Anda di halaman 1dari 21

REFORMASI PERIJINAN SERTIFIKASI PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

ALAT KESEHATAN & PKRT DAN PENGAWASAN POST MARKET

Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT


Direktur Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Makasar. 13-16 Maret 2018
TENTANG
UU KESEHATAN
NO. 36
THN 2009 Sediaan farmasi dan Alkes harus aman,
REGULASI PASAL 98
berkhasiat/ bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau

PASAL 106 Sediaan farmasi dan Alkes hanya dapat


diedarkan setelah mendapat izin edar
PP NO. 72 TAHUN 1998 Pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
INPRES NO. 6 TAHUN 2016 Produksi dalam negeri
PERMENKES 1189/VIII/2010 Sertifikat Produksi Alkes dan PKRT
PERMENKES No.62 Tahun 2017 Ijin Edar Alkes dan PKRT
PERMENKES 1191/VIII/2010 Penyaluran Alkes
PERMENKES No. 1691 Tahun 2011 Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERMENKES No. 76 Tahun 2013 Iklan Alkes dan PKRT
PERMENKES No. 4 Tahun 2014 CDAKB
Pemasukan Alat Kesehatan melalui Mekanisme
PERMENKES No. 51 Tahun 2015 Jalur Khusus
PERMENKES No. 54 Tahun 2015 Pengujian dan Kalibrasi Alkes

PERMENKES No. 20 Tahun 2017 Tentang CPAKB


PERMENKES NO.60 TAHUN 2017 Pengawasan Tata Niaga Impor Alkes, Alkes IVD dan
PKRT
KEPMENKES NO. HK.01.07/ MENKES/022/2018 Daftar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT yang
Pengawasannya dilakukan di Kawasan Pabean (Border) dan di luar Kawasan
Pabean (Post Border)
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
TUJUAN
1. Menjamin produksi Alkes & PKRT dan UPAYA
distribusi Alkes aman, bermutu, dan
1. Pelayanan satu pintu melalui Unit Layanan
bermanfaat.
Terpadu (ULT).
2. Menerapkan perizinan yang efektif, efisien,
2. Menerapkan Sistem perizinan online
transparan dan akuntabel.
dengan kemudahan Track and Trace.
3. Memudahkan investasi Alkes di Indonesia
3. Menerapkan sistem perizinan online yang
terintegrasi dengan Provinsi

Perubahan Service Level Agreement (SLA)

Sertifikat produksi : 45 hari Sertifikat produksi : 10 hari


Ijin Penyalur : 45 hari Ijin Penyalur : 10 hari
Sistem ini terkoneksi dengan DPMPTSP/DINAS KESEHATAN PROVINSI

DPMPTSP
DINKES
PROVINSI KEMENKES
PEMOHON

Dengan sistem ini maka pemohon/stakeholder dapat memantau


proses perizinannya sesuai janji DIMULAI DARI PTSP/DINAS
KESEHATAN PROVINSI SAMPAI KEMENTRIAN KESEHATAN
PELAYANAN E-SERTIFIKASI
Pemohon submit ke PTSP

PTSP/DINKES evaluasi

Sehingga • Service Level Agreement (SLA)


pemohon/Stakeholder •
dapat men-Trace semua
permohonan
Sisa waktu untuk melengkapi tambahan data

Pengambilan Sertifikat di loket


Sistem perizinan SERTIFIKASI PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PKRT
berkomitmen untuk memenuhi janji layanan, sistem ini juga
memudahkan ekspor dan impor barang yang dilakukan stakeholder di
bea cukai
Permenkes No. 20 Tahun 2017
Tentang Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik

• Pasal 4 4 tahun industri


menyebutkan bahwa pada saat Alkes WAJIB
peraturan menteri ini mulai berlaku, CPAKB
seluruh industri alat kesehatan dan
• Menjamin alkes dibuat dan
industri perbekalan kesehatan rumah dikendalikan secara konsisten
tangga harus menyesuaikan dengan • Memenuhi persyaratan yang
ketentuan peraturan menteri ini, ditetapkan terhadap Quality
paling lambat dalam jangka waktu 4 Management System
(empat) tahun sejak peraturan
menteri ini diundangkan.
Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB)

Permenkes No. 4 Tahun 2014

adalah pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan


pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk alat
kesehatan yang didistribusikan senantiasa memenuhi persyaratan yang
ditetapkan sesuai tujuan penggunaannya

