 150°
24
Gambar 3.6 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut sudu 90°
25
26
Gambar 3.7 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut sudu
120°
27
Gambar 3.8 Rotor kincir air pitchback 8 sudu model segitiga dengan sudut sudu
150°
26
Dalam hasil penelitian “studi karakteristik kincir air pitchback 8 sudu dengan
variasi sudut sudu model segitiga” dapat di tampilkan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
) )
0
1
2
3
4
5
90° 6
7
8
9
10
11
12
Sudut Kecepatan B Putaran, n P M
Kemi aliran, v e (rpm) u a
ringa (m/s) b N N N N N t s
n a n1 n2 n3 n4 n5 a s
sudu n r a
, a jen
m n is
rat ai
( a- r,
k ra ρ
g ta (
) , k
n g
(r /
p m
m ³
) )
0
1
2
3
4
5
120 6
7
°
8
9
10
11
0
1
31
2
3
4
5
150 6
7
°
8
9
10
11
31
9
0
°
1
2
0
32
1
5
0
°
32
Mulai
Tinjauan Pustaka
Pembuatan alat kincir air pitchback 8 sudu dengan variasi sudut sudu model
segitiga
Pengambilan Data
Pengelolahan Data
Selesai
2. Seminar
33
proposal
3. Pembuatan
alat
4. Pengambilan
data
5. Pengelolahan
data
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
dan saran
8. Seminar hasil
9. Ujian
DAFTAR PUSTAKA
Lukas, Daniel Rohi, Hanny Hosiana Tumbelaka. (2017): 17-23. “Studi Kinerja
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Brantas”. Jurnal teknik elektro 10.1
Adelaide. (2015, 10.12). Kincir Air: Pengertian, Cara Kerja, Pemanfaatan Dan
Jenisnya.
34
Retrievedfromgesainstech:https:)//www.gesainstech.com/2015/11/kincir air-
pengertian-cara-kerja-manfaat-jenis.html?m=1
Saiful, asiz. (2019). Perancangan Kincir Pembangkit Listrik Terapung Tenaga
Air Dengan Model Kincir Lengan Fleksibel. Diss. IAIN Palangka Raya
Wibowo, Rianto & Akhmad Zidni Hudaya, (2022). “Perancangan Turbin Air
Tipe Overshot Sebagai Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Mukrohidro di
Sungai Rahtawu”. Jurnal Crankshaft 5.1 : 36-45
Hermawan, Baktiyar Mei, et al. (2021). “Studi Eksperimen Karakteristik Kinerja
Kincir Air Sebagai Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro”. Jurnal Rekayasa
Mesin 16.3 : 473-485.
Widodo, S., Suharto, K., Mujiarto, S., & Rasyidi, N. A. (2018). “Pengaruh
Variasi Jumlah Sudu Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air
Terhadap Daya Yang Dihasilkan”. Journal Of Mechanical Engineering,
2(2), 46-52.