Menjaga keamanan, mutu dan manfaat alat kesehatan


yang akan didistribusikan
PENGAWASAN TATA NIAGA IMPORALAT KESEHATAN POST BORDER
INPRES NO 7 TAHUN 2017
Tentang Pengambilan, Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan di Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah
Pengawasan Border & Post-Border
3 3 RELEASE
IZIN EDAR

2 YES GUDANG
1
PEMOHON KEMKES INDUSTRI
6 6
DJBC
POST-BORDER DIT WAS
IMPORT NO
4 5 INSW
RELEASE
BORDER
IMPORT DJBC
NO
POST BORDER
Kepmenkes No. HK.01.07/
Permenkes No. 60 Tahun 2017 Menkes/022/2018 Tentang
Tentang Pengawasan Tata Niaga Daftar Alat Kesehatan, Alat
Impor Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro
Kesehatan Diagnostik In Vitro dan dan PKRT yang
PKRT Pengawasannya dilakukan di
Kawasan Pabean (Border) dan
di luar Kawasan Pabean (Post
Border)
ALUR /MEKANISMEN PENGAWASAN TATANIAGA
IMPOR ALKES POST BORDER
Keterangan:
1.Kemkes menyampaikan daftar komoditi
Tata Niaga Impor Alkes Post Border
2.INSW memproses dokumen PIB dari
importir
3.Data PIB diteruskan ke Bea Cukai (CEISA)
4.Bea Cukai melakukan proses
kepabeanan dan mengeluarkan dokumen
release (SPPB)
5.INSW mengirim NOTIFIKASI data impor
ke Kemkes (Dit.was Alkes)
6.Bea Cukai mengirimkan data dokumen
release ke Kemkes
7.Pengawasan Post Border (63 HS Code)
oleh Tim Pengawasan Alkes Kemkes
melalui document-base inspection dan on
site inspection
8.Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
•Sanksi administrasi
•Ketentuan pidana
•Tidak ada pelanggaran, maka produk
direlease
9.Submit Hasil pengawasan ke INSW
SISTEM APLIKASI PENGAWASAN POST BORDER
HASIL ANALISIS SISTEM APLIKASI PENGAWASAN POST BORDER
E-INFO

HASIL ANALISIS DARI INSW, E- •Data Nomor Izin Edar


18 elemen data dari INSW: INFO DAN E-INSPEKSI •Data PAK /importir PKRT
1. Nomor. PIB pemegang izin edar
2. Tgl PIB
3. NPWP 1. NIE
4. Nama Importir 2. No IPAK
5. Tgl SPPB 3. Nama PAK izin edar atau
6. Kode Kantor Pabean importir PKRT
7. Kantor Pabean 4. Alamat PAK
8. Alamat Importir
9. Pelabuhan Muat
5. Telp & Email PAK E-INPEKSI
10. Pelabuhan Transit 6. Status Inspeksi (Kriteria, •Data hasil
11. Pelabuhan Bongkar Tindaklanjut dan CAPAnya) inspeksi/sampling 
12. No Seri Barang 7. Expire NIE Kepatuhan PAK terhadap
13. HS Code 8. Nama Produk. perizinan dan CDAKB
14. Uraian Barang 9. PIB (Hide). (kriteria, Tindaklanjut
15. Kondisi Barang Baru/Bukan Baru
16. Jumlah Satuan Barang
10. Pelabuhan Bongkar (SPK), dan respon CAPA)
17. Kode Satuan Barang 11. Kesimpulan Hasil analisis
18. Negara Asal Barang
+ NIE Hasil Analisis diakses oleh
1.Ditjen Farmalkes
2.Dinkes Provinsi
INSW
DIT.WAS ALKES DAN PKRT

PROVINSI A PROVINSI B PROVINSI B….DST

• TINDAK LANJUT
LAPORAN KE PUSAT • PERFORMANCE
IMPORTIR
Reformasi Regulasi Dit. Wasalkes
Peran Pusat Peran Dinas Kesehatan
1. Membangun sistem e-sertifikasi 1. Menerapkan sistem e-sertifikasi dalam
2. Melakukan revisi Permenkes No 1189 pemberian rekomendasi dan izin cabang
tahun 2010 tentang Sertifikat Produksi PAK
Alkes dan Permenkes No 1191 tahun 2. Melakukan tindak lanjut audit investigasi
2010 tentang Izin PAK terhadap temuan di post-border
3. Membangun sistem pengawasan post- 3. Berkoordinasi dengan pusat terhadap
border temuan terkait produk dan sarana yang
4. Membuat peraturan terkait tidak memenuhi persyaratan di
pengendalian di post-border wilayahnya
5. Melakukan audit investigasi 4. Melakukan pelaporan terhadap kinerja
sarana produksi dan distribusi
Mengacu:
•UU No.36 tahun 2009 ttg Kesehatan
•Permenkes No. 62/2017 ttg Izin Edar Alkes dan PKRT
•Permenkes No.1191/2010 ttg Penyaluran Alat Kesehatan
•Petunjuk Teknis Pengawasan Sarana PAK

No Temuan On site Inspection TINDAK LANJUT


1. Produk teregistrasi (ada NIE)
a. Diimpor oleh Tim Pengawas: Sanksi administratif: SPK
importir menginventarisasi produk dilanjutkan dengan -Penghentian sementara kegiatan
pemilik IPAK pengamanan setempat terhadap produk tersebut dan -produk tersebut dire-ekspor
(sarana legal) mengintruksikan PAK untuk menghentikan sementara -Tidak CAPA : pencabutan IPAK
tapi bukan penyaluran produk.
Pemegang Izin membuat berita acara pemeriksaan dan pengamanan
Edar produk

b. Diimpor oleh Tim Pengawas dan/atau PPNS: Masih Pembinaan


perusahaan menginventarisasi produk dilanjutkan dengan -Penutupan perusahaan
yang tidak pengamanan setempat terhadap produk tersebut dan -produk tersebut dire-ekspor
memiliki IPAK mengintruksikan PAK untuk menghentikan sementara -Perusahaan mengurus IPAK
(sarana ilegal) penyaluran produk.
membuat berita acara pemeriksaan dan pengamanan
produk
No Temuan on site Inspection TINDAK LANJUT
2 Produk tidak teregistrasi (tidak ada NIE/produk ilegal)
a. Diimpor oleh Tim Pengawas: Sanksi administratif : SPK
importir menginventarisasi produk dilanjutkan dengan -Penghentian sementara kegiatan
pemilik IPAK pengamanan setempat terhadap produk tersebut dan -Apabila ada kebutuhan SAS  PAK
(sarana legal) mengintruksikan PAK untuk menghentikan penyaluran mengurus SAS
produk yang tidak teregistrasi (tidak memiliki NIE). -Apabila tidak ada kebutuhan SAS 
membuat berita acara pemeriksaan dan pengamanan Pemusnahan produk
produk
Apabila ada unsur kesengajaan atau berulang
 berkoordinasi dengan Korwas PPNS
untuk investigasi lebih lanjut  ketentuan
pidana
b. Diimpor oleh Tim Pengawas dan/atau PPNS: - Penutupan perusahaan
importir tidak menginventarisasi produk dilanjutkan dengan - Pemusnahan produk
memiliki IPAK pengamanan produk dan penutupan sarana ilegal - Berkoordinasi dengan Korwas PPNS
(Sarana ilegal) membuat berita acara pemeriksaan dan pengamanan untuk investigasi lebih lanjut 
produk Ketentuan pidana
PERAN DAERAH DALAM
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ALKES DAN PKRT
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Pengendalian Pre- Mengeluarkan: Mengeluarkan: Mengeluarkan:
Market Alkes dan •Sertifikat Produksi Alkes Dan •Rekomendasi sertifikat produksi •Izin Toko Alat Kesehatan
PKRT PKRT dan IPAK •Izin Perusahaan Rumah Tangga
•Izin PAK •Izin Cabang PAK (PRT) Alkes dan PKRT

Pembinaan post • Inspeksi sarana produksi dan • Inspeksi sarana produksi dan Inspeksi sarana Toko Alkes dan PRT
market distribusi distribusi sesuai kewenangan

• sampling • sampling -
• pengawasan iklan • pengawasan iklan di daerah pengawasan iklan di daerah

Sosialisasi Regulasi kepada Sosialisasi Regulasi kepada Sosialisasi Regulasi kepada toko
industri (Produsen dan PAK) Industri (Produsen, PAK dan alkes dan PRT
Cabang PAK)
Capasity building Pelatihan, Orientasi Orientasi Orientasi
penanggungjawab
program alkes dan
PKRT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai